Usia ku baru 10 tahun, aku melihat ibu ku pergi dengan sebuah koper di seretnya ayah ku diam saja melihat ibu ku pergi tidak menahan nya...
Sejak kepergian ibu ku ayah ku menikah lagi dengan wanita yang lebih muda dari ibu ku... wanita itu sangat baik dan menyayangi ku... sejak saat itu aku memanggilnya mama...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30...
Sandra semakin dekat dengan Putri angkatnya yang bernama lengkap Kayla Putri Lestari... Sekarang Putri sudah berusia 1 tahun Sandra senang melihat Putri bisa berjalan selangkah demi selangkah menghampiri dirinya.
"Anak mama pintar..." ucap Sandra.
"Wah nona Putri sudah bisa jalan ya non..." ucap mba Yani.
"Iya mba... Mba titip Putri saya harap mba bisa menyayangi Putri seperti anak mba." ucap Sandra.
"Emang non mau kemana.?" ucap Mba Yani.
"Saya akan melahirkan saya tidak bisa jaga putri lagi." ucap Sandra air mata keluar dari mata Sandra.
Empat bulan bersama membuat Sandra mencintai Putri seperti anak kandungnya... Sikap Vano ke Sandra makin dingin apalagi Vano sangat sibuk di perusahaan nya besok Vano akan keluar kota.
"Tuan apa anda sudah makan.?" ucap Sandra saat berpapasan pada Vano.
"Kamu kira dengan sikap mu yang perhatian ke aku akan membuat ku tersentu pada mu...?" ucap Vano.
Vano keluar memakai pakaian santainya celana jeans panjang dan kaos putih Vano pergi sendiri mengendarai mobil pribadinya ternyata Vano bertemu teman-teman nya di sebuah cafe biasa mereka bertemu.
"Kamu telat..?" ucap Rangga.
"Banyak pekerjaan di kantor..." ucap Vano.
"Kapan kamu balik.?" ucap Vano ke Reza.
"Kemaren sore...." ucap Reza.
"Oh bagaimana anak angkat mu.?" ucap Yoga.
"Baik..." ucap Vano.
"Apa Sandra yang merawatnya.?" ucap Rangga.
"Iya... Mami juga mengirim baby sister untuk membantunya.." Jawab Vano.
"Mami setuju kamu merawat Putri.?" ucap Reza.
Rangga mengundang mereka untuk ke acara ulang tahun Brayen yang ke 2 tahun... Yoga izin pamit lebih dulu karena Bella lagi hamil dia tidak dapat meninggalkan Bella sendiri di rumah Vano hanya diam melihat sikap Yoga.
"Seandainya Sandra adalah Yunita mungkin kamu juga akan bersikap sama seperti Yoga bukan.?" ucap Rangga.
"Maksud kamu..?" ucap Vano.
"Kemarin Renata bertemu dengan Sandra dan mami Sintia di rumah sakit poli kandungan." ucap Rangga.
"Sandra hamil.?" ucap Reza.
"Iya..."Jawab Rangga... Karena Vano diam saja tidak menjawab.
"Aku rasa itu bukan anak ku.?" ucap Vano.
"Gila Lo, sudah jelas kamu yang pertama." ucap Reza... Mengingat bercak darah di tempat tidur Vano.
"Jadi kamu akan bagaimana.?" ucap Rangga.
"Aku ceraikan dia." ucap Vano.
"Kamu yakin.?" ucap Rangga... Sementara Reza menatap Vano.
"Jawab..." ucap Reza... Vano masih diam saja.
"Kamu akan menyesal Van..." ucap Rangga.
"Sandra wanita yang baik..." ucap Reza.
"Dia dan bibi nya yang merencanakan itu." ucap Vano.
"Kamu salah... Semua ulah Yunita." ucap Reza.
Reza memberikan rekaman yang di buat Yunita saat dirinya masih hidup sebuah pernyataan dan ke jujuran Yunita untuk Vano akhirnya Vano membuka rekaman tersebut mereka bertiga melihat isi nya...
( Hai Vano... Saat kamu melihat rekaman ini aku sudah tidak ada, terimakasih kamu dan Reza mau merawat Putri ku, dia Putri ku cantikan, aku juga yakin Sandra wanita itu dia yang terbaik untuk mu dan bisa mencintai anak ku...)
Yunita juga menjelaskan dia menaruh obat untuk Sandra dan Vano... Saat itu Sandra di beri obat tidur dan masuk ke kamar Vano di ajak oleh Yunita dan Vano di kasih obat perangsang ini semua rencana Yunita.
"Jadi selama pacaran pada Vano si Yunita mencintai Gerry.??" ucap Rangga.
"Iya..." ucap Reza.
"Jadi saat putus pada kamu Yunita sudah menjalin hubungan dengan Gerry.?" ucap Rangga.
"Iya... Hanya Gerry malah memilih menikah dengan Fera yang menjadi istrinya sekarang.." ucap Reza.
Vano hanya bisa diam diri nya sadar saat itu nampak bodoh mencintai Yunita tapi wanita itu malah menghiatin dirinya, saat Vano kembali ke Indonesia Yunita malah menjalin hubungan pada Gerry lagi sampai akhirnya hamil dan memiliki Putri tapi Gerry tidak mengakui anaknya sendiri...
Terimakasih Bersambung🙏
