"Apa ini?" tanya pria itu dengan tatapan tajam.
"Ini adalah surat terakhir yang tuan besar tulis untuk anda tuan.Terdapat pesan jika anda harus pergi ke negara Indonesia untuk mencari keberadaan nyonya Amelia."
"Kamu menyuruh aku mencari keberadaan wanita itu?"tanya pria itu dengan nada sinis.
"Itu pesan terakhir tuan besar untuk anda tuan."pria itu melihat foto yang nampak sudah usang.
Pria itu langsung membaca surat itu dan baru mengetahui kebenaran yang selama ini yang disembunyikan selama bertahun-tahun dari dirinya.
Apakah dia akan melakukan itu dan mencari kebenaran itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ArsyaNendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tinggal bersama
"Ya sudah,Mama tinggal dulu." Pamit Mama Amelia pada putranya dengan senyuman.Kini hanya tinggal mereka bertiga di ruangan itu,Sean langsung melirik kearah Keysha.
"Sekarang kita pulang ke apartemen dan ambil barang milikmu.Kita akan pindah disini." perintah Sean pada Keysha.
"Pindah?"
"Iya,nanti Arlan yang akan menjelaskannya." ucap Sean yang langsung pergi meninggalkan mereka berdua sedangkan Arlan menatap Keysha.
Arlan pun menghampiri Keysha dan menjelaskan semuanya pada Keysha."Apa kamu mengerti, pekerjaan kamu akan tetap sama." Mendengar kata itu,Keysha pun mengerti apa yang Arlan maksudkan.
"Baiklah aku mengerti." jawab Keysha yang mengerti apa maksud dari Arlan, akhirnya mereka kembali lagi ke apartemen dengan pekerjaan makin menumpuk yang dimana Keysha harus membereskan barang miliknya.
Keysha pun selesai memasukkan barang miliknya,Keysha pun duduk dilantai dengan kaki dia luruskan ke depan."Akhirnya beres juga pekerjaan hari ini." ucap Keysha yang duduk istirahat.
Tiba-tiba suara langkah dari arah depan pintu kamar miliknya."Apa semuanya sudah?" tanya Arlan yang segera turun langsung mendekati Keysha.
"Sudah,ini baru selesai." jawab Keysha yang langsung berdiri dari duduknya.
"Kalau begitu cepat kamu bawa keluar barangmu,tuan sudah menunggu kita didepan." Perintah Arlan yang segera keluar menemui tuannya,reaksi Keysha begitu terlihat kesal.
"Apa dia tak tahu,didepan dia banyak tas.Mana lagi dia tak bantu aku angkat barang-barangku ini." Gumam Keysha yang akhirnya mengangkat barang miliknya satu-persatu.
Posisi Sean sudah ada diruang tamu bersama Arlan."Kamu bereskan semuanya dan angkat semua barang yang ada disini.Oh ya , bagaimana dengan Keysha?" tanya Sean pada asistennya.
"Dia sudah selesai tuan, tinggal kita berangkat." jawab Arlan yang sudah mengeceknya, Akhirnya mereka berangkat menuju lokasi itu kembali.Nampak Keysha masih kesal dengan satu orang itu siapa lagi jika bukan Arlan ,dia benar-benar marah karena dia tak membantu dirinya mengangkat barang-barang miliknya.
"Awas saja kamu,kalau kamu menginginkan sesuatu tak Sudi aku bantu." Batin Keysha yang merasa kesal dengan apa yang dilakukan oleh asisten dari tuannya itu.
setelah sampai di Mansion,mulailah Keysha disibukkan dengan pekerjaan barunya.
"Kamu jangan diam saja,bantu dong." ucap Keysha yang meminta bantuan pada Aliran.
"Itu barang milik kamu kan.Kenapa minta tolong aku." Keysha pun makin terlihat marah setelah mendengar jawaban dari Arlan.
"Hey,aku minta tolong angkat ini.Berat tahu." ucap Keysha yang benar-benar marah dengan jawaban Arlan yang seenaknya menjawab.
Arlan melirik kearah Keysha dan mengangkat beberapa tas milik Keysha."Dasar manja." ucap Arlan yang terpaksa harus membantu pekerjaan wanita itu.
Mendengar dia dianggap manja, mulailah Keysha tidak dapat menahan emosinya."Apa kamu bilang!" Teriak Keysha tak terima dirinya diejek manja.
Arlan pun pergi tak memperdulikan perkataan dari Keysha yang sedari tadi terus mengomel pada Arlan sehingga dia lebih memilih diam dan meninggalkannya.
Setelah Arlan sampai didepan kamar,ia segera meletakkan semua barang di lantai."Ini kamar kamu,dan ingat pekerjaanmu tetap sama." Arlan terus mengingatkan Keysha.
"Iya-iya,aku tahu." jawab Keysha yang masih kesal dengan Arlan, setelah Arlan pergi Keysha mulai sibuk merapikan kamar miliknya itu.
"Akhirnya selesai juga." tiba-tiba handphone miliknya berdering,spontan dia mengangkat dan reaksi Keysha sedikit bingung.
"Nomor siapa ini." Batin Keysha yang tak kenal nomor itu,Keysha pun segera mengangkat panggilan itu.
"Cepat kamu ke ruang kerja sekarang." Nada suara terdengar begitu tak asing Keysha dengar.
"Ruang kerja?"
"Iya, cepat." Seketika sambungan telepon langsung terputus,Keysha pun terdiam memikirkan suara itu mirip dengan seseorang yang dia kenal.
Tiba-tiba saja Keysha menepuk dahinya sendiri."Ya ampun baru sadar aku,jika itu suara om." Gumam Keysha yang baru menyadari,Keysha pun bergegas keluar dari kamar.Keysha pun berjalan keluar melewati lorong dan mulailah Keysha kebingungan.
"Dimana lokasi ruang kerjanya." Keysha bingung dimana letak ruang kerja milik tuannya,apalagi ini pertama kalinya dia masuk di rumah besar ini.
Keysha pun berjalan mengelilingi rumah itu dan akhirnya dia mengetahui ada seseorang yang baru saja keluar dari balik ruangan itu.
"Bukannya itu Arlan,pasti dia baru selesai menemui om itu." Gumam Keysha yang akhirnya mengetuk pintu itu dan masuk.Ternyata tebakannya benar ,didalam ruangan itu ada tuannya yang sedang duduk di sofa.
"Tuan." Sapa Keysha dengan menundukkan kepala,reaksi Sean hanya terdiam melirik Keysha dengan tatapan sedikit dingin kearah dirinya.
"Duduk." Perintah Sean yang langsung saja Keysha duduk,Sean pun mengeluarkan beberapa lembaran ditangan kanannya.
"Ini tugas yang harus kamu kerjakan." Keysha pun membaca isi dalam kertas itu.
"Baju,tas,dan perhiasan." ucap Keysha yang bingung dengan beberapa barang yang dicatat di kertas itu.
Sean pun menjelaskan apa tugas yang harus dia lakukan,Sean pun memberikan kartu hitam pada sekretarisnya.
"Beli semua kebutuhan yang ada di kertas itu,layani baik-baik beliau.Masalah kantor Arlan yang akan mengurusnya.Dan ingat jangan berbuat aneh-aneh." Keysha pun membalas dengan anggukkan.
"Baik tuan." jawab Keysha dengan anggukkan mengerti apa yang harus dia lakukan,Keysha pun keluar dari ruangan itu sembari membaca beberapa poin yang ada di kertas itu.
"Ampun,kenapa banyak sekali.bisa seharian shopping belanja di mall." Gumam Keysha yang begitu banyak tugas yang harus dia lakukan.
Malam hari
Malam ini,suasana tampak berbeda sedikit ramai dengan hadirnya Mama Amelia makan bersama dengan putranya.
"Sean." Seketika Sean melirik kearah Mamanya.
"Ada apa ma?" tanya balik Sean.
"Jika kamu tidak sibuk,antarkan Mama ke makam Papa kamu.Mama ingin mengunjungi makam Papa." ucap Mama Amelia yang menginginkan pergi menemui makam suaminya.
Sean yang mendengarnya hanya bisa menghela nafas."Baiklah ma,tapi Sean tak bisa buru-buru setelah urusan Sean selesai baru bisa Sean mengantarkan Mama ke makam Papa." ucap Sean yang paham apa yang sedang beliau pikirkan.
Mama Amelia membalas dengan senyuman."Baik Sean, Mama paham.Selesaikan pekerjaanmu setelah itu antarkan Mama ke makam Papamu." jawab Mama Amelia yang begitu paham betapa sibuknya putranya dengan pekerjaan yang harus dia selesaikan.
"Oh iya ma,besok mama akan keluar bersama dengan sekertaris Sean untuk membeli beberapa keperluan untuk Mama.Mama bebas ingin membeli apapun,nanti sekretaris Sean yang akan menemani Mama sekaligus membantu Mama." ucap Sean yang sudah merencanakan hal itu untuk Mamanya
"Kenapa juga harus beli,kan masih ada barang seadanya yang mama punya. Kenapa juga harus beli."Mama Amelia mulai protes pada putranya yang diam-diam melakukan sesuatu dibelakang mamanya.