NovelToon NovelToon
SABDA ARIMBI

SABDA ARIMBI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Teen School/College / Diam-Diam Cinta
Popularitas:39.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lel

Bagaimana perasaan kamu kalau teman SMAmu melamar di akhir perkuliahan?
Itulah yang dialami Arimbi, selama ini menganggap Sabda hanya teman SMA, teman seperjuangan saat merantau untuk kuliah tiba-tiba Sabda melamarnya.
Dianggap bercanda, namun suatu sore Sabda benar-benar menemui Ibu Arimbi untuk mengutarakan niat baiknya?
Akankah Arimbi menerima Sabda?
Ikuti kisah cinta remaja ini semoga ada pembelajaran untuk kalian dalam menghadapi percintaan yang labil.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HAJATAN

Suasana haru sangat terasa kala rombongan Sabda datang, Ibu Arimbi tak kuasa menahan tangis, calon menantunya di detik akhir pernikahannya tetap tak didampingi orang tuanya. Dalam hati ibu berjanji akan menyanyangi Sabda layaknya anak sendiri.

Barang seserahan mulai diterima oleh tim terima tamu keluarga Arimbi, Tante Hafa langsung menyarankan agar diletakkan di kamar Arimbi. Bahkan beliau meminta sang putri untuk mengunci kamar Arimbi usai meletakkan seserahan. Tante Hafa waspada saja tak mau ada tangan usil yang kepo dengan seserahan milik ponakan.

Akad segera dimulai, di meja akad hanya ada dua saksi, Sadewa, Sabda dan pak penghulu. Sadewa terlihat sangat tegang, bahkan wajahnya pucat. Begitu juga dengan Sabda, ia merasa kakinya pun kaku. Beruntung pak penghulu memberikan sambutan sebentar, mencairkan suasana dulu sebelum akad dimulai.

Semua mata menangis kala Sadewa mulai mengucapkan kalimat ijab, terlebih saat menekankan kata kakak kandung saya, suara isakan tangis keluarga terdengar begitu saja, bahkan Nafisah yang menemani Arimbi menangis seketika. Arimbi diam, sekuat tenaga menahan tangis, dengan menepuk tangan Nafisah. Hingga suara SAH terdengar begitu keras.

Kini Arimbi keluar didampingi Nafisah dan Tante Hafa untuk menuju meja akad. Tampak dari sana Sabda berdiri dengan tegak siap menyambut kedatangan sang istri, namun tak kuasa menahan tangis hingga menundukkan kepala, mengusap air matanya sebentar baru mengangkat kepala lagi dan memaksa senyuman manis untuk sang istri.

Arimbi tersenyum, tapi matanya berkaca-kaca. Sungguh hatinya tersentuh di hari bahagianya ini. Di sana sosok pria yang begitu tangguh, hidup dalam kesendirian tapi berusaha ada di saat Arimbi membutuhkan. Setiap Langkah Arimbi penuh doa baik untuk rumah tangganya.

Proses sungkem, dan penandatangan buku nikah berjalan lancar. Sesi foto pun tak kalah heboh. Terlebih Arimbi terkejut saat melihat ada seserahan pigora berupa beberapa keping emas murni, jelas ini ditambah Sabda, karena seingat Arimbi tak sebanyak itu. Tetangga yang melihat prosesi itu kaget saja dengan apa yang diterima Arimbi.

Pantas saja langsung mau menikah, anak orang kaya.

Emas murninya saja 25 gram.

Maharnya tadi juga banyak.

Seserahan saja barangnya bagus-bagus.

“Rezeki Arimbi, anak pintar, cantik, baik wajar dapat suami yang sepadan,” sahut Tante Hafa yang puas sekali mendengar para tetangga memuji suami Arimbi. Padahal tadi sempat menggunjing, mereka bilang Sabda tak punya orang tua, karena beberapa dari mereka, kenal dengan rombongan dari pihak Sabda, dan sekarang mereka kincep. Sabda membuktikan bahwa dirinya lelaki mapan yang pantas mempersunting Arimbi, meski tak ada keluarga yang mendampinginya.

Resepsi pernikahan selesai menjelang sholat jumat. Siang nanti tinggal acara menyambut tamu, karena undangan untuk teman Arimbi dan Sabda mulai siang nanti.

Arimbi dan Sabda pun masuk kamar pengantin dengan suasana canggung. “Tahan ya Sabda, jumatan dulu,” ujar Bu Dhe Yan, kakak dari Ibu Arimbi menggoda Sabda. Semua tertawa mendengarnya.

“Kamu bawa baju ganti kan?” tanya Arimbi dengan wajah masih full make up dan menggunakan jarik, sehingga langkahnya terbatas.

“Iya aku bawa! Di ransel kayaknya, itu dia!” ucap Sabda yang sudah melihat ranselnya. Namun ia menarik tangan Arimbi, keduanya duduk di ranjang. Dengan tatapan intens, Arimbi mendadak panik, jangan sampai Sabda menuntut haknya di jam mepet Jumatan ini.

“Gak usah takut gitu napa, Mbek. Gue paham kali.”

Lega rasanya Arimbi, pikirannya saja yang terlalu jauh. Toh, Sabda hanya ingin mencium keningnya dengan berdoa dalam hati akan keberkahan rumah tangga yang akan ia jalani bersama Arimbi mulai hari ini.

“Makasih kamu sudah mau menjadi teman hidupku, selamanya ya, apapun yang terjadi selalu begini,” ucap Sabda sudah mengganti gue-elo, dan juga mengangkat genggaman tangan keduanya untuk selalu bersama.

Arimbi tersenyum dan mengangguk. “Sama-sama, makasih juga sudah memilihku buat jadi istri kamu.”

Sabda pun mencium kening, pipi dan mengecup bibir Arimbi sekilas. “Dah, bentar saja. Nanti malam baru yang lama,” ucap Sabda sambil tertawa, Arimbi pun menabok lengan sang suami. Masih saja jahil.

Teman Arimbi sudah banyak yang datang saat sholat jumat, khususnya teman SMA perempuan. Mereka langsung heboh melihat Arimbi begitu cantik dengan make up flawlessnya. Memang sefrekuensi dengan Arimbi, tiap detik rasanya foto terus.

“Memang lo pacaran sama Sabda, Mbek, di kuliah?” tanya Yumna, sahabat Arimbi saat SMA. Mumpung masih sepi tamu, mereka puas-puasin icip segala macam hidangan yang ada sembari interogasi.

“Gak. Lo tahu kan gue juga gak mau pacaran, Na!”

“Kita semua kaget lah dapat undangan dari lo, awalnya Rasti sih yang bilang, cuma kita belum percaya saja. Lo dan Sabda gituloh, Bagai bumi dan langit.”

“Itu Sabda saat SMA, pas kuliah mentereng dia!”

“Iya kata Gafran, kurus-kurus gitu uangnya banyak,” sahut Medina, teman SMA Arimbi-Sabda yang merupakan pacar Gafran. Sedangkan Gafran sendiri teman SMA sekaligus teman futsal Sabda.

Obrolan mereka semakin ramai saat pasukan teman laki-laki datang usai jumatan. Suaranya menggelegar menggendong Sabda yang pakai sarung dan kokoh putih. “Ini dia pengantin sunat,” ujar mereka Kocak. Sabda malu setengah mati, apalagi keluarga Arimbi jelas melihat. Mereka pun dipersilahkan makan, menunggu Sabda ganti baju.

“Kok bisa sih kalian menikah secepat ini,” ucap Pak Sarmadi, wali kelas mereka berdua di kelas XII, menyalami keduanya. Bahkan menepuk Sabda. Beliau tak menyangka salah satu anak didiknya yang tak pernah dilirik oleh guru ternyata bisa sukses dengan coding saat mengenyam bangku kuliah.

“Jodoh, Pak!” jawab Sabda santun.

Ibu juga ikut menyalami tamu Arimbi yang datang, rasanya senang sekali teman Arimbi dan Sabda begitu kompak di hari bahagia mereka. Apalagi dengan kedatangan teman kuliah Arimbi, makin ricuh saja. Boy datang dengan kameranya. Berjalan sok gaya, menyapa semua keluarga yang hadir, bahkan saat bersalaman dengan Ibu Arimbi sempat terucap, Saya Boy, Bu. Calon Arimbi yang gak jadi. Ibu tertawa, menabok lengan Boy yang begitu ramah pada siapa pun.

Saat berhadapan dengan Arimbi, Boy menghela nafas berat. Sedangkan teman yang lain meledeknya, Nangis tuh Mbi.

“Mas boleh peluk gak?” tanya Boy pada Sabda dengan wajah melas, Sabda hanya tersenyum sembari menggeleng.

“Gila emang lo, Boy!” sahut Arimbi sambil tertawa. “Ngelantur aja, makan siang dulu, noh banyak makanan.”

“Selamat deh buat lo dan Mas Sabda, semoga langgeng, doain gue cepat move on!” ucap Boy tulus di depan Arimbi dan Sabda.

“Padahal hatinya mewek tuh, Mbi!” sahut Andik.

“Habis ini gue mau sumbang lagu,” ucap Boy sembari berjalan menuju prasmanan.

“Salah satu pasukan patah hati kamu?” bisik Sabda.

“Katanya,” jawab Arimbi sembari mengedikkan bahu.

Boy menepati ucapannya untuk naik panggung yang memang disediakan oleh Arimbi bagi siapa saja yang mau menyumbang lagu. Boy dan Andik siap menghibur para hadirin. Sekarang dia sedang cek sound, dan Andik cek petikan gitar.

“Hem Selamat siang para hadirin, apa kabar semua. Semoga baik-baik saja, perkenalkan saya Boy, teman kuliah Arimbi, ah lebih tepatnya salah satu yang naksir Arimbi,” ucapnya jujur yang langsung mendapat sorakan riuh dari teman kelas, maupun teman SMA Arimbi. Tak menyangka ada cowok yang seberani itu mengakui naksir Arimbi di depan suaminya pula. Gila.

“Mungkin dari kalian semua ada yang naksir Arimbi sampai sekarang, segera tobat ya. Arimbi cantik sudah milik Mas Sabda seorang. Mari kita rayakan patah hati kita bersama dengan lagu Armada- Harusnya Aku," ucap Boy disambut tepuk tangan meriah.

Petikan gitar Andik mulai terdengar, Sabda hanya diam saja, ikut mendengar lagu yang mulai dinyanyikan oleh Boy dengan wajah sedih. Arimbi hanya menggelengkan kepala, berbisik pada Sabda. “Jangan marah ya, mereka cuma lucu-lucuan kok,” Sabda pun mengangguk.

Begitu masuk reff, Boy membuat gebrakan dengan memilih Johan salah satu teman kuliah mereka yang sedikit melambai untuk berduet.

Semua tamu tertawa ngakak, karena Johan tidak berduet malah goyang ngecor, makin rusuh saja hajatan Arimbi.

Harusnya aku yang di sana

Dampingimu dan bukan dia

Harusnya aku yang kau cinta dan bukan dia

Harusnya kau tahu bahwa

Cintaku lebih darinya

Harusnya yang kau pilih bukan dia

1
Sheva Linda
wah kira² ada apa ini sama Sadewa
Lel: masalah remaja
total 1 replies
kalea rizuky
hahaha penasaran pak Dani thor/Curse//Curse/ ada visual kaj
Lel: tak punyaaaaa....
total 1 replies
💗vanilla💗🎶
ini mama kandung bkn sih ? tega bgt
💗vanilla💗🎶
upsss 😄
Lel: hwkwkwk
total 1 replies
💗vanilla💗🎶
sweet ya .. sabda
Lel: banget
total 1 replies
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor .. semangat yaa 😊
Lel: terimakasih
total 1 replies
Siti Nurjanah
😅😅😅😅 suka banget serasa membaca cerita sendiri
Lel: waduhhh 😃😃😃
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut yg banyak q kasih bunga selatan thorrr
kalea rizuky
good bgt dah ini novel
Lel: terimakasih
total 1 replies
RosE
Terus kampusnya UM gak sih Kak? soalnya yg waktu mau nikah, beli seserahan di mall depan kampus... yg ada mall depan kampus itu UM, depannya Matos... 😁
Awalnya aku kira daerah jabodetabek soalnya panggilan teman & keluarganya lo gue kalo ngomong... Tapi ini semakin jelas daerahnya.. ada Kota Batu disebut... trus yg ke pantai itu daerah selatan alias Malang selatan ya Kak?
Jadi penasaran jg, kakak orang mana.. kayaknya tau banget daerah² di Jatim... ☺️
xia~xiaoling: Betull bgt UM ini mah,klw mudik lewat hutan..apa mungkin daerah kediri,tulungagung,dan sekitarnya deh ya...wkwkw #kepoin author...maap ya thor
Lel: iya kah?
total 4 replies
RosE
Penasaran kak... rumah Arimbi & Sabda dimana sih? Jombang, Kediri, Nganjuk, atau mana Kak? Kalo kota tempat kampusnya di Malang pasti ya.. Karena ini ada nyebutin mau nginep di Batu... Di awal chapter dijelasin kalo dari kos pulkam ke rumah sekitar 3 jam.. berarti antara Jombang & sekitarnya ya? 😁
Lel: pembacanya menganalisis banget
total 1 replies
gojam Mariput
Arimbi nakal ya...
Lel: gak afdol kalu gak jahil
total 1 replies
Lin Frie
aku suka karyamu
Lel: terimakasih kakak
total 1 replies
kalea rizuky
cerita nya kek real g sih
Lel: ada yg based on true story kak
total 1 replies
gojam Mariput
maacih Sabda Arimbi, jadi banyak tau nih , dpt banyak ilmu
Lel: sama2 ..berbagi pengalaman
total 1 replies
gojam Mariput
yg pinternya kebangetan Sabda Arimbi atau otornya ya......
Lel: wkwkkwkkwkw 2 2 nya kak
total 1 replies
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus, kocak pengen ketawa terus mbaca ya dan keren👍👍👍👍
Lel: terimakasih banyak
total 1 replies
gojam Mariput
/Joyful/ Arimbi kocak
Lel: sinting memang Arimbi ini
total 1 replies
gojam Mariput
lanjut KK, makin gemez
Lel: ditunggu kakkk
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!