NovelToon NovelToon
Emergency Daddy

Emergency Daddy

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Ayah Darurat
Popularitas:45.6k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Tak ingin lagi diremehkan oleh teman-temannya, seorang bocah berusia enam tahun nekad mencari 'Ayah Darurat' sempurna; tampan, cerdas, dan penyayang.

Ia menargetkan pria dewasa yang memenuhi kriteria untuk menjadi ayah daruratnya. Menggunakan kecerdasan serta keluguannya untuk memanipulisi sang pria.

Misi pun berjalan lancar. Sang bocah merasa bangga, tetapi ia ternyata tidak siap dengan perasaan yang tumbuh di hatinya. Terlebih setelah tabir di masa lalu yang terbuka dan membawa luka. Keduanya harus menghadapi kenyataan pahit.

Bagaimana kisah mereka? Akankah kebahagiaan dan cinta bisa datang dari tempat yang tidak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emergancy Daddy 30.

Gelapnya malam kian pekat. Nathan masih bersama Anggita. Sesuai ucapannya, Nathan sendirilah yang langsung mengantarkan Anggita pulang ke kediaman keluarga Abraham.

Mom Anita juga yang meminta putranya untuk melakukan hal itu. Ia memang sempat menangis, tapi itu hanya sesaat. Mom Anita bergerak dengan cepat untuk merangkul putranya, membawa anak sayangnya untuk bangkit berdiri, begitu juga dengan Anggita.

Dengan senyuman, ibu yang memiliki dua orang putra itu memberikan anggukan kecil, ia juga mengusap punggung putranya seraya mengarahkan tubuh tegap itu berbalik pada pintu. Mom Anita ingin Nathan meninggalkan ruangan Dad Jon dengan membawa Anggita.

"Pastikan calon menantu Mommy sampai di rumah dengan aman. Awas kalau kamu macam-macam!" Mom Anita menggantungkan tangannya di telinga; seperti menjewer. Hukuman yang memang biasa Mom Anita berikan saat Nathan bersikap nakal.

Mom Anita tersenyum, ia memeluk Anggita dan mencium kedua pipi wanita itu seperti tak ada hal besar yang baru saja terjadi. Nathan dan Anggita bingung, mereka sempat ingin menoleh pada Dad Jon, tapi Mom Anita tak membiarkannya. Tangan Mom Anita lebih dulu menahan agar mereka tak berbalik menatap ke belakang, melainkan tetap melangkah ke depan.

Dan setelah memastikan Nathan bersama Anggita keluar, Mom Anita memutar tubuhnya dengan tatapan tajam yang sudah ia arahkan pada Dad Jon.

"Apa yang baru saja Daddy lakukan?!" Mom Anita mempertanyakan sikap suaminya yang dari tadi nampak berbeda. "Daddy baru saja membuat putra Mommy menangis?" Mom Anita melotot pada suaminya.

"Daddy tidak melakukan apa pun. Daddy hanya bertanya."

"Bertanya?"

"Hm."

"Daddy bilang bertanya? Dengan ucapan yang seakan mencela tadi?" Mom Anita terlihat protes atas sikap sang suami yang terlalu keras pada Nathan. Apalagi di hadapan Anggita langsung. "Nathan hanya ingin memperkenalkan wanita yang ia cinta pada kita, Dad. Nathan sudah dewasa. Dia bisa membuat keputusan sendiri."

Seharusnya Mom Anita tidak perlu lagi mengatakan hal ini, bukan. Suaminya-Joni Raksa itu jauh lebih tahu dan paham. Selama ini bukankah Dad Jon selalu membebaskan putra-putranya dalam setiap mengambil langkah ataupun keputusan besar, termasuk pasangan hidup. Dad Jon hanya menuntut anak-anaknya harus mampu bertanggungjawab penuh pada setiap keputusan yang telah mereka ambil.

Dan memang itulah yang saat ini tengah Dad Jon lakukan. Memastikan putra tengilnya itu tidak sedang bermain-main dengan keputusannya.

"Dewasa umurnya, sikapnya tetap saja bocah," ucap Dad Jon yang menghasilkan kerutan dalam di dahi Mom Anita . "Belum sempat aku memberikan hukuman. Dia sudah menangis mengadu padamu." Raut wajah Dad Jon kesal. Terutama saat mengingat Nathan yang berlutut di hadapannya tadi dengan deraian air mata sampai akhirnya Mom Anita memeluk putra keduanya itu. Pandai sekali putranya itu mengambil hati Mom Anita.

"Apa maksud, Daddy?"

Dad Jon menatap istrinya, ia juga melirik Agam yang masih berdiri diam di dekat jendela, dan barulah menghela napas panjang.

"Bocah nakal itu pacaran tidak tahu tempat! Beraninya Dia berciuman di depan mataku." Netra tua Dad Jon merasa ternoda saat melototi apa yang dilakukan Nathan di villa melalu laptopnya.

Mom Anita semakin terkejut atas ucapan Dad Jon. Wanita paruh baya itu terlihat belum mengerti, sampai akhirnya, Agam Raksa menceritakan jika Nathan telah membawa Anggita ke villa keluarga mereka dan Dad Jon mengawasi dari kamera cctv.

"Dad! Astaga! Apa yang Daddy lakukan? Daddy mengintip mereka pacaran?!" Mom Anita tidak habis pikir dengan kelakuan suaminya. "Anak-anakku tidak mungkin melakukan hal yang melanggar norma, Dad. Mereka tahu batasan!"

Dad Jon tidak terima saat dituduh mengintip. Nathan lah yang salah, karena... "ia berciuman di tempat terbuka, persis kakaknya." Dad Jon juga melempar tatapan tajam pada Agam yang membalasnya dengan tatapan malas.

Agam tahu daddynya tengah menyinggung ciuman yang pernah ia lakukan dulu saat berada di kediaman Oma. Ciuman yang memang sengaja Agam lakukan agar daddynya percaya bahwa ia dan Hena adalah sepasang kekasih nyata waktu itu.

Agam memilih keluar dari ruangan kerja sang ayah. Membiarkan Mom Anita agar bisa menghadapi ayah mereka yang sepertinya tengah gabut. Niat Dad Jon yang ingin memberikan pelajaran pada adiknya gagal, Agam jadi tersenyum kecil seiring langkah panjangnya. Ia juga menaruh bangga pada sikap adiknya tadi. Anak kecil itu-Nathan ternyata kini sudah dewasa dalam artian sebenarnya.

*

*

*

"Maaf..." ucap Anggita pelan. "Karena aku...hubunganmu dengan orang tuamu jadi tidak baik."

Pria yang tengah menatap lurus ke depan itu hanya diam. Tangannya terlipat di dada, tubuhnya yang setengah duduk pada kap bagian depan mobil, membuat ia bisa meluruskan kaki panjangnya ke depan dengan menyilang.

Anggita yang berada di sisinya menoleh. Memperhatikan wajah Nathan yang dari tadi tetap diam. Nathan mengantarnya pulang, tapi sepertinya, pria itu belum berniat untuk beranjak pergi. Buktinya kini Nathan berdiam diri di pekarangan rumah keluarga Abraham. Terlihat banyak penjaga yang ada di sekitar mereka, dengan jarak yang tidak terlalu dekat dari posisi Nathan dan Anggita saat ini.

Nathan mengalihkan pandangannya ke samping, hingga netranya dapat bertemu tatap dengan Anggita. Ia tatap dalam mata yang masih memerah, karena sempat menangis sesegukan tadi.

"Apa kau mencintai pria lain, Anggita?"

Anggita mengerjap. Pertanyaan Nathan terdengar aneh, dan kalau boleh jujur ia tidak mengerti maksudnya.

"Apa kau begitu mencintainya, sampai ingin melenyapkan seseorang?" tanya Nathan nyaris berbisik. Ia tak ingin melukai, tapi juga tak sanggup menyimpan sesuatu yang dari tadi mengusik perasaan pria itu.

Ucapan Dad Jon terus berputar-putar di kepala Nathan. Sedari tadi ia menimbang, ke mana harus mencari jawaban ini semua? Jika tidak pada pemilik cerita sebenarnya. Nathan bukanlah ingin mendengar kisah, ia ingin tahu apa yang tersimpan di dalam hati wanita yang sudah membuat ia jatuh cinta itu.

Andai ada pria lain di sana, Nathan akan mencoba menyingkirkan dengan caranya.

Anggita terpaku pada tatapan itu. Netranya kembali mengembun kala mengingat masa lalu. Lekas ia menunduk dan menggeleng, mencoba menyingkirkan sesuatu yang membuat pandangannya buram.

"Aku pernah ingin menyingkirkan kakakku-Tsania, karena...," ucap Anggita membuka cerita pahit di masa lalu. Ia memilih menceritakan semuanya pada Nathan; bagaimana jahatnya ia, kasar-nya kata-katanya dan buruk-nya tabiatnya.

Sekuat mungkin Anggita menahan untuk tak menangis dalam setiap kata yang ia ucapkan, namun air mata itu tetap mengalir.

Bukan air mata luka, karena di sini ia adalah pelakunya, ia adalah penjahatnya. Air mata itu adalah sesal, sesal yang begitu dalam, yang sampai kapan pun tak berkesudahan. Sesal yang sedikit demi sedikit terus menggerogoti dirinya.

Dengan menangis, Anggita juga mengatakan jika Tsania-saudara yang dulunya ingin ia lenyapkan itu lah yang terus ada di masa jatuhnya. Meraihnya agar tidak merasa sendiri. Bersama sang suami, Teo, Tsania memastikan kehidupan Anggita dan Elvano aman.

"Aku bukan wanita yang baik..." ucap Anggita di sela tangisnya yang sudah sesegukan. Ia bahkan menyembunyikan mata basahnya menggunakan lengan. Bahu wanita itu juga bergetar.

Nathan yang melihat itu terkekeh, membuat isakan tangis Anggita terjeda, dan ia menurunkan lengannya, hingga mata basah Anggita bisa melihat raut wajah Nathan yang tersenyum.

Kenapa pria itu tersenyum?

Menyebalkan.

Nathan semakin terkekeh dibuatnya, ia paham netra basah itu sedang menyiratkan makna apa.

Nathan meraih tubuh Anggita untuk masuk ke dalam pelukannya. "Itu bukan cinta. Itu namanya rasa iri, dengki. Kau ternyata banyak sekali menyimpan penyakit hati, ya?" Nathan meletakkan dagunya di atas kepala Anggita yang wajahnya tenggelam pada dada Nathan.

Nathan tak perlu tahu masa lalu, ia hanya ingin tahu isi hati wanita itu, tapi Anggita ternyata memilih untuk menceritakan semuanya, membuat Nathan merasa jika kehadirannya diterima.

Anggita tak menanggapi ucapan Nathan yang memang benar itu adanya. Dulu ia begitu dipenuhi dengan penyakit hati terhadap Tsania.

"Aku akan menyingkirkan penyakit hati itu." Nathan merenggangkan sedikit pelukannya, agar bisa memperhatikan wajah Anggita yang sembab. Anggita juga terpaksa mendongak untuk menatap Nathan. "Menggantinya dengan namaku," lanjut Nathan serius.

"Aku ingin, namaku bertahta di sini." Nathan menunjuk dada Anggita tanpa melepaskan tatapannya.

Anggita masih diam. Wanita itu mengangguk pelan setelah beberapa saat dan membuat Nathan tersenyum lebar. Pria itu juga tak menahan diri lagi, dengan masih duduk di kap depan mobilnya, ia meraih wajah Anggita dan menyatukan bibir mereka. Nathan memanggut bibir itu pelan, menyesapnya penuh seraya terus memeluk tubuh wanita yang kini sudah resmi menjadi kekasihnya.

Lama Nathan melakukan, ia hanya memberi jeda untuk Anggita bisa mengambil napas, sebelum kembali melanjutkan cumbuan mereka. Melupakan tempat dan banyaknya para penjaga yang ada di sana, Nathan benar-benar sudah gila.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak😉

Yang bisa kasih tahu Dad Jon, tolong kasih tahu segera guys, anak tengilnya ini makin menjadi😭🤣

1
Asriani Rini
Cinta ivan juga terlalu besar cumah dia salah dia hanya menerima anggita dan enggak mau anaknya pdhl elvano anak kandungnya
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻSelina Navy
cantikk
〈⎳ FT. Zira
karya Luar Biasa..
mau komen apa dari karya ini, entahlah. Tapi gregetnya itu lho...
kesel ia,, ngakak iya... lengakp amat sih buat karyanya..

sukses selalu untuk karya luar biasamu Kak Diana.. semoga karyamu semakin bersinar❤️❤️❤️🥰🥰🥰
〈⎳ FT. Zira: retensi jangan ditanya... sangat menyiksa soanya😭😭😭
👑Queen of tears👑: terima kasih banyak kak zir ulasannya😍🥰

Aamiin 🤲 sama² semangat kita untuk terus berkarya kak,,meski turun naik nafsu ngadapin retensi 😭😭🤣🤣
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
apes amat si bas nasibmu di sini.. balik kandag sana/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira: salah sendirii pindah kandang.. Ronan kurang baik apa coba/Speechless/
👑Queen of tears👑: teraniyaya dia 😭🤣🤣
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
mau pelukan sambil adu jotos biar si onoh makai penyangga lehernya diperlama
〈⎳ FT. Zira
mungkin macam Reagan 🤧
Dessy Rinda
aq blm tau ceritanya kak thor,tlng ksh tau dong judulnya
Dessy Rinda: oohhh jd masing2 ceritanya ya kak,kirain jd 1...baiklah nanti sy baca keduanya
👑Queen of tears👑: kisah Nathan ada di karya dengan judul 'Asmara Setingan', kak; sedangkan Anggita ada di karya dengan judul 'Tsania Laura' 😊

klw baca semoga gak jadi benci sama Anggita ya 😭🤣🤭
total 2 replies
ora
Serem😣
ora
Ivan?🤔
👑Queen of tears👑: Nathan 😭😭🤣🤣
malah jadi Ivan /Facepalm/
total 1 replies
ora
Basin sana sini kena pukul😂
👑Queen of tears👑: teraniaya dia 😩😭🤣🤣
total 1 replies
ora
Rendi yang bener aja. Bos mu lagi marah Rendi😭😭😭
👑Queen of tears👑: belum kena semprot ini si Rendi 🤣
total 1 replies
Khadijah Nafisah
apa Nathan ya.. 😁
👑Queen of tears👑: 😭😭🤣iya typo nama kak 🤣🤣
udah revisi 🥰😘
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
dikit banget siiihhhh....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: tapi tetap aja dikit weh
👑Queen of tears👑: agk berasa ya😭🤣
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
lha wong lo kasih obat bius gimana gak nyenyak,
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
tuh kan bener si iwak yg bawa anggi
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: ivan, si iwak peyek /Facepalm/
👑Queen of tears👑: siapa si iwak/Chuckle//Joyful//Joyful/
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
lah, sedikit amat seeeehhh??? blm puas baca loh...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: agak terobati sih
👑Queen of tears👑: up 2 chapter /Grin//Joyful//Facepalm/
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
aihhh... ini asisten lemot beut
〈⎳ FT. Zira
menunggu Dad jon ngamukkk/Bye-Bye//Bye-Bye/
〈⎳ FT. Zira
ivan hobi ngrecokin hubungan orang😮‍💨😮‍💨
〈⎳ FT. Zira
jadi ingat Hena yak/Facepalm//Facepalm/.. hena aja sampe gak punya kesempatan buat nolak permintaan mom Anita di awal ketemu/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!