Theo mengkhianati sahabat serta anak dari keluarga yang sudah menjadikannya keluarga sejak ia usia 7 tahun. Ia berselingkuh dengan Zeva, istri dari Anthon, sahabat Theo. Terlalu sering menolong Zeva dari suaminya yang kasar dan penyiksa, membuat Theo memiliki perasaan pada wanita itu hingga terjadilah hubungan terlarang keduanya. "Aaaaaakh!!! Theooooo, aku mohon bawa aku kabur dan nikahi aku!" -Zeva Auliora "Maafkan aku, Zeva. Aku tidak bisa meninggalkan Anthon dan keluarganya, mereka sudah menjadikanku seperti ini" -Theo James "Zeva akan tetap menjadi istriku meskipun kamu sudah menikmati tubuhnya, aku tidak akan melepaskan wanita itu" -Anthon Stephen Bagaimana kelanjutan cinta segita dengan panasnya hubungan perselingkuhan antara Theo dan Zeva? Apakah Anthon akan menyerahkan istrinya untuk pria lain? Dukung novel ini untuk tetap berkarya!
Antara nafsu cinta, nafsu balas dendam, nafsu amarah, nafsu kebencian, nafsu kerinduan dan jenis nafsu lainnya akan bergelut di novel ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MELAYANI SUAMI
Di Paris, Zeva sedang melamun di balkon kamarnya setelah makan malam bersama mertua serta suaminya.
Anthon saat ini masih di ruang kerja Herjunot entah membicarakan apa.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
"Bagaimana jika Anthon mengingat hubungan ku dengan Theo dan menduga jika calon bayi ini bukan anaknya?"
"Bagaimana jika dia akan menyakitiku dan bayiku saat mengetahui kebenaran nya?"
"Bagaimana jika ayah dan ibu tau anak siapa yang aku kandung ini?"
"Sekarang ayah Herjunot sedang membantuku membalaskan dendam dengan menyerang perusahaan Hermes dan kini ayah Austin pun sudah diselamatkan olehnya. Bagaimana aku bisa menyakiti pria yang sudah membantuku?"
"Aku berharap Theo membawaku ikut bersamanya"
Isi hati Zeva bergejolak hingga tanpa diinginkan air mata pun jatuh saat mengingat Theo sudah tiada.
Sambil mengusap perutnya yang masih rata, Zeva hanya bisa berdoa agar bayinya bisa terlahir selamat dan bahagia. Meskipun nanti pasti ada yang dikorbankan dari dirinya saat semuanya terkuak.
Didalam ruang kerja kepala keluarga Galio, ternyata Herjunot dan Anthon membicarakan bisnis yang akan mereka kerjakan bersama.
"Anthon, kamu sudah mengetahui asal usul Zeva jika dia adalah putri dari Sergi, sahabat serta asisten ayah. Gia dan Pablo telah menyakitinya sangat dalam. Austin pun menderita saat ini karena ulah mereka untuk merebut perusahaan Hermes sepenuhnya. Ayah ingin kita segera mengambil perusahaan itu untuk menjadi bagian perusahaan Galio. Bagaimana menurutmu?" tanya Herjunot.
"Ya aku tau ayah. Ayah dan Zeva sudah menceritakan hal ini. Aku pun tau jika saat ini Ayah Austin dan Paman Sergi sedang berada di London untuk pengobatan. 2 bulan hidup bersama Zeva, aku bisa melihat kesepian, kesedihan, dan kemarahan yang terpendam. Di masa pemulihan ku ini aku hanya bisa mengikuti intruksi ayah" jawab Anthon.
"Zeva memang wanita yang kuat. Ayah bangga kamu menikahinya, Thon. Jangan pernah sakiti dia, mengerti" peringatan Herjunot.
"Pasti ayah. Entah kenapa aku memiliki rasa penyesalan jika melihat wajahnya. Aku merasa telah melakukan hal yang salah kepadanya di ingatanku sebelumnya. Tapi Zeva tidak pernah menceritakan hal buruk tentangku" sahut Anthon.
"Masa lalu biarlah berlalu, Anthon. Sekarang adalah kamu yang baru. Jaga dia. Ayah yakin meskipun saat ini kamu masih dalam proses pemulihan, kamu masih bisa melindungi nya" ujar Herjunot dan Anthin tersenyum mengiyakan.
"Jadi apa yang harus aku lakukan sekarang untuk perusahaan Hermes?" tanya Anthon kemudian.
"Kamu sudah bertemu dengan Pablo dan Gia kan? Kamu pasti tau bagaimana manipulatifnya mereka saat menjengukmu waktu itu? Mereka terlihat sangat baik dihadapanmu karena selama ini sejak pernikahanmu dengan Zeva, kamu selalu memberikan mereka tender dan uang lebih. Entah karena apa kamu melakukan hal itu, namun sekarang kamu harus cut off semuanya" jawab Herjunot.
"Coba besok aku akan mempelajari lagi tender tender yang berhubungan dengan Perusahaan Hermes dan urusan keuangannya" ujar Anthon.
"Ya, itu yang harus kamu lakukan diawal. Kamu harus tegas dan menjadi direktur yang bijaksana, Thon" ucap Herjunot.
"Aku usahakan, Yah. Saat aku kembali bekerja, aku seperti mendapatkan tenagaku kembali apalagi ditemani oleh Zeva" sahut Anthon dengan mata berbinar bahagia.
"Apakah kamu sebahagia ini bekerja ditemani oleh istrimu?" pancing Herjunot.
"Ya pasti. Aku benar benar mencintainya" ungkap Anthon dan sang ayah hanya memberikan senyuman.
"Andai kamu ingat apa yang telah kamu lakukan padanya dan apa yang dia lakukan padamu, mungkin hubungan antara kalian akan seketika hilang" batin Herjunot.
Setelah berbincang bincang panjang dan jam sudah menunjukkan pukul set 10 malam, akhirnya Anthon pamit untuk kembali ke kamar.
Ketika akan keluar ruangan dengan kursi roda, Anthon mendengarkan ucapan ayahnya dan membuat ia menoleh kebelakang.
"Ayah tidak sabar memiliki cucu dari kalian" ujar Herjunot.
"Tunggu saja, Yah. Kata dokter, meskipun kaki ku lumpuh, tapi itu ku tetap aktif" sahut Anthon dengan senyuman smirknya.
Anthon sangat percaya diri jika miliknya untuk membuat bayi tidak mengalami gangguan akibat kecelakaan yang telah ia alami.
Buktinya, hampir setiap pagi ia bangun dalam keadaan yang menunjukkan miliknya on. Tapi ia cukup malu jika meminta hubungan suami istri dengan Zeva karena tubuhnya belum bisa menompang diri sendiri.
Namun karena celetukan sang ayah, Anthon jadi berfikir ingin segera membuktikan keperkasaannya.
Ia pun melanjutkan niatnya untuk kembali ke kamar.
Saat sudah masuk ke kamarnya, Anthon melihat istrinya sudah berbaring di ranjang dengan selimut yang menutupi tubuh wanita itu.
Aroma kamar yang semerbak perpaduan antara parfumnya dan sang istri begitu harum. Anthon sangat suka aroma campuran ini.
Makin inginlah ia untuk menghirup aroma ini langsung dari tubuh sang istri.
"Ayo Anthon! Kaki mu yang cacat, bukan ini mu! Kamu bisa membuat anak!" batinnya membulatkan tekad.
Lalu ia mengambil nafas panjang sebelum mendekat ke ranjang dan naik kesana.
Gerakannya membuat Zeva terbangun.
"Kamu sudah kembali" lirihnya dengan suara khas bangun tidur.
Melihat sang suami kesulitan untuk mendudukan diri di ranjang, Zeva pun sangat peka membantu Anthon untuk bersandar di kepala ranjang.
"Apa yang kamu bicarakan dengan ayah sampai semalam ini?" tanya Zeva.
"Cuma bisnis" jawab singkat Anthon dengan senyum penuh arti tersembunyi dan membuat Zeva penasaran.
"Bisnis? Bisnis apa yang membuatmu tersenyum seperti ini? Seperti menggodaku" tebak Zeva.
"Menggoda mu? Yang ada sekarang kamu yang menggodaku dengan tanganmu berada di antara kedua kakiku, Zev" sahut Anthon membuat Zeva buru buru melihat posisi salah satu tangannya dan menariknya.
Zeva pun menjadi gugup karena tadi tidak sengaja hampir menyentuh bagian sensitif milik sang suami meskipun tertutup oleh celana.
"Ma..maaf..aku tidak sengaja" ujar wanita itu malu membuat Anthon makin gemas dengan sang istri.
Lalu tiba tiba Anthon menangkup wajah Zeva dengan kedua tangannya dan menatap kedua bola mata sang istri dengan serius.
"Zeva" panggil Anthon lembut.
Zeva terdiam. Tubuhnya seperti membeku mendapatkan perlakuan selembut ini dari Anthon. Ditatap penuh cinta oleh suaminya sendiri.
"Tatapannya" batin Zeva.
"Mau kah kamu berhubungan suami istri denganku?" tanya Anthon to the point.
Deg!
Zeva terkejut dengan permintaan Anthon yang begitu tiba tiba untuknya. Tapi bagaimanapun juga moment ini pasti akan ia hadapi ketika memutuskan kembali bersama suaminya.
Dan momen ini juga menjadi moment pertama Anthon meminta dengan baik baik kepada Zeva untuk melakukan s*x.
Zeva terdiam. Anthon pun ikut terdiam dan menunggu jawaban sang istri.
"Apa yang akan aku lakukan?" batin wanita itu bingung.
"Apakah dia tidak mau melayaniku karena aku cacat?" batin Anthon yang khawatir jika istrinya tidak akan mau memberikan apa yang dia inginkan karena kondisinya saat ini.
"Bagaimana Zeva?" tanya Anthon lagi karena ia tidak sabar untuk mendengar jawaban istrinya.
"Aku sangat ingin memiliki anak denganmu. Bayangkan saja, ketika ada anak diantara kita, semangat sembuhku akan meningkat untuk bisa membersamai nya tumbuh. Aku akan menjadi ayah terhebat untuknya" lanjut pria itu berusaha membujuk sang istri agar mau.
Zeva lagi lagi masih bimbang dan takut. Ketakutan untuk disiksa saat berhubungan intim dengan sang suami yang melakukannya dengan kasar akan membahayakan janin yang belum ia periksakan secara langsung.
Namun ada secuil keyakinan jika Anthon yang sekarang akan melakukannya dengan baik dan lembut.
Zeva juga baru terpikir untuk menyembunyikan siapa ayah bayi yang ia kandung dengan melakukan hubungan suami istri bersama suaminya. Setidaknya status Theo sebagai ayah kandung dari bayi itu akan tertutupi dengan menjadi istri yang melayani suaminya.
"Baiklah,... jika saat ini kondisi mu sudah membaik, aku akan melayanimu, suamiku" ucap Zeva pada akhirnya.
Bibir Anthon tersenyum lebar.
"Tapi..sepertinya aku tidak bisa di posisi atas" ujar pria itu mendadak sendu.
"It's okay. Aku yang akan diatas" sahut Zeva.
Lalu mereka pun bersiap siap untuk memadu gairah dan nafsu.
Bagaimana perasaan Zeva saat kembali melakukan s*x dengan suaminya yang dulunya begitu kasar dan brutal? Apakah amnesia sang suami membuat pria itu juga mengganti kepribadiannya di ranjang? 🤭