NovelToon NovelToon
Legenda Kaisar Roh

Legenda Kaisar Roh

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Spiritual / Reinkarnasi / Roh Supernatural / Light Novel
Popularitas:792
Nilai: 5
Nama Author: Hinjeki No Yuri

Di tepi Hutan Perak, pemuda desa bernama Liang Feng tanpa sengaja melepaskan Tianlong Mark yang merupakan tanda darah naga Kuno, ketika ia menyelamatkan roh rubah sakti bernama Bai Xue. Bersama, mereka dihadapkan pada ancaman bangkitnya Gerbang Utama, celah yang menghubungkan dunia manusia dan alam roh.

Dibimbing oleh sang bijak Nenek Li, Liang Feng dan Bai Xue menapaki perjalanan berbahaya seperti menetralkan Cawan Arus Roh di Celah Pertapa, mendaki lereng curam ke reruntuhan Kuil Naga, dan berjuang melawan roh "Koru" yang menghalangi segel suci.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hinjeki No Yuri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke Desa

Di jalan setapak, sosok Liang Feng berjalan pelan, pedang naga terhunus di punggungnya dan Tianlong Mark di dadanya masih berdenyut samar-samar, seolah tak rela melepaskan detak kecilnya yang bernyawa. Di sampingnya, Bai Xue melangkah dengan anggun, bulu peraknya menari-nari lembut di sinar matahari pagi.

“Ah, akhirnya kita sampai.” gumam Liang Feng, menoleh ke arah gubuk Nenek Li yang terselip di balik pohon ek-perak. Bau kemenyan dan dupa halus terasa menenangkan, mengundang ratusan kenangan manis dan getir yang pernah mereka lalui bersama.

Bai Xue mengepak dengan lembut, matanya tampak berbinar. “Desa kita… begitu damai hari ini.” Desis telepati itu mengguratkan senyum tipis di bibir Liang Feng. Betapa kabut petualangan bawah tanah terasa jauh telah terlewati, kini tugas pertama mereka telah selesai dan kini waktunya untuk merayakannya.

Saat mereka muncul di ujung jalan, penduduk desa sudah berbaris di kanan-kiri, menunduk dengan kepala hormat. Anak-anak kecil memegang lentera kertas, mata mereka bersinar penuh oleh kekaguman melihat pasangan penjaga manusia dan rubah suci kembali dengan selamat.

“Feng-san! Bai Xue!” sorak seorang gadis kecil berambut kepang, sambil melambaikan panci kecil berwarna perak. “Selamat datang!”

Seorang petani tua bernama Icheng, dengan langkahnya gontai namun matanya tetap cerah, mengulurkan tangan penuh berkah. “Liang Feng, kau membawa harapan bagi kami. Terima kasih telah menjaga desa kami.” Ia menepuk punggung Liang Feng dengan getaran yang hangat.

Liang Feng menunduk dengan sopan. “Terima kasih, Pak Icheng. Ini semua berkat bantuan Bai Xue dan semua relawan.”

Bai Xue menunduk pelan, ekornya melingkar sopan. “Aku hanya… menunaikan tugasku.” Suaranya halus, tetapi warga desa mengangguk penuh hormat.

Di lapangan tengah desa, tenda putih kecil telah berdiri, dihiasi kain sutra berwarna perak. Lilin-lilin kecil menunggu sulutan dan meja bundar berisi sesajen terdapat buah apel merah, kue beras manis, serta kendi berisi air suci rembulan. Di tengah, sebuah gong berukir gambar naga dan rubah menanti tugas pertapa tua.

Nenek Li berdiri anggun di atas panggung kayu, jubah birunya berkelebat tertiup angin lembut. Ia mengangkat tongkat kayu putih, menyapa kerumunan. “Saudara-saudara, hari ini kita berkumpul untuk mensyukuri keselamatan Desa Bayangan, kita harus berterima kasih kepada dua Penjaga Arus, Liang Feng dan Bai Xue.”

Sorak gembira pun pecah. Para relawan dan warga bersorak, menabuh kendang kecil, mengiringi alunan seruling bambu milik salah satu pertapa muda yang menyemarakkan suasana.

Liang Feng berdiri di samping Bai Xue, matanya memandang kepada kerumunan orang. “Kami hanya menjalankan tugas.” katanya pelan, suaranya basah oleh haru. “Tanpa keberanian kalian semua, kami takkan sampai di titik ini.”

Seorang lelaki paruh baya, seorang guru desa, sedang mengangkat kendi air suci. “Kini, ritual syukur akan dimulai. Silakan haturkan sesajennya.”

Dengan gerakan serentak, warga desa menghaturkan buah, kue dan air suci ke meja sesajen. Bai Xue melangkah maju menerima kendi, moncongnya menatap air jernih seperti memandang permata. Ia mengangkat kepala, meneguk sedikit demi sedikit, lalu menepuk meja sesajen itu untuk menandai kehormatan.

Liang Feng lalu mengangkat pedangnya setinggi dada, memutar lambang naga. “Dengan ini, kami meneguhkan perlindungan bagi desa ini. Semoga keseimbangan tetap terjaga antara dunia manusia dan roh.”

Gong di belakang panggung ditabuh dua kali, suaranya menggelegar, hal itu bertujuan untuk mengusir sisa energi kegelapan yang mungkin masih tersembunyi. Bayangan rubah perak dan naga hijau memantul di dinding kayu, menandakan bahwa segel baru telah terpatri.

Usai upacara, Liang Feng dan Bai Xue berjalan menyapa warga. Seorang ibu muda mendorong kereta bayi sambil menunduk hormat. “Feng, suami saya pulih dari lukanya malam itu setelah disemprotkan ramuan suci. Terima kasih.”

Liang Feng tersenyum lembut. “Ia hebat, bu. Ia bertarung dengan berani.”

Bai Xue melompat di pangkuan anak laki-laki yang memegang surai kayu kecil. Moncongnya menyentuh tangan bocah itu, membuatnya berteriak senang. “Penjaga rubah… lucu!” gumamnya dengan polos. Rupanya, siluet Bai Xue yang anggun sekaligus menggemaskan berhasil mencairkan suasana.

Di sudut lainnya, pemuda Wei Xin menepuk pundak Liang Feng. “Aku berlatih menebas akar licik sejak kemarin, berdiri terima kasih atas bimbinganmu. Jika kau pulang lagi ke reruntuhan, panggil aku, ya?”

Liang Feng tertawa. “Aku akan lakukan, Wei Xin. Tapi teruslah berlatih.”

Setelah keramaian mereda, Liang Feng mengajak Bai Xue berjalan menyusuri tepi sungai yang mengalir lembut di samping desa. Matahari dua pertiga telah naik, menciptakan kilau keemasan di permukaan air.

“Makan siang dulu.” ajak Liang Feng sambil membuka kotak bekal yang berisi roti kacang dan buah edelweiss yang telah diasapi. “Aku bawa ini untuk kita berdua.”

Bai Xue mengeluarkan atmosfer kehangatan melalui aura-peraknya, membuat roti terasa lebih harum. Ia memetik sepotong roti, lalu mengunyah dengan perlahan. “Ini enak… seperti pesta kecil di mulut.”

Liang Feng terkekeh. “Masakan desa tak pernah mengecewakan.” Ia menoleh, menatap Bai Xue dengan lembut. “Terima kasih sudah menemaniku.”

Bai Xue menunduk, bulu telinganya bergetar. “Aku senang ada di sisimu.”

Mereka duduk di antara akar pohon pantai, memandangi gemericik air. Suasana seperti ini terasa damai, mengobati bekas luka fisik dan batin yang masih tersisa.

Setelah makan, Liang Feng menarik napas panjang. “Bai Xue, perjalanan kita masih panjang. Kita harus mendaki Puncak Perak untuk mencari Hati Bumi dan bertemu Roh Kura-Kura lagi.”

Bai Xue mengangguk, memancarkan cahaya perak penuh semangat. “Aku siap. Hati Bumi akan memberi kita kekuatan untuk menyegel Gerbang Utama sepenuhnya.”

Liang Feng menutup mata sesaat, menenangkan diri. “Tapi sebelum itu, kita perlu beristirahat satu malam di desa. Aku ingin mengucapkan terima kasih pada Nenek Li, karena tanpa ajarannya, aku takkan bisa berkembang.”

Bai Xue mencondong, moncongnya menyentuh bahu Liang Feng. “Dia pantas mendapatkan ucapan terima kasih kita.”

Langkah mereka kembali menuju gubuk Nenek Li. Di balik pintu bambu, kilauan lilin menanti, itu sebuah penanda bahwa kehangatan pertapa telah menanti obrolan panjang dan perencanaan babak berikutnya.

Nenek Li menyambut dengan senyum lembut, mata sabitnya berkilau. “Selamat datang kembali. Aku menyiapkan teh bunga kamelia untuk kalian.” Ia menuangkan cairan ke dua cangkir keramik, aroma manis menyebar.

Liang Feng menerima cangkir, mencicipi satu tegukan. “Hangat, seperti sarat kasihmu, Nenek.”

Nenek Li tertawa kecil. “Kalian berdua pantas beristirahat. Esok kita akan membahas persiapan menuju Puncak Perak.”

Liang Feng meneguk habis teh, menatap Bai Xue di samping. “Selamat malam, sahabatku.”

Bai Xue duduk meringkuk, ekornya melingkar nyaman. “Selamat malam, Liang Feng.”

Di ruangan remang lilin, tiga sosok itu menikmati kehangatan, sebuah penutup hari yang sederhana namun bermakna, sebelum petualangan mereka berlanjut ke puncak gunung dan rahasia Jiwa Bumi Tua yang menanti terungkap.

1
Oertapa jaman dulu
Menarik dan berbeda dg cerita lainya
Awal cukup menarik... 👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!