⚠️Dimohon bijak dalam membaca , jangan lompat bab dan jangan boom like , tolong hargai author dengan membaca yang benar 😊 ⚠️
Seina Reizuna , gadis cantik yang sangat hobi membaca novel , namun suatu hari disaat dia selesai membaca sebuah novel yang sedang ramai di perbincangankan.
Seina tiba tiba masuk kedalam novel tersebut , dan sayangnya bukanya menjadi peran protagonis , Seina malah memerankan kekasih Antagonis yang memiliki hidup yang singkat dan berakhir mati di tangan tunangannya sendiri.
Karena tidak ingin mati konyol di usia muda , Seina sebisa mungkin menjauhi Areksa si tokoh antagonis , hingga membuatnya terlibat dengan seorang pemuda misterius yang begitu baik padanya.
Lalu akankah Siena akan bisa menjadi Keyvara si kekasih antagonis? , atau dia memilih untuk tidak terlibat dengan hidup Areksa dan mencari jalan hidupnya sendiri?.
Dan juga , bisakah dia kembali ke dunia nyata di saat dia sudah mulai menyukai seseorang?
Temukan kisahnya di sini 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Adiramanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AREKSA ( 30 )
££££££££
**Di Apartemen Areksa**.

Dengan hati hati Areksa merebahkan Keyvara di ranjang king size miliknya , setelahnya dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Namun sepeninggal Areksa ke kamar mandi , teryata Keyvara bermimpi buruk hingga membuat Keyvara jadi terusik dalam tidurnya , dan dengan nafas tersengal Keyvara tiba tiba bangun bersamaan dengan Areksa yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Dan untungnya Areksa sudah mengenakan pakaian casualnya , hingga hal itu tidak membuat Keyvara merasa canggung saat berhadapan dengan Areksa seperti sekarang.
"Sudah bangun"ucap Areksa sambil berjalan mendekati Keyvara yang terlihat masih termenung duduk di tempat tidur.
"Arsa .."panggil Keyvara saat melihat Areksa yang sudah duduk di sampingnya sambil menghadap Keyvara.
"Kenapa hem .. ingin sesuatu?"tanya Areksa yang mengira jika Keyvara sedang menginginkan sesuatu.
Namun yang terjadi Keyvara malah menangis sambil menundukkan kepalanya , hingga hal itu membuat Areksa menghela nafas sebelum akhirnya dia mengangkat tubuh Keyvara kepangkuannya.
"Kenapa menangis lagi sayang .. , apa yang membuatmu sedih?"tanya Areksa sambil mengusap punggung Keyvara yang bergetar karena menangis.
"Aku mau pulang Arsa"ucap Keyvara di sela tangisnya.
"Aku akan mengantarkan kamu pulang , tetapi tidak dengan kondisimu seperti sekarang , kamu membuatku khawatir jika dirimu terus seperti ini"jawab Areksa yang masih mengusap punggung Keyvara.
Namun hal itu malah membuat Keyvara semakin menangis , karena bukan pulang ke kediaman Keyvara yang dia inginkan , melainkan pulang kembali ke tubuh aslinya , meski sebenarnya dia sendiri juga tidak tahu bagaimana caranya kembali.
Tetapi dia merasa sudah lelah menjalani hidup sebagai Keyvara , namun dia tahu jika dia tidak akan bisa kembali sebelum dia menyelesaikan hal yang belum sempat Keyvara lakukan.
Maka dari itu dia masih terjebak di tubuh Keyvara entah sampai kapan , dan masih berharap jika dia bisa kembali di tempat seharusnya dia berada.
"Sudah tenang"ucap Areksa saat tidak mendengar Keyvara menangis lagi , dan hanya anggukkan kepala yang di berikan oleh Keyvara.
Lalu setelahnya Areksa bangkit dari duduknya dengan Keyvara yang ada di gendongannya.
"Arsa ~ turunin"rengek Keyvara sambil melihat Areksa dengan wajah sebabnya.
"Enggak mau"jawab Areksa yang tetap melanjutkan jalannya menuju ke dapur tanpa kerepotan sedikitpun.
Setelah sampai di dapur , Areksa kemudian mendudukan Keyvara di meja pantry , lalu Areksa terlihat melakukan sesuatu yang Keyvara sendiri tak tahu apa yang di lakukan oleh Areksa.
Sebab fokus Keyvara bukanlah ke apa yang di buat oleh Areksa namun pada diri Areksa yang terlihat sedang melakukan sesuatu yang entah apa itu.
"*Apakah gue masih bisa ketemu sama lo lagi saat gue balik ke tubuh gue , dan kenapa dengan perasaan ini , kenapa gue merasa nyaman jika di dekat lo kayak gini , meski gue tahu jika ini enggak nyata , dan gue berharap semuanya cepat selesai , agar gue bisa dengan mudah menghapus perasaan ini*" batin Keyvara yang masih sambil memperhatikan Areksa.
Dan , lama memandang Areksa , Keyvara tidak sadar jika sekarang Areksa sudah ada di hadapan nya , sambil meletakkan satu gelas susu hangat yang baru saja dia buat.
**Tuk**
Areksa kemudian mengetuk kening Keyvara hingga membuat Keyvara tersadar dari lamunannya.
"Apalagi yang kamu pikirkan hem .."ucap Areksa yang mengurung tubuh Keyvara dengan kedua tangannya sambil menatap lekat manik mata coklat madu milik Keyvara.
"Tidak ada"jawab Keyvara sambil berusaha tersenyum pada Areksa.
"Aku tahu kamu sedang memikirkan sesuatu , apa kamu tidak mau bercerita?"tanya Areksa yang tahu jika sebenarnya Keyvara sedang menyembunyikan sesuatu dari dirinya.
Dan hal itu pasti berhubungan dengan pria yang di temui Keyvara di kafe tadi , dan sepertinya harus dia sendiri yang mencaritahu mengenai apa yang di sembunyikan oleh Keyvara.
"Mungkin lain kali , karena aku masih belum siap untuk bercerita"jawab Keyvara yang merasa belum siap untuk mengatakan semuanya pada Areksa.
Karena dia tahu , jika dia mengatakan hal itu , maka dia mungkin harus rela kehilangan Areksa , dan Keyvara masih belum siap jika hal itu sampai terjadi.
"Baiklah kalau begitu"ucap Areksa yang tidak ingin memaksa Keyvara untuk bercerita , karena Areksa takut jika hal itu akan membuat Keyvara merasa tertekan dan tidak nyaman nantinya.
Karenanya yang dia lakukan sekarang hanya mengikuti alur yang sudah ada , dan akan mencaritahu sendiri apa yang sedang terjadi.
Lalu setelahnya , Areksa menyerahkan segelas susu hangat tadi pada Keyvara , hal itu dia lakukan hanya agar membuat perasaan Keyvara kembali membaik.
Sebab dia juga merasa sedih saat melihat Keyvara yang menangis dengan alasan yang Areksa belum tahu , karenanya hanya ini yang bisa di lakukan oleh Areksa sekarang.
**€€€€€€€€€**
**Keesokan harinya**.
Keyvara berangkat kesekolah bersama dengan Areksa dari apartemen milik Areksa , karena kejadian kemarin , Areksa melarang Keyvara untuk pulang dan berakhir bermalam di apartemen Areksa.
Makanya pagi ini mereka berangkat sekolah bersama.
"Enggak mau libur saja sayang .."ucap Areksa yang masih khawatir dengan kondisi Keyvara , saat mereka dalam perjalanan ke sekolah.
"Aku udah enggak apa apa Arsa .. , jadi enggak usah berlebihan gitu deh .."ucap Keyvara yang merasa jengah dengan pertanyaan yang sudah beberapa kali di tanyakan oleh Areksa.
"Aku hanya khawatir sayang .."
"Aku tahu , tapi aku beneran tidak apa apa Arsa , jadi enggak usah begitu berlebihan , mengerti?"
"Hah .. baiklah"yang akhirnya mengalah dengan pembahasan yang sepertinya tidak bisa dia menangkan.
Lalu setelahnya Areksa kembali fokus mengemudikan mobilnya , hingga tak butuh waktu lama mereka sudah sampai di sekolah.
Dan Areksa memarkirkan mobilnya tak jauh dari kedua sahabatnya yang sudah sampai lebih dulu.
"Pagi Key"sapa Maudy yang juga ada di tengah tengah Agra dan Gavin yang sedang bersandar di kap mobil Agra.
"Pagi juga"sapa balik Keyvara setelah dia turun dari mobil Areksa.
"Tapi kok lo kayak diapit dua pangeran gitu Dy"ucap Keyvara lagi sambil terkikik melihat sahabatnya yang malah bersikap narsis di depan Agra dan Gavin.
"Ya iya dong .. kan gue cantik , jadi wajar jika jadi rebutan cowok cakep"jawab Maudy yang sedikit narsis.
"Ngarep lo , amit amit deh gue punya cewek macem lo"sahut Gavin sambil sedikit mendorong bahu Maudy hingga membentur tubuh Agra yang ada di sisinya.
"Gue juga enggak mau sama lo"sambil mengibaskan rambutnya dan menoleh kearah Agra yang malah terlihat cuek pada Maudy , hingga hal itu malah membuat Keyvara tertawa saat tahu sahabatnya yang teryata menyukai Agra.
"Cewek lo kok hepi banget bro , lo kasih apa sih .."ucap Gavin sambil tersenyum penuh arti pada Areksa.
"Gue lubangin juga kepala lo jika pikiran lo ngeres mulu .."jawab Areksa yang sedikit jengkel saat tahu apa yang sedang di pikirkan oleh Gavin.
Dan hal itu malah mengundang tawa Gavin dan Agra , sedangkan Keyvara dan Maudy hanya saling tatap sebab tidak tahu apa yang sedang di tertawa kan oleh kedua sahabat Areksa itu.
Hingga tak lama kemudian mereka di kejutkan oleh seseorang yang tak pernah mereka sangka sebelumnya.
"Hai cantik , kita bertemu lagi"
**££££££££**