NovelToon NovelToon
Perfect Marriage

Perfect Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / cintapertama / dosen / nikahmuda / cintamanis / Pernikahan Kilat
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Vmina_

revisi dari my beloved lecture yaa

Syafa, sejak bayi, hidup dan dibesarkan oleh Ayahnya yang bernama Arya. Meskipun tanpa adanya kehadiran seorang Ibu, Syafa bisa tumbuh sehat dan penuh cinta seperti gadis pada umumnya.

Sampai suatu ketika, Arya risau anak semata wayangnya akan kesepian, mengingat usianya yang semakin tua. Dengan yakin ia menjodohkan putrinya dengan seorang lelaki mapan. Syafa yang saat itu diberitahu akan perjodohannya, ia menerima, tanpa ada drama.

Ia justru sangat senang saat mengetahui dengan siapa ia akan menikah.

Bagaimana kisah asmara Syafa dan suaminya nanti?

salam dari author amatir 🤍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vmina_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tiga puluh

Syafa menggeliat dalam selimutnya, ia membuka matanya saat mendengar adzan subuh berkumandang. Tubuhnya merasakan udara yang terasa lebih dingin, Syafa menoleh ke sebelahnya. Hasby masih terlelap dalam tidurnya.

Perlahan Syafa menggerakkan tubuhnya, merasakan sensasi dingin dan segar udara subuh. Hawa seperti ini membuatnya enggan bangun dan merasa nyaman untuk tetap berada di tempat tidur, menikmati kesejukan.

Namun ia tegaskan, bahwa adzan sudah berkumandang. Ia memindahkan tangan sang suami yang melingkar diperutnya. Ia meraih remote AC yang ada diatas nakas, suhunya normal yaitu enam belas derajat celcius.

Syafa hendak berdiri menuju kamar mandi, namun begitu ia menyingkap selimutnya, udara dingin semakin terasa dikulitnya.

"Kok dingin banget," gumamnya.

"Apa hujan?"

Ia berdiri, lalu melangkah mendekati jendela kamar. Syafa dapat mendengar suara rintik hujan yang jatuh membasahi bumi, diluar sana. Tangannya menyingkap sedikit gorden, pemandangan langit yang masih gelap dan tertutup awan tebal serta pepohonan dan tanaman di luar tampak basah oleh air hujan menambah kesan suasana yang tenang.

"Beneran hujan ternyata, pantes udaranya dingin" ucapnya sembari menggosok-gosokkan telapak tangannya, mencoba menciptakan gesekan untuk menghasilkan sedikit kehangatan.

Menyadari adzan telah usai, Syafa menghampiri Hasby dengan langkah yang sedikit tergesa.

Ia menyentuh lengan suaminya lalu mulai menggoyangkannya secara perlahan. "Mas, bangun ... Subuhan dulu," ucapnya dengan penuh kelembutan.

Satu kali percobaan saja sudah bisa membangunkan Hasby. Pria itu Mengusap wajah dengan telapak tangan untuk membangunkan kesadaran.

"Adzannya udah selesai dari tadi?" Hasby langsung bangun dan menyingkap selimutnya. Ia menatap wajah istrinya.

"Baru aja mas."

Hasby mengusap dadanya. "Astaghfirullah ... Mas pikir udah ketinggalan subuh."

Syafa tersenyum tipis. "Diluar hujan, hawanya jadi dingin. Aku siapin air hangat buat mandi dulu, ya? Biar nggak masuk angin," tawarnya.

Hasby menggeleng pelan sembari tersenyum.

"Makasih ya, tapi mas lebih suka mandi air biasa. Jadi lebih seger, kamu juga harus mandi, kan? kita subuh berjamaah," tolaknya dengan lembut.

"Tap—"

"Gih, mandi."

"Aku ikut mandi?" wajahnya melongo, kaget.

"Iyaa, mau?"

Syafa menggeleng cepat. "Nggak! Ma—malu dong."

Hasby tertawa, ia mencubit pipi Syafa, gemas.

"Kita mandinya masing-masing, kamu ini ... pikirannya terlalu mesum," godanya.

Syafa yang malu, langsung meraih handuk dan meninggalkan Hasby.

Cuaca sedingin ini, ia tak mau merepotkan isterinya. Kedua pun mandi secara terpisah, Syafa menggunakan kamar mandi yang ada di kamar, sedangkan Hasby yang ada di dekat dapur.

Syafa keluar kamar mandi dengan balutan dress panjang kaki hingga melewati lutut dan bagian tangan hanya sampai siku. Ia menggosokkan kedua lengannya, berusaha menghalau rasa dingin yang menjalari kulit. Gigi bergemerutuk, menandakan betapa rendahnya suhu yang ia rasakan. Wajahnya tampak mengernyit, menahan sensasi dingin yang menyerang.

Ia mengambil mukena yang ia tata diatas rak khusus peralatan sholatnya. Tak lupa ia mengelar sajadah miliknya dan milik Hasby, menyiapkan sarung yang pas untuk suaminya itu.

Syafa duduk diatas sajadahnya menunggu kehadiran sang suami. Tak lama Hasby membuka pintu kamar, ia tersenyum saat melihat Syafa yang sudah siap, menunggunya diatas sajadah dengan mukenanya.

"Dingin banget airnya. Aku biasanya nggak mandi kalo hujan subuh-subuh," Syafa mengadu pada Hasby.

Hasby menyentuh pundaknya.

"Nanti jadi segar di badan," Ia terkekeh karena gemas melihat Syafa yang menggigil karena belum terbiasa ikut mandi sebelum menunaikan sholat.

Hasby mengganti sarung yang ia pakai. "Loh kenapa diganti, mas?"

"Mau pake yang kamu siapin, soalnya lebih spesial. Kalau yang mas pake tadi, mas ambil sendiri di lemari."

Syafa tertawa kecil melihat Hasby. Mereka pun melaksanakan sholat subuh berjamaah di kamar. Suasana subuh yang ditemani oleh hujan seakan-akan memberikan kekhusyukan dan ketenangan tersendiri.

"Assalamu'alaikum wa rahmatullah ..." kepalanya menengok ke kanan lalu kekiri sembari mengucapkan salam usai sholat.

"Assalamu'alaikum wa rahmatullah ...."

Syafa mendekati Hasby usai membaca doa.

"Abis ini boleh tiduran lagi, nggak?" tanyanya.

Hasby menggeleng, Syafa cemberut. Ia ingin tidur kembali. Pria itu bangkit, mengambil Al-Qur'an di rak kitab, lalu duduk kembali.

"Masih pagi banget ini mas."

"Justru di jam-jam seperti ini lebih nyaman dipake buat membaca Al-Qur'an," ucapnya.

Syafa tidak bisa menahan kantuknya lagi, ternyata Al-Qur'an masuk kedalam rutinitas harian suaminya. Tak heran wajah pria itu bisa tampak bersih dan bersinar.

Namun Syafa belum terbiasa, ia hanya membaca Al-Qur'an saat hari Jumat. Ia berusaha membujuk Hasby. "Mas," panggilnya.

"Hum?"

"Aku baca Qur'annya, boleh agak siangan?"

Hasby diam sejenak, ia menggeleng lagi. "Kamu belum terbiasa?"

Syafa menunduk.

"Yaudah, gapapa. Tapi jangan tidur, kamu dengerin mas baca Al-Qur'an, bisa?" perintahnya.

Syafa mengangguk cepat, ia tersenyum lebar.

"Oke mas!"

Ia duduk di samping Hasby, menyimak dengan baik lantunan ayat suci yang dibacakan suaminya itu. Sampai dimana ia tak kuasa menahan kantuknya, perlahan matanya memejam. Hingga kepalanya menyender pada pundak Hasby.

Kepalanya hampir jatuh ke depan, beruntung hasby sempat menahannya. Ia menyudahi bacaannya, khawatir akan istrinya yang tertidur.

"Ternyata kamu ini memang luar biasa," kekehnya.

Dengan lembut, Hasby memindahkan posisi istrinya yang semula bersandar di pundaknya, menjadi berbaring di pangkuannya. Agar istrinya dapat beristirahat dengan nyaman.

"Bayi besarnya ngantuk berat," ledek Hasby.

Sejenak ia memperhatikan wajah Syafa yang tampak begitu damai saat tertidur. Ia mengamati napas istrinya yang teratur, menandakan ia benar-benar terlelap. Kulit wajahnya yang bersih dan bercahaya terlihat begitu lembut, seolah dapat disentuh dengan lembut.

Bibir tipisnya yang sedikit terbuka menambah kesan ketenangan dan kepolosan dalam ekspresinya. Bulu matanya yang lentik dan alis yang rapi membingkai sepasang mata yang tertutup.

Secara keseluruhan, wajah istrinya itu tampak begitu cantik dan damai saat tertidur.

Cup ...

Sebuah kecupan ia layangkan pada bibir tipis Syafa. Sejak awal bibir itu selalu mencuri perhatiannya.

1
LISA
Syafa ultah y
LISA
Suasana keluarganya Hasby harmonis bgt..rukun selalu y Syafa & Hasby
LISA
Berdoa utk operasi Ayah Arya..lancar dan Ayah Arya bahagia bersama anak dan menantu..
LISA
Bahagia terus y buat Hasbi & Syafa..utk Pak Arya jg..segera pulih..
poetri @poetrysekarr
maaf baru up karena semalam mati lampu 😣
LISA
Aq mauu Kak double up nya 😊
LISA
Bener Kak..Hasby ini bener² calon suami yg di idamkan semua wanita 😊🤭
LISA
Mohon maaf lahir & batin y Kak author
LISA
Luar biasa
LISA
Bik Arsih udh spt ibu utk Syafa..bener Syafa kmu mesti pulg utk membantu suamimu..
LISA
sedih bgt..Syafa yg kuat yaa .
LISA
Moga aj Pak Arya stabil kembali kesehatannya..kuatkan Syafa..
LISA
🤭🤭 harga kasur aj sampe puluhan juta..
LISA
Wah koq udh mulai bertengkar y
LISA
Ortu Hasbi sangat menyayangi Syafa..syukurlah Syafa punya ibu mertua yg baik bgt
LISA
moga Syafa ga kenapa²
LISA
Bagus nih kisahnya
LISA
Aq mampir Kak
Zetti Afiatnun
Luar biasa
Iqlima Al Jazira
ceritanya asyik, memaparkan keluarga yang harmonis serta sosok pasangan yang ideal.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!