NovelToon NovelToon
Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Janda Muda Dan Brondong Tampan.

Status: sedang berlangsung
Genre:berondong / Janda / Cerai
Popularitas:463.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: selvi serman

Di sebut wanita mandul memang sangatlah menyakitkan bagi wanita manapun tak terkecuali Fana. kata mandul hampir setiap hari menjadi santapan sehari-hari bagi wanita cantik itu. suami yang sepantasnya memberi dukungan bahkan seharusnya menjadi tempat untuk mengadu seakan mendukung ibunya, dan itu semakin membuat Fana merasa semakin terpojokkan.


Hingga suatu saat pekerjaannya seolah mendekatkan dirinya dengan seorang pria muda yang merupakan model di agensinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calon mertua spek idaman.

Setelah kepergian Riza suasana di ruang tengah kediaman megah tersebut berubah hening, Fana merasa lidahnya terasa keluh untuk berkata-kata dihadapan wanita paru baya yang ternyata adalah ibu kandungnya Riza.

"Kami bukan tipikal orang tua yang menilai seseorang dari status sosialnya, Nak Fana. sebagai orang tua, bagi kami yang terpenting adalah kebahagiaan anak-anak. siapapun yang akan menjadi pendamping hidup Riza nantinya Tante pasti akan merestuinya." ujar mama Susan, seolah paham dengan isi hati Fana saat ini.

Sontak saja Fana mengangkat pandangannya menatap wajah cantik mama Susan dengan tatapan sungkan.

Mama Susan merubah posisi duduknya dengan mendekat pada Fana, kemudian menggenggam kedua tangan Fana.

"Mama tidak pernah mempermasalahkan hubungan kalian. So, jangan berpikir yang bukan-bukan apalagi tentang status sosial karena di mata tuhan kita semua sama, hanya keimanan yang membedakan kita di mata tuhan."

"Sekalipun Tante tahu kalau Fana adalah seorang janda???." dengan memberanikan diri Fana bertanya demikian.

Mama Susan mengulas senyum. "Memangnya apa masalahnya dengan status janda??? Tante tidak pernah mempermasalahkan status kamu nak." ujar mama Susan Sebelum kemudian memeluk Fana.

Fana benar benar terharu dengan sikap bijaksana yang dimiliki oleh ibunya Riza, kini ia tak lagi heran mengapa Riza memiliki sikap yang begitu baik serta bijak, ternyata pria tampan tersebut dilahirkan dan dibesarkan oleh wanita yang begitu luar biasa seperti mama Susan.

Fana hanya membalas senyuman tulus mama Susan tanpa banyak berkata-kata, sebab ia tak tahu harus berkata apa.

Tak lama kemudian Indah tiba dari kamarnya dengan mengulas senyum manis pada Fana, hingga membuat Fana merasa sungkan sebab saat ini ia masih berada di pelukan mama Susan.

Indah mendaratkan bokongnya di sofa yang berhadap-hadapan dengan Fana dan juga ibunya.

Menyadari keberadaan putrinya, mama Susan lantas melerai pelukannya.

"Bagaimana calon adik ipar, apa kita bisa berangkat sekarang??." ujar indah dengan nada menggoda.

Deg.

"Calon Adik ipar???." ulang Fana dalam hati. Ia merasa bingung, bagaimana indah bisa tahu sementara tadinya wanita itu berada di kamarnya dan tak mendengar apapun tentang pembicaraan mereka termasuk saat Riza tiba beberapa saat yang lalu.

Indah semakin melebarkan senyumnya saat melihat gurat bingung di wajah Fana, tanpa berniat menjelaskan apapun.

"Sepertinya Riza juga akan ikut bersama dengan kalian." timpal mama Susan ketika teringat akan putranya.

Belum sempat Indah merespon ucapan ibunya, Riza sudah terlihat menuruni anak tangga dari kamarnya. sepertinya Riza memang sudah tampan sejak lahir, buktinya di balut t-shirt berwarna skay serta celana panjang model cargo, pria itu sudah nampak begitu tampan.

"Ganteng amat." puji Indah saat melihat Riza menghampiri mereka, sementara yang dipuji nampak cuek sembari menjatuhkan bokongnya di samping pujaan hati, di mana tadinya mama Susan duduk sebelum kembali ke tempat duduknya semula.

Mengingat calon suami indah telah tiba maka mereka pun segera beranjak hendak menuju ke lokasi di mana pengambilan gambar prewedding.

Setelah berada di mobilnya, Fana nampak menghela napas bebas di udara seraya mengelus dada.

"Ada apa???." tanya Riza yang kini duduk di bangku kemudi.

"Hari ini jantungku rasanya seperti habis naik rollercoaster, Za." ungkap Fana. "Apa mungkin semua ini hanya sebuah kebetulan????." lanjut ujar Fana kala teringat saat Indah memanggilnya dengan sebutan adik ipar.

"Sungguh...aku tidak tahu menahu tentang ini semua, aku bahkan tidak tahu jika kak indah menggunakan jasa agensi kamu untuk acara lamaran dan pernikahannya nanti. tetapi terlepas dari itu kebetulan ataupun tidak, aku tetap bersyukur karena akhirnya kamu telah bertemu dengan mama, sayang." Riza mengulurkan salah satu tangannya untuk mengelus rambut Fana.

"Kalau aku jadi kamu, Fan, aku pasti sudah jingkrak jingkrak bahagia punya calon ibu mertuanya kayak Tante Susan, spek calon mertua idaman semua wanita di bumi ini, tahu gak." Chici yang duduk di bangku belakang ikut berkomentar.

Sementara Riza yang mengingat akan reaksi ibunya tadi, sepertinya wanita yang telah melahirkannya tersebut tak menunjukkan gurat terkejut sedikitpun. "Apa kak indah sudah menceritakan tentang Fana pada mama??." batin Riza.

Tak mau terlalu ambil pusing dengan semua itu Riza pun mulai menghidupkan mesin mobil dan kini mobil Fana yang dikendarai olehnya mulai bergerak meninggalkan kediaman orang tuanya.

*

Di tempat yang berbeda sepasang suami istri tengah terlibat perdebatan. Ya, siapa lagi kalau bukan Indra dan istri barunya, Marisa.

"Sampai kapan kamu akan bersikap seperti ini padaku, mas??? sampai kapan aku harus terus bersabar menunggu kamu untuk melupakan mantan istri kamu itu, mas???." dengan berapi-api Marisa berkata demikian dihadapan Indra.

"Sampai kau sadar jika aku tidak akan pernah menerima kehadiranmu sebagai istriku. Mungkin kau dan ibu bisa membuat aku dan Fana sampai berpisah, tapi satu yang harus kau ingat baik-baik sekali pun kalian telah berhasil membuat kami berpisah namun sampai kapanpun kau tidak akan mendapatkan tempat di hatiku Marisa." untuk kesekian kalinya Marisa harus menelan pil pahit, di mana Indra secara terang-terangan mengungkapkan penolakan atas dirinya.

"Aku lelah." Indra berlalu begitu saja menuju kamarnya tanpa peduli dengan air mata yang kini telah membasahi wajah cantik Marisa.

Marisa yang kini tengah menatap punggung Indra yang semakin menjauh darinya seketika teringat akan kalimat yang pernah diucapkan Fana untuk dirinya tempo hari.

"Sesuatu yang kau dapatkan dengan cara merebut tidak akan pernah membuatmu bahagia." kalimat Fana yang kini terngiang di telinganya berhasil membuat Marisa terduduk lemas di sofa. menghadapi sikap dingin Indra seakan menyadarkan Marisa jika kini ia sedang menuai hasil dari perbuatannya yang telah tega merebut indra dari Fana, dengan menjadikan ibunya Indra sebagai senjata untuk memuluskan jalannya menggapai tujuan menikah dengan indra.

"Apa kalian bertengkar lagi???." untuk kesekian kalinya saat ibunya Indra berkunjung ke rumah putranya mendapati menantunya menangis seperti ini.

Mendengar suara ibu mertuanya, Marisa lantas mengusap sisa air mata di pipinya sebelum kemudian memandang ke sumber suara.

"Semakin hari sikap mas Indra semakin dingin padaku, Bu." adu Marisa.

"Kamu gimana sih, meraih hati suami kamu saja tidak bisa???." cetus ibunya Indra seakan mempersalahkan Marisa atas sikap Indra pada menantunya itu.

Dengan santainya wanita paru baya tersebut mendaratkan bokongnya di sofa yang berhadapan dengan Marisa sembari melipat kedua tangan di dada. Kini ibunya Indra memperlakukan Marisa sangat jauh berbeda, jika dulu ia memperlakukan Marisa dengan begitu lembut bahkan mengelu-elukan Marisa di hadapan Mantan menantunya, Fana, kini wanita itu justru menyalahkan Marisa atas sikap dingin Indra.

"Bu....Marisa sudah berusaha semampu Marisa, tapi sepertinya mas Indra memang Sengaja membangun benteng di antara kami."

"Sudahlah....jangan terlalu banyak alasan, jika dalam waktu dua bulan kamu tetap tidak bisa memberikan seorang cucu untuk saya maka jangan salahkan saya jika kamu akan bernasib sama dengan Fana." ancam ibunya Indra dengan tatapan sinis, Tak ada lagi tatapan hangat seperti dulu saat ia begitu antusias menginginkan Marisa menjadi menantunya, dan semua itu tak lain karena Marisa tak kunjung memberi seorang cucu untuknya.

Usai melontarkan kalimat tajam bak sembilu wanita paru baya tersebut berlalu begitu saja meninggalkan rumah putranya.

Jangan lupa like, koment, vote, give and subscribe ya sayang sayangku 😘😘😘😘😘!!!!

1
Pasrah
lanjutaaaaaaan 💪🌹🌹🌹
Pasrah
sekarang udah lengkap kehidupan fana ya tinggal mendidik anak "nya dgn baik sampai dewasa nanti
Pasrah
wah selamat ya namanya bagus tentunya bayi nya cantik juga dong
Eko Nur Yanto
Lumayan
secret
selamat riza dan fanaa
next thor semangat
Eko Nur Yanto
harus tetap tegar fana
nuraeinieni
yeeeee selamat papa riza dan mama fana,,,baby girlx telah louncing,,terbayar sdh keinginan mama fana dan ketakutan papa riza,,dgn kehadiran baby girl yg tentux akan membawa keceriaan dlm rumah tangga mereka
Nayla Sasha
Crazy up mom.,..jngn lama* donk mommy cantikk 🥰🥰
Pasrah
smg usaha mereka berhasil dapat baby girl
Pasrah
kok dikit amat ya thor, lanjutkan lagi Ok
nuraeinieni
jgn trauma papa riza,,,,kabulkan keinginan mama fana,,,,ntar jg papa riza akan semakin bahagia kalau baby girlsx ada di rmh,,,;akan tambah rame rmh dgn celotehan kecerewetan baby girls.
Nayla Sasha
selalu up kisahnya Riza dn Fana ya mom love you mom😘😘🌹🌹
Azalina
Buruk
Azalina
Kecewa
Nayla Sasha
pasti mommy ku yg cantik sesegera cuzzzz😘😘
Nayla Sasha
mksh ya mom udh di bikin kn cerita untk lilis tpi jngn* kisah Riza mau di tamatin donk mom😭😭
Pasrah
lanjutkan
nuraeinieni
ooowww ternyata lilis berjodoh dgn shaka sahabatnya riza,,,,,gercep ya shaka,,,di tinggal tunangan sama tari,,,,,langsung nikah sama lilis.
Ani
serius nih kisah Lilis dan Shaka dibuat sendiri . oke deh cuuss
nuraeinieni
otw nih ke ceritanya lilis.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!