NovelToon NovelToon
When Our Night Began

When Our Night Began

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Pernikahan Kilat / Obsesi
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: blumoon

Satu malam yang seharusnya hanya menjadi pelarian, justru mengikat mereka dalam takdir yang penuh gairah sekaligus luka.
Sejak malam itu, ia tak bisa lagi melepaskannya tubuh, hati, dan napasnya hanyalah miliknya......

---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blumoon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

runtuh nya reputasi keluarga min

Suasana aula menjadi beku.

Semua mata kini tertuju pada Yura, gadis muda yang berdiri tegak dengan map cokelat di tangannya map yang katanya menyimpan rahasia besar tentang Ji-hyun.

Soojin yang tadinya hanya diam kini mulai panik. Nafasnya tersengal, tubuhnya gemetar tak karuan. Aura tegang di sekeliling membuat jantungnya berdetak semakin cepat.

Hyunwoo yang menyadari perubahan sikap istrinya segera menggenggam tangannya erat. Sentuhannya lembut, hangat, dan menenangkan.

“Tenang, ya,” ucap Hyunwoo pelan, menatap lembut wajah Soojin. “Apa pun yang akan Yura katakan, itu tidak akan mempengaruhi kamu sedikit pun.”

Nada suaranya tenang, menenangkan, seperti jangkar di tengah badai.

Soojin mengangguk perlahan. Suara suaminya yang lembut itu berhasil menenangkan sedikit gemuruh di dadanya.

Yura perlahan membuka map itu.

Namun sebelum lembar pertama terbuka

“SUDAH CUKUP!”

Suara lantang memotong udara. Seorang pria paruh baya dari keluarga Min berdiri, wajahnya tegas dan penuh wibawa.

“Sudahlah. Kita akhiri saja drama ini,” katanya, suaranya berat namun memaksa. “Jangan memperkeruh suasana lagi. Biarkan Hyunwoo menikah dengan cucu saya, Ji-hyun. Karna Mereka saling mencintai, kita Sudahi penderitaan yang mereka alami selama ini. Biarlah mereka menikah, maka semua masalah ini akan selesai.”

Sebagian tamu menahan tawa, sebagian lain hanya terdiam takut pada aura penekan yang terpancar dari pria tua itu.

Yura menatapnya lama, lalu tersenyum.

Senyum tipis yang anggun namun penuh sindiran.

“Kalau bukan karena ajaran kedua orang tua saya untuk selalu menghormati yang lebih tua,” ucapnya datar, “saya mungkin sudah mencibir ucapan Anda sejak tadi.”

Ia membuka lembaran map perlahan, membiarkan suara kertas yang digesek udara menambah ketegangan.

Dari arah altar, Nyonya Kang yang sejak tadi hanya diam, kini bersuara.

“Ck… ck… ck…” decaknya terdengar jelas, disusul gelengan kepala pelan.

“Enteng sekali Anda berbicara,” ujarnya dingin namun sarat kemarahan. “Ya, mungkin dulu mereka memang saling mencintai. Tapi sayangnya, putri keluarga Min meninggalkan anak saya saat keluarga kami dalam krisis.”

Nyonya Kang menatap lurus ke arah keluarga Min, suaranya bergetar namun tegas.

“Kami tahu Hyunwoo menunggu lama, bertahun-tahun, tetap setia dan percaya. Tapi cinta itu sudah lama padam.”

Ia lalu menatap anaknya. “Benar, kan, Hyunwoo?”

Hyunwoo tersenyum miring. Ia menggenggam tangan Soojin semakin erat.

“Sayangnya,” ucapnya perlahan, “cinta itu sudah mati… bertahun-tahun yang lalu. Tepat saat berita kecelakaan itu muncul berita yang saya kira nyata.”

Matanya menatap tajam ke arah Ji-hyun.

“Ternyata, semua itu hanya permainan keluarga Min. Kabar kematian yang palsu. Orang yang saya tangisi, saya doakan siang malam, ternyata hidup dengan bebas di luar sana.”

Hyunwoo menarik napas panjang. Suaranya meninggi, penuh getir.

“Dan saya, dengan bodohnya, meratapi kematian orang yang masih hidup! Setelah semua kebohongan, tipu daya, dan penghinaan itu… kalian pikir saya masih akan mencintai Ji-hyun? Tidak.”

Tatapannya mengeras.

“Cinta itu sudah lama mati.”

Kata-kata itu seperti palu godam yang menghancurkan sisa harga diri keluarga Min.

Tetua keluarga Min Tuan Min Gwan-ho, pria tua dengan rambut perak dan tongkat di tangannya—langsung bangkit dari tempat duduk. Wajahnya merah padam, matanya berapi.

“Kalian… cih!” tinjunya mengepal, urat di tangannya menegang. “Seharusnya keluarga kalian sadar diri! Putri keluarga Min bukan orang sembarangan!”

Suaranya menggema, menusuk ruang yang kini penuh ketegangan.

“Putri kami baru bertunangan seminggu, dan keluarga kalian sudah nyaris bangkrut!” teriaknya. “Bagaimana kami bisa membiarkan Ji-hyun hidup dalam kesusahan? Kami hanya ingin putri kami tetap bahagia. Kami menjauh karena keluarga kalian sedang jatuh! Dan ketika kalian bangkit, kami kembali untuk menepati janji lama!”

Ia menatap Hyunwoo tajam.

“Tapi lihat apa yang kalian lakukan hari ini! Menghina putri keluarga Min di depan umum! Banyak pria berkelas di luar sana yang ingin menikahinya, namun kalian malah mempermalukannya seperti ini!”

Tegang. Sunyi.

Lalu suara lantang lain menyela.

“Perjanjian nya memang seperti itu,” kata Jaewon, dengan nada datar tapi penuh kuasa. “Tapi bukan berarti kalian berhak menikahkan Ji-hyun dengan orang lain, lalu ketika keluarga Kang sudah bangkit, kalian seenaknya ingin mengembalikannya pada Hyunwoo.”

Tuan Min Gwan-ho mendengus keras.

Namun Jaewon hanya tersenyum miring.

“Lucu sekali,” katanya sambil tertawa pelan. “Keluarga Min ingin menikahkan… barang bekas? Oh, maaf—maksud saya, seorang istri orang. Statusnya sekarang masih istri pria lain. Kalian benar-benar pandai membuat lelucon.”

Suara tawa Jaewon menggema di seluruh aula, disusul tawa tertahan dari para tamu. Beberapa bahkan menutup mulutnya agar tak terdengar.

“Kakek, maaf ya.” Suara Yura kembali memecah suasana. Ia menaburkan beberapa lembar dokumen dari map-nya ke udara, kertas-kertas itu melayang turun seperti salju putih yang menghujam reputasi keluarga Min.

“Para hadirin boleh membacanya,” ucap Yura tenang. “Semuanya sudah tercetak jelas di situ.”

Eunhee mengambil satu lembar, membaca cepat, lalu mendengus pelan menahan tawa.

“Pfft… pantas saja balik ke negara kita,” bisiknya. “Suaminya bangkrut.”

“Hahahaha!” tawanya meledak tanpa bisa ditahan.

“ATM berjalan-nya di luar negeri sudah limit, ya, Mbak?” cibirnya.

Tawa Eunhee lepas, menggelegar.

Bisik-bisik tamu mulai bertebaran:

> “Kasihan, suaminya ditinggal pas jatuh miskin…”

“Suami bangkrut, istri kabur. Gila, tega banget.”

Setiap bisikan terdengar seperti duri menusuk telinga keluarga Min.

Yura menatap Ji-hyun tajam, lalu berkata dengan suara lantang,

“Min Ji-hyun kembali ke negara ini karena suaminya bangkrut. Ia berencana menceraikan suaminya dan menikah lagi dengan Hyunwoo. Tapi sayangnya…” Yura menghela napas, menatap Soojin. “Saat ia kembali, Hyunwoo sudah menemukan kebahagiaannya.”

Riuh. Tawa. Decakan.

Suasana berubah seperti badai kecil yang tak terhindarkan.

“Ck… ck… ck…” Eunhee menggeleng pelan, masih dengan nada mengejek. “Selamat, sebentar lagi kamu akan jadi janda.”

Ia mendesah panjang. “Sudahlah, usir saja mereka. Lihat, Soojin saja pasti capek melihat pemandangan ini.”

Yura menoleh ke arah altar, memandangi Soojin yang tampak pucat namun tetap tegar. Ia mengangguk.

“Hm, iya juga. Kasihan kakak iparku kalau harus terus menonton drama murahan ini.”

Yura melangkah maju, senyum sinis di bibirnya. “Kita sudahi saja drama tidak bermanfaat ini.”

Lalu Jaewon mendekat ke arah keluarga Min, wajahnya tenang tapi tajam.

“Silakan,” katanya lembut namun penuh penghinaan, “kalian ingin keluar sendiri, atau perlu saya bantu dengan satpam?”

“Kalian… kalian akan menyesal!” Tuan Min Gwan-ho menunjuk-nunjuk Jaewon dengan marah. “Keluarga Kang akan menyesal memperlakukan keluarga Min tanpa hormat!”

Namun tak ada satu pun yang menggubris.

Akhirnya, satu per satu anggota keluarga Min diantar keluar dari aula oleh petugas keamanan.

Sorotan kamera tamu dan tatapan sinis para undangan menjadi saksi kejatuhan mereka malam itu.

Malam yang seharusnya penuh kebahagiaan berubah menjadi malam kehancuran reputasi keluarga Min.

Rahasia yang selama ini mereka lindungi rapat kini terbongkar habis.

Dan di tengah aula yang kini kembali tenang, hanya suara napas Soojin yang masih bergetar…

sementara Hyunwoo menggenggam tangannya erat—seolah berjanji tak akan pernah membiarkan siapa pun melukai istrinya lagi.

---

Bersambung.....

1
Nurika Hikmawati
Hyunwoo selangkah lebih depan darimu ji hyun... dia sdh mencium akal bulusmu
Nurika Hikmawati
kamu pergi selama 6 thn ji hyun... aku yakin keluargamu juga akan mengerti. mereka sdh sah menikah, kamu terlambat
Pray
curiga eunhee bakal kek soojin nih. nih saudara kan takutnya sifatnya mirip
Pray
ya ok banget Sampek sahabat mu GK bisa melawan😌
Nurika Hikmawati
aku percaya padamu Hyunwoo... tapi bnr nnt jelasin ya
Pray
jangan bilang bakal 😓gitu dimobil tuh laki cabul soalnya
Pray
kau tak tau bagaimana tersiksa nya soojin
sjulerjn29
jantungmu pasti dar der dor soojin kayak gak diberi waktu untuk napas dan berpikir.. dalam waktu singkat dah sah aja🤭..
belum juga sedih karena penghianatan udah jadi istri orang aja🤣
Muffin🧚🏻‍♀️
Beruntung yaaa dia punya mertua baik asli sih. Biasanyabyg begini jahat jahat dpy nyaa
Afriyeni Official
huffhhh.... nafas Oma sesak... butuh oksigen nih 🤭🤣 Tolong AC thor.. AC... Oma kepanasan 🤣
Xlyzy: ini Oma AC nya
total 1 replies
Afriyeni Official
emang cukup dua ronde 🤭
Afriyeni Official
soojin, gantian sama Oma yuuk 🤭🤣
Aquarius97 🕊️
bukan soojin ini temoe goreng🤣
Aquarius97 🕊️
nomor yang anda tuju sedang berbulan madu 🤣
Avalee
Kalo adik iparnya begini enak yaaa, cepat akrabnyaa ☺️
Avalee
Salah satu keuntungan gak sih, cuma soojin yg nikmatin senyumnya itu ☺️
Dasyah🤍
semoga ajaaa dan moga moga kalian baik baik
Dasyah🤍
iya itu dia Cobaa tanya pake pelet apa itu
Alyanceyoumee
orang tua asem memang
Alyanceyoumee
uleeer ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!