Domanick Limson seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya.
Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal group Limson. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Lindsey Caroline mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Domanick.
Sementara orangtua Lindsey telah menjodohkannya dengan laki-laki lain.
Akankah Domanick bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan Lindsey?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Gilbert menggelengkan kepalanya memberikan kode agar Domanick tahan akan godaan pertama sejak Domanick melepas masa lajangnya!
"Ada apa Tuan Nick? Apa wanita ini kurang cantik? Oh aku tau, ukuran dadanya kurang memenuhi standar Tuan Nick? Aku bisa panggilkan yang lebih besar dari ini Tuan katakan saja!"
"Ini karena aku memakai br a Tuan, nanti kalau sudah bergelantungan juga sangat-sangat big dan kau pasti akan puas," wanita bayaran tersebut meraba paha Domanick.
Sekuat hati Domanick coba bertahan dengan godaan yang menerpa dihadapan kedua matanya meskipun hasrattnya kian memuncak dan menginginkan untuk melahap habis wanita seksi dihadapannya saat ini, tapi Domanick ingin berusaha menjaga perasaan Lindsey sedikit demi sedikit dia akan mempagari dirinya agar tidak lagi celup sana sini.
"Maaf Tuan makan malam ini saya rasa sudah lebih dari cukup, dan waktu saya tidak banyak jadi nanti akan saya email terkait konsep yang perusahaan kami pilihkan,"
"Oh baik Tuan kalau begitu saya mengerti mungkin anda baru menikah jadi ingin buru-buru pulang kan?"
"Iya begitu lah!"
Terlihat kekecewaan dari wajah wanita bayaran yang sejak tadi sudah sangat terpesona oleh ketampanan si Cassanova tapi sayangnya Domanick malah menolak. Setelah berpamitan pada kliennya, Domanick dan Gilbert pergi meninggalkan meja restoran tersebut.
Beberapa langkah Domanick menghentikan langkah kakinya secara mendadak.
"Ada apa Tuan?"
"Bert dada wanita itu sangat menggiurkan, kalau hanya beberapa celupan saja sepertinya tidak apa-apa kan?"
Gilbert menepuk dahinya sendiri mendengar perkataan Domanick Limson yang ternyata masih belum bisa sepenuhnya berhenti menjadi player.
"Tuan kau harus tahan kau itu begitu hebat dalam bertarung dan menyingkirkan musuh-musuh mu, tapi kenapa dengan wanita kau lemah sekali!"
"Sudahlah lagipula Lindsey tidak akan tau!"
"Tuan bukankah kau sudah berjanji pada nona untuk menghindari hal-hal seperti ini?"
Bisikan hasrattnya seolah mengompori ditelinga sebelah kiri Domanick agar kembali berbalik dan memuaskan hasrattnya dengan wanita bayaran itu, sementara ditelinga kanan Domanick, Gilbert terus mengingatkan akan janjinya pada Lindsey untuk menghindari wanita-wanita bayaran itu.
"Ah sudahlah ayo pulang sebelum aku menyeret wanita seksi itu kedalam hotel!" Domanick kembali melangkah pergi meninggalkan restoran.
Gilbert pun bisa bernafas lega karena Tuannya berhasil lolos dari godaan wanita bayaran, keduanya masuk kedalam mobil untuk pulang ke rumah.
Sementara Lindsey yang baru saja selesai mandi sambil mengeringkan rambut dengan handuk kecil ditangannya, mendengar getar dari handphone miliknya yang tergeletak diatas meja rias!
Dert.
Dert.
Pesan masuk dari nomor tidak dikenal Lindsey pun membuka pesan masuk yang ternyata berisi foto Domanick dan seorang wanita dengan pakaian sangat minim tengah cipika-cipiki disebuah restoran, tertera juga keterangan waktu difoto tersebut yang menunjukkan pengambilan foto tersebut pukul 19.00 malam ini.
Rasanya hati Lindsey panas terbakar api cemburu yang baru saja tersulut akibat foto-foto yang dia terima, hatinya marah dan kecewa baru saja tadi di kantor Domanick berjanji dan malamnya sudah dia ingkari.
"Kak Nick keterlaluan! Jadi ini alasan mu memintaku pulang lebih dulu? Karena kau mau menemui wanita seksi ini, kau bilang kau akan menghindarinya tapi nyatanya apa?? Bulshit kau tetaplah seorang Cassanova yang tidak akan pernah setia dengan satu wanita."
"Aku benci padamu Domanick Limson!!! Apa dia sekarang sedang berada diatas ranjang dengan wanita itu? Sedikit saja, tidak bisakah dia menjaga perasaan ku?"
Mobil Domanick akhirnya tiba di halaman rumahnya, Gilbert dan Domanick turun dari mobil dan seorang pelayan segera berlari begitu mendengar mobil Domanick tiba di halaman rumahnya.
"Tuan untung lah kau cepat datang!"
"Ada apa?" tanya Gilbert.
"Nona mengamuk Tuan! Kamarnya sudah seperti kapal pecah, semua barang dia lemparkan kecuali parfum dan barang berharga tidak ikut dilempar karena sayang katanya itu mahal,"
"Hah? Melempar barang kok pilih-pilih!" heran Gilbert.
"Diam kalian berdua!" bentak Domanick.
"Tuan sebaiknya kau melihat kekacauan itu sendiri!"
"Apa sebenarnya yang terjadi," gumam Domanick sambil melangkah masuk kedalam rumah.
Dengan berjalan terburu-buru diikuti oleh Gilbert dan pelayan dari belakang, Domanick akhirnya sampai didepan kamar Lindsey lalu dibukanya pintu kamar itu! Benar saja apa yang dikatakan pelayan, kamar itu sudah seperti kapal pecah berantakan akibat barang-barang yang dilempar oleh Lindsey.
"Lindsey! Lindsey!" Domanick melangkah masuk untuk menemui Lindsey.
Rupanya gadis itu sedang berada dilantai bersandar pada ranjang dan hanya terdiam setelah puas meluapkan amarahnya. Domanick pun duduk disamping Lindsey.
"Aku tidak suka kau marah-marah tanpa sebab yang jelas seperti ini Lindsey, ini tidak baik,"
"Lalu yang baik itu yang bagaimana menurut kakak? Pulang malam ke rumah untuk menemui seorang wanita bayaran, iya begitu?" Lindsey menaikkan nada bicaranya.
"Apa maksudmu aku pergi meeting tadi!"
"Meeting kakak bilang? Lalu ini apa?" Lindsey menunjukkan foto-foto Domanick saat cipika-cipiki dengan wanita tadi lalu foto saat Domanick diraba pahanya oleh wanita bayaran itu.
Melihat foto-fotonya ada dihandphone Lindsey membuat Domanick heran.
"Kenapa kau bisa memiliki foto-foto ini?"
"Loh kok jadi kakak yang tanya, engga penting ini foto dari mana yang jelas foto ini real bukan editan! Sekarang keluar dari kamar ku!" Lindsey menarik tangan Domanick agar berdiri dan pergi dari kamarnya.
Namun sekuat apapun Lindsey menarik tangan Domanick tetap saja tenaganya tidak akan kuat untuk menarik tubuh Domanick yang perkasa itu.
"Kau tidak akan bisa mengusir ku Lindsey!"
Seperti orang yang sedang melakukan lomba tarik tambang Lindsey terus menarik tangan Domanick.
"Pergi! Kau pembohong aku benci pada mu!"
Lindsey yang menarik namun tubuh Domanick tetap tidak bergeser, dan kini giliran Domanick yang menarik tangan Lindsey hingga tubuh gadis itu pun jatuh kedalam pangkuan Domanick.
Kedua tangan Domanick mengunci tubuh indah Lindsey, sementara bibir Domanick sudah berada diceruk leher Lindsey.
"Lepaskan aku! Aku tidak mau kau menyentuh ku, setelah kau menyentuh wanita lain!"
"Suttt, diam dan dengarkan aku!"
"Tidak mau!"
Aaaaa...
Karena terus melawan Domanick menggigit leher Lindsey hingga membuat gadis itu menjerit-jerit. Gilbert dan seorang pelayan yang sejak tadi menunggu Domanick didepan pintu kamar, mendengar Lindsey berteriak tapi keduanya belum juga muncul masih terhalang oleh ranjang didalam kamar itu.
"Tuan itu nona diapakan oleh Tuan sampai jerit-jerit gitu?"
"Itu jeritan enak, biarkan saja!" Gilbert menahan tawanya.
"Kenapa menggigit leherku? Apa kakak itu vampir?"
Bukannya menjawab Domanick justru semakin penasaran untuk kembali menggigit leher jenjang Lindsey sambil menye sapnya dengan kuat.
Ahh..
Emthhh..
♥️♥️♥️♥️♥️
Hayo ngapain ngumpet disamping ranjang itu Gilbert sama pelayan sampe engga keliatan mau ngintip 😁
mampir yuk ke novel aku❤☺