Mengandung adegan yang tidak pantas untuk ditiru. Happy Reading. CERITA INI BELUM TAMAT DAN SANGAT SLOW UPDATE.
Mencoba meraih kebenaran atas kematian ibunya, ternyata membuat Laura terjebak dalam pernikahan dengan seorang mafia. Namun, kehidupan mereka tidak semudah yang dibayangkan. Karena bagi seorang mafia, wanita tidak boleh menjadi sebuah kelemahan.
"Jangan harap kau bisa melarikan diri dariku!"
Akankah kisah kasih Laura dan Michael berakhir bahagia? Bagaimana mereka menjalani setiap masalah yang ada? Lantas sekuat apakah sosok Laura hingga berhasil meraih hati Michael, padahal dia sendiri sudah berusaha menutupi identitasnya?
Yukk kepoin, jangan cari wanita lemah di sini! Karena wanita itu sejatinya sosok yang kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rissa audy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30: Menikah Minggu Depan
Kejutan pagi benar-benar terjadi. Lady melangkah dengan pasti menuju kamar tamu di mana Laura berada. Suara ******* tadi malam membuatnya yakin, jika gadis itu pasti berbuat tidak senonoh di kediaman ini. Meskipun harus mengobarkan Nathan, tetapi demi mencapai tujuan awal tentu saja bagi Lady semua itu adalah bayaran yang setimpal.
Pintu yang tak dikunci membuat Lady menyerobot masuk begitu saja. Dua orang jelas kelelahan bergelut di bawah selimut seperti dugaannya. "Apa yang kalian lakukan? Laura, berani-beraninya kau menodai rumah ini dengan tindakanmu yang tidak senonoh."
Suara Lady yang menggelegar tentu saja mengundang rasa penasaran para penghuni kediaman yang lain, tak terkecuali Nenek Eli dan Argon. Mereka pun bergegas menuju ke sumber keributan di mana Laura tampak kelabakan karena bingung dengan apa yang terjadi dan siapa pria di sampingnya. Tidak mungkin 'kan Laura bercinta dengan sembarang pria.
"Bagaimana kalau ternyata itu tukang kebun?" Pikir Laura yang mencoba mengingat sambil menutup tubuh polosnya.
"Kalian kenapa sih ribut pagi-pagi?" Suara bariton serak khas pria bangun tidur milik Michael sontak membuat mereka yang menyaksikan membelalakkan mata. Kenapa Michael bisa ada di sini?
"Mich, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Lady mulai khawatir rencananya akan terbaca.
"Apalagi yang dilakukan calon suami istri di dalam kamar berdua tanpa busana, Ma? Seharusnya kau juga sudah tahu kalau kami kelelahan mencicil menbuat telinga cucumu." Jawaban acuh dengan nada bercanda Michael sukses membuat Lady hampir mengeluarkan bola matanya.
"Sudah-sudah, lagian kenapa mengganggu mereka pagi-pagi seperti ini. Memalukan!" ucap Argon mengedipkan satu mata pada sang putra dan memilih pergi.
"Kalau kalian mengharapkan kejutan, pergilah ke kamarku. Apa yang kalian cari ada di sana? Ayo tidur lagi, Sayang," ajak Michael pada Laura dan langsung menutup seluruh tubuh gadis itu dengan selimut yang sama. "Jangan lupa menutup pintu jika tidak ingin melihat anak muda bergairah di pagi hari!" Lanjutnya pada orang-orang yang masih berada di kamarnya.
Setelah terdengar suara pintu tertutup rapat. Laura segera membuka selimut dan duduk dengan tatapan tajam pada Michael. "Apa yang terjadi pada kita semalam?"
"Seperti yang kau lihat! Jangan berbicara seolah aku memperkosamu! Karena jika bukan disebabkan kebaikan hatiku, kau pasti sudah berada di alam lain hari ini." Bukannya bangun, Michael malah semakin menenggelamkan wajahnya ke bantal tanpa merasa malu akan tubuhnya yang tanpa busana. "Kita akan menikah minggu depan," lanjutnya.
Laura hanya terdiam. Sebelumnya Catherine sudah menyarankan rencana seperti ini. Hanya saja ternyata Nathalie juga memiliki niat yang sama dan berakhir dengan dirinya yang bercumbu dengan Michael, hingga Laura pun tak perlu lagi mengotori tangannya dengan tindakan seperti ini. Karena pastinya, Nathalie lah dalang utama yang dengan bodohnya malah mengumpankan dirinya sendiri.
Akhirnya rencana Laura berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan bayaran kehormatan sebagai seorang perempuan yang cukup mahal tentunya. "Aku perlu berpikir dan menenangkan diri," ujar Laura beralasan dan beranjak pergi mengambil pakaian.
Gadis tersebut meninggalkan kamar dengan wajah datar. Dia bahkan sama sekali tak menyapa satu pun penghuni rumah ketika melangkah keluar. Padahal kericuhan yang disebabkan Nathalie baru saja mulai memanas karena Argon yang tak menduga gadis itu akan senekat itu.
Laura pergi menggunakan taksi, sedangkan Michael yang masih di kamar lantas berdiri menatap dari jendela kepergian sang gadis. "Apa yang akan kau rencanakan kali ini?" gumamnya lirih.
Gadis itu selalu saja susah ditebak dan mudah menghilang dari pengawasan anak buahnya. Bukan tidak mungkin jika Laura memang memiliki niat buruk yang tak pernah Michael duga sebelumnya.
To Be Continue...