Anatari Gayatri yang sedang magang di hotel. Ia adalah cewek yang sama sekali tak suka dengan cowok bule.
Erland yang saat itu sebenarnya sedang patah hati dan ingin menyendiri, jadi kesal dengan teriakan Anatari yang tak suka cowok bule. Ia pun bertekad hendak membuat gadis itu jatuh cinta lalu meninggalkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus Tunduk pada Aturan
Pesawat akhirnya mendarat dengan mulus di bandara internasional Ngurah Rai Bali saat jam sudah menunjukan pukul setengah delapan malam. Anatari sepanjang perjalanan menikmati kebersamaan nya dengan beberapa guru yang ternyata masih mengenalnya. Maklumlah Anatari adalah mantan ketua OSIS dan murid yang sangat berprestasi saat ia SMA.
Sedangkan Erland sedang memasang wajah sebagai anak manis, mendengarkan kisah sang nenek yang bercerita kalau Bali sudah menjadi rumah kedua darinya. Nenek ini orang Amerika - Batak. Namun ia datang ke Singapura karena cucunya sakit.
"Terima kasih ya, nak. Kamu anak muda yang sangat baik hati karena mendengarkan cerita ku dengan sangat baik. Semoga Tuhan memberkati pernikahanmu dengan gadis tadi."
Erland terkejut. "Nenek tahu dari mana kalau kamu suami dan istri?"
Nenek itu tersenyum. "Cincin kalian sama. Kalian pasti baru menikah di Singapura ya? Dia gadis yang sangat cantik. Kamu beruntung memiliknya. Aku melihat dari pancaran matanya kalau dia gadis yang sedikit pembangkang tapi hatinya baik."
"Terima kasih, nek."
Nenek itu berdiri. Ia melangkah menuju ke pintu keluar sambil menenteng tasnya. Sedangkan Anatari sudah keluar bersama rombongan anak SMA itu. Ia mengirim pesan pada Erland dan mengatakan kalau dia sudah ada di pintu keluar.
"Dia bukan sedikit pembangkang tapi sangat pembangkang." ujar Erland saat membaca pesan dari Anatari.
"Aku pikir kamu tak akan bisa menjinakkan istrimu. Dia sudah menunjukan tajinya." kata Joel sambil berjalan melewati Erland. Pria itu segera melangkah melewati Erland dan menemukan istrinya itu sedang berdiri di depan pintu keluar sambil menikmati sebungkus keripik di tangannya. Erland yang melihatnya langsung menyambar keripik itu dan membuangnya ke tempat sampah.
"Hei, itu punyaku."
"Tak baik makan keripik malam-malam. Akan membuat gemuk." ujar Erland lalu segera naik ke mobil yang sudah menjemput mereka.
Joel turun di hotel. Begitu juga dengan sopir yang menjemput mereka. Erland dan Anatari segera menuju ke villa.
"Aku akan memesan makan malam. Kamu mau makan apa?" tanya Erland.
"Aku tak mau makan. Makan keripik saja bisa membuat gendut apalagi makan sesuatu yang banyak karbohidrat nya? Kamu kan tahu orang Indonesia harus makan nasi." kata Anatari sedikit menyindir Erland lalu segera masuk ke kamar. Ia segera menuju ke kamar mandi. Ia ingin berendam di dalam bak mandi.
Erland segera ke kamar. Ia mengambil semua pakaian Anatari yang sudah tersimpan dalam lemari lalu menyimpannya di ruangan lain. Ia meninggalkan sebuah gaun tidur yang sangat seksi berwarna putih. Setelah itu Erland keluar dari kamar dan memilih mandi di kamar mandi yang ada di dekat dapur.
Anatari pun merasa tubuhnya segar setelah mandi. Ia menggunakan mantel jubah dan segera keluar kamar. Ia bersyukur karena Erland tak ada di kamar. Anatari segera membuka pintu lemari. Ia terkejut tak menemukan satu pun pakaiannya di sana selain gaun tidur yang sangat seksi dan sebuah pakaian dalam bagian bawah.
"Astaga, di mana semua bajuku?" tanya Anatari panik.
Pintu kamar terbuka. Erland masuk ke dalam kamar. Ia hanya menggunakan celana kain pendek dan kaos polos yang nampak ketat membungkus tubuh atletisnya.
"Aku menyimpan semua pakaian mu."
"Kamu pikir aku mau pakai gaun tidur ini? Seumur hidup, aku pakai piyama saat tidur." Anatari protes.
"Silahkan kamu pilih, tidur dengan jubah handuk yang basah itu atau tidur menggunakan gaun tidur itu."
"Kembalikan semua pakaian ku!" teriak Anatari marah.
"Kamu lupa, kalau dalam perjanjian itu kamu akan menurut semua keinginanku? Dan aku sudah menuruti keinginanmu untuk menikah walaupun itu tak ada dalam perjanjian. Kamu mau ingkar janji? Aku telepon pengacaraku sekarang juga agar kamu kehilangan hotelmu untuk selamanya."
"Kamu!" Anatari menunjuk wajah Erland dengan telunjuknya.
"Aku tidak main-main Anatari Thomson! Sekarang kamu harus lebih taat padaku karena kita sudah menikah! Segera ganti pakaian mu dan kita makan bersama. Aku sudah pesankan makan malam yang rendah karbohidrat sehingga kamu bisa kuat untuk memulai malam pengantin kita." ujar Erland lalu segera keluar dari kamar sambil membanting pintu. Ia sebenarnya menginginkan Anatari yang taat dan memohon padanya. Tapi gadis itu sungguh keras kepala dan suka sekali membangkang.
"Papa, betapa sulitnya mempertahankan hotel itu. Aku harus melalui semua ini dengan pria bule gila yang entah apa maunya." Anatari bicara sendiri. Ia membuka jubah handuk yang dipakainya. Kemudian memakai semua yang sudah disediakan di sana untuknya. Untungnya gaun tidur itu ternyata memiliki kimono. Walaupun setelah memakai kimono gaun itu tetap transparan, Anatari berusaha menguatkan hatinya.
"Si bule gila itu tak boleh merasa menang. Aku harus kuat." Anatari menghapus air matanya. Ia kemudian mengambil sisir dan menyisir rambutnya yang basah. Lalu segera keluar kamar. Nampak Erland sudah duduk di depan meja makan. Kursi yang untuk Anatari ada di depan Erland.
Di depan Anatari sudah tersedia sepotong daging stik, sayuran hijau, dua potong strawberry, kentang panggang dan segelas anggur.
"Makanlah. Kamu terlalu kurus. Kamu harus sedikit gemuk agar menarik gairah ku."
Anatari hanya menatap Erland dengan tajam. Ia memakan semua makannya sampai habis, lalu meneguk anggur di gelasnya sampai habis juga.
"Kamu tak bisa makan secara pelan dan elegan? Kamu itu perempuan."
"Begitulah cara makan seorang budak, suamiku." kata Anatari sambil tersenyum.
Erland melepaskan pisau dan garpu yang ada di tangannya. "Kamu akan habis malam ini, istriku. Bersiaplah untuk berteriak di bawahku." Erland dengan gaya elegan mengambil serbet untuk membersihkan sudut bibirnya. Ia meneguk anggurnya hanya setengah.
"Anggur ini adalah salah satu anggur terbaik koleksi opa dari papaku. Bisa dikatakan kalau anggur ini sudah disimpan selama 3 generasi. Jadi rasanya manis namun kadar alkoholnya cukup tinggi. Sayang sekali kamu langsung meneguknya sekaligus tanpa bertanya apa efeknya jika minum anggur ini terlalu banyak. Kecuali kamu tukang minum alkohol yang handal, mungkin kamu tak akan mabuk. Namun jika bukan, aku pastikan efeknya akan membuatmu semakin panas."
Anatari terbelalak mendengar perkataan Erland. "Kamu sengaja ingin menjebak ku, kan?"
"Siapa yang mau menjebak mu? Kesalahan mu adakah tidak bertanya, istriku." Erland berdiri. "Bersihkan mejanya dan segeralah masuk ke kamar."
Erland pun pergi ke teras depan sambil membuka ponselnya. Entah apa yang dia ketik di ponselnya itu. Namun ia terlihat begitu serius.
Anatari yang sementara mencuci piring hanya bisa menyesali tindakan bodohnya. Ia memang mulai merasakan ada sesuatu yang panas di dada dan perutnya.
Erland masuk kembali ke dalam villa. Ia langsung mengunci pintu dan mendekati Anatari yang masih berdiri di depan tempat cuci piring.
Tanpa di duga ia memeluk Anatari dari belakang. Gadis itu berusaha melepaskan diri namun tangan lelaki itu begitu kuat melingkar diperutnya. "Sudah ku katakan, kalau kamu harus taat. Semakin kamu taat, semakin cepat kamu mendapatkan hotelmu kembali." bisik Erland tepat di belakang telinga Anatari.
Gadis itu merasakan bulu kuduknya berdiri. Ia memejamkan matanya karena kakinya ingin sekali menendang bagian tengah tubuh Erland.
"Minum ini." Erland menyerahkan sebutir obat. Ia membalikan tubuh Anatari agar kini berhadapan dengannya.
"Obat apa ini?"
"Pil anti hamil."
"Jadi kita beneran akan tidur bersama?" tanya Anatari tanpa bisa menyembunyikan ketakutannya.
"Ya, istriku!" ujar Erland sambil membelai wajah Anatari. Gadis itu langsung memalingkan wajahnya.
Erland menuangkan air ke gelas dan menyerahkan nya kepada Anatari. Gadis itu segera meminjam pil itu. Erland kemudian menarik tangan Anatari. "Cepatlah. Aku sudah tak tahan." katanya membuat Anatari hampir pingsan
**********
Apa yang akan terjadi ?
Anatari blum pengalaman jd meski di arahkan dl sama si sutradara nya yaitu Erland 😀🤣😍🫢🤭
Erland ngeselin sekali buat Anatari..
apakah mereka akan malam pertama yg sdh sll tertunda itu hehehehehe..
lanjut thor 🙏
lanjut thor 🙏
Anatari bnyk akal tp Erland kyknya tdk kurang akal utk mengerjai nata 😄😁🫢🤭