cerita ini menceritakan tentang gadis baik hati yang harus dijodohkan dengan pria dingin dan angkuh.
Shila perempuan mahasiswi semester akhir yang berhati baik yang harus dijodohkan dengan orang yang sangat kaya di kota maupun negaranya. .
Yuhera Ardhani adalah pemuda yang akan dinikahkan dengan Shila. Yah karna pernikahan ini Shila harus mengalami kesedihan yang teramat sedih dan menyedihkan.
Hanya karna ingin membalaskan dendam kekasihnya, Yuhera tega untuk menyakiti Istri kecilnya.
Akankah mereka akan berdamai setelah apa yang terjadi dengan pernikahan mereka? atau, apakah pernikahan nya akan hancur akibat keegoisan dari seorang Yuhera? .
Untuk itu mari kita sama sama membaca cerita ini yah, semoga kita semua menyukai cerita yang sudah saya buat.
Salam hangat untuk kita semua, dan saya berharap, kita semua memberikan dukungan kepada author, supaya author lebih semangat lagi untuk melanjutkan cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shisil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 30
Pukul 14.00 WIB operasi Shila akan dimulai. Semua keluarga yang menjaga Shila disana merasa tegang sedangkan Yuhera yang sudah sampai setengah jam yang lalu di rumah sakit hanya menatap dari jauh, dia tidak berani menjumpai keluarganya karena dia tidak ingin membuat kekacauan apalagi saat ini adalah waktu untuk Shila operasi.
Tapi Laras melihat Yuhera yang sedang menunggu tak jauh dari tempat mereka duduk Laras pun memutuskan untuk menemui Yuhera.
"Kamu kenapa berdiri di sini nak? Kenapa kamu tidak bergabung ke sana saja, di sana Shila sangat membutuhkan dukungan mu" ucap selaras dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Yuhera di sini saja Bu, Yuhera akan mendoakan Shila dari sini, Yuhera nggak mau menambah beban pikiran di sana" ucap Yuhera
"Ya sudah, ibu tinggal dulu ya" ucap Mama Laras dengan pandangan yang sangat sendu
"Iya Bu" ucap Yuhera dan setelah itu Laras pun pergi meninggalkan Yuhera
8 jam telah berlalu operasi pun selesai. Para dokter dan suster yang bertugas menjalankan operasi pun keluar dari ruang operasi.
"Ceklek" suara pintu terbuka, tentu saja semua mata yang menunggu di luar ruangan itu pun tertuju ke dokter itu.
"Bagaimana keadaan anak saya dok? apa operasinya berjalan dengan lancar dok?" ucap Ardhani
"Selamat ya Bapak ibu, operasinya berjalan dengan lancar dan keadaan pasien sudah mulai membaik" ujar dokter itu tersenyum
"Syukurlah" ucap Ardhani, Natalis, Laras dan Sarah bersamaan dengan mata yang sudah berkaca-kaca
"Yuhera yang menunggu tak jauh dari ruang operasi, mendengar itu pun sangat bahagia. Dia tidak sadar air matanya sudah menetas karena mendengar kabar bahagia itu. Setelah itu Yuhera pun pergi meninggalkan rumah sakit.
"Tapi saran saya, kalian boleh menjenguk pasien besok saja. Karena pasien butuh istirahat" ucap dokter itu
"Baik dokter terima kasih banyak dok" ucap Natalis setelah itu dokter itu pun pergi meninggalkan mereka.
Singkat cerita 1 bulan pun telah berlalu. Shila yang sudah dinyatakan baik atau sehat sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Shila tidak pulang ke rumah suaminya melainkan pulang ke rumah orang tuanya dan dalam satu bulan itu Yuhera yang sudah meminta maaf dan melakukan berbagai upaya untuk dapat menemui Shila sama sekali tidak membuahkan hasil.
"Yah, apa bang Yuhera nggak pernah jenguj Shila selama Shila di rumah sakit?" ucap shila dengan tatapan sendu
"Dan kenapa bang Yuhera nggak pernah datang ke sini? Apa bang Yuhera sesibuk itu?" ucap shila lagi
Natalis yang mendengar ucapan Putri semata wayangnya itupun hanya bisa merasa bersalah, tapi dengan mengingat bagaimana Yuhera memperlakukan anaknya itu, Natalis masih tetap memberikan hukuman yang setimpal untuk Yuhera. Melihat suaminya yang masih tetap terdiam akhirnya Laras lah yang angkat bicara.
"Sayang, suami kamu mungkin masih sibuk. Nanti kalau sudah tidak sibuk dia pasti akan datang ke sini. Sekarang mending kamu istirahat saja dulu" ucap Laras mengelus rambut Shila.
"Iya ibu" ucap Shila pasrah.
Melihat Shila yang sudah tertidur, Laras dan Natalis pun pergi ke kamarnya. Di dalam kamar, Laras terus memberikan nasihat ke suaminya itu.
"Yah, apa ayah nggak kasihan melihat shila merindukan Yuhera seperti itu? Ibu yakin Yuhera pasti sudah berubah yah" ucap Laras
"Tpi ayah belum yakin Bux ayah takut dia akan memperlakukan Shila lagi seperti kemarin, ayah nggak tega melihat putri ayah harus menahan sakit seperti itu" ucap Natalis menunduk
"Tapi ibu yakin yah, ayah maafin Yuhera saja ya, kasihan Shila" ucap Laras
Mendengar istrinya memohon seperti itu tentu Natalis tidak tega.
"Ya sudah Bu, ayah akan pikirkan lagi sekarang kita tidur ya" ucap Natalis mengelus rambut Laras
"Makasih ya ayah" ucap Laras tersenyum dan kemudian mencium pipi suaminya nya.
Keesokan harinya, Laras, Natalis yang sudah duduk di meja makan untuk sarapan tersenyum melihat putrinya yang juga akan ikut makan.
"Kamu turun juga sayang, Apa kamu sudah nggak merasakan sakit lagi" ucap Laras
"Tidak Bu, shilla sudah sangat baik ini" ucap shila tersenyum. Natalis dan Laras yang mendengar itu pun sangat senang.
"Ya sudah, kamu makan yang banyak ya nanti kita akan pergi. Selesai sarapan kamu berbenah ya" ucap Natalis
"Kita mau ke mana yah?" ucap Shila menyerngitkan dahinya.
"Sudah kamu makan saja dulu, nanti juga kamu tahu hahaha" ucap Natalis tertawa
"Baiklah yah" ucap Shila dan kemudian dia langsung mengunyah makanannya.
Siang harinya, sesuai yang Natalis katakan tadi pagi pun mengajak istri dan putrinya pergi ke terminal. Iya, Natalis berencana mengajak mereka pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan besannya dan suami putrinya.
Kedatangan mereka disambut hangat oleh keluarga Ardhani.
"Nak kamu sudah datang sayang, gimana kabar kamu sudah sehat kan?" tanya Sarah mencium dan memeluk menantunya
"Kabar Shila baik kok ma" ucap Shila tersenyum membalas pelukan Sarah
"Oh ya, mari duduk Ras, Nat, mungkin kalian sudah capek" ucap Sarah setelah itu mereka pun duduk.
Sarah pun melangkah ke dapur untuk menyuruh bibi membuatkan minuman untuk besan dan menantunya
"Bi, tolong buatkan minuman ya untuk tamu di depan" ucap Sarah ramah
"Baik Bu, ada lagi? "ucap bibi itu
"Sekalian aja deh buat kan makan malam nanti, yang enak ya bi" ucap Sarah
"Baik bu, terima kasih ya bi" ucap Sarah tersenyum dan pergi ke ruang keluarga.
SKIP
"Pak, bang Yuhera belum pulang ya" ucap Shila
"Belum Shil, nanti juga dia pulang kok" ucap Ardhani tersenyum
"Shil, kalau kamu mau istirahat langsung ke kamar aja ya nak" ucap Sarah mengelus rambut Shila
"Iya ma" ucap Shila tersenyum
"Yah, Bu, Pa, ma, Shila istirahat ke kamar dulu ya" ucap Shila
"Iya nak, nanti kalau mau makan malam, ibu bangunkan" ucap Laras tersenyum.
Sedangkan Natalis, Ardhani dan Sarah yang mendengar itu tersenyum. Setelah itu Shila pun beranjak pergi ke kamar Yuhera
"Kamu sudah maafin Yuhera kan" ucap Ardhani
"Sebenarnya belum, hanya saja aku nggak tega lihat keadaan Shila yang terus bertanya tentang Yuhera" ucap Natalis jujur
"Itu hak kamu Nat, tapi memang kesalahan yang diperbuat anak ku sudah cukup fatal" ucap Ardhani membenarkan
"Oh iya, Yuheraa kemana? apa dia gak pulang kesini" ucap Laras membuka suara
"Dia memang sudah nggak pernah datang ke sini tapi tunggu bentar ya biar aku telepon Yuhera dulu" ucap Sarah
POV YUHERA
Di mension miliknya sendiri, Yuhera sedang mengerjakan pekerjaannya bersama dengan Tito, Felix dan Victor.
*Drrrt....Drrrtt*
*Drrrt....Drrrtt* suara dering telpon
Setelah mengambil handphone miliki Yuhera, dia pun menerima panggilan dari mama nya.