Tes...
Butiran bening menetes begitu saja di wajah cantik seorang gadis cantik yang masih terbaring di ranjang Rumah sakit dengan tubuh yang masih sangat lemah bahkan selang infus di tangannya.
Nadia Almera,,
Harus kehilangan kedua orang tuanya akibat kecelakaan yang mereka alami.
Luka parah di bagian kepala membuat nyawa melayang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Nadia menunggu Kevin yang belum pulang hingga sore , ingin rasanya dia menghubungiku atau hanya sekedar menanyakan keberanian nya.
Padahal biasanya Kevin selalu pulang sore dan dia pasti hanya berada di Cafe namun entah kenapa kali ini Nadia merasa berbeda, dia seperti tidak tenang.
Derrt,,
Ponselnya berdering dengan segera Nadia langsung menatapnya bukan dari Kevin namun dari Guruh yang menelpon nya.
" Halo Kak "
" Nad, Kok Lo belum datang sih padahal ini sudah jam 5 dan semua sudah kumpul "
Nadia menghela napasnya,,
" Sorry Kak,,gue gak bisa datang gue ada urusan "
" Padahal gue berharap Lo bisa datang, Tapi ya Udah gapapa "
" Gue minta maaf banget Kak,, Selamat Ulang Tahun sebelumnya ,Panjang Umur dan sukses untuk Kakak sorry gue gak bisa datang "
" Thanks Nad,, Ya Udah bye "
" Bye "
Ceklek,,
Nadia langsung menoleh saat mendengar suara pintu terbuka, terlihat Kevin masuk.
" Siapa yang Ulang tahun " Ucap Kevin menatap tajam Nadia.
" Kak Guruh " Lirih Nadia yang takut jika Kevin akan emosi.
" Kalian janjian bertemu kenapa Lo gak datang,bukannya Dia suka sama Lo "
Deg..
Nadia diam, jadi Kevin mendengar Guruh mengungkapkan perasaannya saat di sekolah pantas saja dia berbeda.
" Kakak dengar apa yang dia katakan di sekolah"
" Dia nembak Lo kan, terus kenapa Lo gak terima aja "
" Terima?? Gue Bingung sama Kakak, Gue berusaha untuk menjaga jarak dengan Kak Guruh tapi tetap salah di mata Kakak, Sebenarnya apa mau Kakak."
" Lo gak lupa bukan kalau kita sudah menikah ?" Ucap Kevin membuat Nadia lagi lagi tidak habis pikir dengan ucapan Kevin.
" Sampai kapan pun status Gue bakal gue ingat, gue udah menikah dan Lo suami gue Kak "
Dan untuk pertama kalinya Nadia mengucap Lo kepada Kevin.
" Ini Kan mau Lo Kak, Gue juga Blok Nomor Guruh dan mulai saat ini gue bakal jaga jarak dengannya sama hal nya dengan Lo jaga jarak dengan Emeli " Ucap Nadia langsung berjalan keluar.
Kevin mengacak rambut nya kasar,,
Dia sengaja pulang untuk bisa baikan dengan Nadia namun apa yang di dengarnya malah membuatnya kembali emosi dan kali malah membuat mereka kembali bertengkar.
Nadia tidak habis pikir dengan apa yang Kevin pikirkan, dia berusaha menuruti apa yang Kevin mau namun tetap saja selalu salah.
" Nadia,, Kenapa wajah kamu Nak " Ucap Nawang.
Nadia tersenyum dan menggeleng,,
Tidak mungkin jika dia bercerita mereka sedang bertengkar dengan Kevin.
" Gapapa Ma,, Nadia hanya gak enak badan "
" Loh Loh,, kamu sakit Sayang kita ke Rumah Sakit ya "
" Gak Usah Ma,, Nadia cuma perlu istirahat "
" Ya Sudah Kamu istirahat terus kenapa kamu malah keluar kamar Sayang ?"
" Oh,, Nadia,, Nadia mau ambil baju yang lebih tebal di kamar Ma "
" Ya Sudah,, terus kamu istirahat ya sayang "
" Ya Ma, Nadia ke kamar dulu "
Nawang mengangguk,,
namun naluri seorang Ibu begitu peka, dia tau jika putra dan menantunya sedang berselisih namun dia tidak mau ikut campur dan membiarkan mereka untuk menyelesaikan sendiri walaupun tetap saja tetap akan dia pantau.
____
Kevin berjalan keluar,
Dia mencari keberadaan Nadia,,
" Vin,, " Ucap seseorang membuat nya menoleh
" Papa sudah pulang "
Abdi mengangguk,,
" Mumpung Papa pulang awal, Kita sudah lama tidak ngobrol temani Papa ngobrol "
Kevin mengangguk dan menghampiri Abdi yang duduk di ruang keluarga.
" Gimana Cafe kamu,, Semua lancar ?"
" Alhamdulillah Pa "
" Syukurlah,, Papa bangga kamu bisa menjalankan nya "
" Vin,, wanita itu memiliki perasaan yang sangat lembut, mereka sangat peka dengan keadaan sekitar, dan kita sebagai laki laki apalagi posisi kita sebagai seorang suami harus bisa membuat Istri bahagia, Senyuman seorang istri adalah surga suami.
Seorang wanita bisa menjadi istri yang baik untukmu, beberapa bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anakmu, tetapi jika kamu telah menemukan seorang wanita seperti seorang ibu untukmu, anak-anak, dan keluargamu, tolong jangan biarkan dia bersedih bahkan menangis "
" Di setiap rumah tangga pasti akan adanya kerikil, dan bagaimana kalian bisa menyelesaikan nya tapi Papa hanya mengingatkan kamu adalah seorang suami kepala keluarga jadi Kamu lah yang harus bisa lebih bersabar, Kamu yang harus bisa mengalah.
Papa tau, Usia kalian masih sama sama Muda rasa egois kalian mengalahkan segalanya tapi ingat Apabila istrimu api, maka jadilah kamu air". Sebaliknya, nasihat tersebut juga ditujukan kepada istriku. "
Kevin terdiam,,
Dia berpikir memang selama ini sikapnya terlalu keras terhadap Nadia, sifat egoisnya sangat besar padahal sudah beberapa kali dirinya berjanji untuk tidak membuatnya bersedih atau menangis.
Sementara Nawang menatap mereka dari kejauhan, beliau sengaja meminta suaminya untuk memberi tahu Kevin dan memberikan wejangan untuk putranya.
Sebagai orang tua mereka tidak mau jika terjadi sesuatu dengan pernikahan anak mereka.
_____
Di dalam kamarnya,,
Nadia masih merasa kesal dengan Kevin yang selalu saja seenaknya,,
Kenapa sih gak berubah, kenapa selalu gue yang salah coba.
Emosian banget jadi cowok.
Tok,,
tok,,
tok,,
" Nad,, Gue boleh masuk "
Nadia tidak menjawab, rasanya masih sangat kesal dengan sikap Kevin kepadanya.
" Nadia,, ini gue Lo belum makan " Ulang Kevin namun Nadia tetap tidak menjawab nya.
Ceklek,,
Kevin membuka pintu kamar, Nadia langsung memejamkan matanya dia sengaja melakukan itu karena kesal.
Kevin berjalan masuk dan menghampiri Nadia yang berbaring di ranjangnya,,
Dia pun duduk di tepi ranjang dengan menatap wajah Nadia,,
" Nad, makan dulu nanti Lo bisa tidur lagi " Ucap Kevin namun Nadia tidak bergeming.
Nawang meminta Kevin membawakan makanan untuk Nadia ke kamarnya, karena Nadia bilang jika sedang tidak enak badan.
Kevin menghela napas dan meletakan nampannya di atas meja samping ranjang,, tangannya terangkat untuk menyentuh kening Nadia.
Kenapa masih di sini sih,,
Males gue biarin aja, Kesel gue sama dia seenaknya saja marahin gue terus baikin gue.
Nadia terus memejamkan matanya tanpa bergeming dengan panggilan Kevin.
Kevin pun beranjak,,
Dia meninggal kan Nampannya di sana dan membiarkan Nadia beristirahat.
Dia akan kembali ke dalam kamarnya agar tidak menggangunya.
" Selama tidur " Ucapnya mengusap pucuk rambut Nadia.
Kevin menutup pintu kamar, membuat Nadia membuka matanya.
Di liriknya piring yang berisi makan juga minuman namun dia merasa tidak lapar.
Membuat kembali berbaring menatap langit langit kamarnya,,
___
Kevin merebahkan tubuhnya menatap atap kamarnya yang berwarna putih, Ucapan Orang tuanya membuat nya berpikir apa yang sudah dia lakukan terhadap Nadia.
Dia terlalu Keras hingga membuat Nadia takut dan marah terhadap nya.
menit silih berganti, jarum jam pun terus berputar namun rasanya sangat sulit untuk terpejam, dirinya merasa tidak mengantuk membuatnya kembali beranjak.
Apa Nadia sudah makan, ini sudah tengah malam..
mending gue Lihat dia.
Kevin berjalan keluar menuju kamar Nadia dan membukanya.
Ternyata pintunya tidak terkunci, namun,,
" Astaga " Ucapnya langsung masuk ,,
