NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Perjodohan Yang Tidak Diinginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cintapertama
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Sagara begitu terluka dan sakit hati saat gadis yang baru saja dinikahinya beberapa jam lalu yang bernama Thania memintanya untuk menalaknya.Iya, Thania gadis yang dia cintai secara diam- diam sejak lama dan berhasil dia nikahi dengan cara dijodohkan oleh orang tua mereka, ternyata tidak mencintai Sagara. Dengan berdalih ingin melanjutkan kuliah, tepat di malam pertama Thania meminta Sagara untuk menceraikannya.

Apakah Sagara akan rela melepaskan Thania, gadis yang begitu dia cintai dan merupakan cinta pertamanya...? Yuk baca cerita selengkapnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Kenapa Tidak Mengenaliku

Setelah rapat selesai mereka lanjut dengan makan siang bersama. Sagara tentu merasa bahagia karena perusahaannya lah yang memenangkan tender. Mereka pun makan siang dengan penuh suka cita.

"Sekertaris Jo, saya saya ijin ke toilet dulu ya..." ucap Shaina setelah selesai makan siang.

"Iya, jangan lama- lama, lima belas menit lagi kita harus kembali ke kantor..." sahut sekertaris Jo.

"Baik..." jawab Shaina lalu bergegas pergi ke toilet.

Setelah keluar dari toilet dari kejauhan Shaina seperti melihat seseorang yang tidak asing baginya.

"Ibu..." gumam Shaina.

Shaina pun bergegas menghampiri perempuan yang dia yakini sebagai ibunya. Iya, dia adalah nyonya David Chaniago.

"Bu Ratih..." ucap Shaina.

Dan tak disangka ternyata perempuan yang sedang berjalan menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah di mana Shaina berdiri. Perempuan itu menatap wajah Shaina. Iya, perempuan berusia lima puluh tahun itu seperti tidak asing dengan wajah Shaina.

Shaina melangkah mendekati nyonya David. Dan nyonya David pun terus menatap wajah Shaina.

"Nak..." ucap nyonya David.

"Apa kau yang panggil saya tadi...? Kamu tahu nama saya...?'' tanya nyonya David.

"Iya...saya yang memanggil. Jadi benar nama ibu, bu Ratih...?'' sahut Shaina.

"Iya benar..." jawab nyonya David.

Shaina tersenyum datar. Hatinya begitu miris mendengar bahwa perempuan di depannya itu benar- benar bernama Ratih, dan tentu saja itu adalah nama ibu kandungnya tapi sepertinya perempuan itu tidak mengenalinya.

"Apa kabar bu...?'' tanya Shaina.

"Baik...apa kamu mengenal saya...? '' tanya nyonya David.

"Iya... Saya mengenal ibu Ratih. Bu Ratih istrinya tuan David kan...?'' sahut Shaina.

"Iya... Iya nak... Kamu siapa ya...? Apa saya mengenal kamu nak...? Tapi sepertinya saya tidak asing dengan wajah kamu. Apa kita pernah bertemu sebelumnya...?" tanya nyonya David.

Shaina terdiam sambil menatap nyonya David yang teduh. Iya, Shaina yakin perempuan yang ada di depannya adalah ibu kandungnya. Iya, Shaina tidak pernah lupa dengan wajah dan suara itu.

"Apa bu Ratih tidak kenal dengan saya...?'' tanya Shaina.

Nyonya David mengerutkan keningnya seperti sedang mengingat- ingat sesuatu.

"Ternyata dia tidak mengenaliku... Hah... Menyedihkan sekali, seorang ibu bisa melupakan anak kandungnya sendiri begitu saja. Apa dia juga sudah melupakan ayah...?'' ucap Shaina dalam hati.

"Ternyata harta memang bisa merubah segalanya. Ibu meninggalkanku dan ayah demi menikahi laki- laki kaya. Dan sekarang tidak mengenaliku sama sekali..." sambung Shaina.

"Nak, siapa namamu...?" tanya nyonya David.

"Nama saya..." jawab Shaina.

Nyonya David terdiam sambil menatap wajah Shaina.

"Nyonya..." tiba- tiba seseorang datang sebelum Shaina sempat menyebutkan namanya.

"Nyonya ternyata ada di sini, saya sudah mencari nyonya ke mana- mana. Tuan juga sedang mencari nyonya di lantai atas. Lain kali kalau nyonya pergi jangan sendiri ya, kasih tahu saya, biar saya temani..." ucap perempuan berumur sekitar empat puluh tahunan.

"Kamu...?'' sahut nyonya David terlihat bingung menatap perempuan itu.

"Saya Wina, nyonya... " jawab perempuan itu.

"Oh iya, ya ampun... Maaf ya, saya lupa..." ucap nyonya David. Wina pun tersenyum.

"Nyonya kok ada di sini, nyonya abis ngapain...?'' tanya Wina.

Nyonya David menoleh ke kanan dan ke kiri seperti orang bingung.

"Ehm...saya tadi habis ngapain ya...?'' nyonya David sambil mengingat- ingat.

"Ya sudah... Ayo nyonya kita ke lantai atas, tuan sedang cemas mencari nyonya..." ucap Wina sambil menuntun tangan nyonya David.

"Iya...iya..." jawab nyonya David kemudian pergi dengan dituntun oleh Wina. Iya, Wina adalah orang yang digaji oleh tuan David untuk mendampingi nyonya David ke mana pun dia pergi.

Shaina hanya menatap kepergian nyonya David bersama dengan Wina.

"Benar kata ayah... Aku memang seharusnya tidak mencari tahu tentang ibu. Karena yang aku dapatkan hanya kekecewaan..." ucap Shaina dalam hati dan tak terasa air matanya mengalir.

"Ayah...hik..hik..." Shaina menangis.

"Shaina..." tiba- tiba seseorang memanggil dari arah belakang.

Shaina segera menghapus air matanya dan menoleh ke sumber suara.

"Se...sekertaris Jo..." ucap Shaina.

"Kamu kenapa...?'' tanya sekertaris Jo sambil menatap wajah Shaina yang terlihat sedih.

"Ah...ti..tidak...tidak papa..." jawab Shaina lalu tersenyum.

"Sekertaris Jo ngapain ke sini...?'' tanya Shaina.

"Saya mencarimu. Sudah saatnya kita kembali ke kantor..." jawab sekertaris Jo.

"Oh iya... Maaf...aku kelamaan ya..." sahut Shaina.

Sekertaris Jo menatap wajah Shaina beberapa saat.

"Kamu kenapa...?" tanya sekertaris Jo karena melihat sisa air mata di pipi Shaina.

"Ah... Tidak... Sa..saya tidak papa..." jawab Shaina berusaha untuk tersenyum supaya tidak terlihat bahwa dia baru saja sedih.

"Hapus air matamu...'' ucap Sekertaris Jo sambil memberikan sapu tangan pada Shaina.

"Hah..." Shaina langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Shaina merasa gugup karena sekertaris Jo tahu bahwa dia telah menangis.

"A...aku tidak menangis kok..." Shaina mengusap air matanya menggunakan bajunya.

"Hei... Jangan jorok kamu, pakai ini..." sekertaris Jo kembali mengulurkan tangan memberikan sapu tangan kepada Shaina.

Akhirnya Shaina menerima sapu tangan dari sekertaris Jo dan segera menghapus air matanya . Kemudian Shaina kembali menoleh ke arah sekertaris Jo.

"Sekertaris Jo... " ucap Shaina.

"Hem..."

"Saya.... Nggak nangis kok. Aku hanya kelilipan saja, iya kelilipan..." ucap Shaina.

Sekertaris Jo hanya diam sambil menatap wajah Shaina.

"Ayo... Kita harus kembali ke kantor, tuan sudah menunggu..." ucap sekertaris Jo. Mereka berdua lalu kembali ke meeting room.

"Hei gadis berandal...dari mana saja kamu...?" tanya Sagara begitu Shaina datang bersama sekertaris Jo.

"Dari toilet, tuan..." jawab Shaina.

"Ngapain di toilet lama sekali, apa kamu tertidur di sana...'?'' sahut Sagara.

Shaina hanya memanyunkan bibirnya. Mereka berlima lalu turun ke lantai bawah menggunakan lift. Dan selama berada di dalam lift Shaina nampak cemberut. Sagara melirik ke arah Shaina.

"Hei gadis berandal, mukamu kenapa cemberut begitu...?" tanya Sagara.

Mendengar pertanyaan Sagara kepada Shaina, Thania langsung menoleh ke arah Sagara. Sedangkan Shaina hanya diam sambil memanyunkan bibirnya. Iya, pertemuannya dengan nyonya David beberapa saat lalu membuat Shaina menjadi tidak mod untuk bicara. Sagara menghela nafas.

"Apa kamu ngambek gara- gara boneka kamu belum saya kembalikan...?'' tanya Sagara yang masih menyimpan boneka kesayangan Shaina di saku jasnya.

"Tidak... Kalau tuan mau, ambil saja boneka itu untuk tuan. Saya sudah tidak membutuhkannya lagi..." jawab Shaina sambil menunduk.

"Hah...?'' Sagara merasa heran kemudian menoleh ke arah sekertaris Jo. Sekertaris Jo pun ikut heran dengan sikap Shaina.

Iya tentu saja Sagara dan Sekertaris Jo heran. Mereka tahu bahwa boneka milik Shaina itu boneka kenangan dari ibunya. Tapi kenapa Shaina bilang bahwa dia sudah tidak membutuhkan boneka itu lagi.

"Hah...buat apa saya menyimpan boneka milikmu... Saya tidak butuh... nih...saya kembalikan bonekamu..."

Namun Sagara bukannya mengulurkan boneka itu ke tangan Shaina, tapi dia malah menempelkannya ke pipi Shaina.

"iish....tuan..." ucap Shaina sambil menjauhkan pipinya dari boneka itu, kemudian dia mengambil boneka itu dari tangan Sagara.

Bersamaan dengan itu, pintu lift terbuka. Dan Thania langsung keluar dari lift mendahului Sagara dan yang lainnya dan berjalan dengan cepat menuju lobby utama. Iya, Thania merasa muak dengan apa yang dilakukan oleh Sagara pada Shaina. Karena menurutnya Sagara tidak pantas melakukan hal itu apa lagi depan matanya.

Melihat Thania pergi begitu saja mendahului semua orang yang ada di lift, Shaina pun heran.

"No...nona Thania tunggu...." panggil Shaina tapi Thania terus mempercepat langkahnya tanpa memperdulikan panggilan dari Shaina.

"Tuan... I..itu nona Thania..." ucap Shaina merasa tidak enak hati pada Thania.

"Kenapa...?'' tanya Sagara dengan santainya.

"Oh ya ampun...tuan... Cepat kejar nona Thania..." ucap Shaina.

Sekertaris Jo menoleh ke arah Thania yang sudah berada di lobby utama. Sekertaris Jo menghela nafas. Sedangkan Fandi nampak bingung dengan apa yang terjadi di depan matanya. Apa lagi melihat Sagara yang nampak cuek pada Thania.

"Ya ampun tuan..." Shaina kesal kemudian dia segera menyusul Thania ke lobby utama.

Dan ketika Thania melihat Shaina menyusulnya Thania segera pergi ke tempat parkir mobil.

Melihat Thania yang terus menghindarinya, Shaina pun yakin bahwa Thania kesal padanya karena sikap Sagara tadi. Fandi pun lalu menyusul Shaina.

"Sha... Lihat tuh nona Thania ngambek..." ucap Fandi sambil melihat ke arah Thania yang sudah berada di tempat parkir.

"Pasti nona Thania salah paham...." ucap Shaina.

"Wajar saja kalau nona Thania ngambek. Kamu seharusnya sadar diri dengan posisi kamu dong Sha..." ucap Fandi yang terlihat kesal pada Shaina.

"Maksud pak Fandi apa...?'' tanya Shaina.

Fandi menghela nafas.

"Kamu kan tahu nona Thania itu istrinya tuan, kamu seharusnya tahu batasan dong Sha... Kamu jangan terlalu dekat sama tuan. Jangan mentang- mentang kamu dipercaya oleh tuan, trus kamu bisa seenaknya bersikap sesuka hati kepada tuan Sagara. Apa lagi di depan nona Thania..." jawab Fandi menyalahkan Shaina.

Shaina menatap wajah Fandi beberapa saat. Iya, Shaina tentu saja tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Fandi.

"Kok pak Fandi bicara seperti itu, memangnya apa yang saya lakukan...? Saya tidak melakukan apapun pada tuan Sagara..." sahut Shaina.

"Lalu yang tadi itu apa...? Apa yang tuan Sagara lakukan ke kamu itu sudah membuat nona Thania cemburu. Kamu jangan terlalu dekat dong sama tuan Sagara. Jaga perasaan nona Thania..." ucap Fandi.

"Ta..tapi itu kan..."

"Kamu bisa tidak sih kalau dinasehati jangan ngeyel Sha..." ucap Fandi terlihat kesal.

Shaina pun terdiam. Iya, Shaina merasa kesal karena Fandi seolah- olah menyalahkannya. Fandi kemudian pergi dari hadapan Shaina.

"Apa- apaan pak Fandi ini...kenapa dia jadi menyalahkanku...? Memangnya apa kesalahanku... Bahkan aku tidak melakukan apapun..." ucap Shaina menjadi kesal sendiri.

Padahal hati Shaina masih sedih karena ibu kandungnya tidak mengenalinya, dan sekarang dia harus disalahkan oleh Fandi.

Sementara itu Sagara bersama dengan Sekertaris Jo masih saja berdiri di depan lift.

"Tuan.. Lain kali tuan harus menjaga sikap di depan nona Thania. Sepertinya nona Thania cemburu melihat keakraban tuan dengan Shaina..." ucap sekertaris Jo.

Mendengar apa yang disampaikan oleh sekertaris Jo, Sagara menghela nafas.

"Kenapa saya harus menjaga sikap di depan orang yang bukan siapa- siapa saya...?'' tanya Sagara sambil menoleh pada Sagara kemudian dia pergi meninggalkan sekertaris Jo begitu saja.

Sekertaris Jo menghela nafas kemudian dia menyusul Sagara.

"Tuan..." ucap Sekertaris Jo yang sudah ada di belakang Sagara. Mereka berdua jalan menuju lobby utama.

"Apa tuan, menyukai Shaina...?'' tanya Sekertaris Jo.

Mendengar pertanyaan dari sekertaris Jo Sagara menghentikan langkahnya lalu membalikan badannya ke arah sekertaris Jo.

"Tuan... Shaina perempuan yang baik dan polos. Saya mohon jangan seret dia dalam permasalahan tuan. Dia tidak tahu apa- apa tuan..." ucap Sekertaris Jo.

"Apa maksud kamu bicara seperti itu Jo...?'' tanya Sagara nampak tidak suka dengan ucapan sekertaris Jo.

"Urusan tuan dengan nona Thania belum selesai..." ucap sekertaris Jo.

"Kamu sudah tahu dari awal seperti apa hubungan saya dengan Thania kan Jo, semua sudah berakhir..." sahut Sagara sambil menatap ke arah sekertaris Jo.

"Iya tuan... Tapi tuan harus ingat juga, kalau keluarga tuan tidak ingin hubungan tuan dan nona Thania berakhir. Mereka ingin tuan dan nona Thania kembali bersatu..." ucap sekertaris Jo.

"Tuan tahu kan bagaimana sifat keluarga tuan yang tidak bisa dibantah. Lalu bagaimana jika keluarga tuan tahu kalau tuan terlalu akrab dengan Shaina. Apa itu tidak akan membayakan buat Shaina...?'' tanya sekertaris Jo.

Sagara mengusap wajahnya dengan kasar lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Tuan juga harus ingat satu hal, dulu saat tuan mengantar nona Thania pulang ke rumah orang tuanya. Tuan masih ingatkan kalimat terakhir yang tuan katakan pada nona Thania...?'' tanya sekertaris Jo.

Iya, tentu saja Sagara masih ingat kalimat terakhirnya pada Thania. Sagara mengatakan pada Thania bahwa dia akan menunggu Thania sampai dia lulus kuliah dan siap menjadi istrinya. Sagara akan menunggu Thania sampai dia benar- benar mau menerima Sagara menjadi suaminya.

"Dan sepertinya perlahan nona Thania mulai punya perasaan pada tuan..." ucap sekertaris Jo.

Sagara kembali menoleh ke arah sekertaris Jo.

"Apa tuan tidak menyadari hal itu...?" tanya sekertaris Jo. Sagara pun hanya diam sambil menatap sekertaris Jo.

"Apa tuan tidak menyadari kalau nona Thania cemburu melihat keakraban tuan dengan Shaina...? Tuan lihat kan tadi saat nona Thania keluar dari lift dan langsung pergi begitu saja..? Itu karena dia cemburu melihat cara tuan memperlakukan Shaina..." ucap sekertaris Jo.

"Dan satu lagi tuan..." sambung sekertaris Jo.

"Apa....?'' tanya Sagara.

Sekertaris Jo lalu memberitahu Sagara bahwa saat Sagara mengajaknya makan malam bersama Shaina, sekertaris Jo tidak sengaja melihat Thania yang diam- diam melihat dari kejauhan saat Sagara dan Shaina sedang mengobrol dengan begitu akrab di parkiran mobil restauran khas Italia.

Sagara menghela nafas setelah mendengar cerita dari sekertaris Jo.

"Sepertinya nona Thania mulai ada perasaan pada tuan..." ucap Sekertaris Jo.

Mendengar perkataan sekertaris Jo, Sagara menatap ke arahnya beberapa saat. Kemudian Sagara berlalu begitu saja dari hadapan sekertaris Jo menuju tempat parkir.

Bersambung....

1
Asmara
Mungkin uangnya dipake dibawa kabur SMA Thamrin, aduh Shaina yg kena deh .. kasihan
Asmara
Sebenarnya Sagara cinta sama Shaina cuma dia masih gengsi aja mengakuinya
Salsa
Kaasihan banget sih kamu Shaina, rumit bgt hidupmu... sabar ya.. kamu cewek kuat ... itu juga si Thaania hadeh... sengaja pasti tuh numpahin kopi panas ke tangan Shaina, cemburu sih cemburu tpi nggak segitunya kali...
partini
nurut aja sama Oma toh kamu tidak ada rasa sama si gadis preman'
Wang
Sagara sma s Jo bukan jeruk mkn Jeruk Shaina,. tapi Sagara cemburu krna kamu pegang tangannya sekertaris Jo, dia suka sma kamu maknya ngak rela kamu pegang cowok lain 😄
Mommy Almira: Nggak peka ya kak 😁
total 1 replies
Mommy Almira
Ehm...gimaya ya 😁
partini
lah malah di kira suka batangan 🤦
ta ttp aja jadi gosip orang ga ada yg tau kalau kamu mudah berpisah hemmmmm memang 1/2 ons susah ga mau upgrade 😂😂
Mommy Almira: Nanti pelan" kak 😁
total 1 replies
Salsa
Shaina lucu ya ,,, 😄😄, Mereka berdua cocok Thor, jodohkan merka ya, buat Sagara SMA Thania cerai resmi aja lah
Mommy Almira: Ehm gimana ya... 😁
total 1 replies
partini
serba salah jadinya,like maju kena mundur kena
ini juga tuan saga aja yg masih stuck di 1/2 ons 🤦🤦🤦
Asmara
Ih nggak malu Thania, eh kamu kan daf menolah Sagara, minta cerai , kenapa sekarang kamu bilang dia sumimu dan menyalahkan Shaina krna akrab dg Sagara ..
Mommy Almira: Cemburu 😁
total 1 replies
Wang
Kasihan Shaina
Asmara
Sagara jangan galak'' dong SMA Shaina , km cinta kan SMA dia , cuma masih gengsi aja buat mengakuinya 🤭
Asmara
Nyonya Daniel hilang ingatan kali ya,
Dih dulu nolak Sekarang cemburu Thania...Thania..
Asmara
Hati Sagara sudah bkun buat kamu lagi Than... udah pindah ke lain hati 🤭
partini
apes apes ,,saga gedeng dasar CEO 1/2 ons
ChikoRamadani
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ Sangat menarik
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...

terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
Mommy Almira: Aminn... terima kasih kak 🥰
total 1 replies
ChikoRamadani
sudah dinikahin malah minta ditalak, karena alasan mau fokus kuliah lah begitu kata thania...
eh, sekarang dia yg cemburu sagara dekat dengan shania .. tapi kalau memang sagara mulai ada rasa dengan shania, segeralah urus perceraian resmimu dengan thania biar dia nyesek telah menolak dirimu.
Mommy Almira: Nggak boleh cerai sma nyonya besar kak, jdi bingung 😁
total 1 replies
partini
harap di maklumi Jo bosmu kui 1/2 ons
Mommy Almira: slh sndiri dulu minta talak sih 😁😁
total 1 replies
Wang
Ngapain kamu jeles Thania, kan kmu bilang km nggak cinta sama Sagara, lgian km udah bukan istrinya lagi
Wang
Thania cemburu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!