NovelToon NovelToon
Cinta Naira

Cinta Naira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nelis Rawati Siregar

Sudah di zaman kapan ini masih ada kata "dijodohkan"....
Wah.... ternyata orangtua ku masih sejadul itu, dan juga kenapa coba harus aku???
Abang dan juga kakak ku bahkan adik ku memilih pasangan hidupnya masing-masing...
"Ya Bu nanti aku pulang untuk makan malamnya''..." gitu dong anak ibu" jawab ibu diseberang telpon...
Bagaimana kisah cinta Naira apakah jadi berjodoh dan bahagia????
Yuk baca ceritanya.....
Maaf y masih karya pertama...
Mohon kritik yang membangun dan yang baik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nelis Rawati Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Makan siang bersama telah usai. Semua anggota keluarga telah bubar. Para pria pindah ke gazebo belakang rumah sambil menikmati pemandangan tanaman palawija yang dibuat Bapak. Sementara para wanita sibuk di dapur membersihkan piring kotor. Naira dengan semangat membersihkan semua piring kotor sambil bersenandung.

"Semangat sekali nampaknya lagi bagus suasana hatinya", Mbak Rasti membantu Naira.

"Hehehe, eh Mbak entar pinjam Bg Nabil ya".

"Ya, kayak nggak pernah aja kamu".

"Ya pamit dulu sama pawangnya Mbak. Entar pawangnya ngereog kan bahaya Mbak".

"Idih kamu ini buat Mbak jadi malu".

"Kangen Mbak berburu ke pekan. Beli martabak manis, sate padang, bubur jodoh".

Bima di gazebo berbincang-bincang seputar dunia pekerjaan dan isu politik yang sedang hangat. Dari tadi Bima sudah penasaran perihal nama panggilan akhirnya buka suara.

"Naira punya nama kecil ya Pak?"

Bapak tersenyum dan menjawab, "ya karena nama panggilannya sama Naysila, kebetulan Naira perempuan bungsu jadi Bapak Bubung. Hanya saja Naira tidak mau kalau nama panggilannya di ucapkan ketika ada orang yang bukan anggota keluarga. Makanya kamu tidak tahu walaupun kamu sudah pernah kemari karena belum jadi anggota keluarga".

"Ternyata Naira banyak keunikan ya Pak"

"Sangat unik malah Bima", kali ini Nabil yang menimpali.

"Kesannya orangnya cuek ya bg".

"Bukan kesannya Bima, memang Naira itu cuek banget namun apabila dia sudah merasa dekat dia akan berubah jadi kucing yang sangat manja".

"Sudah-sudah, sebaiknya kita istirahat dulu sebelum nanti kalian pulang".

Mereka akhirnya pun bubar dan masuk kamar masing-masing.

Bima mengetuk pintu kamar Naira sebelum membuka pintu kamarnya dan masuk. Terlihat Naira sedang selonjoran di sofa sambil memainkan ponselnya. Menyadari kehadiran Bima, Naira duduk.

"Mas mau istirahat"

"Ya Nai"

"Istirahat di ranjang aja mas".

"Kamu tidak tidur?"

"nggak mas, nggak ngantuk"

"Mas istirahat ya"

Bima memang sudah merasakan lelah akhirnya terlelap. Naira yang mendengar suara nafas teratur Bima pun tersenyum. Tak ada niatan tidur siang. Naira hanya memainkan ponselnya. Berselancar di dunia maya, menghabiskan waktu sampai jam 3 sore. *Pekanan akan dimulai kisaran jam tiga sore hari.

Terlalu asyik bersosial media sekali melihat jam sesudah jam tiga lebih. Naira melompat dari sofa bergegas keluar kamar. Menutup pintu perlahan Naira menuruni tangga. Mencari keberadaan Bg Nabil. Sayup-sayup Naira mendengar suara Bg Nabil berbincang dengan Ibu di ruang tamu.

"Bg ayo ke pekan!"

"Mau ngapain, beli cabe bawang Bung?"

"Ishh Bg ngak usah jahil deh"

"Lho kok jahil, yang namanya ke pekan ya beli cabe bawang ikan".

"Bg udah dong jahilnya", Naira merengek sambil merangsek di punggung Nabil.

"Bung, kamu udah punya suami jangan begitu geli tahu", ucap Nabil yang semakin membungkuk karena Naira ngelendoti punggungnya.

"Makanya ayo temenin Naira ke pekan", ucap Naira yang semakin naik ke punggung Nabil.

"Bung, geli tahu"

"Bung, udah turun dari punggung Nabil. Sudah sana kalian pergi biar gak kesorean makin rame", Ibu menengahi Nabil dan Naira.

"Bung ajak suami kamu sana"

"Naik lagi aku ini", ancam Naira

"Ya sudah ayo", akhirnya Nabil menyerah.

"Bg naek motor ya males naik mobil"

"Ambil helm sana"

"Oke, Ibu mau dibawakan apa?"

"Tidak usah, buat kamu aja"

Naira dengan langkah ringan berlari kecil mengambil helm dan keluar dari pintu garasi samping. Tanpa Naira tahu dari sudut tangga diatas sana Bima memperhatikan bagaimana interaksi Naira dengan Bg Nabil. Entah kenapa ada rasa yang tak enak melihat Naira begitu dekat dengan saudara yang jenis kelaminnya berbeda. Lendotan bahkan naik ke punggung Bg Nabil seperti anak kecil.

Bima menghela nafas demi mengurangi rasa di dadanya. Bahkan dia tak sadar tiba-tiba Kak Naysila sudah berada didekatnya dan sama-sama melihat tingkah laku Naira.

"Jangan kaget ya lihat tingkah Naira"

Bima terkejut tiba-tiba Kak Naysila sudah ada disamping berjarak satu meter lebih.

"Aslinya Naira seperti itu ya kak?"

"Ya Naira memang seperti itu. Dibandingkan kakak, Naira itu lebih dekat dengan Bg Nabil dan Nazlan. Bahkan mereka tidak segan terkadang masih masuk kamar Naira merusuhi Naira padahal mereka sudah menikah".

"Bima nggak nyangka aja kak, padahal Naira kalau dirumah cuek banget".

"Hahahaha, mungkin karena kalian dijodohkan jadi belum ada banyak interaksi. Atau kamu sedang cemburu dengan Naira?"

Tiba-tiba Bima merasa wajahnya panas dan semakin menambah gelakan dari Kak Naysila.

"Sama dong kamu sama Mbak Rasti. Dulu Mbak Rasti pun cemburu melihat tingkah Naira yang seperti itu kepada Bg Nabil. Tapi seiring berjalannya waktu Mbak Rasti sekarang udah fine-fine aja. Dari Naira juga Mbak Rasti menyadari bahwa punya saudara laki-laki itu ternyata asyik.

"Ya kak lain kali gak gitu lagi".

"Ya kakak hanya tidak ingin ada kesalahpahaman nantinya diantara kamu dan Naira".

"Baik kak".

1
Isra
ini lagi proses
aLink sword
kok udah gak ada lanjutan nya
filzah
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Isra: saya juga
total 1 replies
Vivi imut i love you
Ceritanya bikin aku merasakan banyak emosi, bagus bgt thor! 😭
Isra: terimakasih atas atensinya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!