NovelToon NovelToon
The Phoenix Jade

The Phoenix Jade

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:41.8k
Nilai: 5
Nama Author: Zhuzhu

Setelah dikhianati dan mati di tangan suaminya sendiri, Ruan Shu Yue dibangkitkan kembali sebagai putri keempat Keluarga Shu yang diasingkan di pedesaan karena dianggap pembawa sial.

Mengetahui bahwa dirinya terlahir kembali, Ruan Shu Yue bertekad menulis ulang takdir dan membalas pengkhianatan yang dia terima dari Ling Baichen. Selangkah demi selangkah, Ruan Shu Yue mengambil kembali semua miliknya yang telah dirampas menggunakan identitas barunya.

Anehnya, Pangeran Xuan - Pangeran Pemangku yang menjadi wali Kaisar justru muncul seperti variabel baru dalam hidupnya.

Dalam perjalanan itu, dia menyadari bahwa ada seseorang yang selalu merindukannya dan diam-diam membalaskan dendam untuknya.
***
"A Yue, aku sudah menunggumu bertahun-tahun. Kali ini, aku tidak akan mengalah dan melewatkanmu lagi."

Ruan Shu Yue menatap pemuda sehalus giok yang berdiri penuh ketulusan padanya.

"Aku bukan Shu Yue."

Pemuda itu tersenyum.

"Ya. Kau bukan Shu Yue. Kau adalah Ruan Shu Yue."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29: Menteri Setia

Istana Qianqing selalu tenang seperti biasa. Sehabis membubarkan rapat istana, Pei Ziyan bersikeras ingin Pei Yuanjing menemaninya bermain di taman istana. Tapi, Pei Yuanjing sedang tidak punya suasana hati untuk bercanda dengan keponakannya. Suasana hatinya sedang buruk hari ini.

Semalam apinya kurang besar. Hanya dalam dua jam sudah padam.

Andaikan menyala lebih lama, hasilnya pasti akan lebih memuaskan. Pemiliknya juga tidak akan punya suasana hati untuk datang ke pengadilan, memohon izin agar dia diberi waktu tambahan untuk menyelesaikan tugasnya.

Pei Yuanjing memberi tugas kepada Ling Baichen untuk menumpas bandit di perbatasan Dingzhou dan Jingdu begitu orang itu kembali ke pengadilan setelah dikurung selama sebulan. Penumpasan itu bukan tanpa alasan.

Beberapa waktu lalu para bandit muncul dan menyerang rombongan kereta Keluarga Shu yang menjemput Shu Yue. Anehnya tidak pernah ada lagi laporan perampokan.

Itu akan sulit untuk diselidiki jika memang berkaitan dengan hal lain. Maka tugas berat itu sengaja ia serahkan pada Ling Baichen agar sadar bahwa posisinya bukan digunakan untuk bersenang-senang dan pamer kekuatan.

“Paman, kendalikan dirimu. Meskipun kau tidak menyukai Adipati Muda Ling, tapi dia adalah pejabat tinggi yang berjasa. Kalau kau menunjukkan ketidaksukaanmu terlalu jelas, itu akan menjadi celah yang dimanfaatkan orang untuk merugikanmu.”

Mulut kecil Pei Ziyan dengan lancar menasihati pamannya yang usianya sudah lumayan tua itu. Seharian ini pamannya memasang ekspresi kecut seakan baru memakan semua makanan asam di dunia. Bahkan sampai menakuti beberapa menteri yang hadir di rapat istana.

“Walau moralnya buruk, dia tetap menteri yang setia.”

Pei Yuanjing tersenyum miring. Tidak ada yang baik dari orang itu selain kemampuannya berbicara di depan umum. Kebijaksanaannya hanya digunakan untuk menukar pujian dan jasa dari orang lain. Tapi tidak digunakan untuk mengurus kediaman sendiri.

“Moral buruk akan berdampak buruk pada pekerjaan. Pada saat itu terjadi, posisinya sebagai Adipati Muda tidak bisa lagi dipertahankan,” ucap Ling Baichen.

Gelarnya diwarisi dari gelar yang diturunkan. Kaisar Tua sengaja tidak memberinya gelar langsung karena melihat usianya masih muda dan kurang latihan.

Saat sebelum meninggal, kakaknya itu juga menitip pesan agar Pei Yuanjing mendidik Ling Baichen dan memberinya arahan. Kelak, katanya, dia akan menjadi kaki tangan yang berguna untuk Pei Ziyan.

Pei Yuanjing tidak pernah mengira dia akan tidak menyukai orang itu. Kinerjanya memang baik, tapi dia seorang pria brengsek yang takluk pada pesona seorang wanita sampai tidak bisa membedakan mana mutiara dan mana batu kerikil. Hanya dengan ini saja, Pei Yuanjing jadi malas mendidiknya.

“Kalau dia tidak bisa bekerja dengan baik, maka cabut saja gelarnya,” ucap Pei Ziyan. “Kerajaan Dongyu-ku tidak kekurangan pemuda berbakat. Aku rasa anak pertama Shu Yantang juga cukup cerdas.”

Pei Yuanjing diingatkan pada Shu Qin, putra pertama Shu Yantang yang seorang sarjana. Kini dia menjadi pengajar di Akademi Kerajaan dan dihormati sebagai guru yang baik. Jika tiba suatu masa pengadilan ingin mengangkat seorang menteri lagi, Shu Qin bisa menjadi kandidat terbaik.

“Yang Mulia, mengganti pejabat tidak semudah mengganti pakaian. Saat ayahmu memberi gelar adipati muda pada Ling Baichen, itu sudah menimbulkan kritik. Jika ingin benar-benar mengganti, kau harus memiliki alasan yang masuk akal sampai tidak bisa dibantah.”

“Aku tahu. Jadi untuk saat ini, biarkan Ling Baichen melaksanakan tugasnya. Jika memang dia kompeten, posisinya bisa dikukuhkan. Tapi jika tidak, itu akan menjadi akhir dari kemakmuran keluarganya.”

Pei Ziyan cukup cerdas. Pei Yuanjing sudah banyak mengajarinya ilmu tata negara, walau dalam beberapa bagian keponakannya itu masih belum paham.

Sekarang pemahamannya terhadap seseorang semakin berkembang. Dia bisa dibilang sudah punya kemampuan menilai seseorang.

Kalau terus berkembang, maka Pei Ziyan akan tumbuh menjadi orang yang bijak. Kelak saat kekuasaan diserahkan kembali kepadanya, Pei Yuanjing tidak perlu khawatir lagi. Dia pun bisa menjelaskannya kepada kakak dan ayahnya di akhirat nanti.

“Omong-omong, Paman, aku sudah lama tidak makan permen gulali. Paman, bisakah kita pergi untuk membelinya?”

“Dapur istana bisa membuatnya. Tidak perlu pergi keluar.”

“Tapi, aku mau makan dari penjual tempo hari. Bukankah Paman cukup senang hari itu?”

Pei Yuanjing terdiam menatap keponakannya. Sungguh pandai berkata-kata, pikirnya.

Bilang saja Pei Ziyan mau keluar untuk bersenang-senang, melarikan diri dari pembelajaran rumit yang menekan otaknya. Atau, keponakannya itu sengaja memberinya jalan agar dia bisa bertemu seseorang menggunakan sebuah alasan yang tidak mencurigakan.

Dia menghela napasnya. “Kalau begitu gantilah pakaianmu. Kita harus segera kembali sebelum hari gelap.”

Pei Ziyan melompat kegirangan. Ia tahu, pamannya juga senang kalau diajak keluar. Mulutnya itu memang keras, tapi hatinya sangat lembut dan hangat. Apapun keinginannya, selama itu masuk akal dan tidak menimbulkan bencana, dia pasti menurutinya tanpa ragu.

Beberapa saat kemudian, Pei Ziyan dibawa keluar dari istana melalui gerbang barat. Kali ini mereka tidak bertemu dengan Shu Yantang. Mereka keluar tanpa dicurigai, menggunakan kereta khusus yang tidak menunjukkan identitas keluarga kerajaan.

“Paman, aku mau berkeliling. Bisakah kita berbelok ke Distrik Selatan lebih dulu?”

“Yang Mulia, keinginanmu banyak sekali.”

Tapi meski begitu, Pei Yuanjing tetap menurutinya. Kereta berbelok menuju Distrik Selatan. Sampai kemudian mereka melintas di depan Kediaman Ling, yang pintu gerbangnya terbuka lebar. Pei Ziyan menengok melalui jendela. Ekspresinya menunjukkan minat yang bagus.

“Kau ingin bertamu?”

“Bolehkah?”

“Kau adalah Kaisar. Siapa yang berani menolak kedatanganmu?”

“Kalau begitu, ayo singgah sebentar!”

Pei Yuanjing menurunkan Pei Ziyan tepat di depan Kediaman Ling. Para penjaga saling pandang. Walau pakaian kedua orang itu biasa seperti para bangsawan kebanyakan, tapi aura mereka sangat unik dan berbeda. Sekali lihat saja langsung tahu kalau identitas mereka istimewa.

Ling Baichen yang kebetulan baru keluar dan hendak pergi ke Paviliun Mudan melihat Kaisar Muda dan Pangeran Xuan berdiri di depan kediamannya.

Keterkejutannya kemudian menyadarkan dia untuk segera pergi menyambut mereka. Walau tidak tahu tujuan kedatangan mereka, dia tetap harus menyambutnya dengan baik dan sopan.

“Yang Mulia Kaisar, Yang Mulia Pangeran, tidak tahu apakah ada yang ingin kalian sampaikan hingga mendatangi kediamanku yang sederhana ini?” tanya Ling Baichen saat ia diberi izin untuk menegakkan badan setelah memberi salam sapa.

“Oh, Kaisar sedang berjalan-jalan dan kebetulan lewat di depan rumahmu. Adipati Muda, kau tidak keberatan Kaisar berkunjung, kan?” ucap Pei Yuanjing.

“Tentu saja tidak. Ini adalah anugerah untuk Kediaman Ling. Yang Mulia, silakan masuk.”

Anugerah? Takutnya Ling Baichen tidak mampu menanggung anugerah itu.

Pei Yuanjing pernah memberinya anugerah, memberinya izin menikahi seorang wanita luar biasa. Tapi, dia menyia-nyiakannya, menghancurkan anugerah itu dan bahkan sampai membunuhnya. Kalau bukan untuk menjaga martabat kerajaan dan menjaga kehormatan wanita itu, kediaman ini sudah dihancurkan sejak dia membawa pergi jasad Ruan Shu Yue kala itu.

“Aku dengar kediamanmu mengalami kebakaran malam tadi. Bisakah kau pergi membawaku untuk melihatnya? Aku ingin tahu apakah kebakaran itu merugikanmu atau tidak,” ucap Pei Ziyan.

Ling Baichen tidak kuasa menolak. Kebakaran sudah jelas merugikan. Tapi, bagaimana dia bisa membantahnya?

Dia membawa Pei Yuanjing dan Pei Ziyan ke halaman belakang. Langkah mereka diteruskan hingga halaman paling belakang. Ada sebuah bangunan yang hanya tersisa puing-puingnya saja. Bahkan aroma asap masih tercium, membuat Pei Ziyan harus menutup hidungnya dengan saputangan.

“Begitu jauh. Kediaman siapa ini?” tanyanya.

“Menjawab, Yang Mulia. Ini adalah kediaman istri pertamaku.”

“Wah, Adipati Muda, kau sangat penyayang. Menempatkan istri sahmu di kediaman terpencil tapi menempatkan istri keduamu di tempat yang bagus.”

Celetukan itu menyindir hati nurani Ling Baichen. Benar, dia menempatkan Ruan Shu Yue di sini, di tempat jauh dan terpencil. Dengan kesederhanaan yang menyengsarakan hidup wanita itu.

Tapi, pada situasi yang sama, dia menempatkan Shen Jia di tempat yang bagus yang dekat dengan paviliunnya, memberinya tempat tinggal terbaik dan memberinya semua kasih sayang.

“Adipati Muda, pepatah mengatakan tidak baik memanjakan selir dan membunuh istri. Pasti roh Ruan Shu Yue marah dan merasa tidak adil, hingga menurunkan api untuk membakar paviliunnya sendiri.”

Ling Baichen menunduk. Dia tidak pernah percaya pada roh atau hantu, tapi ucapan Kaisar Muda barusan menyentil logika dan perasaannya.

Kebakaran tadi malam memang sangat aneh. Tidak ada yang bisa menemukan jejak bekas pembakaran. Apakah mungkin benar roh Ruan Shu Yue datang ke dunia fana untuk membalas sakit hatinya?

“Adipati Muda Ling, jika kau tidak bisa membereskan urusan halaman belakangmu dan menatanya, bagaimana kau akan bisa mengelola negara ini untukku? Perbaiki sikapmu dan jadilah bijak.”

“Menterimu, Ling Baichen, berterima kasih atas nasihat dan peringatan dari Yang Mulia,” ucap Ling Baichen dengan nada penuh rasa bersalah. Dia malu karena ketidakbecusannya dalam mengelola rumah tangga sampai menjadi bahan sindiran Kaisar Muda.

“Paman, ayo pergi. Aku mau makan gulali yang waktu itu kau belikan untukku.”

Pei Yuanjing menggenggam tangan kecil Pei Ziyan dan keluar dari tempat kotor itu. Hatinya lumayan puas akan penampilan Pei Ziyan barusan.

Soal seni berkata-kata dan menyindir, Pei Ziyan adalah juaranya. Dia cukup senang dan menikmati saat Ling Baichen dibuat diam. Nurani pria itu harusnya merasa tersentil, bukan?

“Satu permen saja. Kalau terlalu banyak, gigimu bisa rontok.”

Pei Ziyan mengerucutkan bibirnya. Pamannya pelit sekali!

1
Dwi Agustina
Bagus Ayue👍💪💪💪
Machsunatul Istianah
semakin penasaran sama kejutannya😄🤔
Kustri
mulane rasah srekelan🤣
dadi bumerang to, ora kapok"
Ai
tambah menarik lg kalau putri zhoning dan kaisar muda juga ikut /Facepalm//Facepalm//Facepalm/pasti tambah rame
zylla: Mulut Putri Zhaoning sama Kaisar Muda bener" kayak rem blong. Pangeran Pemangku aja langsung mode 'pasrah'. 🤣
total 1 replies
Imas Fatimah
ditunggu sesi berikutnya thor..👍
Biyan Narendra
Mencari kesempatan untuk menyudutkan Mengli dan Sin Jia
Biyan Narendra
Akankah Shu Yue beraksi...
Imas Fatimah
lanjut thor,kayaknya pertemuannya pasti seruuu
Kustri
☕qu sajikan untukmu thor, nemenin UP☺
Andi Ilma Apriani
crazy up thoorr
Kustri
baju ganti'a terbuat dr karung goni, kuat tdk mdh sobek wkwkwkkk🤣
Sun Flower: tahan api dan air
total 1 replies
Machsunatul Istianah
saking semangatnya nyari mantu🤣
Sun Flower: mau gendong cucu janda selir tuh
total 1 replies
Kustri
ora nyimak silsilah klga... ora mudeng🤭
Sun Flower: banyak soalnya 🤣
total 3 replies
Biyan Narendra
Sabar ya Yuanjing...
Kalo Ziyan lagi eror
😅😅😅😅
Sun Flower: kalau eror bisa bikin dunia kacau
total 1 replies
Fransiska Husun
/Grin//Joyful//Joyful/
sahabat pena
sama sama blm menyadari perasaan mereka sdh mulai tumbuh ya benih nya? 🤣🤣🤣🤣ditunggu keuwuan mereka. wkwkwk
sahabat pena
modus pangeran 🤣🤣🤣🤣ada udang di balik bakwan nih 🤣🤣🤣enak,, gurih,,, 🥰🥰🥰
Imas Fatimah
saya jg dukung dg kakak cantik yang mulia😍
Kustri
baca nama yuanjing jgn di pisah yaa🤭🤭🤭
Iin Wahyuni
lanjut thor💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!