NovelToon NovelToon
Secercah Kasih Dari Timor

Secercah Kasih Dari Timor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Dulu Renes berkenalan sejak masih kecil bahkan saat Valia melaksanakan pendidikan, renes selalu ada. Tapi sayang saat akan bertunangan, Valia kabur memilih menjadi istri senior yang notabene adalah duda satu anak. Luka hati tersebut membuatnya sulit menerima hadirnya wanita lain di dalam hidupnya.


Namun di waktu berganti, siapa yang menyangka Tuhan mengirimkan gadis pecicilan, kekanakan, ceroboh dan keras kepala hingga kecerobohan gadis itu membuat Renes harus bertanggung jawab dan menikahi gadis tersebut, gadis yang juga adalah adik dari suami mantan kekasihnya.

Belum cukup dengan itu, sulitnya mengatakan cinta membuat sahabatnya Aria, masuk ke tengah hubungan mereka dan membuat Renes meradang. Apakah sebenarnya Renes mencintai gadis itu.

Saat bunga rasa mulai bermekaran, ujian cinta datang. Kehilangan kekasih hati membuat guncangan batin yang hebat pada diri Renes, hingga Tuhan kembali mengirim satu cinta yang sebenarnya ia pendam dalam diamnya sejak lama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Emosi tingkat tinggi.

Dira meringis kesakitan sambil memegangi lehernya yang terasa nyeri. Tatapannya nanar menatap Bang David yang kini tampak panik dan salah tingkah.

"Ya ampun, Dira..!! Saya nggak sengaja..!! Saya kira ada... aaahh maaf, saya terlalu waspada." kilah Bang David dengan wajah memerah. Ia segera membantu Dira bangkit dan mendudukkannya di kursi.

Dira hanya mengangguk pelan, masih sedikit syok dengan kejadian barusan. Ia mengusap-usap lehernya yang memerah. "Iya, nggak apa-apa, Bang. Dira juga kaget tadi," jawabnya lirih.

Suasana canggung menyelimuti mereka berdua. Bang David berusaha mencairkan suasana dengan menawarkan minuman.

"Mau minum? Saya buatkan teh hangat ya?" tawar Bang David.

Dira mengangguk setuju. Bang David bergegas ke dapur dan membuatkan teh hangat untuk Dira.

Bang David melihat rumahnya sudah rapi, ia melihat jam dinding sudah menunjukan jam malam, seharusnya ia piket malam di Batalyon tapi dirinya belum juga kembali ke mess. Ia pun segera mengirim pesan pada Bang Renes.

//

"Apa-apaan nih?? David masih bujang tapi minta aku ambil alih jam malam, ngawur. Aku harus bilang apa kalau Bang Shano tanya." Gumam Bang Renes kemudian menyambar pakaian loreng nya.

Bang Renes segera melajukan motornya menuju mess bujangan dan memastikan keadaan yang sebenarnya.

Benar saja, begitu sampai di mess tidak ada sosok Bang David. Pria itu raib entah dimana tanpa kabar berita malam ini. Hanya ada kata 'saya ada urusan', yang ia tinggalkan.

Bang Renes menghela napas panjang, kepalanya menggeleng heran. Ia tau betul Bang David bukan tipe orang yang sembarangan meninggalkan tugas, pasti ada hal yang sangat penting.

//

Sementara itu, di kontrakan Bang David, Dira sudah memegang gelas teh hangat pemberian Bang David. Aroma melati menyeruak, menenangkan sedikit kegugupannya. Bang David duduk di sampingnya, sesekali melirik Dira dengan ekspresi yang sulit diartikan. Rasa bersalah karena refleksnya tadi masih kentara di wajahnya.

"Kita nikah..!!" Ajak Bang David tiba-tiba.

Dira tersedak tehnya. Ia terbatuk-batuk, matanya membulat sempurna menatap Bang David. "Aa_apa, Bang ?? Nikah??" serunya tak percaya pendengaran nya sendiri.

Bang David mengangguk mantap. "Iya, nikah. Kamu mau kan?"

Dira masih terkejut, tidak bisa berkata apa-apa. Otaknya berusaha mencerna ucapan Bang David.

'Nikah? Nikah sama aku?? Aku seorang wanita yang pernah berkhianat dan menyakiti orang-orang yang ia sayangi. Mana mungkin.'

"Tapi, Bang... kenapa? Abang mau balas dendam?" tanya Dira akhirnya, suaranya bergetar.

Bang David menghela napas, lalu meraih tangan Dira. "Salah satunya. Kamu tidak mau menebus kesalahan mu yang dulu??" Ucap Bang David dengan sengaja.

"Tapi... Abang tidak mencintai Dira," bantah Dira, air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

"Perlukah cinta?? Hara memutuskan menikah dengan Tata juga bukan atas dasar cinta. Tuhan lah yang menuntun hati kecilnya."

"Kita seperti ini atas dasar dendam, Abang juga sudah punya kekasih.........."

"Saya tau, inilah hukuman yang pantas untukmu..!!! Kamu nyaris membuat adik perempuan saya satu-satunya mati mengenaskan."

"Abang jangan hanya terpaku dengan satu adik saja. Abang masih punya adik laki-laki dan perempuan." Kata Dira.

Bang David mencengkram pipi Dira kemudian menindih nya. Gelas di tangan Dira pun jatuh dan pecah. "Kamu jangan pernah ikut campur, mereka bukan adik saya dan Risha tidak akan pernah menjadi ibu saya..!!!!" Bentak Bang David kesal.

Dira ketakutan saat melihat Bang David menarik ikat pinggang nya. Sekujur tubuhnya gemetar ketakutan.

"Abaang.. Jangaaan..!!!!"

Bang David menekuk ikat pinggangnya kemudian menghantamkan ikat pinggang tersebut di dinding.

Ctttsss..

"Pantaskah kamu mengajari saya sedangkan kamu tidak merasakan apa yang saya rasakan. Dia hanya cinta istrinya, tidak pernah peduli ibu, saya dan Fiaaa..!!"

Saat itu juga Dira memeluk Bang David, berharap kemarahan pria itu akan mereda. Bang David begitu sulit untuk di tenangkan.

"Dira pun tidak pernah mendapatkan rasa sayang itu." Ucap Dira tenang, tangannya mengusap Bang David dengan lembut.

Perlahan Bang David menyandarkan kepalanya pada Dira. "Abang memilih tidak terlahir ke dunia ini asalkan Ibu dan Fia bisa bahagia. Rusak dan hancurkan seluruh tubuhku, asal bukan Ibu dan Fia..."

Bang David luluh lantah di hadapan Dira. Ia menumpahkan tangisnya.

***

Pagi itu Bang Shano memanggil kedua juniornya. Ia menanyai alasan ketidak hadiran Bang David dalam apel malam serta Bang Renes yang menggantikan sahabatnya padahal posisinya bukan lagi bujangan.

"Ijin.. Sakit, Bang."

"Ijin.. Ada urusan urgent." Jawab Bang David.

Ketidaksesuaian jawaban itu jelas memicu amarah Bang Shano sebagai senior.

"Abang tidak melarang mu punya urusan, tapi sudah ada media komunikasi, kamu juga punya mulut kan?? Kenapa tidak lapor????" Tegurannya pada Bang David. "Kamu juga, sudah tau letting mu seperti ini, kenapa tidak bilang apa adanya. Bukan begini caranya menerapkan jiwa korsa." Bentak Bang Shano menegur Bang Renes. "Push up kalian berdua, lalu lanjut guling botol dan sikap tobat di lapangan belakang..!!!!! Kalian ini pimpinan malah memberi contoh buruk pada anggotamu..!!" Perintah Bang Shano.

Bang David dan Bang Renes hanya bisa pasrah menerima hukuman dari seniornya. Mereka tahu, mereka memang salah. Bang David karena tidak memberitahu ketidakhadirannya, dan Bang Renes karena menutupi kesalahan sahabatnya.

//

Sementara itu, di kontrakan Bang David, Dira masih terisak pelan. Kejadian semalam masih membekas di benaknya. Ia tidak menyangka Bang David akan semarah itu. Ia juga tidak menyangka, Bang David menyimpan luka yang begitu dalam.

Ia bangkit dari tempat tidur dengan susah payah dan membersihkan pecahan gelas yang berserakan di lantai. Tubuhnya memang terasa sakit tapi hatinya jauh lebih sakit mengingat peristiwa semalam. Ia merasa bersalah karena telah membuat Bang David kehilangan kendali.

...

"Kenapa nangis?? Terima saja." Kata Bang Renes pelan, kepalanya sudah panas jungkir balik lanjut sikap tobat di lapangan.

"Ren.. Saya minta tolong, kirimkan berkas apa saja untuk pengajuan nikah."

"Lho.. Bukannya kamu bubaran sama cewekmu??" Kening Bang Renes sampai berkerut mendengar permintaan sahabatnya namun kemudian matanya membulat besar. "Kamuu........... Jangan bilang kamu mau nikah sama Dira." Tanya Bang Renes.

Diamnya Bang David membuatnya tidak sabar. Ia menyudahi hukuman sikap tobatnya kemudian menarik kerah pakaian sahabatnya.

"Sebenernya ada apa??? Saya tidak mau tau apapun lagi segala tentang Dira. Dia sudah hampir membunuh Fia." Ucap tegas Bang Renes tidak main-main.

Kesal dengan Bang David, Bang Renes menghempaskan sahabatnya itu begitu saja. Tapi entah kenapa perutnya tiba-tiba mual terasa di aduk hingga tubuhnya lemas. Saking tidak kuatnya, Bang Renes sampai kembali berjongkok.

"Ren...." Bang David sigap membantu tapi akhirnya Bang Renes memuntahkan isi perutnya. "Laaahh.. Semalam mabok, Ren?? Sampai ngecor begini?"

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
semangat pak mil
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah
Maysuri
pasti si utuh ngerjain bapaknya 🤣🤣🤣
cipa
🤣🤣🤣
bagus detun, kerjain ayahmu biar gak emosian terus, bang Renes mabok sekalian ngidam disusul bang David jg kebobolan 😂😂😂
cipa
wkwkwkwk
awas tumbuh benih² sayang eh cinta 😂😂😂
Ros Miati
seperti biasa bagus banget
Ros Miati
ya Allah akhirnya bisa baca karya mbaknara lagi semangat thooor 😘😘😘😘
Sri I
kerennnnnn euyyyyy... nggak pernah gagal cerita nya
dyah EkaPratiwi
sat set nie bang hara
cipa
ayo kak buat bang David cpt nikah jg biar ngrasain pengantin baru dan bawelnya istri ngidam 😄
dyah EkaPratiwi
hahaha sabar bang renes
Lendra malayu
iya pah,, readers jg pengen tau nih /Joyful//Joyful/
dyah EkaPratiwi
hahaha ayoo jelaskan papa ren
cipa
dasar temen kompor 🤣🤣🤣🤣
Maysuri
klw damai kan enak liatnya,lanjut thor.....
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah bahagia selalu
Jero Rina
jangan lama lama kak nara
Jero Rina: sudah candu kali baca semua cerita kak nara
total 1 replies
Ella
bahagia sll Bang Renes😘
Maysuri
y allah.....sekali celup langsung tekdung aj,top cer bener bang ren....🤣🤣
Septi Astuti
/Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!