Pasukan Kharisma Jagat 2

“Ya, tapi ada cucu Ayi Sarika dari Ambawani yang disembunyikan kala itu, kau tenang saja, garis nenek moyangmu sah kok, jangan khawatir Aditia. Anak itu disembunyikan dan dihapus dari silsilah keluarga karena untuk menjaganya, agar dia tak kena imbas dari pemberontakan Ambawani pada ibunya sendiri, kalau anaknya tidak disembunyikan dari sejarah, anak itu akan diburu oleh Bagaskara untuk balas dendam, karena dia adalah orang yang mencintai Ayi Sarika sebagai ratunya dengan cara buta dan perang saudara ini tercetus karena cinta buta itu, maka ini menjadi alasanku yang paling kuat untuk datang pada kalian, memberitahu ini semua setelah menyadarinya, setelah aku kembali dari lontar waktu itu, aku memikirkan semua cara, semua jawaban yang mungkin terjadi, mencoba menyangkal dan akhirnya mencoba meyakinkan diriku tentang cinta buta ini.”

“Cinta buta?” Ganding bingung, bahkan yang paling jenius saja tidak paham.

“Aku menangis sejadinya karena aku sungguh harus memberitahu kalau kalian dalam bahaya, kalau musuh kalian bukanlah yang bisa dilawan, aku menangis bukan karena lemah, justru karena aku  merasa tak berdaya tercekik dan terhimpit oleh semua masalah ini, aku menangis sejadinya karena di luar ruang ghaib itu, aku tak boleh menunjukkan kelemahan, aku harus selalu terlihat tenang dan seolah semua baik-baik saja, tapi ada kalanya aku butuh menangs sejadinya dan merasa tak sekuat itu untuk bertahan, memberitahu kabar pada kalian, kalau musuh kita saat ini bukan hanya Bagaskara, dia memang musuhku yang kuat, tapi bukan yang terkuat, aku sungguh sangat takut tentang informasi ini, tapi aku harus sampaikan pada kalian.”

“Ayi, ada apa? Informasi apa itu?” Jarni yang sekarang buka suara, dia tak pernah melihat Ayi yang sekuat itu bahkan memberitahu kalau dia menangis, sisi yang jarang dia beritahu pada siapapun.

“Kalau musuh terkuat kita adalah … PASUKANKU.”

Semua orang merinding mendengar Ayi berkata begitu, sungguh sebuah informasi gila yang tak pernah mereka harap dengar.

“Saat ini yang memburu Yasa bukanlah Bagaskara, tapi pasukanku! Pasukanku sendiri, Bagaskara tahu soal ini, karena tujuan dia menebar kisah kutukan itu untuk menjadikan pasukanku seperti dirinya, mencintai ratunya dengan cinta buta! Karena ketika kau cinta buta pada apapun, kau tidak peduli selain kebahagiaanya, keselamatannya, keamanannya, keselamatannya, sisanya, tidak ada yang penting, termasuk Yasa anankku.

Apakah kalian mulai menyadari polanya?” Ayi bertanya.

Ganding kembali menjawab, “Pola perang saudara yang Bagaskara coba hadirkan lagi, tentang kutukan yang berhembus, pasukan kepercayaan Ayi yang mencintainya dengan buta dan mengabdi tanpa logikalah yang akan menghabisi Yasa, seperti Ambawani dihabisi Bagaskara. Brengsek! Kita masuk jebakan!” Ganding jadi sadar.

“Tepat sekali, maka sekarang, hanya tinggal membuat Yasa membenciku, membuat Yasa mengumpulkan pasukannya sendiri dan mengkudetaku, maka langkahku membuat kalian kabur, adalah langkah yang SALAH! Aku mengulangi apa yang Ayi Sarika lakukan, menjauhkan anakku dariku dan membuatnya tak memiliki ikatan yang kuat karena jarak yang jauh dan ikatan yang mungkin diputuskan dari keberpisahan ini.

Aku telah hampir saja mengikuti pola itu, hampir saja! Dan kesadaranku semakin jelas, keyakinanku tentang cinta buta ini semakin tegas karena kematian FANI.”

“Fani? Fani siapa?” Hartino bertanya, mereka memang tidak tahu tentang pasangan Fani dan Sandi karena tidak berada di AKJ.

“Mereka pasangan dari bukan jodoh adat, anaknya Fani yang sedang dikandung adalah seorang janin laki-laki kharisma jagat agung, mereka sempat ditahan di zona gendam milik pasukan Bagaskara, aku berhasil membebaskan Fani, tapi Sandi tidak, suaminay Fani masih tetap di sana, mungkin sekarang telah menjadi pasukan Bagaskara.

Fani meninggal dengan cara yang sangat buruk, ada seseorang yang membunuhnya di salah satu asrama AKJ.”

“Apa!” Aditia sangat kesal mendengar itu, Malik bahkan menghela napas panjang.

“Ya, terjadi pembunuhan di sana, saat kematiannya, aku tidak sadar sampai Adi memberitahuku kalau, janinnya bukan janin lelaki, tapi janin perempuan, apakah kalian sadar sesuatu?” Ayi kembali bertanya, tentu yang bisa menjawab lagi-lagi ….

Ganding menjawab, “Bayi perempuan yang memiliki energi seperti Yasa, bayi yang mungkin dikumpulan oleh Bagaskara untuk melakukan kudeta terhadap Ayi, bayi perempuan itu pasti dianggap ancaman oleh pasukan Ayi, maka ketika bayi itu diketahui berjeni kelamin perempuan dengan energi seperti Yasa atau kharisma jagat agung, pasukan Ayi menghabisinya, agar tak lagi ada ancaman bagi Ayi di masa depan, orang yang membunuh Fani, pastilah mencoba terus mengamankan posisi Ayi, dengan menghancurkan siapapun yang menjadi penghalang, termasuk tentang calon kutukan itu, maka Fani dan bayinya dibunuh sudah pasti oleh pasukannya Ayi.”

“Siapa orang brengsek yang melakukan itu tanpa berpikir! Sia … pa! oh tidak!” Aditia menutup mulunya dan semua orang juga menutup mulutnya, sadar akan sesuatu.

“Sudah sadar semua sekarang? Bahkan kalian berpotensi melakukan itu pada Mada, Mada seperti Fani di AKJ, Fani dianggap berpotensi menggulingkan ratu mereka, maka mereka menghilangkan potensi itu dengan membunuh Fani.

Seperti kalian yang bertekad membunuhku kan, karena kalian anggap, Mada itu adalah perempuan yang akan merebut Malik dan Yasa dariku, cinta kalian padaku juga buta kan, kalian tak berpikir dengan jernih saat Mada menghinaku, kalian tidak berpikir bahwa, kalian kenal aku, tapi Mada jika memang dia adalah karakter yang tidak kukarang atau manusia biasa sesungguhnya, maka dia tidak kenal aku, lalu kenapa kalian mencoba membunuh orang dengan mudah hanya karena dia menghinaku, hanya karena dia mencoba merebut Malik dan Yasa.

Kalian hilang akal juga kan? seperti mereka yang menghabisi Fani, jika saja Yasa tidak kutitipkan pada kalian, siapa yang bisa menjamin kalau besok, kalian juga akan menghabisinya.”

“Ayi!” Semua orang setuju dengan pernyataan Ayi, tapi menghabisi Yasa, rasanya berlebihan.

“Maka dari itu, kita harus sekuat tenaga mencegah hal itu terjadi, memperkenalkan Yasa sebagai sekutuku, sama seperti kalian, pasukanku, bukan orang yang menjadi kutukan, perang saudara itu akan kita bisa cegah hanya dengan satu cara, mencari semua kharisma jagat di pelosok negeri, membawanya ke AKJ sebagai bagian dari membebaskan mereka hidup dengan status kharisma jagatnya agar tak mudah dieksploitasi oleh Bagaskara, lalu memastikan kalau, setiap perjuanganku, ada Yasa di sana, dilihat oleh semua, SEMUA PASUKAN KHARISMA JAGAT, menjadikan anakku sebagai bagian dari pasukanku! Paham!”

Mereka semua menatap Ayi, ada semangat yang membuncah untuk menjaga status itu, pasukan kharisma jagat kali ini dihadapkan pada perang saudara yang harus segera mereka patahkan polanya, mereka tak ingin menjadi bagian yang harus memilih kelak, ada di belakang Yasa atau ada di belakang Ayi Mahogra, mereka ingin ada di belakang Ayi dan Yasa.

_____________________________________

Catatan Penulis :

Kemarin ada reader yang bertanya kenapa Ayi nangis, lalu siapa bukankah Mada mengirim pesan pada Ayi, kok bisa? Kan Mada Ayi sendiri.

Udah ada yang bantu jawab juga kalau Mada (Ayi) mengirim pesan untuk Datona, itu benar ya, udah aku kasih penjelasannya di atas.

Baiklah, aku pernah cerita soal ini kan, kalau aku tuh sempat lupa bikin jembatan atau alasan kenapa aku mengirim Yasa jauh, aku sempat lupa karena menulis PKJ 1 itu aku memang kurang yakin, hanya seperti ketika kau mencintai orang dengan seluruh jiwa (anggap orang itu bagiku adalah AJP) tapi ternyata sudah waktunya berpisah, maka aku melanjutkan hidupku dengan orang lain (anggap saja orang lain itu adalah PKJ 1), ibaratnya PKJ 1 itu hanya seperti menjani hidup saja, bukan hasrat yang seperti dulu aku rasakan ketika menulis AJP.

Karena gairah itu hilang, aku menjadi sangat tidak karuan, tidak lagi menemukan pola jembatan dan alasan yang cukup kenapa ibu dan anak itu harus pisah, kenapa terasa tak ada benang merah, apa aku telah salah arah dan bahkan tak tahu lagi langkahnya harus bagaimana.

Maka ketika memutuskan untuk memotong PKJ 1 dan melanjutkan PKJ 2, aku menemukan jembatan itu, kata yang mentrigger adalah, CINTA BUTA ITULAH YANG SEBENARNYA LEBIH MENGERIKAN, dibanding rasa benci.

Bagaimana jika orang yang kau percaya sangat percaya, adalah orang yang menusukmu dari belakang, karena orang itu ingin kau bahagia, bagaimana mungkin Yasa bisa selamat dari ini semua tanpa diburu oleh pasukan ibunya sendiri, karena pasukan ibunya adalah orang-orang yang loyal, maka tiba-tiba hasrat atau gairah itu muncul, menulis jadi sebuah hal yang menyenangkan ketika kau ketemu arahnya, mampu menguatkan benang merahnya dan satu lagi, punya jembatan yang kokoh untuk melanjutkan kisah itu, maka perburuan Yasa yang dilakukan oleh pasukan Ayi, adalah jembatan yang sempat aku lupakan karena menjalani hidup saja dengan PKJ 1.

Huft, hampir saja pensiun dini dari menulis horor, untung Yasa bisikin aku ide yang cemerlang, jembatan yang dibangun karena cinta buta pasukan kharisma jagat untuk ratunya, AYI MAHOGRA.

I love you all, media healingku adalah pembacaku, semoga tulisanku bisa jadi media healing kalian.

PKJ 2 akan publish setiap hari jam 19:00 (Semoga aku bisa menepati janji)

Jangan lupa like, coment dan follow akun Noveltoonku ya.

Jangan lupa untuk follow aku juga di :

IG : @mukakanvas

Tiktok : mukakanvas_horor

Youtube : @mukakanvas