NovelToon NovelToon
Takdir Kedua Nainara

Takdir Kedua Nainara

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:19.2k
Nilai: 5
Nama Author: HaluBerkarya

Cewek naif itu sudah mati!

Pernah mencintai orang yang salah? Nainara tahu betul rasanya.
Kematian membuka matanya, cinta bisa berwajah iblis.
Namun takdir memberinya kesempatan kedua, kembali ke sepuluh tahun lalu.
Kali ini, ia tak akan menjadi gadis polos lagi. Ia akan menjadi Naina yang kuat, cerdas, dan mampu menulis ulang akhir hidupnya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16.

Sebuah rumah besar berdiri di pinggiran kota. Dari luar, bangunan itu tampak biasa saja, tak jauh berbeda dengan rumah mewah pada umumnya. Namun siapa pun yang mendekat akan merasakan hawa dingin yang aneh, seolah tempat itu memiliki kehidupan sendiri.

Di dalam, suasananya hening. Lorong panjang dengan cahaya lampu temaram memberi kesan tenang. Tak ada kemewahan berlebihan, hanya rak buku tinggi, meja kayu gelap, dan beberapa lukisan tua yang seolah hidup jika terlalu lama dipandangi.

Di kursi utama, seorang pria muda duduk santai. Usianya tidak jauh di atas Julian. Wajahnya tenang, tapi sorot matanya tajam penuh perhitungan. Dialah Sistem Elbert, penguasa yang jarang terlihat, namun selalu mengawasi.

"Untuk menambah kesaktianmu, kau harus membawa orang terpilih dari siluman rubah. Buat dia bekerja, mengabdi, lalu ambil keberuntungannya!" Kalimat itu kembali berputar di kepalanya.

“Siap melapor, Tuan!” Seorang pria berpakaian hitam masuk dengan langkah ringan. Ia menunduk hormat, lalu mengeluarkan beberapa foto dari saku dan meletakkannya di atas meja.

Elbert mengambilnya satu per satu. Tatapannya mengeras sebelum akhirnya ia melemparkan foto itu ke lantai.

“Apa yang mau kau laporkan dari foto ini?” suaranya dingin. “Beri satu penjelasan masuk akal yang bisa kuterima, maka kau selamat.”

Pria itu menelan ludah. “Seperti yang dilaporkan Pak Tua beberapa minggu lalu… Tuan Julian datang, bercerita mengenai mimpinya, lalu pergi ke reruntuhan tua. Dia benar-benar berusaha menjadi manusia seutuhnya, Tuan.”

Elbert hanya menyimak, membiarkan bawahannya melanjutkan.

“Tuan sudah menghapus ingatan Julian, tapi ingatan tentang kalung itu kembali. Besar kemungkinan kalung itu ada di sekitarnya.”

“Iya, itu juga aku tahu!” bentak Elbert.

“Karena itu, Tuan… apakah tidak sebaiknya Julian dibawa kembali ke sini? Semakin dia bebas, semakin besar kemungkinan dia menemukan kalung itu. Lagi pula… gerhana bulan total semakin dekat. Satu setengah persen bisa berubah jadi sembilan puluh sembilan persen kalau dia dibiarkan bebas!” tegas pria itu, kali ini mendapat anggukan Elbert.

“Yang harus kau ketahui sekarang adalah keberadaan kalung itu! Cepat temukan, jangan sampai Julian yang menemukannya lebih dulu!” perintah Elbert.

“Siap, Tuan!” Pria itu segera keluar, meninggalkan Elbert yang kini menatap kosong ke depan, tatapannya sulit diartikan.

---

“Saya melihat seseorang mencurigakan di restoran tadi, Tuan.” James membawa beberapa berkas ke meja Julian.

“Hm. Suruhan Elbert.” Julian tidak kaget sedikit pun. Sejak memutuskan menjaga Nainara dari dekat, ia sudah paham dirinya akan terus diawasi orang-orang kepercayaan sistem.

James mengangguk pelan. “Ane sekali. Kenapa akhir-akhir ini sistem itu seolah membiarkan Anda bebas? Apa dia tidak takut jika—”

“Dia punya rencana yang lebih besar, aku yakin itu.” Julian kembali fokus pada kertas di meja kerjanya.

“Tapi kenapa Tuan terlihat santai saja? Kalau sewaktu-waktu Sistem kembali mengekang Anda di tempatnya, bagaimana?” Banyak pertanyaan berseliweran di kepala James. Ia memang belum sepenuhnya memahami hubungan Julian dengan Sistem. Yang dia tahu pasti, Julian adalah siluman rubah.

James sendiri adalah salah satu orang yang pernah diselamatkan Julian bertahun-tahun lalu. Sejak itu, ia bersumpah setia. Bahkan ketika Julian masih dalam kekangan Sistem, ia sudah membangun jaringan melalui James.

“Oh iya, Tuan belum cerita tentang perjalanan ke reruntuhan tua. Bagaimana? Kalung itu ada di sana?” James akhirnya menanyakan hal yang sempat terlewat karena semalam Julian pingsan, dan pagi tadi sibuk di agensi.

“Pria tua itu… sepertinya berniat menghabisiku. Tidak ada apa-apa di sana. Hanya tempat sempit yang kalau dimasuki orang biasa, mungkin tidak akan bisa keluar.” Julian menjelaskan sambil tetap mencari benang merah, antara kalung dan sikap Pak Tua yang memberi petunjuk menyesatkan.

---

Di meja makan keluarga Evander, suasana hangat tercipta. Mami Audrey dan Papi Jordan sudah beberapa minggu berada di rumah.

“Oh iya, Sweetie… ulang tahunmu yang ke-18 kita rayakan di hotel, ya? Papi akan booking room.” Papi Jordan memulai topik.

“Hmm, setuju.” Nathan langsung mengiyakan dengan semangat. Naina sendiri hanya terdiam, tak mengangguk, tak pula menolak.

“Harus banget di hotel, Pi? Makan-makan di restoran saja deh,” protesnya pelan. Dalam hati, Naina paling tidak suka diingatkan soal ulang tahunnya yang ke-18… terutama karena di kehidupannya yang lalu, hari itu bukan momen indah.

“Ayolah, sayang. Kamu nggak perlu pikirkan apa pun. Intinya kamu setuju, gimana?” bujuk Mami Audrey.

Naina terdiam, lalu menjawab singkat, “Terserah. Lagi pula masih lama, kan?”

“Satu bulan lagi. Nggak lama, sayang…”

Akhirnya Naina hanya mengangguk setuju supaya pembicaraan cepat selesai. Usai makan, ia kembali ke kamar.

Mengambil ponselnya, gadis itu berniat menelepon Julian. Entahlah, tiba-tiba ia merindukan cowok itu.

“Gila, malu banget. Masa cewek yang nelpon duluan? Aishhh…” gadis itu berjalan mengitari kamarnya, dengan ponsel yang masih dia genggam.

“Ah, udahlah. Emangnya kenapa? Ada aturan gitu harus cowok yang kasih kabar lebih dulu?”

“Tapi kan gengsi, dong. Hukum alam katanya begitu.”

“Ribet banget. Telepon aja!”

Drettttt…

Saat Naina masih dilema dengan gengsinya, tiba-tiba ponselnya berdering.

Bukan Julian. Aaron.

Seketika Naina menghela napas kesal, mengabaikan panggilan itu berkali-kali. Namun Aaron tidak menyerah. Akhirnya, dengan malas, Naina mengangkatnya.

“Ada apa?” tanyanya ketus.

“Naina, besok ulangan kan ya?” suara Aaron terdengar lembut dari seberang.

“Hm, lalu?”

“Boleh nggak kamu beliin jawaban? Kasih ke aku, ya?” pintanya enteng.

“Sinting!” Naina langsung menutup telepon itu sepihak.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Nah loh james pindah kemana tuh
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Dih dasar orang ga da kerjaan mo nyulik anak orang segala 😅
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Hhhmmm mencurigakaann 🤔🤔
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Aih salah ya 🤣 itu si klaron, yg tadina disukain sama naina
total 4 replies
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Hadeuuh napa julian na lemah coba /Shame/
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Waduh 😂
total 4 replies
Nany Susilowati
berangkat naik motor pulang naik mobil kemana tuh motor...?????
Kusii Yaati
ada ya pembantu model kayak gitu,berasa yang punya rumah 🙄
≛⃝⃕|ℙ$꙳Äññå🌻✨༅༄: mungkin karena berpikir sudah lama tinggal di situ kali ya kak, jadi semaunya dia...
total 1 replies
Kusii Yaati
siapa kah sosok Julian ini kenapa misterius sekali 🤔
Kusii Yaati
itulah sifat buruk manusia...di kasih kepercayaan bukannya bersyukur tapi malah nglunjak pengen menguasai 🙄
Kusii Yaati
mampir Thor 😁
uni_riva
kmna ya julian
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Haaahhh ko julian
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Napa bisa gitu thor
total 2 replies
Ridwani
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Kira2 kalo rubaj na ga di balikin ketempat semula kisahna bakal gimana ya
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ: Masih itu, kecuali dia bertapa digunung ciremai 😄
total 4 replies
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Itu si kalron pasti nyariin
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ga dapet undangan ko bisa masuk /Facepalm/ emang urat malu na si kalron tuh udah putuss tuuss
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ahirna menampakan wujud aslina juga
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Ooh gitu toh, lah ko lemah
🍃 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝©🏡⃟ªʸ
Mata2 rumah itu tu pasti
uni_riva
lanjut lg thoorr
uni_riva
julian jujur aja sama naina,,,kyak nya kalung yg wkt itu di curi pembantu naina itu psti ada hubungan nya sama keselamatan Julian yaa.
⧗⃟ᷢʷ Ñåñā💜: kayaknya kak😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!