NovelToon NovelToon
Jawaban Untuk Kimi

Jawaban Untuk Kimi

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: EmbunPagi25

Kimi Azahra, memiliki keluarga yang lengkap. Orang tua yang sehat, kakak yang baik, juga adek yang cerdas. Ia miliki semuanya.

Namun, nyatanya itu semua belum cukup untuk Kimi. Ada dua hal yang belum bisa ia miliki. Perhatian dan kasih sayang.

Bersamaan dengan itu, Kimi bertemu dengan Ehsan. Lelaki religius yang membawa perubahan dalam diri Kimi.

Sehingga Kimi merasa begitu percaya akan cinta Tuhannya. Tetapi, semuanya tidak pernah sempurna. Ehsan justru mencintai perempuan lain. Padahal Kimi selalu menyebut nama lelaki itu disetiap doanya, berharap agar Tuhan mau menyatukan ia dan lelaki yang dicintainya.

Belum cukup dengan itu, ternyata Kimi harus menjalankan pernikahan dengan lelaki yang jauh dari ingin nya. Menjatuhkan Kimi sedemikian hebat, mengubur semua rasa harap yang sebelumnya begitu dasyat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EmbunPagi25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Yang Terungkap Dari Sosok Arkana

Untuk pagi ini, dengan matahari yang sudah melebarkan cahayanya. Mereka sedang berada di dalam mobil milik Arkan membawanya menjauh dari rumah Paman Arifin yang memiliki halaman luas itu.

Usai berpamitan dan dengan diiringi bersama lambaian tangan. Mobil yang dikendarai oleh Arkan semakin menjauh.

Bunda sedang menceritakan berbagai hal tentang kemarin yang membuat Bunda masih dengan tawanya ketika mengingat hal-hal yang dirasa Bunda lucu.

"Kemaren Keinan usil banget, Nak. Jahilin Kakanya. Sampai-sampai Namita kesal juga gara-gara Keinan yang narik bunga melati dari kepala Namita dengan kencang. Kepala Kakanya sampai terkulai." Cerita Bunda dari kursi penumpang sambil masih dengan derai tawanya.

Cerita itu terus mengalir, yang dijawab oleh Kimi sesekali dengan cerita juga sehingga keduanya sama-sama dengan tawanya.

Perjalanan itu jadi tidak terasa jauh, karena diselingan dengan tawa dan cerita dari Bunda. Hingga tanpa terasa mereka telah tiba di kediaman rumah bergaya kontemporer itu.

"Istirahat saja dulu. Nak. Bunda mau ke sebelah sebentar." Yang dimaksud Bunda dengan sebelah adalah toko butiknya yang selama seminggu lebih Bunda serahkan pada orang kepercayaan.

Kimi mengangguk setuju ketika Arkan menyelanya. "Kenapa tidak istirahat juga lebih dulu, Bunda? Kita sama-sama dari perjalanan jauh."

Bunda menggeleng pelan, "Cuma sebentar, Ar. Sekalian mau kasih oleh-oleh untuk mereka."

Bunda kemudian berlalu seraya menenteng tas paper bag yang berisi oleh-oleh tersebut.

Kimi yang belum ingin hanya berduaan dengan Arkan itu segera berucap. "Aku mau ikut, Bunda."

Bunda tertegun sejenak. "Kamu ngga capek?"

Untuk itu kimi menggeleng. "Engga, Bunda. Aku juga mau liat-liat disana. Boleh, kan, Bunda?"

Bunda tersenyum lalu menganggukkan kepalanya. "Boleh, Nak. Yok, sekarang."

Kimi segera berbalik menghampiri Bunda, dan ketika melewati tubuh Arkan yang menjulang itu. Kimi segera menunduk, ia tahu Arkan memerhatikannya sampai ia keluar dari pintu bersama bunda.

Posisi butik yang bersebelahan memudahkan mereka, hingga hanya perlu beberapa langkah bagi Kimi untuk bisa melihat butik dengan interior minimalis itu.

Ketika Bunda membuka pintu kaca, mereka langsung disambut oleh seorang perempuan muda yang mungkin merangkap sebagai kasir karena tiba dibalik meja kasir. Menyapa mereka dengan senyuman lebar.

"Eh, Bunda udah datang ternyata." Panggilan Bunda dari perempuan itu menyadarkan Kimi seberapa lama perempuan itu bekerja dengan Bunda hingga bisa seakrab itu.

Bunda tersenyum. "Iya, kita baru aja tiba. Salsa." Kata Bunda pada perempuan tadi yang ternyata bernama Salsa.

Lalu Bunda menyerahkan paper bag tadi yang disambut Salsa dengan raut bingung.

"Apa ini, Bunda?"

"Oleh-oleh. Dibagikan dengan yang lain."

Salsa menerimanya dengan girang seraya memanggil temannya yang lain. Yang ternyata berada di area paling dalam dari toko.

Bunda mengajaknya menelusuri toko, melangkah perlahan.

Disaat itulah Kimi melihat toko yang disekilingnya lebih dominan dengan warna Beige yang mampu menciptakan kesan bersih dan elegan.

Ternyata, Bunda juga mepertimbangkan ruang gerak untuk pelanggan agar bisa bergerak dengan nyaman di butik.

"Kamu tau, Nak. Ketika Ayah berpulang. Bunda cuma buka jasa tailor jahit di rumah. Awal-awal cuma tetangga sekitar sini, yang datang ke Bunda untuk rubah model baju yang menurut mereka masih kurang pas."

"Terus, para tetangga sini juga yang pelan-pelan kasih tau ke orang lain tentang jasa jahit Bunda. Hingga orang-orang lain juga mulai ke jasa jahit Bunda." Jelas Bunda seraya melangkah, membawa Kimi untuk bisa masuk lebih dalam lagi.

"Terus jadi butik seperti sekarang ini, Bunda?" Tanya Kimi seraya melihat lebih dalam butik itu. Yang manfaatkan dinding dengan rak tinggi, dan juga ada meja panjang untuk memajang produk. dan berbagai furnitur beroda agar bisa dengan mudah ditata ulang. 

"Iya. Bunda ngga nyangka mereka banyak yang suka dengan jasa jahit bunda, sampai bunda bisa dengan pelan-pelan bangun butik di halaman rumah begini."

Lalu langkah mereka tiba di area dalam toko yang juga ada Salsa tadi di dalam. Ternyata, disana ada sekitar tujuh orang yang berkerja di butik Bunda termasuk juga dengan Salsa tadi.

"Makasih oleh-oleh nya Bunda." Ucap Salsa yang diikuti yang lainnya.

Bunda mengangguk sembari tersenyum."Sama-sama. Suka ngga?"

Mereka serampak menjawab. "Suka, Bunda."

Lalu setelah mereka mengobrol berbagai hal dengan para pegawai Bunda yang ternyata orang-orangnya pada menyenangkan. Obrolan mereka pun mengalir begitu saja. Sampai Bunda akhirnya mengajak Kimi untuk kembali ke rumah untuk istirahat.

Pada perjalanan mereka yang menelusuri halaman depan, Kimi dibersamai dengan cerita Bunda tentang sosok Ayah Hamdan yang sebelumnya hanya ia ingat sedikit tentangnya. Berbagai hal. Tentang hobi Ayah Hamdan, Lagu favoritnya, makanan kesukaan, dan hal kecil tentang Ayah Hamdan yang tidak luput dari cerita Bunda.

Sampai akhirnya cerita Bunda berlabuh pada kisah Arkan yang baru kali ini Kimi ketahui.

"Dulu itu, waktu Arkan masih duduk dibangku Sekolah dasar. Ayah sama Bunda sering dibuat kaget sama hal-hal yang tidak terduga yang dilakukan oleh Arkan, Nak." Bunda menceritakannya dengan diselingin senyum, juga mata yang kini dipenuhi dengan sebuah perasaan rindu.

"Sama hal ngga terduga seperti apa, Bunda?" Tanya Kimi dengan penasaran.

Bunda menghentikan langkahnya sebentar hanya untuk mengingat kembali kenangan demi kenangan itu.

"Dulu itu, tepat pada minggu sore. Arkan pulang bawa satu kresek putih kecil yang isinya berbagai kue basah. Awalnya Bunda ngga mikir macam-macam. Bunda kiranya Arkan beli jajanan itu."

Bunda menghela napasnya sebentar. "Sampai kemudian. Pada hari minggunya lagi, Arkan tetap bawa kue basah lagi dalam kresek putih. Ketika Bunda tanya dimana Arkan beli kue basah itu. Arkan bakal jawab, kalau dia dikasih sama nenek-nenek."

"Dan itu berlangsung lama, sampai beberapa bulan. Masih dengan kue basah setiap minggunya. Kadang banyak, kadang juga sedikit."

Entah kenapa, Kimi justru merasa jantungnya berdebar cepat. Ada sekelumit perasaan takut jika cerita Bunda akan membuatnya kembali memandang Arkan dengan cara seperti dulu lagi. Saat Arkan mengabaikannya beberapa tahun lalu.

"Kalau ditanya dapat kue itu darimana, jawaban Arkan tetap sama. Dikasih nenek-nenek. Bunda ngga diem aja, Nak. Bunda khawatir Arkan melakukan hal-hal yang merugikan orang lain."

"Jadi pada hari minggu, berikutnya. Bunda membuntuti Arkan secara diam-diam saat anak itu ijin untuk main."Bunda menoleh pada Kimi dengan menyunggingkan senyum.

"Ternyata yang selama itu Bunda pikirkan ternyata salah. Hal yang Bunda lihat disana justru membuat Bunda syok. Semuanya diluar perkiraan Bunda, Nak."

"Arkan ijin pergi bukan untuk bermain. Melainkan untuk menemui nenek-nenek yang dia maksud, yang berdiri di depan pintu rumahnya yang berada diujung gang."

Kimi bisa sedikit bernapas lega saat Bunda kembali melanjutkan ceritanya dengan senyum yang masih lebar dibibirnya.

"Arkan datang untuk membantu nenek itu jualan kue basah, Nak. Karena nenek itu cuma sendirian ditinggal anak-anaknya yang sudah menikah. Kalau sudah jualan habis, nenek itu akan membagi hasilnya dengan Arkan. Tetapi Arkan menolaknya dan memilih menerima sekantong kue basah dari nenek itu."

Untuk itu Kimi tanpa sadar juga telah menyunggingkan senyumnya. Untuk sebuah kisah yang bisa membuatnya memandang kepada Arkan dengan cara yang berbeda. Atau ... dengan cara yang sama. Yang dulu juga pernah ia berikan kepada Arkan.

1
Asrar Atma
romantis nya Arkim /Scowl/ bagus kan namanya
Abel Peony: Bisa dijadikan nama untuk anak mereka
total 1 replies
Kesini
jangan aku mau ber—
Asrar Atma
nah loh gimana itu, satu saran ku jangan nyembur jadi orang/Doubt/
Kesini
cie Arkan pahlawan kesiangan.
Asrar Atma
oke lanjut berikutnya melihat kehidupan rumah tangga yang romantis, ngomong ²kenapa ngga...hme/Scowl/
Kesini
bisa kah menceritakan tentang senja dan langit saja
Abel Peony: Woah, ide bagus, tuh.
Asrar Atma: setuju
total 2 replies
Kesini
saling bergantungan monyet kali
Abel Peony: Ini lebih dari monyet
total 1 replies
Asrar Atma
lelaki soft spoken
Abel Peony: Sup Ayam, inimah.
total 1 replies
Asrar Atma
Aku, aduh /Sob/
Abel Peony: /Sleep/
total 1 replies
Asrar Atma
ngga akan nanya kalau dikasih tahu
Kesini
menangis aku
Asrar Atma
seru loh/Sob/
Abel Peony: Hanya kata penyemangat/Drowsy/
total 1 replies
Abel Peony
Arkan ingin mencintai Kimi dengan versi terbaik dari dirinya.
Asrar Atma
kakak ipar ku adalah guru wali kelas ku.
Abel Peony: Judul yang bagus!
total 1 replies
Abel Peony
Hum ... dan lima menit itu, Arkan harus menjalani penantian yang menguras logika. Bersaing dengan akal, dan ... juga kesabaran yang harus ditebalkan. (Dengan nada lemah lembut)/Smile//Sneer/
Kesini
yah cuma 5 menit tidak sekuat itu
Asrar Atma
kata-kata nya, membuat ku ngga merasa lagi baca adegan/Scowl/
Kesini
lama banget ngukur waktu
Abel Peony: Terlalu ngukur, yah?
total 1 replies
Asrar Atma
malam yang mana lagi nih, Kim? disini juga malam /Sob/
Abel Peony: Nunggu malam Jum'at
total 1 replies
Asrar Atma
inj mendebarkan/Sleep/
Abel Peony: Cup, cup
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!