Rena sedang asik membaca sebuah novel fantasi favoritnya, tak lama kemudian dia tertidur. Ketika dia membuka matanya dia sudah berada di dalam novel yang tadi di bacanya.
"Putri.Rena, apakah kamu sangat membenciku, mengapa kamu ingin bunuh diri"
" Siapa dia, mengapa dia terlihat bersedih, dan kenapa dia memanggilku putri Rena dan apa katanya aku ingin bunuh diri? ", tanya Rena dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mira Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Pangeran Deren dan Putri Rena mengikuti kemana Aric berjalan. Hingga dia berhenti di tempat para sandera yang di tawan. Aric dan Rain mengambil kunci untuk membuka sel tahanan tersebut. Sebelumnya Pangeran Deren sempat bertanya pada para tawanan itu, sebelum Aric membebaskan para sandera.
"Dimana rumah kalian? "
"Rumah kami di atas bukit di Wilayah Utara. Kami di jadikan sandera untuk mengancam keluarga kita berbuat sesuai yang penculik inginkan"
Setelah Pangeran Deren dan Putri Rena mengetahui merekalah para sandera yang mereka cari, mereka berdua cepat membebaskan para tawanan tersebut. Mereka juga bergegas keluar dari tempat itu. Karena Putri Rena takut para penjahat akan segera terbangun dari tidurnya. Setelah mereka semua berhasil keluar dari ruang bawah tanah, kemudian Putri Rena memusatkan pikirannya, tak lama kemudian cahaya putih keluar dari kedua tangannya. Cahaya putih itu menghancurkan laboratorium ruang bawah tanah tersebut. Setelah menghancurkan laboratorium dan penelitiannya Putri Rena juga keluar mengikuti yang lainnya. Tak lama setelah semua keluar dari rumah tersebut, para penjahat terbangun dari tidurnya. Para penjahat tersebut segera memeriksa ruang bawah tanah tempat laboratorium dan para sandera yang mereka sekap. Setelah mengetahui laboratorium yang hancur dan para sandera telah lepas, mereka semua berusaha mengejar rombongan Pangeran Deren yang melarikan diri membawa tawanan mereka. Karena harus melarikan diri dan membawa para tawanan, pelarian mereka menjadi sedikit terhambat. Para penjahat hampir mengejar mereka. Akhirnya Pangeran Deren memberi perintah.
"Rain kamu bawa para sandera di ke tempat yang aman. Aku, istriku dan Aric akan menghadang para penjahat itu"
"Baik Yang Mulia"
Rain segera membawa para sandera ke tempat yang lebih aman, Sedangkan Pangeran Deren, Putri Rena dan Aric sudah bersiap menghadang para penjahat yang tadi mengejar mereka. Para penjahat yang total berjumlah tiga puluh orang terlihat sangat marah melihat ke arah Pangeran Deren, Putri Rena dan Aric. Tanpa menunggu lama para penjahat itu langsung menyerang ke arah kelompok Pangeran Deren. Mereka saling adu ilmu dan adu kekuatan. Setelah satu jam pertarungan, Pangeran Deren dan kelompoknya berhasil melumpuhkan dua puluh orang dari para penjahat. Sekarang penjahat yang tersisa berjumlah sepuluh orang. Para penjahat itu sangat geram anggota dari kelompok mereka banyak yang tumbang. Untuk mempersingkat waktu Putri Rena, Pangeran Deren dan Aric segera mengeluarkan ilmu sihir mereka, tanpa di sangka para penjahat itu juga mengeluarkan ilmu sihir mereka. Kelompok Pangeran Deren yang menggunakan sihir putih dan para penjahat yang melawan menggunakan sihir hitamnya. Gelombang cahaya hitam dan putih saling berbenturan menciptakan kilatan - kilatan cahaya dan suara dentuman keras. Bahkan kilatan - kilatan cahaya itu ada yang terpental dan menumbangkan pohon - pohon di sekitarnya. Tak terasa satu jam telah berlalu, terlihat kedua kubu sudah terlihat mulai kelelahan. Tanpa sadar Putri Rena bertelepati pada Coco penjaga ruang dimensinya.
"Coco aku ingin segera menyelesaikan pertarungan ini. Bantu aku untuk bisa cepat menyelesaikannya !"
"Tuan semua ilmu sihir pasti ada kelemahannya, baik itu sihir hitam ataupun sihir putih. Bila tuan ingin segera memenangkan pertarungan tuan harus cepat mencari kelemahan lawan, dan jangan sampai lawan tahu kelemahan tuan"
"Bagaimana caraku mengetahui kelemahan lawanku. Apakah kamu bisa membantuku Coco?"
"Kalau saya perhatikan selama tuan bertarung dengan lawan tuan, semua lawan tuan selalu melindungi bagian dadanya. Coba tuan dan semua teman tuan fokus menyerang bagian dadanya!"
Setelah mengetahui cara cepat mengalahkan lawan, Putri Rena pun bertelepati pada suaminya dan Aric agar fokus menyerang bagian dada dari lawan. Dan benar saat Putri Rena, Pangeran Deren dan Aric fokus menyerang dadanya. Musuh semakin cepat melemah. Dan pada serangan terakhir Putri Rena memberikan aba - aba pada suaminya dan Aric , agar mengerahkan seluruh kekuatan yang ada.
"Duaarr.... " Suara bunyi seperti ledakan yang sangat keras, terdengar saat terakhir Putri Rena, Pangeran Deren dan Aric melancarkan serangan terakhirnya. Dan semua musuh pun mati hangus terbakar, seperti terkena ledakkan saat Putri Rena dan kelompokkan melakukan serangan terakhirnya.
Seperi para musuh yang mati hangus terbakar, Pangeran Deren, Putri Rena dan Aric juga langsung duduk lemas setelah semua sisa tenaga dan kekuatan mereka keluarkan seluruhnya. Saat mereka bertiga sedang lemas dan berusaha memulihkan tenaganya, Putri Rena teringat akan air suci di ruang dimensinya yang memiliki banyak manfaat, saat Pangeran Deren dan Aric tidak memperhatikannya, Putri Rena menghilang sebentar untuk pergi ke ruang dimensinya untuk minum dan mengambil air suci yang ada disana. Saat keluar dari ruang dimensinya Putri Rena sudah membawa lima botol air suci. Putri Rena memberikan satu botol pada suaminya dan Aric, dan sisanya dia simpan untuk bekal perjalanan dan nanti akan dia berikan satu botol pada Rain juga.
"Wah dinda setelah meminum air ini badanku kembali segar dan bertenaga"
"Terima kasih tuan putri, badan saya juga sangat segar dan bertenaga" kata Aric.
Putri Rena hanya tersenyum mendengar ucapan suaminya dan Rain. Mereka tidak curiga pada Putri Rena kalau itu air suci, mereka hanya mengira air itu diberi ramuan obat - obatan seperti yang biasa Putri Rena lakukan. Mereka bertiga sekarang berlari mengejar Rain dan para sandera tadi. Akhirnya mereka bisa menemukan Rain dan lainnya, yang berada di sebuah penginapan. Rain menyewa penginapan karena Rain melihat anak dan para wanita terlihat kelaparan dan kelelahan karena pelarian mereka. Rain juga sudah memesan makanan di penginapan itu, untuk mereka semua. Dan benar setelah Pangeran Deren, Putri Rena dan Aric datang, mereka bertiga langsung makan hidangan yang sudah di persiapkan disana.
Keesokan harinya Pangeran Deren dan semuanya kembali melanjutkan perjalanan setelah sarapan pagi. Setelah dua jam perjalanan, sampailah mereka di tempat yang dituju yaitu sebuah lahan yang luas dan letaknya sangat tersembunyi. Pangeran Deren dan Putri Rena sudah mempersiapkan jauh - jauh hari untuk mantan penjahat gunung dan keluarganya. Disitu juga telah dibangun pondok - pondok untuk tempat tinggal mereka. Para sandera yang di bebaskan kemudian menempati pondok - pondok yang tersedia disana. Dua hari kemudian para mantan penjahat gunung juga telah tiba disana. Mereka sangat gembira dan lega telah berkumpul kembali dengan keluarga mereka. Mereka berpelukan saling melepas rindu. Pangeran Deren, Putri Rena, Aric dan Rain juga melihat suasana haru - biru itu. Hingga pemimpin kelompok mantan penjahat gunung itu pun berkata.
"Terima kasih Yang Mulia Pangeran Deren dan Yang Mulia Putri Rena. Kami semua berjanji akan selalu setia dan mengabdikan hidup kami pada Yang Mulia berdua!"
Pemimpin itu berbicara dengan lantang dan posisi menghormat pada Pangeran Deren dan Putri Rena.
"Benar kami semua berjanji! "
Tak lama kemudian semua anak buahnya ikut memberi penghormatan dan sumpah setia pada Pangeran Deren dan Putri Rena.
"Baiklah aku pegang janji dan sumpah setia kalian. Dan tidak lama lagi aku akan mencarikan guru yang hebat untuk kalian berlatih meningkatkan kemampuan kalian!" kata Putri Rena.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Selalu author tunggu like dan komentnya. Dan tak lupa author ucapkan terima kasih banyak yang telah memberi like dan koment.
perbaikan tulisannya Thor