Gadis Kecil Kesayangan Sang CEO

Mereka berdua lalu berbincang sebentar, membahas beberapa hal ringan seputar tren pasar dan strategi promosi. Beberapa saat kemudian, Pak Surya akhirnya pamit pulang. Abimana mengantarnya hingga ke depan lift, sembari tetap menunjukkan sikap hormat seperti layaknya kepada mitra senior. Setelah pintu lift tertutup, Abimana kembali ke ruangannya dengan tenang namun detak jantungnya terasa sedikit lebih cepat dari biasanya.

Ia kemudian berdiri di depan jendela kaca besar ruangannya yang menghadap ke langit kota Jakarta yang terlihat sangat cerah.

"Besok malam kita berdua akan bertemu lagi, Diandra." ucap Abimana dengan penuh arti

Sepulangnya dari Santara Corp, pak Surya segera memberitahu keluarganya yang ingin mengundang Abimana untuk makan malam di rumahnya. Pak Surya juga memberitahu kepada kedua putrinya yaitu Diandra dan Amara mengenai rencananya yang ingin menjodohkan salah satu dari mereka dengan Abimana.

"Ayah barusaja kembali dari perusahaan Santara Corp untuk membicarakan kerjasama bisnis, dan puji syukur- CEO perusahaan itu mau bekerja sama dengan ayah." ucap pak Surya saat mengumpulkan semua keluarganya di ruang tamu.

"Itu kabar yang sangat bagus pa, dari yang mama dengar selama ini, Santara Corp adalah perusahaan besar yang menaungi sejumlah mall mall besar di kota ini. Karena papa berhasil mendapatkan kerjasama dari CEO perusahaan itu, bukankah berarti perusahaan papa akan bisa memasarkan perhiasan perhiasan itu ke mall mall yang perusahaan mereka naungi?" tanya Bu Ratna dengan antusias.

"Iya ma, apa yang mama katakan itu benar sekali. Perusahaan itu tidak hanya besar, tapi juga dipimpin oleh CEO yang kompeten, berbakat dan juga jenius. Papa ingin sekali kalau salah satu dari putri kita bisa menjadi pasangan dari CEO Santara Corp. Maka dari itu papa langsung mengundang CEO Santara Corp untuk makan malam di rumah kita besok. Mudah mudahan dia akan menyukai salah satu dari putri kita." ucap pak Surya yang tentu saja membuat Bu Ratna merasa sangat senang dan berencana untuk membuat Amara agar bisa berjodoh dengan Abimana.

"Papa tenang saja, mama akan pastikan acara makan malam ini bisa terlaksana dengan lancar. Mama akan lakukan yang terbaik untuk membuat CEO perusahaan itu tertarik sama anak kita." ucap Bu Ratna yang membuat Amara tidak senang karena ia harus dilibatkan dalam rencana perjodohan pak Surya.

"Amara tidak mau! Amara tidak mau dijodoh jodohin sama cowok yang sama sekali nggak Amara kenal." sahut Amara dengan sedikit protes dan langsung membuat Bu Ratna melotot ke arahnya.

"Amara jaga sikap kamu! Papa tidak perlu khawatir, mama akan coba membicarakan mengenai perjodohan ini baik baik sama Amara." ucap Bu Ratna yang cepat cepat memberi penjelasan kepada suaminya agar putrinya tidak kehilangan kesempatan untuk dijodohkan dengan Abimana.

"Mama ini apa apaan sih! Kan udah Amara bilangin kalau Amara nggak mau dijodohkan sama sembarang cowok yang nggak Amara suka. Kalau mau jodohin, jodohin aja sama kak Diandra." sahut Amara dengan kesal.

"AMARA"

Melihat suasana rumahnya yang sedikit memanas karena rencana perjodohan, pak Surya segera mengatakan kepada Bu Ratna agar tidak memaksa Amara untuk mau menerima rencana perjodohan ini.

"Udah ma, kalau Amara tidak mau dijodohin gak apa apa. Biar papa yang akan jodohin laki laki itu sama Diandra." ucap pak Surya yang membuat Bu Ratna gelagapan.