Azzam pergi ke sebuah desa pelosok untuk mengecek tempat yang mau di buat sebuah sekolah tanpa di duga dijalan dia diberhentikan beberapa preman yang memalaknya semuanya diambil bahkan Azzam sampai di tendang ke jurang hingga dia tidak sadarkan diri.
bagaimana nasib Azzam selanjutnya ikutin ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Setelah kejadian itu entah kenapa Zahra selalu menghindari Azzam,Nadia juga sering kerumah Azzam saat Azzam tidak di rumah.
Nadia selalu mencari muka bahkan saat Shanum tidak ada Nadia tega berbuat kejam sama Zahra.
Contohnya hari ini Zahra di suruh mengikutinya berbelanja dan di suruh membawa belanjaan Nadia.
Tak disangka disana mereka bertemu dengan Azzam.
Terlihat jelas kemarahan Azzam tanpa kata Azzam mengambil semua barang yang di pegang Zahra dan langsung membuang ke hadapan Nadia.
"Siapa kamu berani menyuruh Zahra membawakan belanjaan sebanyak ini"Bentak Azzam.
"emang itu tugas dia kan karena dia memang babu"Jawab Nadia dan mendapat tamparan dari Azzam.
"Kalau aku lihat lagi kamu memperlakukan Zahra seperti ini lagi aku pastikan kamu menyesal"Ancam Azzam dengan muka yang menakutkan.
"Kenapa kamu tega padaku demi wanita kampung itu apa hebatnya dia zam?"Tanya Nadia sambil mengeluarkan air matanya agar dapat simpati dari orang yang melihatnya.
"Karena dia tidak sepertimu dan jauh lebih baik dari kamu"Jawab Azzam sambil menekan setiap kata-katanya.
"Berengsek kamu gadis kampung"Teriak Nadia sambil mau menampar Zahra tapi di tepis Azzam dan langsung di dorong Azzam sampai Nadia terjatuh.
Azzam kemudian menarik tangan Zahra untuk meninggalkan tempat itu.
"Mas jangan seperti ini kasihan Mbk Nadia sebaiknya mas Azzam ke Mbk Nadia"Pinta Zahra.
"Kamu istri ku Ra dan aku nggak akan terima kalau ada orang yang semena-mena sama kamu"Kata Azzam sedikit emosi.
"Tapi nanti Mbk Zahra salah paham".
"Biarkan saja kalau perlu aku akan bilang kalau kita suami istri"Kata Azzam tambah emosi dan marah.
Zahra seketika diam dia takut dengan kemarahan Azzam Zahra sampai mau menangis.
Menyadari itu Azzam mengatur nafasnya agar emosinya mereda.
"Maafkan aku Ra aku nggak bermaksud membentak mu"Pinta Azzam sambil mengelus pipi Zahra kemudian memeluk Zahra.
"Ayo aku antar pulang"Ajak Azzam dan Zahra hanya mengangguk.
Azzam menelpon Romi agar dia kembali ke kantor dulu sedangkan Azzam akan mengantar Zahra pulang.
Sepanjang perjalanan Zahra hanya diam dia tidak mau membuat Azzam marah lagi,tanpa terasa Zahra malah tertidur.
Sampai di rumah Azzam tidak langsung membangunkan Zahra dia memandangi wajah Zahra yang tertidur nyenyak.
"Entah kenapa aku semakin cinta sama kamu Zahra"Gumam Azzam sambil mengelus pipi Zahra dan mencium kening Zahra.
merasakan ada yang menciumnya Zahra akhirnya terbangun.
"sudah sampai ya mas aku turun di sini saja"Pinta Zahra.
"Kita masuk bareng"Ajak Azzam.
"Nggak mas"Tolak Zahra"Nanti orang rumah curiga mas".
"Sampai kapan Ra kita merahasiakan hubungan kita?".
"Tolong mas kali ini saja"mohon Zahra.
Azzam tidak menjawab dia malah menghadap lurus kedepan, Zahra kemudian turun dan masuk ke dalam rumah.
Setelah melihat Zahra masuk ke dalam rumah Azzam pergi menuju kantornya kembali.
Dilain tempat Nadia juga sudah sampai rumahnya dan mengamuk semua yang ada di meja riasnya hancur semua karena kemarahan nya.
"Awas kamu perempuan kampung aku akan beri perhitungan ke kamu"Ancam Nadia dengan emosi.
Azzam sampai di kantor masih dengan kemarahan nya jadinya karyawan yang terkena imbasnya.
Pukul delapan malam Azzam pulang dari kantor tidak seperti biasanya Azzam langsung menuju ke kamarnya padahal di ruang tamu ada Azzura dan Shanum.
"Apa yang terjadi dengan Azzam tidak biasa nya dia seperti itu?"Tanya Shanum heran.
"Barangkali Azzam kelelahan mom"Jawab Azzura asal dia juga merasa ada sesuatu yang terjadi dengan Azzam.
"Ya udah mommy susul dulu Azzam nya"Pamit Shanum dan berjalan menuju kamar Azzam.
Shanum mengetuk pintu kamar Azzam saat terdengar dari dalam membolehkan masuk baru Shanum masuk.
"Ada apa mom?"Tanya Azzam yang baru melepas dasi dan jasnya.
"Apa yang terjadi dengan kamu sayang?"Shanum balik bertanya.
"Aku nggak kenapa-kenapa mom"Jawab Azzam.
"Beneran".
"Iya mom aku cuma capek tadi kerjaan di kantor banyak banget".
"Cuma itu kan nggak ada yang lain?".
"Nggak ada mom".
"Ya udah mommy siapkan makan untukmu".
"nggak usah mom aku udah makan di kantor tadi aku tidur dulu saja"Tolak Azzam.
"Ya udah kalau gitu selamat malam"Kata Shanum sambil mencium pipi Azzam dan keluar dari kamarnya.
Sampai di dapur Shanum memberi tahu pada Zahra tidak usah menyiapkan makan malam untuk Azzam karena dia sudah makan.
lanjut ceritanya...
kalo boleh kasih masukan, nanti peran zahra di buat jadi perampuan yg tangguh ya thor/Pray//Smile/... jangan yg diam aja kalo di hujat apalagi di rendahkan....
samangat terus berkarya thor/Good/