NovelToon NovelToon
Gara-gara DiCuekin Suami

Gara-gara DiCuekin Suami

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Cerai / Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:372k
Nilai: 5
Nama Author: Dada_1407

Pernikahan nya dengan seorang duda beranak dua,menyisakan luka yang setiap hari nya di rasakan oleh Fifian,,sang mantan istri yang selalu membayangi rumah tangga nya membuat sang suami tidak perhatian pada nya..Di tambah lagi pekerjaan yang selalu menyibukan diri nya..
Ketikan Fifian meminta cerai barulah Alexander sang suami menyadari akan kesalahan nya..
Akankah Fifian memaafkan Alexander..???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dada_1407, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kamu Plin-Plan Mas

"Sialan, apa maksud lo? Lo ada hati sama istri gue?"

"Sebelum mas nikah sama Fifian, gue udah cinta kali mas sama Fifian.. Ya keduluan mas aja nikahi dia. Tapi kan sebentar lagi kalian cerai. Kesempatan masih terbuka lebar buat gue. Gue tunggu janda nya bini mas."

Grab...

Alex mencengkeram kerah Yaris dengan mata melotot marah. Saking marahnya, Alex bisa membunuh Yaris saat ini juga. Tapi seolah tak mengenal takut, Yaris justru malah cengengesan.

"Jaga sikap lo, Anak Ingusan." bentak Alex

"Gue udah dewasa kali, mas. Kalau mas mengizinkan, gue bisa hamili Mbak Fifian dalam sekali berhubungan badan, nggak seperti mas,udah tiga tahun menikah tapi Mbak Fifian belum juga hamil. Atau jangan-jangan kalian belum pernah-"

Bug...

Alex tak tahan lagi dan langsung melayangkan pukulan di wajah Yaris. Seandainya dulu mereka tidak pernah dekat layak nya kakak adik, Alex sudah pasti membunuh Yaris saat ini juga.

"Pergi dan jangan pernah tunjukin muka lo di depan gue lagi." usir Alex

Yaris tersenyum sinis sambil mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Oke, tapi gue nggak main-main sama omongan gue. Kalau mas Alex terus sia-sia kan Mbak Fifian. Gue pasti rebut dia dari lo, mas."

Yaris memasang wajah kurang ajar nya dan langsung masuk ke dalam mobil.

***

"Jangan dekat-dekat dengan Yaris." ucap Alex yang menghampiri Fifian

Fifian yang sedang menyisir rambut nya menoleh sekilas pada suaminya yang baru masuk ke dalam kamar.

"Aku sudah menganggap Yaris sebagai adik aku sendiri."

"Mana ada perempuan dan laki-laki tanpa ikatan darah bisa menjadi kakak adek..?"

"Ada."

"Siapa?" tanya Alex

"Kamu dan Febi" Alex langsung bungkam.

"Kamu sendiri kan yang bilang kamu sudah mengganggap febi sebagai adik kandung sendiri. Masa aku nggak boleh menganggap Yaris sebagai adik aku sendiri."

"Aku sama Febi beda."

"Apa bedanya?"

"Bedanya ya... Itu... Ya.... Kita..." Alex menjeda kalimat nya, mencari jawaban yang pas untuk istrinya. Tapi Alex tidak tau harus menjawab apa.

"Nggak bisa jawab kan? Sekali lagi aku tekan kan aku dan Yaris hanya kakak adik. Jadi nanti kalau aku mencium bibir Yaris seperti yang kamu lakukan pada Febi,mas jangan marah."

Fifian menatap sinis suami nya, lalu berdiri, namun tiba-tiba Alex menggendong paksa tubuhnya dan menidurkan nya di atas ranjang.

Fifian memekik saat tubuhnya dengan kerasnya terhempas di atas ranjang. Belum lagi tubuh mungilnya ketindihan tubuh suaminya yang kekar ini. Benar-benar tidak bisa berkutik, apalagi kedua pahanya berada di kanan kiri pinggang suaminya.

"Mas berat," Fifian mendorong dada suaminya, tapi Alex justru tersenyum seolah menikmati wajah menderitanya.

"Kamu pikir badan kamu ringan apa mas?" kesal Fifian

"Oh berat ya."

"Iya."

"Tapi aku suka posisi ini. Aku suka badan kita menempel. Tapi aku lebih suka lagi badan kita menempel tanpa sehelai benang pun."

"Kumat deh mesum nya."

"Tapi kamu suka kan kita deket gini," Alex menunduk dan menggesekkan puncak hidung nya di puncak istrinya,

"Seandainya aku tau kamu menyukai sentuhan aku, udah dari dulu aku melakukan itu. Aku pikir kamu nggak suka diginiin."

"Aku emang nggak suka."

"Oh ya ?" tanya Alex seakan tak percaya

Alex hendak mencium bibir istrinya, tapi Fifian langsung melengos ke kiri menghindari suaminya. Alex terkekeh. Dia menunduk dan ingin mencium lagi, tapi Fifian melengos ke kanan. Alex pun tertawa.

Fifian heran kenapa suaminya tertawa, padahal sejak tadi dia berusaha membuatnya jengkel dengan menolak sentuhan nya.

"Kenapa ketawa?"

"Lucu aja. Kamu tuh malu-malu tapi mau."

"Siapa yang mau. Aku nggak mau."

 "Yaudah kalau gitu aku yang mau."

"Nggak mau, Mas, ihh."

Meskipun terus mendapat penolakan, Alex tidak marah, wajah nya justru semakin ceria saat Fifian semakin memberontak. Gadis ini benar-benar menggemaskan. Alex baru tau ternyata menjahili istrinya bisa semenyenangkan ini.

"Kenapa kamu nggak mau bercinta dengan aku, aku suami kamu," Alex menunduk dan mengendus leher istrinya.

"Aku mau bercinta denganmu asalkan kamu mencintaiku, Mas. Apa kamu mencintaiku?"

Alex terdiam.

"Diam nya kamu sudah cukup menjawab pertanyaan aku. Kamu masih mencintai Febi kan. Aku bisa melihat itu dari matamu, Mas. Kamu menginginkan aku hanya karena nafsu, bukan cinta. Minggir, Mas. Aku sesak napas." Fifian mencoba berontak

Alex tetap tidak mau pindah dari posisinya di atas tubuh istrinya.

"Meskipun hanya nafsu, tidak bisakah kita melakukannya. Kamu itu istriku."

Hati Fifian sakit sekali mendengar itu. Dari sekian banyak hal, Fifian hanya ingin cinta dari suaminya. Tapi kenapa sesulit itu. Dan sekali suaminya perhatian, hanya karena menginginkan tubuhnya.

"Kamu mau tubuh aku?" tanya Fifian dengan mata berkaca-kaca.

"Hm. Aku sangat menginginkan kamu. Aku ingin kita bercinta."

"Lakukan."

"Lakukan?"

Fifian meletakkan kedua tangan nya di atas kepala dan menatap sayu suaminya.

"Lakukan apa yang kamu mau, Mas. Sentuh aku sesukamu," lirih fifian pasrah.

Gairah yang tadi menggebu-gebu, hasrat yang minta disalurkan, gejolak yang membara, kini hilang seketika. Sorot mata Alex yang menggelap perlahan mulai memudar lalu berubah sendu. Tak ada pergerakan selama lima menit. Alex hanya diam memandangi wajah istrinya yang seperti penuh penderitaan dan tekanan.

"Kenapa diam saja? Kamu bilang ingin menyentuhku kan? Sentuh aku jika itu membuat kamu puas. Kamu sudah menyakiti hatiku, kenapa tidak sekalian kamu menyakiti fisikku."

"Jangan bicara begitu," Alex merasa sesak setiap fifian mengatakan penderitaan nya

"Lalu aku harus bicara apa..?Yang kamu torehkan padaku hanya luka, Mas. Dan yang lebih menyakitkan, kamu tau luka aku, tapi kamu diam saja," setetes air matanya mengalir dari sudut mata.

Alex terdiam lama dan memandangi wajah istrinya. Tetes demi tetes air mata istrinya tak luput dari pandangan nya.

"Kamu benar-benar ingin pergi dari hidup aku?" tanya Alex dengan suara tercekat ditenggorokan.

Alex tidak ingin menanyakan itu, sebab takut jawaban nya. Tapi Alex juga ingin mendengar langsung dari bibir istrinya.

Namun Fifian hanya terdiam dan menatap mata suaminya.

Lalu perlahan Fifian mengulurkan tangan dan mengusap pipi suaminya. Diusapnya dengan lembut rahang yang ditumbuhi jambang halus itu.

"Aku nggak ingin pergi dari hidup kamu, Mas. Tapi kamu yang meminta aku tuk pergi."

"Aku nggak pernah meminta kamu pergi. Aku juga ingin selamanya bersama kamu, Sayang."

"Tapi sikap kamu yang menyuruh aku pergi mas.."

"Aku akan belajar."

"Belajar apa?"

"Mencintai kamu."

"Tiga tahun nggak cukup, Mas?"

"Beri aku waktu lagi."

"Sampai kapan?"

Alex pun terdiam.

"Nggak punya pendirian, ragu-ragu, dan plin-plan. Itulah aku lihat dari kamu sekarang, Mas."

Alex masih diam.

"Sudahlah, Mas. Mungkin kita memang tidak berjodoh. Mungkin kita-" ucapan nya terhenti oleh Alex

"Kita berjodoh. Kalau memang kita tidak berjodoh, aku akan mendatangi Tuhan dan akan merubah takdir kita."

"Mendatangi Tuhan? Kamu ingin mati?"

"Bukan begitu. Ah sudahlah, pokoknya aku nggak mau pisah sama kamu."

Alex lalu menggulingkan badan di samping istrinya dan menarik tubuh mungil itu dalam pelukan nya.

Fifian pun hanya diam sambil terus menangis. Harusnya dia bahagia dipeluk begini, tapi entah mengapa hatinya masih terasa sakit. Fifian merasa suaminya tidak benar-benar serius dengan ucapan nya.

Jujur saja, Alex tidak tau bagaimana perasaan nya sekarang. Alex masih bingung dengan perasaan nya sendiri. Apakah dia masih mencintai Febi atau tidak.

Tapi satu hal yang pasti Alex tidak akan pernah kembali pada Febi. Febi sudah menjadi masa lalunya. Alex akan fokus dengan Fifian yang sekarang jadi masa depannya.

***

1
kamelia fitri
alex...dario....radit...yg bener siapa namanya sih??
Koechay Koes
typonya banyak apa karna copas?
Intan Cahyani Diviyanti
seru bangettttt keren😭😭😭😭😭
Sriwinarti
aduh seriu banget critanya
Vien Habib
Luar biasa
Anggur Wijayanti
udah gitu doang, nggak seru,,,
Leni
apakah fifian bersama herdi
Leni
rasain kamu
Leni
rasain kamu kena karmanya
Leni
ini cerita a fi bab yg paling sedih 😭
Leni
baca a makan bareng suami mau menang sendiri kpn sadar a
Leni
kok cerita a greget jd a sm pemainnya
Abi Nawa
nah kan bener salah' platform lagi dario and Savana di cerita di platform lain hahahaha
Abi Nawa
sdh pernah baca sama ceritanya kalo ga salah dario peran lakinya makanya kadang salah nulis Kana si penulis....AQ mo baca kelanjutannya apakah sama dg bacaan di sono
Lovely Shihab
Bagus banget, gaya bahasa dan alur ceritanya natural gak maksain. Jadi terkesan seperti melihat kisah nyata. Bagus banget ceritanya
kaylla salsabella
kakak Thor kenapa novel dadak nikah tapi bahagia di hapus kak
Fitri🅰️ni: Meskipun sudah terkontrak tapi ketahuan plagiat langsung kena hapus sama PF
🕊 am🐊⃝⃟ 🍄: tapi bukannya novel dadakan nikah tapi bahagia itu udah kontrak yah kak?
total 3 replies
Irnia
kak kenapa novel " Nikah dadakan tapi bahagia " dihapus ??

Padahal lagi seru-serunya🥺🥺
Fitri🅰️ni: Sakinah sampai ke janah 👈 Itu judulnya
@Resh@: apa judulnya di fizo pengen baca
total 5 replies
Deliza Yuseva
thoer karakter fifian bikin naik darah aja nich...
Deliza Yuseva
lebih baik pisah dari pada hidup sma lelaki yg tidak punya pendirian tu.
Deliza Yuseva
febi ...febi ...mudahmudah sakit yg kamu bilang benar benar dikabulkan . amiin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!