Nayra Putri, gadis cantik yang masih menduduki kursi sekolah. Seiring berjalannya waktu, ia mendapatkan pecahan pecahan memori dan selalu bermimpi hal yang sama, mimpi yang selalu membuatnya menangis saat bangun. Hanya satu kemungkinan yang ada yaitu dirinya mengalami hilang ingatan dan kemungkinan besar mimpi itu adalah sebagian memorinya yang hilang. Lalu siapakah jati dirinya yang asli? Lalu apakah ia dapat bertemu dengan keluarga nya yang sebenarnya?
Novel ini adalah novel kedua author, dan juga novel yang masih berhubungan dengan novel pertama Triple N Tuan De Vegas
(。•̀ᴗ-)✧
Happy Reading (≧▽≦)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon May Gemini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
NP 29
"Kenapa kita kesini kak?" tanya Rafka melihat gedung bertingkat didepannya
Nayra tidak menjawabnya dan langsung menarik tangan Rafka untuk memasuki perusahaan
Sepanjang jalan Rafka bingung ketika melihat para pegawai membungkukkan badannya ketika Nayra lewat. Apakah kakaknya merupakan orang penting pikirnya
Hingga mereka sampai di depan ruangan yang berada di lantai paling atas. Nayra mengetuk pintu, setelah mendapatkan jawaban untuk masuk dia langsung masuk ke ruangan Jonathan bersama Rafka
Jonathan langsung menaruh dokumennya "Undur semua jadwal saya" perintahnya pada Kenzo yang langsung dilaksanakan dan Kenzo pun pergi dari ruangan itu
"Gue ganggu ya bang?"
"Enggak kok Nay" tatapannya terpaku pada anak laki-laki yang berada di samping Nayra. Kenapa dirinya merasa tidak asing dengan Rafka. Melihat Rafka dirinya ingat tentang adiknya yang sampai saat ini belum ditemukan
Tidak ingin terlalu memikirkan Jonathan pun mempersilahkan Nayra dan Rafka untuk duduk di sofa
"Seperti yang gue katakan kemarin malam. Hari ini gue bawa dia"
Jonathan pun mengalihkan perhatiannya ke arah Rafka 'Kenapa terasa familiar' batinnya melihat wajah Rafka dan warna manik matanya
"Bang" panggil Nayra
Jonathan langsung tersadar dari lamunannya lalu kembali menatap Nayra "Kalau begitu kita ke ruangan"
"Lo kagak curiga gitu?" tanya Nayra sembari memicingkan matanya
Jonathan menggelengkan kepalanya pelan "Abang percaya kalau lo nggak mungkin membawa orang yang sembarangan"
Nayra menganggukkan kepalanya lalu beralih pada Rafka yang sedari tadi diam dan fokus membaca bukunya. Kemanapun mereka pergi pasti Rafka tidak pernah lupa untuk membawa bukunya, sungguh anak rajin
Nayra pun menyuruh Rafka untuk memperkenalkan namanya pada Jonathan. Terlihat raut terkejut dari Jonathan ketika mendengar nama Rafka, tapi dia langsung mengubah raut wajahnya kembali
Mereka bertiga pun pergi ke ruangan rahasia yang merupakan laboratorium Jonathan
Wajah penuh binar tidak bisa Rafka sembunyikan ketika melihat ruangan laboratorium
"Kau menyukainya?" tanya Jonathan yang langsung diangguki Rafka dengan penuh semangat
Jonathan tersenyum tipis "Aku akan mengajari mu cara menggunakan alat laboratorium dan cairan-cairan kimia"
"Benarkah?" tanya Rafka memastikan yang langsung diangguki Jonathan
Jonathan pun pergi mengambil jas laboratorium dan memberikannya pada Rafka
Raut penuh binar terlihat di wajah Rafka, dia pun memakai jas itu
Jonathan mulai menjelaskan alat-alat yang berada di laboratorium pada Rafka
Sementara Nayra yang melihat keakraban mereka berdua terkekeh pelan. Lalu dia mengambil jas laboratorium miliknya dan mulai berkutat dengan alat-alat untuk melanjutkan pembuatan penawar racun
Sesekali Nayra melirik Jonathan dan Rafka yang terlihat sangat akrab padahal ini adalah pertemuan pertama mereka
Waktu terus berlalu hingga tak terasa sudah hampir pukul 9 malam. Nayra merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku karena terlalu fokus pada penelitian
Lalu dia beralih pada Jonathan yang menjelaskan beberapa botol cairan berisi bahan kimia pada Rafka
"Sudah malam, ayo pulang Raf" ajaknya sembari melepaskan jas nya
Terlihat raut wajah kecewa dari Rafka, Jonathan yang melihatnya mengelus rambut Rafka "Kamu bisa kesini lagi besok"
"Baiklah kak, terimakasih untuk hari ini" ucap Rafka lalu melepaskan jas laboratoriumnya
"Terimakasih bang sudah membantu Rafka" ucap Nayra
"Sama-sama Nay"
Lalu Nayra dan Rafka pun berpamitan untuk pulang
***
Hari demi hari telah berlalu, kini Nayra memiliki kesibukan baru sepulang sekolah. Pertama mengantarkan Rafka pergi menemui Jonathan yang sudah terlihat akrab. Terkadang Nayra juga heran bagaimana mereka bisa akrab semenjak pertemuan pertama. Tapi tidak dipungkiri jika dirinya senang melihatnya
Lalu pada sore hari, dia akan mengajak Nara untuk pergi jalan-jalan di taman. Inilah langkah yang diambil Nayra untuk memenuhi permintaan Elang waktu itu. Nayra juga sering mengajak Nara mengobrol untuk memancing Nara membalas ucapannya
Dan hal itu membuahkan hasil, Nara yang hanya mengeluarkan satu dua kata sekarang sudah bisa mengeluarkan kalimat. Tentu saja hal itu membuat keluarga Malverick sangat senang, karena kurang sedikit lagi Nara akan kembali seperti sebelumnya
Bukan dari Nayra saja, dukungan dari keluarga Malverick adalah faktor utama
Berita jika Nara bisa berbicara membuat SMA Wijaya heboh. Karena mereka berpikir jika selama ini Nara adalah gadis bisu tapi hal itu ternyata salah
"Hah pasti aku gagal ujian bahasa Inggris" gumam Nayra lesu setelah keluar dari ruang ujian
"Jangan menyerah Nay, ingat usaha tidak mengkhianati hasil" ucap Nara menepuk bahu Nayra
Nayra tersenyum kecut, dirinya saja tidak ada usaha sama sekali dalam mempelajari pelajaran bahasa Inggris
Tapi dia tidak boleh pesimis, usahanya mengerjakan soal secara asal tidak akan mengkhianatinya. Yang penting usaha pikirnya
Mereka berdua pergi ke kantin sembari menunggu waktu ujian berikutnya
Setelah memesan makanan, mereka mencari tempat duduk yang berada dekat dengan jendela
Tak berselang lama, datanglah inti Black Dragon menghampiri mereka berdua. Nayra hanya mengabaikannya saja, karena dirinya juga tidak peduli
Saat sedang memakan makanannya, ponsel Nayra berdering. Langsung saja dia mengangkat panggilan itu yang ternyata dari Keysa
[Huaaaa Nayyy]
Nayra langsung menjauhkan ponselnya dari telinga, sungguh teriakan Keysa sangat kencang hingga telinganya berdengung
"Enek opo seh?" Sengaja Nayra menggunakan bahasa Jawa agar tidak ada yang mengerti apa yang dia obrolkan. Bukan tanpa alasan, dirinya tidak ingin jika ada yang mendengar apa yang mereka bicarakan karena itu privasi
[Gue putus Nay huaa]
"La terus?" tanyanya santai sembari terus memasukkan makanan ke mulutnya. Dia bahkan mengabaikan semua orang yang ada di meja memerhatikan dirinya
[Pacarku tibae wes nduwe pacar Nay, aku didadekne selingkuhan anjir]
Uhuk uhuk
Nayra langsung tersedak dengan makanannya, dia langsung meraih minumannya dan meminumnya hingga hampir tandas "What!!!! Lo selingkuhan?"
[Heem Nay, huaaaa dasar lelaki buaya]
Nayra tertawa mendengar tangisan sahabatnya, bahkan semua orang tertegun melihat tawa lepas Nayra untuk pertama kali
"Sopo seng ngongkon putus ko Alvan" ucapnya setelah tawanya sedikit mereda
[Kan kon ngerti dewe, aku nduwe alesan]
Nayra hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, dirinya memang sudah mendapatkan kabar jika Keysa putus dari Alvan. Tapi dirinya tidak tau apa alasannya. Dan baru-baru ini kembali berpacaran dengan kakak kelas tetapi berbeda sekolah. Tapi malah dijadikan selingkuhan
"Ya wes, Alvan dadi pacar ku wae yo" goda Nayra dengan senyum manisnya
[Mau jalur santet seng endi mbak?] Bisa Nayra pastikan saat ini raut Keysa pasti datar
"Ck, dasar sayang mantan. Tapi kan wes mantan, dadi nggak ada halangan dong buat gue sama mas Alvan. Bye, minggu depan gue apelin Alvan" Nayra langsung memutuskan panggilan sebelum Keysa membalas ucapannya
Nayra terkikik geli membayangkan raut Keysa yang pasti sudah masam, dia pun mengirimkan pesan jika tidak akan pernah melakukan hal yang dia bicarakan tadi
Dia langsung berdehem pelan ketika menjadi pusat perhatian inti Black Dragon lalu kembali menampilkan raut datarnya. Sungguh dalam hati dia merasa malu sendiri
"Siapa Alvan?" Nayra menaikkan satu alisnya mendapatkan pertanyaan dari Alvaro
"Hah?"
"Gue tanya siapa Alvan?" tanya lagi Alvaro dengan tatapan tajamnya
Bahkan semua temannya menatap Alvaro tidak percaya, sejak kapan manusia kulkas ini memperdulikan urusan orang lain terutama perempuan
"Rahasia" hanya satu kata yang keluar dari bibir Nayra lalu dia pergi meninggalkan mereka
Tidak tau saja Nayra jika saat ini Alvaro sedang menahan emosinya, meskipun tadi dia tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Nayra di telepon. Tapi Alvaro menangkap maksud jika Nayra ingin menjadikan orang yang bernama Alvan sebagai pacarnya
Bersambung~
sehat n semangat terus ya 💪💪💪💙