NovelToon NovelToon
Sistem Yang Merubah Nasib

Sistem Yang Merubah Nasib

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem
Popularitas:571k
Nilai: 4.3
Nama Author: @TomBayaha

Seorang petani miskin yang memiliki kehidupan yang keras disebabkan pandangan dan pola pikir manusia kebanyakan, yang lebih suka serta berpihak pada si kaya si kuat dan si hebat membuatnya harus tersisih dari pandangan dan penilaian masyarakat.

Seringkali rasa sakit dan penderitaan itu justru datang dari orang orang yang dikenalnya.

Namun semua berubah sejak dia beroleh sistem yang memungkinkannya untuk merubah nasib malangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @TomBayaha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter _29 : Misi baru

"Cerita apa sih bang seru banget ketawanya sampai terdengar kemari."

"Ah ... tahu sendirilah dek kak Deri, ada lucunya tapi juga ada sedihnya, tadi dia minta bantu biaya sekolah anaknya, jadi ya abang bantu ajalah seadanya."

"Haris...!"

"Ya bu."

"Apa benar kamu jadi direktur hotel?"

"Lebih tepatnya pemilik hotel bu', jadi karena Haris pemilik, ya disebut sebagai direktur utamanya jugalah sekalian."

"Jadi hotel itu dibeli Nak?"

"Iya bu."

"Berapa?"

"20 M bu."

"M itu apa Ris?"

"M itu milyar lho bu, 1 milyar itu 1000 juta, jadi kalau 20 M itu sebutan lainnya adalah 20 ribu juta

"I....itu uang semua Ris....?"

"Iya dong bu', itupun masih butuh 10 M lagi buat meningkatkan dan memajukan fasilitas hotel kita.?"

"Uangnya sudah ada Ris?"

"Sudah bu, ibu tenang saja, semua sudah di atur oleh bahagian accounting atau bahagian keuangan hotel kita."

"Bagaimana mau tenang, ibu jadi jantungan mendengarnya."

"He..he.. tadi ibu nanya ya Haris jawab bu..!

Dek buatin makananlah, laper lagi nihi.."

"Iya... bang...! Kita malam ini nginap di rumah yang di pekan aja ya bang?"

"Lho kenapa?"

"Lagi pengen aja."

"Oh.. abang kira ada masalah."

"Ngak kok"

" Ya udah... ajak kak Butetlah sama kak Nit."

"Iya sudah, tinggal nunggu orang abang aja, kaka Butet sama kak Nita sudah siap siap."

"Ya udah makan dululah, nanti baru bergerak, ayok bang Beni makannya."

"Iya Ris.....!"

"Bu....! ada cerita lucu, tadi bang Beni manggil haris dengan sebutan pak lho hahahahahh.."

"Iya Ben.?"

"Ha.. ha iya bu' namanya di depan bawahannya, jadi Beni juga jaga wibawanya Harislah he he heh."

"Oh iyalah, kita harus jaga sikap kalau di depan umum, tidak bisa seperti saat kita di rumah begini, nanti ibu juga kalau ke hotel mau panggil Haris pak direktur."

"Ah janganlah bu' hahahah nanti Haris ngak bisa tidur sebulan lebih."

"Ha..hahahha..hahahh."

Semua yang ada di kamar itu tertawa lepas dan seolah tidak punya masalah lagi di dunia ini.

Selepas makan mereka semua berangkat ke ruko Haris yang ada di pekan.

"Dek abang mandi dululah, badan rasanya masih ada garam garamnya nih, nanti jadi ikan asin pulak..hahah"

Baru saja Haris memasuki kamar nya di lantai atas dan hendak mandi sistemnya berbunyi.

"Ding...!"

[Sistem]

"Tuan ada misi baru."

" Misi apatuh sistem."

[Sistem]

Membangun lahan pertanian palawija yanni tanaman muda, berlokasi di pinggiran desa dengan luas minimal 3 hektar tuan.

"Luas sekali? buat apa sistem?"

[Sistem]

untuk memastikan teman teman petani anda, punya pekerjaan tetap tuan?

Masalah poin sistem yang akan diperoleh, masih dirahasiakan tuan"

"Sistem, kamu juga memikirkan teman temanku?

"Tuan lupa kalau sistem sudah menyatu dalam diri tuan?

Sistem akan memicu misi yang sesuai dan berkenaan dengan isi pikiran tuan, itulah kenapa sistem sangat tenang belakangan ini, karena pikiran tuan juga tenang.

Kalau sistem berada dalam diri seorang petarung, maka sistem pasti akan mendesak misi yang berkaitan dengan peningkatan kekuatan tubuh dan pikiran serta keahlian tuan, walau saat ini memang tuan belum memikirkannya namun pasti akan ada saat nantinya tuan melangkah kesana.

Intinya fungsi sistem adalah untuk melindungi dan membahagiakan tuan."

"Terima kasih ya sistem, cuma aku sedikit khawatir dengan ungkapanmu yang mengatakan masuk ke dalam pikiranku, jadi saat aku bersama dengan istriku kau dimana?"

[Sistem]

Gr....gr...terrrtt...teerrrttth

Tuan dengan sistempun cemburu, untuk hal pribadi begitu sistem tidak ikut ikutan tuan, tidak ada fungsi sistem untuk hal semacam itu."

"Hahhh.. sukurlah sistem kau membuat sesak di dadaku menjadi lega."

[Sistem]

"Ha...ha..hahah selowlah tuan

Gr....gr...terrrtt...teerrrttth."

"Okelah sistem, aku mau masuk wilayah pribadi, masih ada yang perlu kau bicarakan."

[Sistem]

"Tuan sekarang menjadi idola di lingkungan hotel dan kampung tuan."

"Mereka tidak tahu kaulah artis dan pahlawan sebenanrya."

[Sistem]

"Tuan salah, yang mereka peroleh semuanya adalah hasil dari kebaikan hati tuan."

"Baiklah, aku mengalah karena aku mau mandi, kaumau ikut mandi sistem?"

[Sistem]

"Selamat mandi tuan...!"

"Ya terima kasih."

"Baaaaaang...!"

"Ya, apa dek?"

"Abang masih mandi?'

"Iya baru mau mulai."

"Adek kira abang tertidur, nanti habis mandi turunlah ke bawah, kita kumpul."

"Ya baiklah."

Selesai mandi Haris segera turun ke lantai bawah.

Ketika mereka sedang berkumpul seorang wanita datang dan memanggil manggil dari luar.

"Pak Haris..! pak Haris...!"

Haris berjalan membuka pintu dan wanita tersebut langsung lari masuk dan bersembunyi dalam kumpulan keluarga Haris, melihat itu Haris segera melihat ke kiri dan ke kanan, tetapi tidak mendapati siapapun yang mengejar wanita itu, dia lalu menutup pintu rukonya agar wanita itu tenang.

Imel dan Nisa menangis ketakutan sedangkan Nurul sembunyi dibalik baju ibunya.

"Jangan takut sayang ini ibu guru, teman ayah dulu mengajar teman mama juga, ibu gurunya lagi sakit makanya kelihatan agak kusut, jangan nangis lagi yah."

"Pak Haris tolong saya pak Haris...!"

"Iya ibu tenang dulu, ceritakan semuanya.."

"Iya bu Syarifah, saya juga disini jangan takut, kalau ibu ngak cerita kita ngak bisa cari solusinya."

Diana ikut menenangkan.

"Bu' Diana...!"

"Tidak apa apa bu' semua yang ada disini adalah keluarga saya bukan orang lain, ibu tenang saja ceritakan semuanya."

"Bu Diana dan pak Haris, saya lari dari dusun saya yang diatas gunung sana, karena akan dipaksa menikah dengan orang tua yang merupakan tokoh masyarakat disana."

"Lho kok bisa begitu bu, apa model pemaksaan seperti itu masih ada sekarang?"

"Ada pak di dusun kami, mereka adalah tokoh dan pemilik wilayah itu karena merupakan keluarga pertama yang ada di sana dan membuka lahan itu, jadi mereka adalah tuan tanah.

Pemikiran disana masih feodal pak, hasil bumi saja kami tidak boleh jual ke luar, harus kepada mereka padahal harga yang mereka beri selalunya jauh di bawah standart, toke dari luaran hanya boleh membeli barang dari mereka dan anak anak mereka yang mengambil segala hasil bumi daei warga dengan harga yang mencekik.

Lebih parah lagi kalau kami warga disana mendapat hewan buruan di hutan, itu harus lapor ke mereka dan akan mereka ambil apa yang mereka mau, barulah sisanya bagi yang menemukan hewan buruan itu.

begitu juga kalau dapat madu harus lebih banyak bagi mereka, pokoknya lalat yang terbang di kampung itupun adalah lalat milik mereka, begitu semua apapun baik tumbuhan maupun hewan adalah milik mereka, termasuk wanita desa harus menikah dengan mereka kalau mereka sudah menginginkannya."

"Lalu kenapa ibu sampai mau dipaksa menikah."

"Iya si tua bangka itu suka sama saya pak, lalu dia jebak ayah saya dengan memberikan ayah saya modal beli bibit tanaman, dikasih garap tanah dan sering diberi uang juga makanan, ayah saya yang polos mengira itu kebaikan hatinya, dikira orang itu sudah taubat, rupanya karena mau memperistri saya dan semua pemberiannya pada ayah semuanya dihitung sebagai hutang, yang tentunya ayah saya tidak bisa bayak pak."

"Jadi ibu kok bisa lolos?"

"Saya diseludupkan oleh beberapa istri dan anak mereka untuk keluar dari dusun pak, yang tidak ingin suami dan ayah mereka menikah lagi, karena takut hartanya akan berbagi lagi."

"Baiklah, jadi apa rencana ibu selanjutnya?"

"Tolong bantu saya pak, saya ngak mau kembali, tolong saya ngak bisa berpikir jernih lagi."

"Ya sudah... ibu Syarifah jangan khawatir lagi, ibu kerja di hotel saja nanti saya kasih memo pengantar pasti ibu bisa kerja disana, mudah mudahan nanti disana ibu betah dan beroleh jodoh yang ibu kehendaki, untuk malam ini ibu menginap disini saja, di kamar sama istri saya biar saya tidur di mobil saja."

"Maaf saya jadi merepotkan bapak."

"Hahh ngak kok bu', paling dari pengalaman ini, kepikiran harus beli ruko satu lagi...he he."

"Terima kasih ya pak."

"Iya sudah, ibu ke atas saja untuk membersihkan diri sekaligus ganti baju, tuh ibu sudah pada basah semua, istri saya akan bawa ibu ke atas."

"Ayo bu' biar saya tunjukin kamarnya."

"Iya maaf semuanya jadi menggangu acara keluarga anda."

"Sudah nak pergilah, Si fulan itu memang begitu dari dulu, ngak bapak sangka sudah setua inipun penyakitnya belum hilang juga dasar gila memang si tua bangka yang tak tahu diri itu."

'Ayah kenal yah?"

"Kenallah Ris, semua orang dari kampung kita sampai ke gunung gunung sana kenal sama dia dan keluarganya, lagipula dia dulunyakan sempat menjadi pejabat itu."

"Oalah, jadi memang sudah dari dulu prilakunya begitu."

"Iya ngak berubah berubah, kalau wanita yang datang ini kau kenal Ris?"

"Kenal pak, ibu ini dulu mengajar bahagian agama disekolah, Diana juga kenal dekat dengannya, makanya kita ngak tega melihat dia susah."

"Ya sudah besok kau dan Beni antarkan ke hotel, jangan sampai di temukan oleh si tua bangka itu."

"Sepertinya kalau besok Haris ngak bisalah pak, karena Haris ada janji kerja besok di kampung, jadi mau minta bantu abang Beni sama bang Ronilah nanti mengantarnya, atau sekalian bapak dan ibu ikut sambil melihat lihat hotel milik kita itu."

"Oh iya cocok itu Ris, kurang bagus memang kalau orang abangmu aja yang mengantarkan seorang perempuan, nanti jadi fitnah pulak, lagian kakak juga penasaran dengan hotel itu."

"Hmmmmm..."

"Abang kenapa bang.?"

"Ngak ada cuma mau batuk."

1
ahmad sudrajat
Luar biasa
dadun
berasa di siantar medan🤔😁
anggy tabitha
istri tolol, menjerumuskan suami.
yang ada ntar suaminya sakit hati dgn ide istrinya.
istri kok dgn sengaja mengundang masalah.
Minus Muhadi
kok cerita endingnya jd begini...kpn bisa ketemu sm MIYABI DI JEPANG
Minus Muhadi
hahahaha gw bilang jg apa...selama ini SISTEM CUMA KASIH DUIT DUIT DAN DUIT...MANA HADIAH SKILL ILMU PENGOBATAN...HAHAHAHA bwt apa bnyk DUIT klu hidup ITU MENDERITA krn PENYAKIT...DUIT DUIT... DUIT DUIT tdk selamanya orang hidup senang dan bahagia...yg ada tambah sakit krn kebnykn DUIT
Ali Wafa
justru bagus lah dua lebih lagi 3 atau 4 seru deh😂😂😂🙏
Minus Muhadi
herannya dari saudara saudara sedarah HARIS kok gk ada KETERANGANNYA ,ya KAKEK dan NENEK dari IBUnya atau KAKEK dan NENEK dari AYAHnya
Jasmin Melor
Luar biasa
Ali Wafa
benar ikut netes jg
Shuhairi Nafsir
Dasar cowok lem bam lagi goblok
Minus Muhadi
bwt cahaya krn si THORnya bekerja di KANTOR KUA yg lg sepi job...ya terpaksa si THOR cari kerja sampingan jd makcomblang jodoh/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
.
Aprilianti Ainun
ceritanya menarik. lanjut
Nuha Aja
ceritanya terlalu lebay poin awal 3 dari 10
delta102
ribet banget harus bangun rumah mending beli mensen/vila aja yg ada di kota
RED: lanjutin lagi min seru
Kiara Chanel: Enggak ribet kalau kamu tidak memaksa harus sesuai keinginan mu, sesuai dengan karakter MC dong dan latar belakang nya.
total 2 replies
cahaya
Thor biarlah si Haris jadi lakik setia kenapa dimadu coba
cahaya
biar tau si Diana nantinya dimadu seperti apa agar tak nangis darah setelah terjadi
cahaya
yang ditendang itulah yang akan selamat dari penyerangan
gami 77
gmn kabar Haris Diana foundation nya Thor ?
gami 77
pertahankan Thor ...alur cerita saya suka.tambahan sedikit Thor,kalo bisa tambah kosa kata,biar seolah kita membaca seperti saat kita berjalan.mengalir santai,,,
semangat Thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!