Cinta Sang CEO Arogan

Fatma telah seminggu berada di New York setelah kepulangannya dari Indonesia.

Robert semakin posesif pada Fatma,

dia tidak mengizinkan Fatma bepergian sendirian.

Berangkat dan pulang kerja selalu di antar jemput.

Sebenarnya Robert sudah melarang Fatma bekerja tapi Fatma masih kukuh ingin bekerja.

Saat ini Fatma sedang melamun diruang kerjanya.

Semua pekerjaan telah dia kerjakan sehingga tanpa di sadari oleh Fatma pikirannya telah berkelana entah kemana.

Sebenarnya Fatma sangat merindukan Lion, sikap Lion beberapa minggu yang lalu membuatnya semakin merasa sulit melupakan Lion.

" Nona Ayu ada tamu untuk Anda, orang tersebut menunggu Anda di lobi, " kata seorang Office boy mengagetkan Fatma.

"Tamu siapa ? Mengapa tidak langsung masuk ke ruanganku saja? " tanya Fatma pada Office boy itu.

"Orang itu tidak mau menyebutkan namanya Nona, dia hanya bilang ingin bertemu denganmu, " kata office boy itu.

"Baiklah aku akan turun sebentar lagi tolong sampaikan pada orang itu, " kata Fatma.

"Baik Nona saya permisi, " kata Office boy itu berjalan meninggalkan Fatma.

Dengan sedikit penasaran Fatma turun menuju lobi.

Setelah 5 menit di dalam lift akhirnya Fatma sampai juga di lobi.

Fatma mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang katanya sedang menunggu Fatma.

Fatma tidak menemukan siapa pun di sana,

akhirnya Fatma pun menghampiri sang Resepsionis.

" Maaf katanya tadi ada yang mencariku Nona dimana orangnya?" tanya Fatma pada sang Resepsionis.

" Orangnya menunggu Nona di taman sebelah kantor, " kata Resepsionis itu.

" Baiklah terima kasih, aku akan segera ke sana, " ucap Fatma.

Fatma melangkahkan kakinya menuju taman di sebelah kantor.

Ketika sampai di depan gapura jalan masuk taman itu Fatma di kejutkan dengan kedatangan seorang anak laki-laki kecil yang membawa setangkai mawar merah.

Anak itu memberikan bunga mawar kepada Fatma, Fatma menerimanya dan bertanya dari siapa bunga itu, bukanya menjawab anak itu tersenyum menunjukkan seorang pria yang sedang berdiri membelakanginya.

Fatma tersenyum pada anak kecil itu dan mengacak rambutnya sebelum berjalan mendekati seseorang yang sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya.

'Selamat siang, apakah Anda sedang menunggu saya? " tanya Fatma.

Orang itu berbalik dan seketika tubuh Fatma menegang melihat siapa yang sedang berdiri di depannya.

"Lion, mengapa kamu ada disini?" tanya Fatma.

"Aku sedang mencari seseorang, " jawab Lion tanpa ekspresi.

"Duduklah pasti kamu lelah jika terlalu lama berdiri, " lanjut Lion.

Fatma dan Lion duduk di sebuah bangku yang ada di taman itu.

"Ada keperluan apa kamu mencariku Lee? " tanya Fatma.

"Aku mencari Fatma, dan yang sekarang berada di depanku ini Fatma atau Ayu?"' tanya Lion tanpa basa-basi.

" Apa maksudmu Lee? Aku tidak mengerti jelas namaku Ayu bukan Fatma, " jawab Fatma berusaha tenang.

" Lee, sejak kapan Ayu memanggilku dengan sebutan itu? Seingatku hanya Fatma dan Alex yang memanggilku seperti itu, " kata Lion penuh penekanan.

" Aku..., " ucap Fatma tergagap tidak bisa menjawab pertanyaan Lion.

"Jujurlah Fatma aku mohon, " kata Lion .

"Aku sudah mencarimu kemana mana selama 5 bulan ini tapi aku tidak bisa menemukanmu padahal kamu ada di dekatku, mengapa kamu tega menipuku dengan menyamar menjadi Ayu Fatma katakan kenapa?" tanya Lion penuh emosi.

Fatma hanya diam tanpa mau berkata apapun.

" Mengapa kamu diam Fatma? Katakan sesuatu ! Aku sangat merasa bersalah setelah kejadian malam itu seperti orang gila aku setiap hari mencarimu, aku takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan padamu tapi Kamu dengan teganya menipuku ! " Ucap Lion masih dengan emosi.

" Menipumu katamu, sadar Lee di sini aku yang di rugikan, harta yang aku jaga selama belasan tahun kamu renggut begitu saja, apa kamu kira aku tidak merasa sakit dan terhina, apa kamu kira aku tidak sedih dan takut, aku sedih Lee karena apa yang seharusnya aku berikan pada suamiku telah kamu rampas, aku takut lee aku takut kamu tidak mau bertanggung jawab dan menganggapku hanya sebagai partner one night staymu, " ujar Fatma sambil menyeka air matanya.

"Aku memutuskan pergi dari Indonesia hanya untuk mengubur kenangan buruk itu, aku menyembunyikan identitasku karena aku ingin memulai hidupku yang baru, " lanjut Fatma.

"Seharusnya kamu tidak pergi meninggalkan aku sebelum mendengar pendapat dan penjelasanku Fatma, dan menyembunyikan kehamilanmu dariku, " ujar Lion.

'" Apa, kamu sudah mendengar tentang kehamilanku ?" tanya Fatma lagi.

"Ya Fatma aku sudah mendengar kabar itu, " kata Lion.

" Kembalilah bersamaku Fatma berikan aku kesempatan untuk menebus kesalahanku, " mohon Lion.

"Maafkan aku Lee, aku belum bisa menerimamu sebelum kamu meyakinkan dulu bagaimana perasaanmu terhadap aku dan anakku, karena aku hanya ingin menikah satu kali seumur hidupku dan pernikahan itu di dasari cinta bukan karena keterpaksaan, " ucap Fatma.

"Yakinkan dulu hatimu, bila kamu sudah yakin datanglah padaku tapi bila Kamu belum yakin jangan khawatirkan anakmu yang ada dalam kandunganku, karena sudah pasti aku akan menjaganya sepenuh jiwaku dan aku pun tidak akan melarangmu menemuinya karena dia juga anakmu, renungkan dulu kata kata ku, " ucap Fatma sambil berlalu pergi.

Lion menatap kepergian Fatma dengan sebuah tatapan yang tidak bisa di artikan.