Kisah Dokter Cantik & Tentara Tampan

" aku tidak ada merencanakan apapun" kata Mira

" kamu bohong,,, atau apakah kamu mencintai ayahku. aku curiga kepada kalian berdua jangan jangan kalian saling mencintai" kata Affandi

" apa maksudmu? aku hanya menganggapnya sebagai ayahku saja tidak lebih" kata Mira

" kita tidak tahu kebenarannya. Dan kamu pikir aku percaya, coba saja kamu pikirkan selama setahun setelah pernikahan kita kalian hanya tinggal satu atap berdua saja."

" aku tidak ada di rumah, dan ayah seorang duda yang sudah sangat lama ditinggalkan oleh ibu. dan ayahku masih normal, bagaimana mungkin dia membiarkanmu begitu saja" kata Affandi

plaaaaakkk

suara keras tamparan Mira di wajah mulus Fandi.

" kamu betul-betul tidak mempunyai pikiran, dan kamu benar-benar sudah tidak waras. berani sekali kamu berkata seperti itu kepada orang tuamu sendiri" kata Mira

" kamu berani menamparku dengan tangan kotor mu itu, aku berkata jujur. jika memang itu tidak benar,lalu kenapa ayah lebih menyayangimu dibandingkan dengan diriku" kata Fandi

" itu derita mu sendiri, kamu tahu kenapa ayah membencimu? karena kamu memiliki sifat seperti binatang" kata Mira

" oh ya,,,,,, kalau aku yang bersifat binatang, lalu kalian berdua apa???" kata Fandi

" tutup mulutmu, kamu hanya ingin melempar kesalahan Mu kepada ku. kamu yang berbuat seperti itu di depanku bersama dengan Lauren" kata Mira

" aku dan Laurent adalah sepasang kekasih dan saling mencintai, dan aku akan menikahinya. lalu apa masalahnya dengan itu? sangatlah jauh berbeda dengan kalian"

" ikatan yang menyatukan kalian berdua adalah menantu dan mertua, tetapi kalian saling mencintai dan melakukan hubungan terlarang" kata Fandi

plaaaaaakkk

lagi-lagi Mira menampar Fandi, kini air mata Mira sudah berhasil jatuh di wajah cantik Mira dia menangis mendengar apa yang dikatakan oleh Fandi.

Fandi yang sekarang benar-benar sangat berubah dengan Fandi yang dulu. Fandi yang dulu adalah lelaki yang baik, penyayang dan perhatian kepada Mira. dan itu yang membuat Mira jatuh cinta kepadanya, tetapi apa yang didapatkannya setelah sekarang.

Mira sangat kecewa, dia benar-benar sudah tidak bisa mempertahankan hubungannya dengan Fandi.

" berulang kali aku katakan padamu, ceraikan aku" kata Mira

" kamu pikir sangat gampang menceraikanmu? apa kamu tahu apa yang aku dapatkan setelah aku menceraikan mu?"

" aku akan kehilangan 75% hak ku, dan 75% tersebut jatuh ke tangan mu, Dan kamu pikir aku bodoh?"

" aku tahu itu adalah janji ayah ku kepadamu sebagai uang hasil dari kamu yang telah menjual dirimu kepada ayahku" kata Fandi

" cukup.,.........." kata Mira teriak dan menutupi kedua kupingnya menggunakan tangan nya dia sambil terduduk jongkok. dia betul-betul tidak tahan mendengar hinaan Fandi kepadanya.

" hm.. apa kamu masih tidak mau mengakuinya?" kata Fandi

" aku mohon berhenti berkata seperti itu, kamu betul-betul sangat menyakitiku. apa kah sebegitu bencinya dirimu kepadaku?"

" apa kesalahan yang sudah kubuat selama ini kepadamu? tidakkah kau ingat masa-masa sewaktu kita kecil dulu? apakah kamu tidak mengenalku? aku tahu kamu pasti sangat mengenalku dan aku tidak akan pernah melakukan hal serendah itu" kata Mira

" lalu kenapa ayah mengancamku jika aku menceraikanmu maka ayah akan memberikan sahamnya kepadamu 75% dan sementara kepada aku hanya 25%" kata Fandi

Mira sangat terkejut mendengar Fandi berkata seperti itu karena memang Mira selama ini tidak tahu itu yang dikatakan mertuanya kepada Fandi.

" aku tidak tahu ayah merencanakan itu, tapi aku janji kepadamu.aku akan berbicara kepada ayah supaya tidak melakukan hal itu dan aku akan bercerai dengan mu, aku janji kamu tidak akan kehilangan harta mu sepeserpun" kata Mira