Setelah peperangan antara Dewa dan Iblis sepuluh ribu tahun lalu, Klan Iblis perlahan mulai kehilangan kekuasaannya dan membuat Klan Dewa berkuasa penuh atas enam dimensi.
Perilaku mereka semena mena dan membunuh sesuka hati mereka , semua orang terkena dampaknya terutama Dimensi Siluman. Di dalam Dimensi Siluman, terdapat sebuah Klan bernama Klan Xiao.
Sebagai salah satu Klan yang paling dihormati di Dimensi Siluman, Klan Xiao sangat sombong. Namun tidak banyak yang tahu bahwa Tuan Muda Kelima Klan Xiao, Xiao Yang diperlakukan dengan buruk oleh Klannya dan hanya hidup saling mengandalkan dengan adiknya yang sakit parah.
Sampai akhirnya suatu bencana menimpa adiknya dan menyebabkan kematian adiknya, dari sini merupakan titik balik kebangkitan Xiao Yang. Akankah Xiao Yang berhasil membalaskan dendam kematian adiknya dan menstabilkan kondisi dunia lagi?
Genre : Balas Dendam, kebangkitan kekuatan, Kekuatan Iblis, Kultivasi, Petualangan, Peperangan Dewa - Iblis.
Up : Setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28 - Awal Baru
"Lalu, cobalah untuk membentuk Dantian. Dantian adalah dasar kultivasi setiap kultivator dan Dantian berada tiga jari di bawah pusar. Jadi jika kamu sudah bisa merasakan Qi maka cobalah untuk mengarahkannya ke arah Dantian secara perlahan, prosesnya memakan waktu yang beragam. Yang paling penting adalah menenangkan hatimu dan jangan terburu buru. "Lanjut Xiao Yang.
Su Yushu mencoba melakukan apa yang diperintahkan oleh Xiao Yang kepadanya sehingga mulai teralihkan untuk bermeditasi, karena tidak ada gangguan lagi maka Xiao Yang akhirnya bisa berbaring dengan tenang dan santai menikmati pemandangan dan hari hari yang damai.
Jujur saja tidak pernah ada di bayangan Xiao Yang bahwa dia akan menjadi seorang guru, dia juga tidak yakin bahwa ada orang sial mana yang menawarkan diri untuk menjadi muridnya.
Siapa yang menyangka bahwa takdir mempermainkannya dan orang yang dia katakan ini benar benar datang. Awalnya Xiao Yang juga tidak ingin menerima Yushu hanya saja setelah beberapa saat mungkin hatinya luluh sehingga dia tidak tega untuk mengembalikan Yushu ke jalanan.
Xiao Yang juga takut dengan kecantikan Su Yushu jika jatuh ke tangan yang salah maka bisa membawa malapetaka bagi gadis itu, lebih baik tetap menjaga gadis itu di sisinya bersama dengan Xiao Jin. Mungkin inilah yang disebut takdir yang telah ditentukan.
Xiao Yang menghela nafas dan pada akhirnya mencari cari di ingatan Lu Xiang tentang bela diri yang cocok dengan elemen es murni, setidaknya sebagai guru dia juga tidak bisa begitu lalai kan?
Seseorang telah menyembahnya dengan begitu hormat, Xiao Yang tidak tega untuk membiarkannya berlatih sendiri. Hanya saja ingatan Lu Xiang ini benar benar sangat banyak, ada lebih dari ribuan teknik bela diri yang disimpan oleh Lu Xiang.
Xiao Yang menarik kesadarannya ke dalam ingatan Lu Xiang melihat bahwa ada banyak rak buku yang membentuk segi delapan dengan di tengah tengahnya berbentuk altar untuk duduk agar bisa bermeditasi dan berkultivasi.
Xiao Yang berjalan dari rak ke rak untuk mencari teknik bela diri berelemen es murni yang cocok untuk Su Yushu yang masih pemula. Ada beberapa teknik bela diri yang memenuhi persyaratannya namun setelah dia memilih lagi hanya ada dua yang tersisa dan harus dia pilih salah satunya.
Pada akhirnya setelah menimbang nimbang dan melihat isinya, Xiao Yang memutuskan untuk memilih Tarian Badai Salju. Teknik bela diri ini mudah untuk dilatih dan kekuatannya besar hanya saja memerlukan ketekunan dan ketelitian.
Xiao Yang bangkit berdiri dengan tenang dan turun ke lantai satu penginapan untuk mencari pelayan penginapan. Sampai akhirnya di bagian depan seorang pria sedang duduk dengan santai dan memanggil pelanggan.
Xiao Yang mendekati pria itu lalu menepuk pundaknya, pria itu langsung terkejut dan menoleh ke arah Xiao Yang lalu segera berdiri dengan hormat.
"Tuan Muda, apakah ada sesuatu yang bisa aku bantu? " Tanya pelayan itu.
"Tolong belikan sebuah batu tinta, kuas dan kertas terbaik yang ada di Kota Mei. Sisa uangnya untukmu saja. " Ucap Xiao Yang memberikan dua tael perak.
"Baik, terima kasih Tuan Muda! " Seru Pelayan itu dengan penuh semangat lalu langsung berlari pergi.
Xiao Yang kembali ke kamar dan bersantai, Xiao Jin tidur dan Su Yushu sedang bermeditasi. Hanya dia yang menganggur dan tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
Tidak lama kemudian pintu kamarnya diketuk dan Xiao Yang langsung membukanya hanya untuk melihat bahwa pelayan itu telah kembali dengan barang yang dimintanya.
Xiao Yang menerima barang itu dan berterima kasih sebelum akhirnya segera duduk di meja dan menuliskan Tarian Badai Salju di atas kertas itu. Xiao Yang mengerutkan dahinya ketika harus menulis secara langsung.
Sudah sangat lama sejak dia memegang kuas, sehingga tangannya kaku dan dia menjadi bodoh. Tulisannya agak kasar dan jelek tetapi pada akhirnya masih bisa dipahami, apa boleh buat? Tarian Badai Salju hanya ada di dalam ingatannya dan tidak ada di tempat lain sehingga jika ingin Yushu mempelajarinya maka mau tidak mau Xiao Yang harus menyalinnya.
Xiao Yang melirik Su Yushu dengan penuh perhatian dan menyadari bahwa ada yang aneh dengan gadis ini, karena tubuhnya diliputi oleh selaput es tipis dan wajahnya juga tampak sedang menahan rasa sakit.
Xiao Yang merasa ragu dan segera mencari tahu apa yang kemungkinan terjadi pada Su Yushu, setelah mencari cari maka ada kemungkinan bahwa gadis ini menderita penyimpangan kultivasi yang bisa disebabkan oleh banyak hal.
Xiao Yang tidak ragu lagi dan segera membangunkan Xiao Jin, awalnya Xiao Jin merasa tidak senang karena diganggu namun segera melihat bahwa Su Yushu sedang dalam kondisi kritis sehingga Xiao Jin menahan keluhannya.
"Xiao Jin, dengan elemen apimu kamu harus menekan hawa dingin di tubuhnya sementara aku akan mengalirkan Qi dan menekan elemen es berlebih di Dantiannya. " Instruksi Xiao Yang dengan buru buru.
Xiao Yang duduk di belakang Su Yushu dan kedua telapak tangannya menempel di punggung Su Yushu sementara Xiao Jin duduk di depan Su Yushu dan tangan Xiao Jin menyentuh dahi Su Yushu.
Keduanya menyalurkan Qi mereka dengan cepat, Su Yushu sendiri kekuatannya sangat besar dan hampir meledak tetapi karena dibantu oleh kedua orang ini sehingga berhasil melewati malapetaka ini.
Perlahan lahan elemen es di tubuh Su Yushu menjadi semakin tenang dan bisa dikendalikan. Ekspresi kesakitan di wajah Su Yushu juga sudah menghilang sementara Xiao Yang dan Xiao Jin berkeringat deras entah karena takut dan panik atau karena menghabiskan terlalu banyak energi.
"Dia seharusnya sudah baik baik saja, hanya perlu menunggu Dantiannya terbentuk secara sepenuhnya. " Ucap Xiao Yang.
Xiao Jin menganggukkan kepalanya setuju, Xiao Yang pergi ke depan dan meminta pelayan menyiapkan air hangat untuknya membersihkan diri. Bak mandi diisi dengan air hangat dengan beberapa jenis bunga yang menyebabkan harum semerbak.
Xiao Yang melepaskan pakaiannya dan menunjukkan begitu banyak bekas luka di bagian punggungnya, lalu menjalar ke kaki dan tangan serta dada, tidak ada bagian yang tidak memiliki bekas luka.
Xiao Yang melangkahkan kakinya ke dalam bak mandi dan berendam, matanya terpejam tetapi hatinya tidak bisa tenang. Dia bertanya tanya tentang apa yang dialami oleh muridnya ini.
Di masa depan jika terjadi seperti ini lagi maka apa yang harus dilakukan? Xiao Yang mengalami kebingungan dan kekhawatiran. Hari ini saja Su Yushu hampir kehilangan nyawanya jika Xiao Yang tidak mengawasinya, jika di masa depan dia lalai sedikit saja dan Yushu sudah meninggal karena penyimpangan Qi bukankah itu akan menjadi penyesalan baginya seumur hidup karena gagal menjadi guru yang baik?
