NovelToon NovelToon
ARAKA

ARAKA

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / cintamanis / Teen School/College
Popularitas:2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Hubungan Ara dan Ravel sih aktor terkenal yang juga adalah kakak kandungnya berubah semenjak mama mereka meninggal. Kakaknya menjadi sangat dingin padanya.

Meskipun begitu, Ara tumbuh menjadi gadis yang ceria. Ia juga banyak teman di sekolah dan suka berbuat onar.

Suatu hari, ketika ia sedang menjalani hukuman, sekolah mereka tiba-tiba diserang preman. Hari sudah gelap dan semua orang sudah sudah pulang, hanya ada Ara dan cowok yang berpapasan dengannya tadi,

Karrel, cowok populer di sekolah itu yang terkenal dingin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Oh jadi kalian bertiga yang di laporin bolos disini." seru pak Diko sih guru BP yang terkenal galak itu menatap tiga murid didepannya itu satu persatu.

Ara, Kevin dan Adit menunduk. Entah siapa yang melapor. Tidak mungkin teman sekelas mereka. Mereka semua kan kompak. Ara menatap ke beberapa osis yang ikut dengan pak Diko. Ternyata ada Bintang juga. Pastilah. Kan Bintang ketuanya. Yang ia tidak suka adalah, ada sih nenek lampir Wulan juga. Bisa saja kan cewek itu pakai kesempatan ini untuk menyudutkan dia.

"Kalian ngerokok?"

Wulan mengangkat tinggi-tinggi beberapa rokok yang masih utuh dari atas meja dan memberikannya ke pak Diko. Ara, Adit dan Kevin saling menatap bingung. Jelaslah bingung. Mereka kan tidak merokok. Darimana datangnya rokok itu coba.

"Kalian bertiga ikut saya!" tukas guru tua itu marah.

"Tapi kita bertiga nggak ngerokok pak." balas Ara tidak terima. Memang benarkan. Walau suka bolos, ia juga tidak suka pakai barang-barang tidak sehat dan tidak enak baunya itu. Adit dan Kevin pun tidak pernah merokok kalau mereka lagi bareng.

"Saya bilang ikut saya!"

"Tapi pak..,"

"Kalian mau melawan saya?" kali ini suara pak Diko terdengar bergetar karena marah.

"Ara, sebaiknya kamu sama temen-temen kamu ikut dulu. Kita bakal periksa kebenarannya nanti." ujar Bintang baik-baik. Ia percaya pada gadis itu. Namun mereka tetap  harus mencari tahu yang sebenarnya. Ia juga harus melakukan tugasnya sebagai ketua osis.

"Ikut aja Ra," bisik Adit pelan di telinga Ara. Mau tak mau Ada setuju dengan berat hati. Baru juga sampai. Dan belum sempat pesan makan, eh sudah ketahuan duluan.

Ketiganya mengikuti pak Diko dan para osis itu ke ruang BP. Mereka di sidang habis-habisan dan di suruh mengaku oleh guru tua itu bahwa merekalah yang merokok. Bahkan pak Diko sampai mengancam akan menskors mereka.

"Loh, kok bapak maksa banget supaya kita ngaku kalau itu rokok kita sih. Kan kita udah bilang nggak tahu kenapa rokok itu bisa ada di meja itu!" seru Ara marah.

Di dalam situ ada Bintang dan Wulan juga yang bersama pak Diko. Walau mereka diam saja sejak tadi dan hanya guru tua itu yang bicara, Ara ikut menatap kesal ke mereka. Lebih ke Wulan sih. Gimana nggak, gadis itu daritadi menatapnya dengan raut wajah merendahkan.

"Bener kata Ara pak. Kita nggak terima kalau di tuduh seperti ini. Lagian nggak ada bukti kita ngerokok." Adit ikut angkat bicara. Tidak terima juga. Masa harus diam saja di perlakukan tidak adil.

"Tapi rokoknya ada di meja kalian." itu suara Wulan. Kevin melemparkan tatapan kesalnya ke cewek itu.

"Walau rokok itu ada di meja bukan berarti rokok itu punya kita kan. Jangan asal menuduh." ujar cowok itu dengan nada menohok.

"Terus punya siapa? Nggak ada siapa-siapa dalam warung itu selain kalian bertiga." balas Wulan lagi.

Bintang hanya memilih diam. Ia sedang berpikir bagaimana caranya membuktikan kalau ketiga adik kelasnya itu tidak bersalah. Ia memang percaya pada mereka, namun dirinya harus punya bukti agar tidak terlihat kalau ia pilih kasih pada mereka.

"Mau sampai kapan kalian membantah? Kalian sudah ke tangkap basah dan masih mau menyangkal?" kata pak Diko.

"Bukan hanya kita bertiga yang ada di warung itu. Ada kakak-kakak kelas yang sudah lari lewat pintu belakang sebelum bapak datang." balas Ara  tiba-tiba mengingat cowok-cowok tadi.

"Jangan bohong kamu Ara."

"Dih, siapa juga yang bohong. Orang bener."

"Tanya ke pemilik warung saja." kata Bintang terpikir sebuah ide. Menurutnya itu akan lebih adil untuk mereka.

Ara mengangkat wajahnya menatap Bintang.

"Bener, kok aku nggak kepikiran dari tadi yah." serunya sumringah. Terimakasih ke Bintang karena memberikan ide bagus itu.

"Gimana pak?" tanya Bintang menatap pak Diko.

"Kalau begitu kamu panggil pemilik warung itu sekarang." perintah sang Guru. Bintang mengangguk kemudian melangkah keluar. Wulan, pak Diko dan ketiga orang yang sedang di sidang itu menunggu dalam ruangan itu. 

Ara bisa merasakan tatapan benci Wulan padanya. Dasar nenek lampir.

Hampir sepuluh menit mereka menunggu sampai akhirnya Bintang muncul lagi dengan seorang ibu-ibu tua. Tapi belum tua-tua amat. Mungkin umurnya lima puluh tahun lebih.

Pak Diko tanya-tanya ke ibu pemilik warung itu. Yang membuat Ara, Kevin dan Adit lega adalah ternyata ibu itu bilang memang melihat ada yang sengaja menaruh rokok ke meja. Sebenarnya ia mau bilang tadi tapi mereka keburu pergi dengan pak Diko.

Pernyataan ibu pemilik warung itu juga membuktikan perkataan Ara tadi yang bilang ada murid lain yang bolos dan datang ke warung itu.

"Makasih yah ibu cantik. Moga warungnya banjir pembelinya deh." seru Ara saking senangnya. Bintang dan kedua cowok yang berdiri di samping-samping Ara terkekeh.

"Diam Ara, kalian belum bebas dari hukuman karena bolos." ekspresi gadis itu berubah. Dasar pak Diko nyebelin.

"Ya elah pak, bolosnya juga belom sampai lima belas menit udah ketahuan. Udah di tuduh yang nggak kita bikin, masih di hukum pula. Apes bener hidup kita paak." cerocos gadis itu panjang lebar. Bintang hanya menggeleng-geleng dengan kelakuan Ara. Namun kalau tidak melawan seperti itu, itu bukan Ara.

"Kamu mau melawan bapak lagi?"

"Nggak, nggak. Terserah pak Diko aja deh. Kan kita emang udah salah karena bolos.

pak Diko menatap Ara takjub. Ia tidak habis pikir dengan siswinya yang satu ini. Ara tidak pernah kehabisan kata-kata membalas perkataannya. Ia jadi pusing menghadapi siswi nakal yang modelnya kayak Ara begini.

"Kalian bertiga sekarang berdiri di lapangan sampai jam istirahat. Jangan lupa pegang telinga!"

"Lah, nggak ada hukuman yang lebih terhormat pak? Kan malu diliatin orang-orang. Mau taroh dimana coba wajah cantik nan jelita ini."

perkataan Ara sukses membuat Adit dan Kevin tertawa geli juga Bintang senyum-senyum. Berbeda dengan Wulan yang muak dengan tingkah gadis itu.

"Kalian pergi ke lapangan sekarang juga sebelum bapak tambah hukuman kalian!"

Adit cepat-cepat menarik tangan Ara pergi keluar. Kevin mengikutinya dari belakang. Meninggalkan pak Diko yang memijit-mijit kepalanya karena pusing menghadapi siswi nakal seperti Ara itu.

"Bintang,"

"Iya pak?"

"Kamu saja yang awasi mereka. Tambahkan hukuman mereka sejam kalau mereka coba-coba kabur dari hukuman." perintah pak Diko.

"Baiklah." balas Bintang kemudian keluar dari ruangan itu.

"Wulan, kamu antar ibu ini ke warungnya." Wulan mengangguk walau terpaksa.  

1
Dina Yuliana
yaaach lanjutin Doong Thor....penasaran SM mosses nich
Wahyu Widyasari
Luar biasa
Wahyu Widyasari
Lumayan
L A
la... 45 46 kot sama
di ulang
L A
baju karrel udah dilepas buat ara....
jadi karrel pakai apa ye...😱😱😱😱
L A: yang benar ....
kan cuma penasaran....
author tak jawab ....
Anonymous: pake singlet booss 🤭
total 2 replies
L A
Lumayan
Azzura 🌸
Devin sAma bintang jadi ingat dear,devin
Ini tokoh yg sama atau apa 🤣🤣🤣
Fida
Luar biasa
김연두
suka banget sama cerita nya><
sesempurna itu sosok Karrel 🫠♡
Uci Awa
Melu nangis thor
Vherlin Paundra
Luar biasa
Ogi Galuh Anjani
Masih menunggu s2
Melisa
h7hhh
helen nurindria
koq jd png kd team moses yaaa, tp g mungkin kan jd ma mosess
ary
oohh ternyata dia bersikap dingin kepada Ara untuk menutupi perasaannya toh..
ary
apa kah Ara bukan anak kandung dari orang tua Ravel waduh kasihan juga ya..
HelenLife Sihombing
seruuu, maaf bru komentar torr, trrlu asyik.kejar tayang🤣
ary
masih menyimak dulu sepertinya menarik aku baca sambil senyum sendiri hehe..
Miasell Tea
,,,,🤗🤗
Sri Wahyuni
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!