My Husband Is A Devil

Aretha terbangun pada siang hari, tubuhnya benar-benar terasa lelah dan tak bertenaga, dia mencoba menggerakkan tubuhnya yang terasa hancur dan remuk itu, dia meringis tak kala merasakan sakit di bagian bawah miliknya.

"Kau sudah bangun sayang? Bagaimana perasaanmu sekarang?" Kelvin bertanya dengan penuh perhatian senyum kecil di bibirnya tak luput dari penglihatan Aretha.

Ketika mendengar suara laki-laki yang tak di kenalnya, tubuh Aretha menegang, kenangan kemarin terlintas di benaknya, bagaimana mereka melakukan hubungan yang seharusnya tidak mereka lakukan.

"Apa yang kau mau? Kenapa melakukan semua ini padaku? Aku sudah memiliki anak dan suami! Jangan menganggu hidupku seperti ini!" Aretha bergerak menjauh, dia benar-benar tak terima diperlakukan seperti ini oleh laki-laki di depannya, seolah-olah dia adalah wanita murahan.

"Ya, kau memang memiliki suami dan anak, suamimu adalah diriku, ayah dari anak-anak yang kau lahirkan juga aku." Kelvin meraih Aretha kepelukkannya, dia sangat merindukan wanita ini, wanita yang disakiti dan dihancurkannya dulu, wanita yang mencoba menghabisi dirinya sendiri.

"Aku yang suamimu Aretha, bukan laki-laki brengsek itu, aku Daddynya Alexa, aku yang membuatnya ada di dunia ini, bukankah kau pernah merasakan Aretha bagaimana sakit dan pedihnya tak dianggap oleh ayahmu, lalu kenapa kau bisa membiarkan Alexa hidup tanpa cinta Daddynya?" ujar Kelvin sembari mengingatkan bagaimana kehidupan Aretha sebelum menikah.

"Anakku memiliki Daddynya sendiri, jangan mengaku-ngaku sebagai suamiku, suamiku Alex dan bukti yang diperlihatkan menyakinkan, sedangkan kau bukti apa yang kau miliki?" tanya Aretha dengan sinis.

"Apa tujuanmu mengaku-ngaku sebagai suami dan ayah anakku? Apa keuntungannya bagimu?" Aretha bertanya dengan nada tak suka pada pria ini.

Entah kenapa ketika melihat wajah Kelvin ada sesuatu yang menggelitik hatinya, berbagai macam rasa yang ada di hatinya membuat Aretha merasa tak nyaman.

"Aku punya bukti, itulah kenapa aku berani mengatakan aku suamimu! Aku punya surat nikah, foto pernikahan kita, putra yang kau tinggalkan bersamaku, dan kenangan yang kamu miliki di rumah ini," jawab Kelvin dengan tegas.

Kelvin memperat pelukannya, dia takut wanita yang ada dipelukkannya akan menghilang begitu saja, seolah-olah dia bisa menyatu dan menjadi bagian dari Aretha.

"Lepaskan aku! Dimana putriku? Aku akan kembali ke rumah kami! Aku anggap hal ini tak pernah terjadi, jangan menganggu hidupku lagi setelah ini!" Aretha berjuang melepaskan diri dari Kelvin.

Kelvin melepaskan pelukan mereka, ia berdiri dan mengambil laptop yang terletak di atas meja kemudian ia memutar sebuah video, suara dan desahan di video terdengar jelas.

Bagaimana Aretha memeluk Kelvin berteriak keras saat melepaskan hasratnya yang memuncak, bagaimana bergairahnya ia berada dibawah kukunggan tubuh Kelvin.

"Lihat betapa kuatnya nafsumu tadi malam, sangat sulit bagiku menyeimbangkan nafsu mu itu, aku harus mencoba sekuat tenaga memuaskanmu, membuatmu mendesah dan berteriak-teriak kenikmatan."

Kata-kata vulgar yang diucapkan Kelvin membuat bulu kuduk Aretha berdiri.

"Apa yang kau mau? Apa tujuanmu sebenarnya? Dimana putriku? Apa yang kau lakukan padanya? Kumohon jangan menyakitinya, dia tak bersalah padamu!"

Aretha tak bisa berkutik, jika video itu tersebar reputasi suaminya dan orang-orang yang peduli padanya akan hancur, dia harus memikirkan cara untuk menghindar, setidaknya sampai Alex kembali.

"Tetaplah di sini bersamaku, turuti apa yang aku katakan padamu! maka Alexa akan baik-baik saja, tapi jika kau melakukan hal yang paling ku benci maka kau tak akan bisa menemukan Alexa."

Aretha merinding mendengar ancaman Kelvin, walau bagaimanapun dia tak bisa.membiarkan Alexa terlibat masalahnya, dia tau ini bukan sekedar ancaman. Melihat bagaimana nekatnya laki-laki didepannya.

"Hanya itu kan? aku ...."

"Lakukan tanggung jawab mu sebagai istri, kerjakan peran itu dengan baik, jika kau tak melakukannya dengan baik kau harus tau akibatnya, kau harus tau aku tak pernah main-main dengan ancaman ku, aku selalu mendapatkan apa yang ku mau!"

Kelvin membelai wajah Aretha, wajah cantik yang selalu ia rindukan siang dan malam, dengan lembut dia kembali mencium Aretha sembari melepas selimut yang tadi dipakai Arethqla.

Aretha merasa malu dia mencoba memalingkan wajah berharap lepas dari ciuman Kelvin, bagaimana mungkin Kelvin melepas kesenangan yang dirasakannya sekarang.

Setelah kegiatan yang melelahkan yang mereka lakukan Kelvin membawa Aretha keruang makan, melayani Aretha bak ratu yang berkuasa Aretha dilayani dengan baik oleh Kelvin, Aretha merasa sedikit risih melihat bagaimana pandangan lapar Kelvin kepadanya.

"Jangan menatapku seperti itu, kau seperti serigala lapar yang belum diberikan makan sedikitpun!" ucapan Aretha membuat Kelvin tersenyum senang.

Dia lebih suka Aretha yang sekarang, Aretha yang berani melawan dan menentangnya, Aretha yang berani mengungkapkan isi hatinya seperti Aretha kecilnya dulu.

"Aku memang serigala yang lapar, aku telah berpuasa selama bertahun-tahun, dan sekarang setelah mendapat makanan segar bagaimana mungkin aku melepaskannya, aku tak bisa membiarkan mangsaku lepas dari pandanganku sedikitpun." canda Kelvin yang tak ditanggapi Aretha.

Aretha sibuk menyuapi dirinya sendiri. Tenaganya benar-benar terkuras habis tak bersisa, dia tak tau apa kesalahannya hingga bisa ditangkap oleh serigala lapar ini.

"Hmm, aku mencintaimu sayang, jangan memikirkan yang lain sayang, aku tak mau ada hal lain di otak kecilmu, cukup hanya aku dan anak-anak kita."

"Aku sedang makan, jangan mengajakku bicara! kau pikir jika bukan karena ancaman yang kau katakan apa aku akan bertahan disini! laki-laki mesum dan cabul sepertimu heh, kau pikir apa ada yang mau, menyebalkan, apa di otakmu itu hanya ada hal-hal yang mengenai ranjang saja."

Aretha nampak kesal mendengar semua ucapan Kelvin yang menyebalkan, ingin sekali dia memukul kepala pria didepannya ini dengan tongkat kayu.

"Lalu apa? aku tak menganggumu, aku hanya mengajak istrimu bicara, aku hanya ingin melepas rindu yang kurasakan pada istriku, aku benar-benar merindukannya, jika masalah mesum dan cabul," Kelvin mendekat kearah Aretha, dia meniup telinga Aretha sebentar sebelum membisikkan kata lagi, "Aku hanya mesum seperti ini padamu saja kok." balasnya dengan senyum menggoda, yang membuatnya tampak nakal.

"Aku tak percaya ucapan laki-laki sepertimu, yang bisa berkata cinta dan rindu pada orang uang tak kau kenal, aku sudah banyak melihat dan mengenal laki-laki bermulut besar seperti ini, cih, mereka seenaknya bilang cinta, bilang rindu, bilang ini dan itu, tapi ujung-ujungnya setelah bosan dia akan mencampakkan wanita malang itu." cibir Aretha pada Kelvin.

"Aku tidak akan seperti ayahmu Aretha, aku berjanji dari hati kecilku yang paling dalam, hanya kau satu-satunya wanita yang kucintai, hanya kau yang akan menjadi ibu dari anak-anakku, sekarang, esok dan untuk selamanya." janji Kelvin dengan suara keras.