Saga, sang CEO dengan aura sedingin es, tersembunyi di balik tembok kekuasaan dan ketidakpedulian. Wajahnya yang tegas dihiasi brewok lebat, sementara rambut panjangnya mencerminkan jiwa yang liar dan tak terkekang.
Di sisi lain, Nirmala, seorang yatim piatu yang berjuang dengan membuka toko bunga di tengah hiruk pikuk kota, memancarkan kehangatan dan kelembutan.
Namun, bukan pencarian cinta yang mempertemukan mereka, melainkan takdir yang penuh misteri.
Akankah takdir merajut jalinan asmara di antara dua dunia yang berbeda ini? Mampukah cinta bersemi dan menetap, atau hanya sekadar singgah dalam perjalanan hidup mereka?
Ikuti kisah mereka yang penuh liku dan kejutan di sini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceriwis07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beauty and The Beast 27
Melani geram, tapi ia memilih pergi dengan menghentakkan kakinya. Nirmala menarik tengkuk Saga dan berbisik: "Ini terakhir kalinya aku menolongmu dari para ulat bulu. Jika nanti kamu tidak bisa menolak mereka semua… aku akan menyerah, melambaikan tangan, dan meninggalkanmu."
Saga menarik kepalanya menjauh. Ia menatap wajah cantik Nirmala malam ini, dan melihat kesungguhan di matanya.
Ancamankah itu, atau hanya sebuah lelucon belaka? Dan ketiga pria di belakang Nirmala tak luput dari pandangan Saga.
"Hei… sedang apa kalian? Ini bukan drama India!" ucap Saga.
Raditya, Rafael, dan Ace mengangkat bahu serempak. Mereka tak peduli dengan ucapan Saga misi mereka hanyalah memastikan bahwa adik kecil mereka aman.
"Tenanglah," ucap Nirmala sambil menepuk pelan pipi Saga. "Mereka hanya memastikan jika pria yang dicintai adik mereka tidak memilih ulat bulu." Setelah mengatakan itu, Nirmala melangkah menjauhi Saga dan mendatangi ketiga pria yang sudah menunggunya.
Nirmala menggandeng tangan Rafael dan Raditya, sedangkan Ace berjalan di belakangnya persis seperti perisai yang akan selalu melindungi Nirmala.
Saga terheran dengan kelakuan Nirmala. Kalau hanya Ace dan Raditya, ia masih bisa menerima, tapi ini? Rafael Jovanka? Apakah ada yang ia lewatkan?
"Hei… author dan pembaca yang budiman, tolong jelaskan padaku ada apa ini?" teriak Saga.
"Lah, salah lu sendiri main tinggal Nirmala gitu aja," jawab author.
Saga langsung mengambil langkah lebar agar bisa mengejar Nirmala. Saat sudah dekat, ia pun berhasil menyentuh tangan gadis itu.
Tapi sayang, Ace langsung pasang badan menghalangi Saga begitu juga Rafael dan Raditya, yang langsung menarik Nirmala kebelakang tubuh mereka.
"Ace, apa yang kamu lakukan? Aku ini bos mu!" protes Saga.
"Ya, maafkan saya, Tuan. Jika menyangkut Nirmala, jabatan pun akan saya lepas," ucap Ace.
Bukanya Ace ingin berlagak sombong sebenarnya ia juga seorang CEO di perusahaannya sendiri. Meskipun dengan Saga ia menjadi tangan kanannya, Ace juga diberikan dua anak perusahaan oleh pria itu.
Awalnya Ace tak ingin menerima, karena baginya itu terlalu berlebihan. Tapi Saga menegaskan jika itu tidak gratis Ace harus membeli dua anak perusahaan itu.
Dan benar saja, akibat kegigihan dan ketelatenan seorang Asher, ia bisa memilikinya keduanya sekaligus dalam kurun lima tahun.
Jadi, meskipun ia tidak lagi bekerja di bawah naungan Saga, ia masih tetap bisa hidup mewah.
Adegan ini tidak luput dari pandangan Maxim dan Angela, sang istri. Mereka begitu senang Angela pun mengabadikan momen ini dengan mengambil video, ingin mengirimkannya pada Alexa karena anaknya itu tidak bisa bergabung.
Supaya Alexa tahu jika Nirmala menjadi rebutan para pria tampan dan para CEO di perusahaan masing-masing. "Aku memiliki dua anak perempuan yang menjadi rebutan," ucap Angela dengan bangga.
Maxim hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan istri dan anak-anaknya.
Sebagai seorang ayah, ia tidak sungkan mengajarkan pada Nirmala dan Alexa tentang harga diri seorang wanita jangan pernah mengejar jika sudah tak diinginkan, tapi kamu boleh sedikit memasang harga pada pria yang memang menginginkannya.
Agar di saat bosan menghampiri, pria itu bisa kembali mengenang masa lalu apa tujuannya mendekati anak perempuan dari seorang Maxim.
Ia juga mengajarkan pada anak lelakinya: jika memang menginginkan seorang wanita, bekerja keraslah dulu.
Dan lihat wanitanya jika dengan suka rela menyerahkan apa yang ia miliki, lebih baik jauhi. Tapi jika wanita itu berani menolak pemberian darimu, bisa dipertimbangkan.
Karena di zaman seperti ini banyak rubah berbulu domba, Maxim hanya memberikan gambaran saja pada anak-anaknya.
"Dia milikku," Saga menekankan kata itu seolah hanya dirinya yang berhak atas Nirmala.
"Belum ada yang melingkar di jari manis adikku, bung. Jadi belum bisa dikatakan hak milik," ucap Rafael sambil menatap jemari Nirmala.
Mendengar ucapan Rafael, Nirmala terkekeh. Baru kali ini ia melihat Saga pria yang berkuasa dipermalukan seperti itu, terlebih oleh Ace.
Saga mengangguk, lalu ia berlutut. Rafael langsung menarik lengan Nirmala agar berdiri di hadapan pria itu.
Nirmala pun terkejut, matanya membulat sempurna saat melihat cincin bermata biru safir yang disodorkan di depannya. "Will you marry me?" ucap Saga.
Kejadian yang membuat mimpi para wanita menjadi nyonya Saga pupus. Betapa beruntungnya wanita yang dilamar oleh pria berpengaruh seperti dia.
Ace melambaikan tangannya, seolah mengajak para tamu bersorak. "Terima, terima, terima!" suara para tamu menggema di setiap sudut hotel.
Nirmala dengan pandangan yang kabur menutupi setengah wajahnya, hanya bisa mengangguk mengiyakan. Apa lagi ya, yang ditunggu seorang wanita jika bukan kepastian?
Saga memasangkan cincin tersebut di jari manis Nirmala, lalu mencium keningnya, dan langsung menarik lengan gadis itu agar berada di belakang tubuhnya.
Rafael, Raditya, dan Ace bertos ria akhirnya rencana mereka berhasil: menyatukan adik mereka dengan pria yang plin-plan.
"Jaga baik-baik adik kecil kami. Jika kami mendengar seujung kuku saja kamu menyakitinya, jangan salahkan kami kalau kami bertindak," ancam Rafael sambil membenarkan kerah Saga.
Tubuh Rafael dan Saga sama: berdada bidang dengan tubuh yang tinggi besar. Berbeda jika dibandingkan dengan Raditya, yang bertubuh langsing tapi tetap memiliki daya tarik.
Jika diberikan gambaran Saga dengan Rafael, Raditya dengan Ace mereka seperti pinang di belah dua jika dilihat dari belakang.
"Adik?" Kening Saga berkerut ia heran, sedari tadi yang terus mengoceh hanyalah Rafael.
Rafael tersenyum dan mengangguk, lalu meraih ponselnya dan mengetikkan sesuatu. Tak lama, ponsel Saga bergetar.
Saga meraih ponselnya tapi masih tetap memandang Rafael. Pria itu mengirimkan sebuah file yang berisikan bukti Nirmala 99% adik kandungnya.
Saga teringat tentang penyelidikan dia tentang biodata Nirmala satu tidak ada gelar Jovanka, tapi yang lain ada. Dia juga lupa bertanya pada Nirmala mengapa ia menyembunyikan nama terakhirnya?
Tapi itu semua sudah tidak penting bagi Saga. Bagi dia, bisa memiliki Nirmala seutuhnya sudah lebih dari cukup.
Saga menciumi punggung tangan gadis itu yang berisikan cincin yang ia sematkan.
Hanya bahagia yang dirasakan oleh Saga malam ini.
Haii... Maaf ya aku baru update lagi.
Terima kasih yang sudah sabar menunggu Nirmala dan Saga update lagi, hm..
Sudah sampai di tahap ini enaknya di kasih ulat bulu nggak nih?
Tulis di komentar ya kalian pengen seperti apa untuk bab selanjutnya, see you again ❤️