NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:11.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Ye Lin. Selain Ketua Pembunuh Bayaran dia juga dikenal sebagai Kaisar Pedang Tak Terkalahkan. Dalam ratusan pertarungan yang telah dilalui dia lebih banyak menang dan tak pernah sekalipun menderita kekalahan.

Namanya begitu disegani, pedangnya sangat dihormati. Namun pria yang terkenal kejam dan tak berperasaan itu pada akhirnya tewas saat berusaha menolong seorang anak muda.

Dia merasa hidup sangat tidak adil sampai jiwanya malah terjebak ditubuh anak muda yang diselamatkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 27 : Kekuatan Ye Lin

"Baiklah. Ayo kita lakukan."

Ye Zhiyang terhenyak beberapa saat karena tak menyangka Ye Lin akan menyetujuinya begitu cepat.

"Apa yang ada di kepala kakak tak berguna ku ini? Mungkinkah benar-benar berpikir jika kita berada di tingkat yang sama?" batin Ye Zhiyang. Senyum di wajahnya mulai mengembang bersama suara tepuk tangan yang ia lakukan.

"Baiklah, mari!"

Ye Zhiyang segera mengambil posisi sembari menarik keluar pedang dari balik punggungnya. Pedang itu berkilau, tampak begitu kuat dan kokoh.

"..."

Ye Lin hendak berjalan ke sisi yang lain tetapi tangannya dipegang erat oleh Ye Minghua. Gadis itu memeluknya, menatap seperti memberi sinyal agar tidak meladeni permainan yang diinginkan Ye Zhiyang.

Walau bagaimanapun kekhawatirannya bukan tanpa alasan. Dia sudah melihat situasi yang mirip pernah terjadi sebelumnya, dan pada situasi seperti itu pada akhirnya selalu kakaknya lah yang menderita.

Ye Minghua tentu tidak akan membiarkan hal tersebut terjadi.

"Tenanglah, Kakak tidak akan kalah. Apa Minghua tidak percaya?"

Sambil mengelus puncak kepala, Ye Lin perlahan melepas rangkulan Ye Minghua dan mencoba membujuknya. Meskipun awalnya gadis itu masih enggan, tetapi dia mulai melepas rangkulannya dan menyaksikan sang kakak berdiri di tengah lapangan latihan.

"Kakak, apa kau sudah siap? Kau bisa menyerang dulu. Meskipun sebenarnya tidak akan jadi masalah jika kita memulainya bersama, tapi aku mempelajari ilmu pedang jauh lebih dulu. Memulai bersama, orang lain akan berpikir aku sengaja menindas Kakak Pertama."

Ye Lin berdecak pelan mendengar ucapan Ye Zhiyang. Anehnya, ia merasa kalimat itu seperti pernah mendengarnya di suatu tempat.

"Seperti katamu, aku mulai."

Ye Zhiyang masih sangat santai meski telah mendengar kalimat Ye Lin. Dia dengan percaya diri memutar tangannya, mengayunkan pedang. Yakin sepenuh hati, bahkan jika Ye Lin menyerang tidak akan berpengaruh terhadapnya.

Dua detik, tiga detik... Senyum masih terlihat nyata di wajahnya. Namun, sesaat setelahnya, begitu tekanan yang mengerikan terpancar kedua alisnya langsung menyatu.

Matanya secara bertahap terbuka sepenuhnya. Menyadari teknik yang dikeluarkan bukan teknik sembarangan, dia segera membentuk lapisan pelindung di sekitarnya.

Whut...

Blam!!

Guncangan hebat membuat lapangan latihan bergetar. Sebuah siluet pedang menyapu dengan begitu cepat. Seperti gelombang, membawa kehancuran pada tempat yang dilaluinya.

"..."

Ye Zhiyang dalam keadaan buruk. Meskipun lapisan pelindung diciptakan tepat waktu, tetapi kekuatan serangan itu terlalu besar hingga membuat tubuhnya terbang dua puluh meter dari tempat awal.

Darah mengalir di lengannya, tangan terkepal sementara tatapannya membidik dengan tajam.

"Bagaimana mungkin ...."

Ada ketidakpercayaan di hati Ye Zhiyang. Masalahnya, sampai beberapa waktu yang lalu dia masih menempatkan Ye Lin jauh di bawah telapak kakinya. Dia tak pernah menganggap saudara satu ayahnya itu sebagai lawan yang sepadan. Tapi tak disangka, satu serangannya mampu membuatnya begitu buruk.

"Tuan Muda Kedua... Apa kemampuannya hanya seperti ini?"

"Bukankah dia baru kembali dari latihan panjang? Kenapa terlihat tidak ada perubahan?"

Mendengar gumaman beberapa orang seperti menuang cairan panas tepat di atas kepala Ye Zhiyang. Wajahnya memerah, telinganya terasa panas.

Sialan!

"Ini belum berakhir! Sekarang waktunya untuk serius."

___

Di kediaman utama, Ye Xinghan yang baru mengakhiri pembicaraan dengan para tetua segera mendapat kabar tentang duel yang dilakukan kedua anaknya.

Dia masih menganggap hal tersebut masih dalam batasan sehingga tak perlu bagi dirinya datang secara langsung. Sampai suara dentuman menggelegar yang membuat raut wajahnya seketika berubah.

"Tuan, mungkin Anda perlu melihatnya."

Ye Xinghan menatap Wu Yuan tanpa bicara. Sedetik kemudian pria setengah baya itu meninggalkan ruangannya untuk melihat ke tempat latihan.

Kebetulan saat itu beberapa orang termasuk Ye Chen juga dalam perjalanan menuju ke sana. Semua tampak terburu-buru karena tak ingin melewatkan duel dua bersaudara itu.

Di tengah langkahnya, Ye Chen sengaja mendekat ke sisi Ye Xinghan dan berkata, "Kepala Keluarga, bukankah duel ini bisa dikatakan duel antar calon penerus Keluarga Ye?"

"Menurut Anda, siapakah di antara mereka yang akan menang?"

"..."

Tatapan penuh penuh peringatan diberikan oleh Ye Xinghan untuk Ye Chen. Namun pria itu hanya berpura-pura bodoh seolah tak memahami arti tatapan itu.

"Dalam pertemuan rutin sebelumnya, Kepala Keluarga bilang akan membuat keputusan dalam waktu satu tahun. Tapi sebenarnya tak perlu menunggu begitu lama. Siapa yang lebih baik, bukankah akan terlihat sebentar lagi?"

Ye Xinghan tak mengatakan apapun. Tapi raut wajahnya telah mendeskripsikan bagaimana suasana hatinya.

Wu Yuan di samping juga berusaha tetap tenang. Berkata, "Tetua, batas waktu satu tahun telah disetujui dalam pertemuan. Mengatakan semua ini, bukankah sama saja tidak menghormati keputusan yang telah diputuskan bersama?"

"Di mana letak tidak menghormatinya? Hanya bicara, apa tidak boleh menggunakan mulut jika seseorang memiliki mulut untuk bicara?"

"Kau- ...."

Wu Yuan kehabisan kata-kata. Lidahnya terasa kelu karena tak menyangka Ye Chen akan begitu tak masuk akal.

"..."

Mereka pun sampai di lapangan latihan. Bersama puluhan orang lainnya, berdiri cukup jauh menyaksikan duel sedang berlangsung.

"Apa ini mimpi? Tuan Muda Pertama sepertinya unggul cukup jauh."

Wu Yuan tanpa sadar bergumam sendiri. Namun bukan hanya dirinya, belasan orang yang baru saja datang terkejut, termasuk Ye Chen dan Ye Xinghan.

"I-ini... Bagaimana mungkin!!"

Ye Chen mengumpat, sementara Ye Xinghan diam-diam tersenyum dibalik wajah dinginnya.

"Tetua, mungkin ucapan tadi ada benarnya. Tidak perlu menunggu satu tahun. Siapa yang lebih baik sudah dapat dilihat."

"..."

Ye Chen menatap Wu Yuan tajam. Pria tua itu terlihat cukup menakutkan, tapi semakin marah dirinya semakin puas Wu Yuan melihatnya.

"Duel belum berakhir. Jangan menilai terlalu cepat."

1
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Dinata Tea
ayo thor, bagus cerita nya, cuma uo nya yg sedikit 🤭🔥🔥🔥
Dinata Tea
ayo thor sekali kali crazy up🔥🔥🔥
Andipujiwahono
mantap thor👍 ayo update lg 💪 seru thor
Andipujiwahono
ayo update lg kok cuma 1 💪👍🙏
Andipujiwahono
thor kok gk update lg
Dinata Tea
lanjutkan thorrrr🔥🔥🔥
DARIZ
lanjut
Nanik S
bikin babak belur saja
Nanik S
Layani saja tantangan Ye Zhiyang.. kalau perlu dibuat cacat.. biar ibunya tau rasa
Nanik S
Mantap
Nanik S
Beneran.. keren veritanya hidup
Nanik S
Tooooop
Nanik S
Cerita ini benar benar bagus
Nanik S
Karena Ye Lin yang sekarang bukan ye Lin yg dulu
Nanik S
Joooooost
Nanik S
Otak Ye Lin memang Jenius
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!