Sepasang remaja yang tidak saling kenal, berbeda latar belakang, berbeda keyakinan dan berbeda pola pikir. Harus di nikah-kan secara paksa, karena keduanya di tuduh berzina saat sedang berteduh di gubuk reyot.
Berawal dari Fitnah, benci dan ego. Bagaimana keduanya hidup dalam ikatan pernikahan?
Note : Berdasarkan imajinasi Author, selamat membaca :)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Geng BBS [Badboy/girl BerSholawat]
Hari berganti hari dan kini telah tiba UAS 1 di sekolah, semua siswa telah masuk keruangan ujian masing masing. Mengerjakan setiap soal dengan teliti dan serius.
Alvian dan Aurora satu ruangan, Alvian slalu mengamati Aurora. Melihat Aurora yang menahan mual dan selalu memakan permen di kala sempat.
Semuanya berakhir dengan baik, selama satu Minggu mereka menjadi test dan kini tinggal pengambilan raport. Di IHS, raport akan diambil wali murid, Ayah dan Ibu Alvian mengambil Raport Aurora dan Alvian.
"Aurora, kamu sakit? kok pucet gitu." Ucap Ibu Alvian.
"Eheheh, iya nih Ibu. Kebanyakan mikir Ulangan." Ucap Aurora.
"Ya ampun, jaga kesehatan ya. Ibu sama Ayah sibuk terus, jarang ada waktu buat kalian. Kalian baik kan? ngga berantem kan?." Ucap Ibu Alvian.
"Ngga kok, kan bentar lagi liburan." Ucap Aurora.
"Oh kalian mau liburan kemana?." Tanya Ibu Alvian.
"Ke kampung Bu, pengen ziarah makam Nenek. Temen-temen juga ikut." Ucap Aurora.
"Selamat berlibur dan berpetualang, jaga kesehatan dan kasih kabar ya." Ucap Ibu Alvian.
"Ayah bakal transfer uang jajan ke rekening kamu, jangan lupa ambil cash dulu di perjalanan. Takutnya di Desa ngga mendukung pembayaran TF." Ucap Ayah, menasihati.
"Siap." Jawab Aurora.
"Alvian, jaga Aurora baik baik. Tetep berusaha menjalin silaturahmi sama orang desa, nggausah ungkit masalalu." Ucap Ayah Alvian.
"Iya yah." Alvian mengangguk.
Setelah pengambilan raport, orang tua Alvian kembali karena mereka memiliki jadwal yang padat. Kini Aurora, Alvian, Kayden, Soraya, Bumi dan Dion duduk di parkiran.
"Oke, kita berangkat lusa kan." Ucap Dion.
"Iya, soalnya besok gue mau pacaran sama Aurora." Ucap Alvian.
"Iyaiyaiya, btw gue udah tau nama geng yang pas buat kita. Gue juga mau buat jaketnya." Ucap Bumi.
"Firasat gue sih ngga enak ya." Ujar Dion.
"Pantes gue daritadi merinding." Ucap Kayden.
"Ah itu Lo nahan berak kali." Kesal Bumi.
"Apa namanya?." Alvian penasaran.
"Geng BBS." Ucap Bumi.
"Kedengarannya normal dan estetik, tapi kepanjangannya apa?." Soraya trust issue.
"Badboy Ber Sholawat." Jawab Bumi.
"Kan, gue bilang juga apa. Disini tuh angker." Ucap Dion.
"Hahahahahha, tapi gue sama Aurora kan cewek anjir." Soraya ngakak.
"Loh, BBS cuma 4 orang. Kalian ini pasangan bukan anggota, anak gadis gaboleh ikut." Ucap Bumi.
"Loh emang gue pasangan siapa?." Heran Soraya.
"Kelamaan si Kayden, noh minta kepastian." Ucap Bumi.
"Gimana kalo KOJ aja." Ucap Aurora.
"Apa itu? terdengar mematikan." Ucap Bumi.
"Kumpulan Orang gaJelas." Ucap Aurora.
"HAHAHAHhahhaha, ihihihii.... " Mereka tertawa ngakak dengan irama masing masing.
"Udah deh Pokoknya kita BBS, gue udah pesen jaketnya." Ucap Bumi.
"Terserah." Alvian lelah.
Setelah hari itu, semuanya bersiap untuk perjalanan menuju Desa. Liburan pertama mereka setelah mengenal selama 1 bulan.
Alvian mengajak Aurora ke tempat misterius, Aurora menggunakan Dresh warna putih dan Alvian pun memakai pakaian senada.
"Ini mau kemana emangnya? awas kalo aneh-aneh." Ucap Aurora.
"Ngga, Ra. Ini Surprise." Ucap Alvian.
Alvian membelah jalanan ramai dengan mobil mewah miliknya. Keduanya sedikit bernostalgia saat pertama kali pindah kerumah ini, mereka tersenyum karena dalam waktu singkat sudah melewati banyak macam hal.
"Al, kok aku deg-degan ya." Ucap Aurora.
"Hahahah, ngga sabar ya?." Alvian terkekeh.
Mobil terus menuju tempat yang membuat Aurora bingung, mereka Melawati setapak dan masuk ke suatu tempat yang asing. Sampai di Parkiran, Alvian menutup mata Aurora dan membawanya ke suatu tempat misterius.
"Al, aku takut loh. Jangan aneh-aneh." Aurora was-was.
"Its oke, kan sama aku." Ucap Alvian, menenangkan.
Aurora merasa heels nya mengetuk lantai paving, menuruni tangga dan menginjak rerumputan. Setelah berjalan beberapa saat, Akhirnya mereka berhenti.
"Oke, diem disini. Jangan buka penutupnya sebelum aku bilang buka, oke?." Ucap Alvian.
"Jangan lama-lama ih." Aurora takut.
Alvian berlari menjauh dari Aurora, Aurora merasa angin kencang berhembus ke arahnya. Dia sudah berpikir yang tidak-tidak, dia sudah bersiap marah jika Alvian melakukan hal aneh lagi.
"OKE BUKA." Teriak Alvian.
Aurora membuka penutupnya, sedikit heran karena suara Alvian terdengar jauh sekali. Begitu penutup terbuka, Aurora mematung air mata menggenang di pelupuk matanya.
Di hadapannya terhampar kebun bunga warna warni yang sangat indah, di tengah tengahnya ada Alvian yang menunggunya berdiri tegak. Lalu ada banyak kameramen dan fotografer yang sejak tadi merekam.
"Al... ini.." Aurora meneteskan air mata haru.
Alvian berjalan mendekat, tangannya di sembunyikan di belakang punggung. Semakin dekat, dengan senyum indah dan menawan, Alvian berlutut dengan satu kaki di hadapan Aurora. Menyerahkan buket mawar merah besar.
"Aurora, terimakasih sudah hadir dalam hidupku. Mewarnai hari-hariku, mengajariku tentang perasaan. Maaf, jika selama ini aku tanpa sadar melukai perasaanmu. Hari ini, aku ingin menunjukan sesuatu padamu, meskipun ini terlambat aku harap kamu menerimanya." Ucap Alvian.
Aurora menatap dengan haru menerima buket itu, lalu Alvian berdiri mengajaknya ke tengah kebun bunga. Semua itu di rekam oleh kameramen sebagai kenangan.
"Aurora, aku Alvian Donovan. Di tempat ini, ingin meminta maaf dan mengatakan jika aku sangat mencintaimu. Terimakasih telah menjadi istriku dan menjadi Ibu dari anakku, aku ingin kamu tau bahwa dirimu akan selalu dirayakan. Aku akan selalu merayakan hari-harimu Aurora, Istriku yang cantik jelita dan Kuat, Aku mencintaimu... sangat mencintaimu." Ucap Alvian, memberikan cincin Diamond.
"Aku.... aku juga bersyukur di pertemukan sama kamu, aku tau takdir tuhan selalu yang terbaik. Tolong, tetap seperti ini dan jangan pernah berubah, terimakasih aku sangat bahagia." Ucap Aurora, dengan air mata berlinang.
"Cincin ini, bukan cincin kawin. Ini adalah Cincin pembuktian cintaku, cincin lamaran yang terlewat. Pakai ini dan teruslah menjadi pendampingku." Ucap Alvian menyematkan cincin di jari manis Aurora di tangan kiri, karena di tangan kanan sudah ada cincin kawin.
"Nah ini, hadiah dariku karena sudah hamil anakku. Perjuanganmu di awal kehamilan ini luar biasa, aku harap kamu tau bahwa aku selalu ada di sampingmu dan mendukungmu." Ucap Alvian, memakaikan kalung perak berliontin Diamond putih elegant, yang cocok di leher jenjang Aurora.
Aurora tersenyum senang, keduanya saling menatap lalu ciuman manis terjalin dengan penuh cinta. Tidak ada nafsu, hanya perasaan cinta yang besar dan penerimaan yang lapang.
Setelah ciuman berakhir, Alvian berjongkok. Mencium perut Aurora yang masih rata, berbisik pada calon anaknya.
"Nak, Jangan khawatir karena Papamu Alvian dan Mama mu Aurora. Kau akan tumbuh menjadi anak yang bahagia dan dirayakan, kehadiranmu adalah saksi cinta Papa pada Mamamu, tumbuhlah dengan baik dan lahirlah dengan sempurna. Papa akan berusaha keras menjadi Suami dan Papa yang sempurna untuk kalian." Bisik Alvian, mengecup perut Aurora.
Aurora mengelus rambut Alvian, merasa bahagia dan hatinya Lega. Dia benar-benar merasa di ratukan, di cintai, di rayakan dan menjadi prioritas.
Keduanya berdiri sejajar, menghadap kamera, mereka berfoto dengan elegant dan penuh pesona yang indah. Mereka telah berubah menjadi lebih baik, Alvian yang semakin kecintaan dan Aurora yang semakin cantik terawat dengan baik.
Mereka lanjut makan cantik di tengah kebun bunga, Aurora makan mewah untuk pertama kalinya di tempat yang indah dan bersama orang tercinta.
"Ya Allah terimakasih, terimakasih atas segala nikmat dan karuniamu. Terimakasih, panjangkan umur suamiku dan berkahi rumah tangga kami, aamiin." Batin Aurora.
lanjut thor ceritanya
di tunggu updatenya
tetapi mereka tau batasan & mau di bimbing...
lanjut thor ceritanya
di tunggu updatenya
lanjut thor ceritanya