NovelToon NovelToon
PANASNYA CINTA MASS ADI

PANASNYA CINTA MASS ADI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / CEO
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: ELLIYANA

" kita ngomong pake bahasa kalbu sayang" ucapnya dengan tangan terulur memegang dagu ku, " cup" sekali lagi Adi Putra mencium bibirku.

Biar sekilas aku sudah seperti orang mabok minum tuak tiga jerigen, " kamu nggak bisa menolak sayang" katanya masih menghipnotis.

Aku seperti kembali tersihir, habis-habisan Adi Putra melumat bibirku. Herannya walau tidak mengerti cara membalas aku malah menikmati kelembutannya.

" Hey... son belum waktunya" suara teguran itu membuat Adi Putra berhenti m3nghi$4p bibirku, sedang aku tegang karena malu dan takut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ELLIYANA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#28

Pusaran waktu bergerak cepat, sekarang Tiara sudah punya kehidupan baru dalam hati Bu Rahma berdoa semoga kehidupan rumah tangga sang Putri tidak mengalami nasib yang sama seperti nasib rumah tangga nya.

Setelah urusan pernikahan sang Putri selesai Bu Rahma di ajak besan makan di restoran mewah, walau sebenarnya tidak berselera Bu Rahma tetap ikut karena merasa tidak enak kalau menolak.

" Jeng apa ada yang mengganjal?" tanya besan perempuan.

" Ah... nggak Jeng nggak ada kok" jawab Bu Rahma tersenyum mencoba menyembunyikan kesedihan hati.

" Ya syukur lah kalau gitu, soalnya saya lihat jeng dari tadi banyak diam " ucap besan perempuan.

" Ya biasalah Mah, Bu Rahma pasti sedih lah di tinggal putri semata wayangnya " ucap besan laki-laki.

" Ah... Papa sok tahu " sahut sang istri.

" Ya pasti lah, yakan Bu!?" tanya besan laki-laki yang langsung di angguki Bu Rahma.

Bersamaan dengan itu makanan yang di pesan sudah datang, tidak ada lagi percakapan hanya ada suara sendok beradu piring.

Setelah makan Bu Rahma pamit pulang duluan, sedari pernikahan sang Putri perasaan nya selalu gelisah. Bayangan wajah sang suami seolah menari nari di pelupuk mata.

" Ya Allah ada apa dengan Mas Sumarji, semoga dia baik-baik saja" batin Bu Rahma membuka pintu rumah nya.

Bu Rahma masuk ke dalam rumah nya, suasana sepi langsung menyergap. Perasaan tidak nyaman langsung terasa, dengan tubuh yang terasa lelah Bu Rahma melanjutkan langkah menuju kamar.

Setelah meletakkan tas kemudian Bu Rahma melihat sekeliling kamar, seperti di tuntun langkah nya menuju meja pojok.

Entah kenapa tiba-tiba merasa begitu rindu pada Sumarji, perlahan Bu Rahma membuka laci meja.

Ponsel jadul masih di sana, dengan tangan gemetar Bu Rahma meraih ponsel tersebut.

Baru juga di pegang, " Drrrttt..." tiba-tiba ponsel jadul itu bergetar, Bu Rahma yang kaget reflek langsung meletakkan kembali ponsel itu.

" Ya Allah" ucapnya sambil mengusap dada.

Ponsel itu kembali bergetar, tertera nama mbak Mirna. Bu Rahma yang memang sudah lama tidak berkomunikasi dengan orang di kampung merasa enggan mengangkat.

Bukan enggan bertukar kabar hanya saja kalau berkomunikasi dengan orang kampung, bayang bayang masa lalu bersama Sumarji selalu menghantui dan itu membuat dada nya sakit.

Dalam diam Bu Rahma hanya menatap ponsel yang hidup kemudian mati dan itu berlangsung sampai beberapa kali hingga akhirnya ponsel itu tidak lagi bergetar.

" Bagus lah" ucapnya kemudian kembali menutup laci meja itu.

Sementara di sebuah hotel mewah, Dua sejoli yang baru siang tadi sah menjadi suami istri malah sedang bersitegang.

Tiara yang belum siap lahir batin mati-matian menolak suguhan liar Adi Putra, saat nafasnya hampir putus telapak tangan Tiara mendarat di wajah Adi Putra.

" Plaakk.." meski tidak kuat tapi cukup mampu menyadarkan Adi Putra dari kegilaan nya.

Adi putra yang kaget, " Kamu kenapa sih sayang?" tanya Adi Putra sambil memegang pipi yang baru saja kena cap lima jari Tiara.

" Kenapa kenapa pakek nanyak lagi" jawab Tiara yang langsung mendorong dan menjauh.

" Kamu tidur di sofa" titah Tiara begitu saja berbalik naik ke tempat tidur kemudian melempar bantal ke lantai.

Mulut Adi Putra langsung menganga saat mendengar kata-kata Tiara yang menyuruh nya tidur di sofa, " Apa-apaan ini " batin Adi Putra yang masih terkejut dengan tidakan infulsif Tiara.

Adi Putra masih menatap Tiara yang kini mengambil posisi tidur miring membelakangi, gerakan Tiara seperti menghipnotis.

Seperti di undang Adi putra maju, " ada apa dengan nya" batin Adi Putra yang nggak mengerti dengan perubahan sikap Tiara.

"Glek..." Adi Putra menelan ludah, lekuk tubuh Istri nya begitu indah. Posisi miring semakin membuat lekukan tubuh Tiara terlihat begitu sempurna isi kepala Adi Putra langsung di penuhi dengan bermacam gaya.

" Apa...liat-liat. Sana tidur di sofa !!.." bentak Tiara menoleh kemudian menarik selimut menutup seluruh tubuh sampai kepala.

Langkah Adi putra terhenti, " Glek...kenapa berubah galak!?" batin Adi Putra kembali menelan ludahnya sendiri, perbuatan Tiara yang tiba-tiba diluar pemikirannya.

" Buat apa Gue nikah kalau akhirnya harus tidur di sofa" monolog Adi putra mematung sambil meraba titik sensitif tubuh nya yang sudah dari tadi siap tempur, Adi Putra diam berfikir di mana letak kesalahannya mereka sudah sah apa salahnya melakukan toh semua sudah halal.

" Yank....sayang..." Adi Putra memanggil Tiara.

" Jangan ganggu ngantuk " jawab Tiara dari balik selimut.

Seeerrr.... seperti mendapat angin segar mendengar jawaban Tiara.

" Jon...kita nggak jadi puasa.." lirihnya nya sambil mengusap pusaka milik nya.

Adi Putra tidak akan menyia-nyiakan kesempatan langsung pergi kekamar mandi, sambil bersenandung kecil Adi Putra membasuh seluruh tubuh agar wangi saat mendekati sang istri.

Lima menit Adi Putra sudah selesai melakukan rutinitas kamar mandinya, dengan hanya menggunakan handuk di pinggang Adi Putra menatap pantulan bentuk tubuh atletis nya di kaca kamar mandi hhmm....begitu menggiurkan pujiannya sendiri.

" Pasti kamu nggak bisa mengelak sayang" batinnya berharap istri nya terpana saat melihat.

Adi Putra keluar dari kamar mandi sambil bergaya ala opa opa Korea yang sengaja menyugar rambut basah, dengan percaya diri Adi Putra mendekati tempat tidur.

Namun nggak sampai semenit saat itu juga mod Adi Putra langsung berubah down, Tiara ternyata sudah tidur.

" Akkhh...sial " pekik Adi Putra dalam hati dengan segenap rasa kesal Adi Putra meninju udara.

Kesal karena gagal itu yang di rasakan Adi Putra, tapi juga nggak bisa berbuat apa-apa memandang wajah cantik itu tertidur pulas ada rasa nggak sampai hati untuk mengusiknya, dengan perasaan berat Adi Putra naik keatas ranjang dan tidur di samping Tiara.

Perlahan Adi Putra merapat kan tubuh nya, " ya nggak papa sayang malam ini kita nggak melakukan tapi ijinkan aku memeluk mu" bisik Adi Putra mencoba menyesuaikan posisi tidurnya.

Tapi belum juga selesai Ambil posisi aman, tiba-tiba Tiara berbalik dan begitu saja merangkul leher nya.

" jlebb..." sontak Adi Putra langsung berubah tegang, sekarang wajah Tiara tepat berada di depan matanya.

" Ya Allah ini cobaan berat" lirihnya dalam hati menatap wajah Tiara, tarikan nafas yang teratur menandakan Tiara tidak sadar dengan kelakuannya.

" Cantik nya bini gue" batin Adi Putra jujur saat menikmati kecantikan wajah sang istri yang tertidur pulas.

Rasa sayang melunturkan nafsu yang tadi menggebu-gebu, ciuman penuh cinta kasih mendarat di kening Tiara setelah itu dengan segenap kasih sayang Adi Putra tidur sambil memeluk erat tubuh Tiara.

1
Tri Setyoweni
seru
Tri Setyoweni
lanjut
Erliza Rosyanda: Asiap 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!