NovelToon NovelToon
Vendrell'S Canvas

Vendrell'S Canvas

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Obsesi / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reenie

Aku sering mendengar orang berkata bahwa tato hanya diatas kulit.

“Jangan bergerak.”

Suara Drevian Vendrell terdengar pelan, tapi tegas di atas kepalaku.

Jarumnya menyentuh kulitku, dingin dan tajam.
Ini pertama kalinya aku ditato, tapi aku lebih sibuk memikirkan jarak tubuhnya yang terlalu dekat.

Aku bisa mencium aroma tinta, alkohol, dan... entah kenapa, dia.
Hangat. Menyebalkan. Tapi bikin aku mau tetap di sini.

“Aku suka caramu diam.” katanya tiba-tiba.
Aku hampir tertawa, tapi kutahan.

Dia memang begitu. Dingin, sok datar, seolah dunia hanya tentang seni dan tatonya.
Tapi aku tahu, pelan-pelan, dia juga sedang mengukir aku lebih dari sekadar di kulit.

Dan bodohnya, aku membiarkan dia melakukannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reenie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gosip Membara

Pagi itu, kamar Liora terasa begitu pengap. Tirai jendela masih tertutup, cahaya matahari hanya masuk sedikit lewat celah kain. Di ranjang, Liora duduk dan wajahnya menatap kosong ke arah cermin.

Biasanya ia menyambut pagi dengan senyum, tapi kali ini wajahnya pucat. Matanya sembab, bibirnya kaku. Ada sesak di dadanya yang tak bisa ia jelaskan. Semua karena satu hal: gosip yang beredar tentang dirinya.

Tok… tok… tok…

Suara ketukan pintu terdengar. Livia masuk ke kamar.

“Liora, sampai kapan kamu mau begini?” tanyanya pelan, lalu duduk di samping sahabatnya. Ia merangkul bahu Liora dengan lembut.

Liora tetap diam. Tenggorokannya seakan terkunci. Setiap kata yang ingin keluar, tersangkut.

Livia menghela napas.

“Aku ngerti kamu sakit hati. Tapi kamu nggak bisa terus sembunyi di kamar. Orang-orang nggak akan berhenti ngomong kalau kita diam saja.”

Tidak ada jawaban. Hanya tatapan kosong ke cermin.

Akhirnya Livia memilih mundur.

“Kalau kamu butuh aku, aku ada di bawah.” Ia berdiri dan meninggalkan Liora sendirian.

Di lantai bawah, toko buku mereka sudah mulai ramai. Beberapa pelanggan masuk, memilih buku, ada juga yang sekadar duduk membaca.

Di balik meja kasir, Livia berusaha tersenyum, meski hatinya kacau. Ia tahu, bisikan-bisikan di luar sana pasti sudah masuk ke telinga para pelanggan.

Tak lama, suara lembut terdengar.

“Non Livia, Liora di mana? Biasanya dia duduk di sini.”

Itu suara Ibu Veli, pelanggan setia. Wanita paruh baya itu terkenal ramah.

“Dia di kamar, Bu. Nggak mau keluar,” jawab Livia lirih.

“Oh, pasti karena gosip itu, ya?”

Livia hanya mengangguk.

Belum sempat mereka melanjutkan obrolan, suara pelan tapi tajam terdengar dari dua pelanggan lain yang sedang berdiri di dekat rak.

“Eh, nggak nyangka ya, si Evianne itu ternyata penggoda juga.”

“Iya. Kemarin katanya dia naik pesawat bareng Vendrell. Dia kan nggak punya uang, pasti numpang dan ngerepotin cowok itu.”

Livia mengepalkan tangannya. Tapi sebelum ia sempat bicara, Ibu Veli yang melangkah maju.

“Maaf, ini toko buku, bukan tempat gosip!” katanya tegas.

Kedua perempuan itu menoleh sinis. Salah satunya mengangkat dagu.

“Lah, memang salah kalau ngomong? Semua orang juga tahu, kan?”

“Apa yang kalian tahu tentang Liora? Tidak ada. Jadi jangan sembarangan nuduh. Jaga mulut kalian!”

Suasana toko hening. Beberapa pelanggan lain pura-pura membaca, tapi jelas mereka mendengarkan.

Wajah perempuan yang ditegur memerah. Ia merasa dipermalukan. Dengan kasar, ia menepuk meja pajangan hingga beberapa buku jatuh.

“Hei, wanita tua! Jangan sok tahu sama saya!”

bentaknya, lalu bergegas keluar dengan langkah keras.

Di kamarnya, Liora menatap ponsel dengan tangan gemetar. Notifikasi komentar terus masuk.

@Girl_lovers : Bener ya, gadis lugu kayak Evianne bisa dapetin Vendrell? Cih, pasti ngincar uangnya.

@Gosip.girl : Masa Vendrell tega ninggalin Selena yang udah nemenin dia dari SMA demi gadis miskin itu.

@Pretty_rose : Kalau bukan karena duit, apalagi? Mukanya aja standar.

@Selenafans : Duh, kasihan banget sih Selena harus mengalah.

Setiap komentar menusuk hatinya. Air matanya jatuh lagi, meski ia berusaha kuat. Ia menutup mata, mencoba menenangkan diri, tapi tiba-tiba ada komentar baru yang membuatnya terhenti.

@Zekes : Jangan seenaknya kalian menghakimi. Kalian tahu apa? Hei para ladies, gosip nomor satu, tapi ngurus diri sendiri aja tidak bisa. Kalian tidak tahu apa-apa soal Liora.

Liora membeku. Matanya berkaca-kaca. Zeke…?

Ia menggulir layar. Ada yang mendukung, ada yang menyerang balik.

@Blueheart : Setuju! Jangan hakimi orang seenaknya.

@Haterqueen : Wah, pembelaan ala cowok sok pahlawan. Mau cari muka ya?

@Selenafans : Eh, Zeke. Kau juga udah mulai membela gadis miskin itu?

@Selenafans : Lihat guys, bahkan Zeke sudah kena hipnotis gadis itu.

@Slenafans : Awas yang sering datang ke toko bukunya nanti kena hipnotis juga.

Zeke melihat balasan itu dan membuka profilnya. Itu adalah teman masa SMA Selena sekaligus fans beratnya. Gadis ini sama seperti Selena sama-sama menjengkelkan apalagi semasa SMA dulu.

Tapi, ada juga yang membalas positif komentar Zeke.

@Bookworm22 : Salut sama Zeke. Nggak semua berani speak up kayak gini.

@Myflowers : Aku udah lama kenal sama Liora. Dia gak mungkin punya niat kayak gitu.

Liora menutup mulutnya dengan telapak tangan. Tangisnya pecah, bukan hanya karena sakit hati, tapi juga karena merasa ada yang membelanya di saat semua orang menjelek-jelekkan dirinya.

Di bawah, Livia ikut membaca komentar itu. Matanya melebar.

“Zeke? Dia sampai turun tangan?”

Ibu Veli mengintip layar ponsel Livia.

“Astaga, gosip ini sudah makin liar rupanya.”

Beberapa pelanggan yang masih ada di toko mulai berbisik-bisik, sebagian membela, sebagian justru ikut menghina. Suasana jadi gaduh.

Ibu Veli menggebrak meja kasir.

“Tolong ya! Ini toko buku, tempat membaca. Kalau mau ribut, silakan keluar!”

Sementara itu, di kamarnya, Drevian duduk termenung. Kata-kata Celeste semalam terus bergema di kepalanya.

“Kalau Liora memang baik, kakak tidak keberatan melihatmu bersama Liora.”

Tapi gosip yang beredar membuat pikirannya bercabang. Apa Liora benar seperti yang orang-orang bilang? Atau justru semua itu fitnah?

Drevian takut jika kakaknya malah mempercayai gosip-gosip yang tidak benar itu. Ia menutup wajahnya dengan tangan. Bayangan Selena, gadis yang sudah lama mengincarnya, muncul kembali. Hatinya kacau.

Di ruang dosen, Celeste Vendrell yang sedang istirahat makan siang membuka media sosial. Matanya melebar saat membaca thread panjang soal gosip Liora.

Ia menggeleng pelan, lalu berhenti di satu komentar. Nama yang muncul membuatnya kaget.

“Zeke?” bisiknya. Ia membaca lagi. Semakin yakin bahwa adiknya tidak asal bicara.

“Jadi, memang benar...” gumamnya, matanya memandang kosong. Ada rasa penasaran yang makin besar di dalam dirinya.

Sementara itu, di kamarnya, Liora kembali menutup wajah dengan bantal. Air matanya tak berhenti mengalir. Ia tahu gosip itu belum selesai. Justru mungkin baru dimulai.

Dan di luar sana, toko buku yang biasanya jadi tempat tenang, hari itu berubah jadi arena gosip yang membakar.

"Gak tahu malu ya ternyata Evianne itu. Masa merebut pacar orang." ucap salah satu pelanggan perempuan.

"Eh, kalian baca gak komentar tadi. Jangan sampai kita kena hipnotis juga. Duh aku gak mau lagi deh ke toko buku ini. Jangan-jangan dia pakai pelet makanya pelanggannya ramai setiap hari." ucap pelanggan itu lagi.

Mendengar itu, Livia ingin menampar perempuan yang bicaranya arogan itu. Tapi Ibu Veli menahan Livia dan Ibu Veli yang maju.

"Heh gadis! Kamu jangan sok tahu ya. Banyak orang datang ke sini karena menyukai tempat ini dan kamu malah merusaknya dengan bilang ini pakai pelet?"

Ibu Veli membentak.

Pelanggan itu juga merasa malu lalu keluar. Sama seperti pelanggan perempuan diawal tadi, tak ada yang berani melawan Ibu Veli. Beliau seorang Ibu, dia tahu mana yang baik dan mana yang tidak.

"Bu Veli. Terima kasih." isak Livia.

Ibu Veli lalu menenangkan Livia supaya amarahnya mereda. Toko buku yang menjadi tempat kehidupannya malah dirusak orang lain dengan perkataan yang tidak benar.

1
Reiko
Menarik juga ceritanya. Beda dari yang lain
Leira
Livia suka cari gara-gara yahaha
Leira
Tatoo...🤯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!