Wang Bao pemuda pekerja keras menyelamatkan sepupunya dari sebuah kecelakaan, namun malah tertabrak dan melakukan transmigrasi ke dunia lain memasuki tubuh pemuda yang memiliki nama yang sama dengannya. Di dunia tersebut jiwa Wang Bao masuk ke dalam tubuh tuan muda dari keluarga bangsawan, mengetahui hal tersebut Wang Bao sengat senang hidup dengan kekayaan Wang Bao berpikir akhirnya tiba kesempatan untuknya bersantai tanpa harus bekerja mati-matian untuk mencari uang sayangnya ternyata Wang Bao terjebak ke dalam keluarga seniman beladiri, yang mengutamakan kekuatan membuat Wang Bao berpikir untuk melarikan diri dari dunia bela diri tapi semakin ingin melarikan diri Wang Bao semakin terjebak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wilayah Sekte Zhongnan
"I-itu karena kau begitu kurus, Wang Bao lihatlah kau seperti mayat hidup kulitmu begitu putih dan pucat terlihat begitu lemah dan sangat ringkih, aku banyak melihat pengemis sekurus dirimu saat berkeliaran dijalan dulu." Long Wei berbicara jujur sesuai pengalaman hidupnya.
"Long Wei kau keterlaluan!" Wang Bao marah merasa lebih terpukul kerena Long Wei sendiri yang mengatakannya.
Dada Wang Bao naik turun, napasnya menjalar cepat lalu tiba-tiba duduk begitu lesu tanpa mengungkit lagi.
"Sudah lah, Ayo Long Wei! Anak manja dengan wajah miring pun berani sombong." Ucap Wang Bao berjalan pergi dengan lesu keluar, lalu Long Wei mengekor dibelakangnya.
Merasa tersinggung dengan perkataan Long Wei, membuat Wang Bao frustasi.
"Eh? Wang Bao kita mau kemana?" Tanya Long Wei, buru-buru membungkus makanan yang masih tersisa lalu berlari mengejar Wang Bao.
"Tuan?" Orang yang duduk di bagian atas tadi hendak mengejar, tapi tertahan.
"Kenapa?" Tanya salah satu rekannya, heran karena ia melepas orang yang jelas-jelas telah menghinanya, "Mereka sudah menghinamu," Tuturnya karenamerasa tersinggung dengan kalimat terakhir Wang Bao.
"Kalau kau mengejar mereka itu berarti wajahku benar miring dimatamu?" Tanyanya dengan emosi.
"Tidak tuan muda," Jawabnya dengan nyali menciut.
"Tidak perlu menyulitkan diri hanya karena pengemis seperti mereka."
Wang Bao berjalan pelan diikuti oleh Long Wei, mereka sampai didepan penjual kain. Kemudian Melihat-lihat warna dan bahan yang cocok untuk dibeli.
"Tuan silahkan dilihat-lihat." Sambut siyang punya usaha kain, tersenyum begitu ramah pada mereka.
Menawarkan berbagai kain dan warna pada Wang Bao dan Long Wei.
"Tuan, berikan beberapa pakaian untuk orang ini." Wang Bao mendorong Long Wei kedepan untuk diukur tubuhnya dan diberikan kain yang layak pakai.
"Kenapa? Saya tidak punya uang untuk membeli kain Wang Bao," Ucap Long Wei, segera mundur karena malu.
"Kubelikan beberapa pakaian untukmu, kalau kau sudah jadi seniman beladiri hebat datanglah dan bayar hutangmu ini." Wang Bao mendorong Long Wei ke depan lagi.
"Tuan akan saya tambah beberapa keping uang, tapi tolong mandikan dia dan beri pakaian baru untuknya."
"Nah, Pergilah." Wang Bao mendorong Long Wei yang masih mematung.
Long Wei mengangguk setuju, mengikuti pelayan toko dan mengambil lima pakaian baru yang ditawarkan pelayan dan membantunya mengukur pakaian.
Setelah lama memilih Long Wei berlari keluar tidak sabar menunjukkan pakaian barunya.
"Lihatlah!" Long Wei berputar menunjukkan pakaian baru miliknya pada Wan Bao.
"Bagus! Ayo pergi!"
Wang Bao pergi disampingnya Long Wei terlalu gembira memeluk beberapa pakaian baru yang dibelikan Wang Bao untuknya.
"Kau suka?" Tanya Wang Bao.
Long Wei mengangguk, tertawa senang memamerkannya deretan gigi-giginya.
"Lihatlah bagaimana enaknya punya kekuatan dan uang, kau bisa melakukan apapun jadi Long Wei kau harus berlatih mati-matian jika sudah sukses datang padaku dan bayar hutangmu ini, aku tentu tidak memberikan secara cuma-cuma kau harus berusaha jika ingin mendapatkan sesuatu."
"Iya aku janji," Jawab Long Wei.
"Tapi kau harus datang membayarnya secepat mungkin karena setiap tahun aku memberimu bunga sepuluh persen dari harga pakaianmu itu, jadi berlatihlah dengan keras."
"Banyak sekali, bagaimana aku membayarnya?"
"Itu urusanmu, sekarang aku adalah debiturmu hahah!!!"
"Kau ternyata licik Wang Bao." Long Wei menggerutu menyesali telah mempercayai Wang Bao.
"Kuberikan pelajaran hidup yang berharga, pertama jangan mudah cepat percaya pada orang lain."
'Aku akan menjebak banyak orang, membuatnya berhutang padaku dan menunggu dibayar dengan bunganya maka aku akan hidup sejahtera sepanjang hidupku hahaha...' Wang Bao berkhayal menjadi orang kaya.
Wang Bao punya ide baru, sudah tidak marah dan tidak terlihat lesu lagi. Senyuman di pipinya mereka melangkah begitu ringan pergi mencari tetua Yungjie dan Yingjie.
"Wang Bao, kau terlalu aneh," Celetuk Long Wei.
Wang Bao memutar kepalanya tersenyum begitu ramah, "saya aneh kenapa Long Wei?" Tanya Wang Bao.
"Eh, tidak kok!" Long Wei bergidik, memilih diam daripada melihat Wang Bao bertingkah begitu aneh.
Perjalanan kembali dilanjutkan, memasuki wilayah sekte Zhongnan semakin banyak terlihat anak-anak dengan pakaian yang serupa berkeliaran di jalan-jalan kota.
Kereta melaju cepat membelah jalan, lalu berhenti didepan gerbang tinggi dan lebar. Kereta berhenti sebentar melapor pada penjaga.
Penjaga melihat tetua Yingjie dan Yungjie di dalam kereta dan langsung membukakan pintu gerbang.
Setelah memasuki gerbang barulah mereka benar-benar memasuki wilayah sekte Zhongnan.
"Kalian masih belum resmi menjadi murid sekte Zhongna belum boleh melewati gerbang ke dua kalian cari penginapan disekitar sini, dan untuk Wang Bao akan kubawa menemui seseorang sebentar."
Mereka berpisah setelah memasuki gerbang, Yungjie membawa Long Wei sedangkan Wang Bao ikut dengan Yingjie.
Yingjie membawa Wang Bao menuju paviliun obat sekte Zhongnan, begitu masuk tercium aroma obat dimana-mana, setiap sudut dinding tergantung daun herbal yang dikeringkan.
"Kau sudah datang?"
Seorang laki-laki paruh baya terlihat sibuk menumbuk obat-obatan.
"Muchen tolong lihat kondisi anak ini, aku membawanya dari klan Wang." Yingjie menyerang Wang Bao.
Muchen menyelidikinya matanya naik turun melihat Wang Bao dari ujung kaki samping ujung rambut.
"Apa anak ini yang katanya bangkit dari kematian itu?" Tanyanya.
"Iya, tubuh miliknya sepertinya mengalami penyimpangan Qi, dan maridian ditubuhnya rusak," Yingjie menjelaskan.
Muchen berpikir sejenak, lalu tidak lagi melihat Wang Bao malah melanjutkan kembali pekerjanya.
"Aku tidak mau!" muchen menolak permintaan yingjie.
"Kenapa?" Tanya Yingjie agak terkejut, baru kali ini melihat Muchen menolak pasien.
"Kenapa kau tanya?" Nada bicara Muchen meninggi melempar penumbuk obatnya dan menunjuk-nunjuk ke wajah Wang Bao.
"Leluhurnya membunuh banyak leluhurku, sampai aku dan orang tuaku harus hidup menderita puluhan tahun hanya karena kakek buyutnya begitu serakah ingin menguasai dunia!"
Wang Bao mundur beberapa langkah karena Muchen menyudutkannya.
"Muchen apa yang kau lakukan." Yingjie menarik Wang Bao ke belakangnya memblok Muchen supaya tidak mendorong Wang Bao lagi.
"Kenapa kau membawanya kesini, padahal kau tahu betul aku sangat anti ajaran sesat Unortodoks!!"
"Muchen!" Yingjie meninggikan suaranya lebih galak dari Muchen.
"Muchen, yang berbuat adalah leluhurnya Kenapa kau salahkan padanya yang tidak tahu apa-apa. Kau tau dan semua orang tau anak ini hanyalah alat agar orang-orang dari ajaran ortodoks agar bisa menekan ajaran Unortodoks tidak berulah."
"Menekan katamu, orang bar-bar seperti mereka seharusnya tidak boleh dibiarkan hidup."
Wang Bao bingung tidak paham kenapa harus ikut terlibat dalam perdebatan dendam masa lalu mereka, sedangkan ia sama sekali tidak ada keinginan untuk berada disana.
"Muchen!!" Yingjie membentaknya.
"Kakek Yingjie!" Wang Bao menyela perdebatan mereka, "Cukup jangan dilanjutkan!" Teriaknya menghentikan perdebatan mereka berdua.
Muchen dan Yingjie sama-sama diam tidak lagi membuka mulut.
...***...