Novel Ketigabelas💛
Kirana adalah seorang ibu tunggal dengan satu orang anak perempuan yang masih SMP. Suatu hari, Sienna, putri dari Kirana, bersama dengan teman-temannya dan didampingi oleh sang ibu, datang ke sebuah konser boy group asal Korea Selatan, Stray Kids.
Tanpa sengaja Kirana bertemu dengan Hyunjin, center dari grup idola tersebut dan secara ajaib mereka saling jatuh cinta. Segala kerumitan terjadi setelahnya. Namun bukannya membuat hubungan mereka berakhir, hubungan Kirana dan Hyunjin malah terjalin lebih kuat.
Bagaimana kisahnya? Apakah akhir bahagia akan Kirana dan Hyunjin dapatkan?
Unofficial Soundtrack: Always Love (D4vd ft. Hyunjin)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lalalati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28: Kirana dan Putrinya
"Enggak sama sekali," elak Kirana. Ia tidak ingin membahas hal seperti ini lebih lanjut. Maka dari pada menimpali sikap Oscar ya g terlihat curiga padanya, lebih baik ia melarikan diri. "Sienna nginep bareng Bunda aja ya?"
"Okay, Bun."
Kemudian Kirana dan Sienna pergi ke kamar yang baru saja Kirana pesan. Beberapa kamar ke kanan dari kamar itu adalah kamar Oscar dan Giselle.
"Bun, ini mewah banget kamarnya!" Sienna terperangah melihat betapa cantiknya kamar itu. Ia sibuk melihat-lihat ke setiap sudut kamar itu dan tak henti-hentinya terperangah.
Kirana hanya duduk di sofa melihat sang putri yang berlari ke sana ke mari. Ia senang melihat sang putri yang begitu terkesan dengan 'hadiah' pemberian dari Hyunjin ini. Diam-diam Kirana mengambil gambar Sienna yang terlihat senang dan mengirimkannya pada Hyunjin.
Kirana: (mengirim foto)
Kirana: Babe, terima kasih. Sienna sangat senang dengan kamar ini. Katanya kamarnya indah sekali.
Setelah puas, Sienna duduk di samping Kirana. Kirana pun segera mematikan layar ponselnya dan menyimpannya di saku rok yang ia kenakan.
"Jadi, Bunda gak akan ngasih tahu aku pacar Bunda itu siapa?" ujar Sienna to the point. Ia sangat penasaran.
"Pacar apaan sih, Princess. Bunda gak punya pacar, kok," dusta Kirana.
"Kenapa sih nyembunyiin hal itu dari aku? Katanya bunda gak akan rahasia-rahasiaan sama aku?" gerutu Sienna.
"Bukan pacar, Baby. Cuma kenalan aja."
"Tapi dia sampai bayarin Bunda tiket first class sama kamar hotel sebagus ini? Gak mungkin kalau gak ada apa-apa antara Bunda sama dia."
"Iya...." Kirana memutar otak mencari alasan. "Dia memang lebih dari berkecukupan. Jadi kasih tiket first class dan sewain kamar semahal ini bukan masalah buat dia."
"Wah, tajir dong? Lebih tajir mana sama Tante Giselle?"
"Hush, gak boleh bandingin kekayaan orang kayak gitu, Princess," tegur Kirana.
"Gak apa-apa dong, Bun. Kan pengen tahu. Terus dia orangnya gimana? Kalau baik, udah aja Bunda nikah sama dia," saran Sienna.
"Kamu ini, emang nikah segampang itu?" Kirana sedikit salah tingkah.
Menikah dengan Hyunjin? Rasanya itu terlalu mustahil untuk bisa diwujudkan.
"Kenapa enggak? Ayah aja nikah gak lama setelah cerai dari Bunda?" Sienna mengingatkan.
"Bunda bukan ayah kamu, Baby. Bunda gak pengen nikah lagi hanya karena dia baik dan tajir. Untuk menikah lagi, Bunda harus bener-bener mikirin lagi. Bunda pernah gagal sekali, jangan sampai gagal untuk yang kedua kali. Jadi rasanya Bunda masih belum siap."
"Tapi aku tuh khawatir kalau Bunda udah pergi solo traveling. Pengennya Bunda tuh punya pasangan biar aku gak kepikiran kalau apa-apa."
"Kepikiran kenapa coba, Baby? Bunda justru happy banget bisa jalan-jalan sendiri kayak gitu."
"Tapi Bunda gak sedih 'kan kalau aku pergi sama ayah dan Tante Giselle?" Sienna sering merasa khawatir juga saat ia harus bersama sang ayah dan istrinya sementara sang ibu menjadi sendirian.
"Ya enggak dong, Princess. Bunda malah seneng karena hubungan kita semakin membaik. Yang terpenting bagi Bunda adalah Bunda sama Ayah kamu masih satu visi dalam hal merawat kamu. Cerainya Bunda sama Ayah, bukan berarti ngebuat kamu jadi anak yang broken home. Justru Bunda bersyukur banget kamu bisa deket sama Giselle."
"Bunda gak tahu aja, sebenernya aku selalu ngerasa sedih kalau ngelihat ayah sama Tante Giselle. Dalam hati kecil aku, aku pengennya ayah sama Bunda lagi."
"Baby..."
"Gak apa-apa, Bun. Itu cuma curhat aku doang aja. Aku tahu udah gak mungkin ayah sama Bunda balik lagi. Ayah udah terlanjur jahatin Bunda dan nikahin Tante Giselle. Makanya aku pengen Bunda dapetin pengganti ayah yang jauh lebih baik dari ayah. Jadi kayak satu sama gitu loh, Bun."
"Kamu kok ngomongnya dewasa banget." Kirana mencubit kedua pipi Sienna dengan gemas. Ia terharu karena putri kecilnya kini bisa berpikir seperti itu. "Tapi nikah itu bukan kayak lagi main bola yang ada skornya segala."
"Iya aku tahu, Bunda. Tapi ya udah gak apa-apa. Aku bukan anak kecil lagi. Bagi aku yang terpenting sekarang adalah ayah dan bunda harus bisa sama-sama bahagia dengan pasangan masing-masing, asalkan jangan sampai lupa sama aku aja."
Kirana membawa Sienna ke dalam pelukannya. "Enggak dong, Princess. Pokoknya kalau Bunda nanti ketemu sama jodoh Bunda lagi, dia harus bisa sayang sama kamu. Kalau enggak, Bunda gak akan mau nikah sama orang itu."
