Cassandra adalah seorang wanita yang tak punya keluarga kecuali adik kandungnya. Ia sangat menyayangi adiknya.
Suatu hari ia mengandung anak dari seorang CEO yang kaya raya. Namun ia memilih bungkam agar tak ada yang mengetahuinya. Padahal anak itu sangatlah penting bagi CEO.
Suatu hari keduanya tak sengaja bertemu dengan CEO. Anak itu menatap lekat kearah CEO namun dengan cepat Cassandra meraih putri semata wayangnya.
"Cassandra"...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 28
"asal kau tutup mulut, akan ku turuti permintaanmu Mattew!" ucap Grace tanpa menoleh.
"tunggu nona Gracia!" Mattew bangkit dari ranjangnya dan meraih pundak Grace.
Kini mereka saling berhadapan. Mattew menekan tubuh Grace didinding, "apa yang kau lakukan Mattew!"
"aku hanya ingin mengingatkan dirimu... Tiga hari kedepan aku punya banyak waktu senggang. Setelah itu aku tak punya banyak waktu. Jadi temui aku besok malam ini disini. Kita akan bersenang senang semalaman nanti sayang!" bisik Mattew.
"lepaskan aku! Aku akan usahan cari waktu nanti. Dan jangan menyalahkanku jika aku terlambat", sahut Grace.
Mattew mengangguk angguk, "it's oke sayang, aku tunggu kau malam ini".
Grace memalingkan wajahnya dan meninggalkan Mattew sesegera mungkin.
"dasar baj*ngan! Aku belum memikirkan rencana untuk melenyapkannya, dia sudah mau mengajakku tidur lagi malam ini", gerutu Grace sambil berjalan dengan tergesa gesa.
Grace menoleh kesana kemari, melihat keadaan sekitar ada yang mencurigakan atau tidak.
Dia berharap tak ada yang mengenalinya setelah dirinya memakai masker dan penutup kepala.
Dan benar saja, orang suruhan Justin bisa kecolongan. Kehilangan jejak Grace begitu saja.
"si*l! Kemana wanita yang tadi? Bisa bisa bos marah besar kalau kita lalai",
......................
Cassandra meraih dengan cepat putrinya dari tangan Deril.
"tuan Deril saya peringatkan sekali lagi. Tolong jangan ganggu keluarga kecil saya. Biarkan kami bahagia",
"bahagia? Kau juga akan bahagia bersamaku Cassandra! Jujur saja sejak bertemu denganmu entah kenapa bayanganmu selalu muncul dihidupku. Jadi apa yang kau ragukan dariku!"
Ditengah perdebatan mereka berdua, Naina sudah selesai berbelanja.
Saat Naina kembali, dia sudah mendapati Cassandra dan Aleta tak ada ditempat semula.
Naina mendengar sebuah keributan. Ia menajamkan penglihatannya dan ternya disana ada Cassandra, Aleta, Deril dan Justin.
"hah... Deril? Jadi dia... aku harus kesana", Naina mempercepat langkah seribu bayangan.
"oh... Jadi ini yang namanya tuan CEO Deril Antonio yang terhormat! Untuk apa kalian kemari?"
Deril memutar kepalanya, dia malas sekali harus mendebat Naina.
Karena menurutnya dia tak ada urusan sama sekali dengan Naina.
"bukan urusanmu Naina!" gertak Deril.
Mata Naina melotot, "oh... Jelas ini urusanku tuan Deril. Kau itu..."
"apa..! Aku ini ayah kandung Aleta. Kau mau memisahkanku dengan anakku!"
Keduanya berdebat, "baru sekarang kau mengaku sebagai ayahnya? Kemana selama ini?"
"hey... Kau tanya sahabatmu ini! Kenapa dia malah menghindariku dan pergi menjauh? Jadi ini bukan kesalahanku! Kau mau mendebatku tapi menyembunyikan faktanya!"
Mendengan ucapan Deril seketika mulut Naina langsung terdiam.
Dia merasa semua yang dikatakan Deril benar adanya. Bukan Deril yang meninggalkan Cassandra, akan tetapi Cassandra lah yang menghindari Deril selama ini.
Cassandra begitu muak mendengar perdebatan mereka, "cukup..! Beri aku waktu Deril. Aku akan memikirkan semuanya. Aku juga memikirkan perasaan Aleta".
"aku beri waktu kau tiga hari Cassandra. Lebih cepat lebih baik. Karena aku tak mau terjebak oleh akal akalan Grace", ucap Deril.
"satu lagi, jangan coba coba kabur dariku. Kau tahu kan siapa aku? Sampai lubang semut pun aku mampu menemukanmu!" sambung Deril.
"jangan mengancamku. Aku akan menepati janji", sahut Cassandra, memutarkan badannya dan melangkah pergi.
Namun Deril menahannya, "tunggu!"
"apa lagi?"
"ini kartu namaku. Hubungi aku jika kau sudah tahu jawabannya", Deril memberikan kartu namanya, guna Cassandra lebih cepat menghubunginya.
...----------------...
Malam ini Angel dan Robert bersantai di tepi pantai dengan menikmati makanan yang serba mewah.
Saat baru saja menikmati hidangannya, mata Robert terfokus pada seseorang yang berjalan di tepi pantai.
"itukan Grace. Kenapa harus bertemu dengannya disini sih", batinnya.
"sayang... Aku mau tambah sesuatu dulu ya. Kamu juga mau?" tawar Robert.
"boleh... Aku mau tambah minumnya satu lagi ya", jawab Angel.
"oke... Tunggu ya..." ucap Robert sambil mengecup kening kekasihnya itu.
Robert segera bersembunyi agar Grace tak mengetahui keberadaannya.
Grace menepati janjinya untuk bertemu dengan Mattew malam ini.
Setibanya di villa, Grace tak mendapati Mattew disana. Namun ranjangnya tertata rapi dan bertaburan bunga bunga.
"apa apaan ini? Jijik sekali aku melihatnya. Apa Mattew sedang keluar? Ini kesempatanku", gumam Grace.
Ia mencoba mencari cari minuman beralkohol disana. Ternya ta benar, Mattew menyimpannya di dalam lemari.
Grace menyiapkan semuanya. Pertama ia menuangkan sebuah serbuk dan diratakan di gelas kecil agar Mattew tak mencurigainya nanti.
Namun niat hati ingin menjebak Mattew, ternyata ada sebuah kamera tersembunyi disana.
Mattew hanya tersenyum melihat rekaman video itu di ponselnya.
Cekrek...
Mattew membuka pintu, dan sudah melihat Grace yang duduk disana.
"kau tunggu apa lagi nona Grace? Gantilah pakaianmu dengan ini", ucap Mattew sambil melemparkan sebuah piyama seksi yang baru ia belikan.
Grace menuruti kemauannya dan menuju kamar mandi, "lihat saja Mattew. Habis sudah kau malam ini".
Mattew melihat kearah gelas yang tadi dioleskan sesuatu oleh Grace. Ia menukar gelasnya, menuangkan sebuah minuman beralkohol kedalamnya.
Grace keluar dari kamar mandi dengan tersenyum.
"kau yang menyiapkan ini semua nona Grace?"
"iya... Aku ingin minum. Sebelum melakukannya denganmu", Grace mencari alasan.
Mattew memandangi tubuh Grace dari atas ke bawah, "kau sungguh seksi nona".
Grace mulai menggoda Mattew. Ia mendorong tubuh mattew sampai terlentang diatas ranjang lalu naik keatasnya.
Grace mulai membuka celana Mattew perlahan. Dan melaksanakan tugasnya tanpa disuruh.
"memalukan! Dasar jal*ng", batin Mattew.
Mattew masih menahan dirinya, "bagaimana kalau kita minum dulu nona, sshh.. Ahh..."
Grace menghentikan aksinya. Dia tersenyum dan segera turun dari ranjang.
Grace meminum minuman yang sudah dituangkan oleh Grace.
"minumlah Grace. Kau lah yang akan tidur terlebih dahulu. Dan aku yang akan memuaskanmu nanti", batin Mattew.
Grace tidak mengetahui jika gelasnya telah ditukar dan ditambahkan obat perangsang, agar dirinya semakin menjadi jadi nantinya.
Baru dua menit, Grace sudah merasakan sesuatu pada dirinya. Dan juga merasakan ngantuk.
tiba tiba dirinya melepaskan seluruh pakaiannya dan bergerak kesana kemari, "ada apa denganku tuan Mattew? Dan kenapa aku juga merasa sangat mengantuk?"
"mari kita berpesta sayang..." ucap Mattew.
Tiba tiba tubuh Grace ambruk di pelukan Mattew. Ia tersenyum menyeringai, "dasar bod*h! Niat mau menjebakku. Kau sendiri yang kena!"
Tubuh Grace sudah tak terhalang benang sehelai pun. Dia sendiri yang melepaskan pakaiannya sendiri.
Mattew mengikat tangan dan kakinya, "saatnya aku lebih leluasa bermain dengan tubuhmu jal*ng!"
Setelah puas bermain, Mattew menyiramkan segelas air ke wajah Grace.
"au...shh..." mata Grace terbuka perlahan, "apa apaan ini tuan Mattew! Lepaskan aku! au.. Sakit.. Apa yang sudah kau lakukan padaku!" teriak Grace yang merasakan bagian sensitifnya sedikit sakit.
"tenang sayang, bukankan aku sudah bilang aku ingin kita bersenang senang. Tapi tadi sama sekali tak ada perlawanan darimu. Itulah sebabnya aku mau kau melawan kali ini",
"apa maksudmu!"
"kau mencoba menjebakku kan tadi? Kau pikir aku tak tahu?" ucap Mattew dengan senyum yang mengerikan.
Cetar...!! Sebuah cambukan dari ikat pinggangnya mendarat di paha Grace.
"aw... Sakit!"
Cetar... Cetar..! Berkali kali Mattew mencambuk Grace dengan ikat pinggangnya.
"ampun tuan Mattew! Maafkan aku jangan siksa diriku! Akan aku turuti semua kemauanmu asal kau tak menyiksaku lagi.. Hiks.. Hiks..." ucap Grace sambil terisak.
"maaf katamu! Apa jadinya jika aku meminum minuman ini hah! Pasti kau akan membunuhku. Dan aku akan mati konyol disini!"
Cetar...! Sekali lagi Mattew mencambuk tubuh Grace.
"ampun tuan! Aku janji akan memuaskanmu tapi jangan siksa diriku.."
Seluruh tubuh Grace sudah memerah akibat cambukan dari Mattew. Badannya terasa lemas. Ia pasrah jika Mattew berbuat apapun pada dirinya.
Disitulah Mattew membuka semua ikatan tubuh Grace, dan dia pun ambruk sangat tak berdaya.
Mattew melakukan hal itu lagi dengan sangat kasar, "hentikan tuan.. Ini sangat sakit. ah.... Tolong tuan! Jangan menyakitiku lagi!" Grace memohon.
Namun Mattew tak memperdulikan Grace yang memohon padanya, "aku tak peduli nona Gracia! ini akibatnya kau menantangku!"
Grace benar benar merasa sakit. Bukan kenikmatan yang ia rasakan namun sakit batin dan fisik karena merasa sudah dilecehkan oleh Mattew.
...****************...
Lagian siapa suruh main main sama mafia.. Grace.. Grace..
Siapa disini yang mau nungguin Cassandra happy ending sama Deril??
Eh... Tak semulus itu.. Banyak rintangan yang harus mereka lalui loh...
Yuk tinggalkan jejaknya, LIKE KOMEN DAN VOTE jangan lupa terbangkan hadiahnya.. Thank you 🥰🥰
Follow ig author @riiyamariiya