leni yang ditinggalkan oleh kekasihnya itu dan bahkan tidak bertanggung jawab atas bayi yang ada didalam kandungan nya, hal itu membuat leni diusir dari desanya karena dianggap aib oleh warga setempat
leni akhirnya berjuang sendirian untuk menghadirkan bayi itu kebumi namun dirinya terpaksa harus meninggalkan bayi itu dipanti asuhan karena tak punya uang untuk merawat nya
dendam yang terselimuti nasya karena ulah Vanes yang membully nya itu membuatnya dioperasi dan merubah penampilan nya untuk membalaskan dendam nya dan juga mencari ayah kandungnya untuk menghacurkan pria itu sama seperti pria itu yang sudah menghacurkan ibu Leni ibu kandungnya itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jell linaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
28. rencana raquel
" Huss, " Raquel melemparkan tas nya begitu saja ke sembarang arah kemudian langsung berbaring ditempat tidur
" Hem, Kira-kira apa ya yang mesti gue lakuin selajutnya, kayaknya the point aja deh gue males kalau harus berbelit-belit "
Tok
Tok
" Masuk " Singkat Raquel setelah mendengar suara ketukan pintu, leni kamudian membuka pintu masuk lalu duduk di kasur
Raquel kemudian bangkit dan langsung duduk setelah kedatangan leni yang duduk disamping nya
" Gimana hari pertama kamu?"
" Lumayan, baru sekali jalan, aku udah ngebuat vanes bimantara itu ngerasa utang budi sama aku "
" Bagus, ya jalan kedua langsung aja ke intinya sekarang, kamu deketin alex "
" What, secepat itu?', aku harus ngebales perbuatan vanes dulu ma, dan ngasih pelajaran buat bianca dan eliza "
" Terserah kamu, kan bisa sambil-sambil masalahnya sekarang mama udah gedek banget sama pak bara, papah kamu itu, kamu harus cepat ngancurin dia raquel, kamu harus ingat bagaimana perbuatan dia terhadap mama, dan juga... " Jelas Leni yang belum selesai berbicara namun sudah dipotong oleh raquel
" Oke fine, sekarang mama biarin raquel sendiri dulu, buat mikirin apa rencana selajutnya "
" Nggak, nggak bisa gitu raquel, mama harus bantu kamu, biar cepet okee, dan semuanya bisa cepat selesai "
" Oke apa rencana mama sekarang?"
" Untuk hal pertama, coba deh kamu ingat semua perbuatan mereka terhadap kamu "
" Perbuatan vanes dan teman-temannya, semenjak kamu masuk kesekolah baru kamu itu "
" Lo sengaja mau nempel-nempel alex " marah vanes dengan langsung menarik rambut gadis itu
" Inget yaa cupu lo nggak usah deket-deket sama alex dia itu cowok gue " lanjut nya dengan mendorong nasya hingga jatuh tersungkur
**
Bianca mengulurkan kakinya nasya yang hanya berfokus pada uang tersebut pun akhirnya jatuh kelantai dan ditertawakan terbahak-bahak oleh seluruh seisi kantin
" Teryata aku dikerjain, teryata mereka benar-benar jahat yaa " batin nasya,
" Aduu sih cupu kasihan banget sih, makanya kalau nggak punya duit nggak usah sok-sokan kekantin, mending beli gorengan aja didepan sekolah " pintah vanes seisi kantin kembali tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan nya
**
" Aku dimana?' kalian ngapain bawa aku kesini ?"
" Banyak nanya deh lo, guyss buruan pegangin dia " Ucap Vanes, bianca dan eliza pun langsung memegang kedua tangan nasya dengan erat sehingga gadis itu merasa kesulitan untuk bergerak
Vanes langsung menarik rambut gadis itu dengan keras sehingga membuat nya menjerit kesakitan sedangkan alex hanya tersenyum puas saat melihat nasya diperlakukan dengan buruk
" Hai guys " Ucap vanes mengeluarkan botol berisi air got dari dalam tas nya
" Apaan sih itu ?" Tanya bianca dengan jijik saat melihat botol berisi air peceran yang sepertinya sangatlah jorok
" Udah lo berdua agak minggir, pengangin yaa nih cewek, jangan sampai lepas " titah vanes kemudian membuka botol berisi air got itu dan langsung menyiram nya keatas kepala nasya
Alex hanya diam tersenyum smirk bianca tak mengerti apa maksud pria itu dia hanya menyingkir saat alex berjalan ke arah nasya dengan membawa sebuah botol berisi minuman basi yang dicampurkan dengan alkohol
Alex kemudian mengakat kepala gadis itu keatas dia membuka tutup botolnya dan langsung menorobos minuman itu kedalam mulut nasya
Nasya tak bisa berbuat apapun tangan nya seolah dipegang erat oleh vanes dan eliza, nasya begitu tersiksa meminum minuman itu rasanya sangat aneh dan bahkan membuat gadis itu mabuk
Sedangkan mereka semua hanya tertawa terbahak-bahak dan tersenyum puas saat melihat nya tersiksa apalagi saat nasya berusaha memberontak dan bahkan sampai menurunkan air matanya
**
" gue tunjukin sama kalian, badut sekolah kita malam ini, sih cupu genderuwo "
" Joget dong cupu kok lo malah diam sih ?" Perintah vanes, nasya pun hanya menurut dan mulai joget
" Hahaha, harus diabadikan nih, tentu aja felicia antariska alakso harus tau kalau anasya alias sih cupu genderuwo lagi berkorban buat dia "
###
Semua perbuatan itu terlihat dibenak Raquel dan bahkan membuat dirinya masih benar-benar benci terhadap vanes
" Perbuatan mereka banyak banget, dan bahkan, sudah membuat aku begitu membenci mereka, kalau ingat itu semua, rasanya aku pengen bunuh mereka hari ini juga "
" Tahan Raquel, redahkan dulu emosi kamu, ingat yaa, kalau mereka mati hari ini, itu artinya penderitaan yang dirasakan belum sebanding, maka dari itu, kamu harus pastikan hidup mereka menderita sebelum membunuh mereka "
" Aku bersumpah, akan menghancurkan hidup mereka, dan mengebuat mereka dipermalukan didepan umum sama seperti mereka mempermalukan aku "
" Begitu dong, yah sudah sekarang kamu istirahat, ganti baju habis itu makan, okee " Jawab leni kemudian langsung beranjak pergi dari kamar raquel
" Huss nggak peduli deh apa kata nyokap, gua pengen bikin mereka semua menderita bahkan hari ini juga, kayaknya gue mesti nyingkirin vanes dulu deh, supaya bisa deketin alex " Ucap raquel seorang diri
Dia kemudian mengeluarkan ponselnya dan kemudian menghubungi seseorang untuk memberitahu kan semua rencananya
Raquel kemudian mengganti pakaian nya, dia mengenakan topi berwarna hitam juga masker untuk menutupi mukanya
Dia keluar dari dalam rumahnya lalu menunggu seseorang didepan pagar rumah nya itu
Tak butuh waktu lama seorang pria datang dengan menggunakan kendaraan bermotor berhenti dihadapkan raquel, pria tersebut bukanlah ardan melainkan orang suruhan raquel yang baru dikenal nya
" Gue harap lo kalau punya waktu jalan sekarang aja, waktu gue nggak banyak " Ucap pria itu
Raquel tak menjawab pertanyaan nya dia hanya naik motor dan menurut, pria tersebut pun langsung menjalankan motornya dan berhenti di sebuah rumah kosong
Yaa lebih tepatnya gedung kosong yang sama tempat vanes dan teman-temannya menyiksa nasya, semua kepahitan itu pun kini kembali terlintas dibenak raquel
Dirinya kemudian turun bersama pria itu dan masuk kedalam rumah kosong itu, setelah masuk sudah terlihat jelas bahwa vanes dan eliza kini sedang kondisi terikat
Dan terus saja berteriak minta tolong untuk dilepaskan
" Siapa lo berdua?' hemm. Lepasin kita nggak " Ucap vanes yang tak dihiraukan oleh raquel
Raquel kemudian menepuk tangan nya sebanyak tiga kali, kemudian datanglah seorang preman dengan membawakan sebuah botol berisi air got
" Saatnya bermain, lo inget nggak, kalau lo pernah ngelakuin hal yang sama ke gue, jadi sekarang nggak ada salahnya dong kakau kalau kita gantian "
" Siapa sih lo?' gue nggak kenal sama lo jangan jadi pengecut yaa buka masker sama topi lo " Jawab vanes dengan marah
" Apa lo bilang?' ulangin sekali lagi " Ucap raquel dengan menarik rambutnya dengan keras dan bahkan sekeras mungkin sampai gadis itu menjerit kesakitan
" Ini baru permulaan " Ucap raquel, dia kemudian membuka botol berisi air got itu lalu menyiram nya ke atas kepala vanes, sama seperti apa yang mereka lakukan terhadap nya
Setelah air got tersebut habis membasahi vanes, raquel kemudian membuang botol nya ke sembarang arah lalu menyingkir dari situ
" Eh tugas lo, gue mau lo pukul dia pakai kayu itu sekeras mungkin, dan lo gue minta lo lakuin hal yang sama ke eliza, hal yang gue lakuin ke vanes tadi ngerti?' dan setelah itu lo juga langsung mukul dia sekeras mungkin pakai kayu itu " Perintah raquel pada anak buahnya
Mereka kemudian melakukan hal yang telah diperitahkan raquel, menyiksa vanes dan eliza bahkan sampai mereka begitu lemah
Vanes dan eliza terus saja berteriak sekeras mungkin namun pukulan itu tak kunjung berhenti, raquel terseyum puas karena akhirnya apa yang dia rasakan selama ini terbayarkan
" Puas banget gue hari ini, bisa bikin dua orang ini ngerasain apa yang gue rasain, selanjutnya tinggal bianca dan alex yang akan ngerasain pembalasan dari gue " Batin raquel
" Gue nggak tau apa masalah raquel sama dua orang itu, tapi sepertinya kasihan banget lihat kondisi mereka " Batin pria itu yang tadi bersama raquel
" Siapa perempuan ini, gue ingat kalau gue dan teman-teman gue pernah ngelakuin hal ini ke nasya, lalu siapa dia nggak mungkin dia nasya, gadis itu udah mati " Batin raquel
" Okeh cukup, sekarang lepasin mereka " Ucap raquel
Kondisi vanes dan eliza kini dipenuhi luka dan lebam bahkan mereka juga sudah pingsan dan tak sadarkan diri
" Bawa mereka ke rumah sakit, urusin semua biayanya, pakai uang yang sudah saya tf paham " Ucap raquel pada anak buahnya itu
" Paham bos "
Raquel kemudian mengajak pria itu pergi, dan mengantarkan dirinya untuk pulang setelah semua urusan nya selesai
" Ini gaji buat lo hari ini " Ucap raquel dengan memberikan uang pada pria itu setelah tiba dirumah nya
Bersambung...