NovelToon NovelToon
Cloud And Sky

Cloud And Sky

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:157.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Angela Jasmine

Jika cinta tak harus memiliki, aku rela untuk melakukannya! Biarkan aku saja yang menanggung akibatnya karena telah menjatuhkan hatiku ke padamu..

Cinta itu seperti matahari yang menyinari bumi, selalu menerangi kegelapan dan tak meminta balasan...

Mungkinkah cinta itu hanya bertepuk sebelah tangan ataukah mendapat balasan?

Inilah kisahku, ikuti aku dan cerita hidupku...

Hai Sky, aku menyukaimu.. By Cloud...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Angela Jasmine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

C & S 28

Hai selamat malam, jangan lupa tap like, rate 5 dan monggo yang mau berbagi poin, terimakasih 🙏

🌺 🌺 🌺 🌺

Claudya lari dengan kesusahan karena tubuhnya terbalut mini dress yang menempel ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya. Meskipun memakai dress sebatas lutut, tapi pilihan gadis itu tidak terlihat begitu seksi dan menyilaukan mata para lelaki yang menatapnya.

Hati Claudya mencelos mengingat ucapan Sky. Apakah benar lelaki tampan itu tak menyukainya?

Sky, aku menyukaimu, oh ralat, aku mencintaimu. Mungkinkah perasaan ini berbalas? Jika tidak, biar aku saja yang memendam rasa ini. Rasa yang timbul entah kapan menghujam penuh damba di hatinya! Batin Claudya sembari memegangi dadanya yang berdegub kencang.

Tatapan gadis itu mengarah pada wanita ayu yang sedang bercakap-cakap dengan sepasang suami istri paruh baya yang notabene orang tua dari Bulan. Claudya baru menyadari bahwa yang sedang merayakan pesta ulang tahun pada hari ini adalah Bulan, kakak seniornya di kampus yang terkenal galak. Wanita yang sedari tadi ditatapnya itu adalah ibunya. Mami juga didampingi oleh om Ricko. Claudya mendekat dan disambut baik oleh pak Maheswara dan istri.

"Oh ini anaknya bu Maura? Cantik sekali ya, persis seperti ibunya, siapa nama kamu, Nak?" tanya bu Dena, istri pak Maheswara, memegang pundak Claudya seraya tersenyum tulus.

"Claudya, Tante!" jawab Claudya.

Ekspresi berbeda ditunjukkan Bulan yang kala itu datang menghampiri orang tuanya yang tengah bercengkerama dengan semua koleganya termasuk salah satunya ibu dari Claudya.

Bulan merasa pesta ulang tahunnya hanya dijadikan ajang bisnis bukan murni untuk dirinya, ditambah lagi ada gadis yang membuat hatinya menahan kesal. Bulan menatap tajam pada gadis yang berdiri di depannya. Claudya yang merasa tak nyaman dengan tatapan yang tersorot padanya dari Bulan lebih memilih membuang muka, mengedarkan pandangan ke segala arah.

"Bulan, ternyata Claudya ini adalah junior kamu di kampus ya? Jangan galak padanya ya, dia ini anak tante Maura, pemilik stasiun radio terkenal di kota ini apalagi kalau bukan heart fm." puji bu Dena pada anaknya dan membanggakan Claudya di depannya. Sedikit kesal hati Bulan saat mendengarnya.

"Iya, Ma. Oh iya, Bulan ke toilet sebentar ya," pamit Bulan pada orang tuanya dan memilih pergi dari tempat yang tidak membuatnya merasa nyaman.

Claudya menatap punggung Bulan hingga gadis itu menghilang dari pandangannya.

🌺 🌺 🌺 🌺

"Mentari, gawat ternyata ada Claudya disini! Dunia sempit banget, bisa-bisanya Mama dan Papa jadi rekan bisnis ibunya Claudya. Ah, aku kesal banget!" pekik Bulan memukul dinding di depannya.

Mentari ditarik paksa Bulan saat menikmati minuman manis berwarna orange yang menyegarkan hingga berakhir di lobby hotel.

"Biarkan saja, toh kita nggak ada urusan sama dia kan!" timpal Mentari dengan santai.

"Kamu kan tahu Claudya itu gadis yang diperebutkan Sky dan Arjuna. Apa kamu nggak merasa posisi kita terancam untuk mendekati buruan kita kalau ada dia?" tanya Bulan memprovokasi Mentari supaya semakin membenci Claudya.

"Kamu tenang saja, nggak akan semudah itu mendekati Sky dan Arjuna. Karena aku yakin mereka berdua hanya ingin bermain - main dengan gadis kecil seperti dia. Apalagi Sky, dia tidak pernah dekat dengan gadis manapun. Aku yakin mereka tidak serius dengan perasaannya." ucap Mentari yakin.

" Justru aku merasa Claudya itu menyukai Sky, pernah sekali aku menangkap basah Claudya berani membentak Arjuna. Jadi bisa aku simpulkan bahwa dia tidak menyukai Arjuna. Dan ini menjadi ketakutanku, aku nggak mau Sky semakin sulit untuk ku dapatkan." ujar Bulan merasa takut yang berlebih menghinggapi hati dan pikirannya. Sampai ia tak sadar kini dirinya menggigit ujung kukunya karena takut lelaki yang ia sukai jatuh ke tangan orang lain.

Bagus! Justru kesempatanku mendapatkan Arjuna semakin terbuka lebar. Dan buat kamu, Bulan, aku tidak peduli sedikitpun bagaimana perasaanmu karena lelaki yang kamu suka lebih memilih Claudya. Hahaha. Batin Mentari sembari menyeringai licik, hanya ia sendiri yang tahu ungkapan hatinya.

"Kamu tahu kan, aku mendekati Claudya karena aku hanya ingin memanfaatkan dia saja? Jadi mari kita buat dua lelaki itu tak menyukainya lagi. Buat citra dirinya menjadi buruk di mata Sky dan Arjuna!" ucap Mentari memulai aksi untuk membuat kejutan pada Claudya.

" Hahaha, kamu keren sekali, apa itu?" tanya Bulan antusias, Mentari menatap ke kanan ke kiri memastikan tak ada orang yang mendengarkan rencananya hari ini. Mentari berbisik di telinga Bulan.

Hingga terbitlah senyum di wajah Bulan, menjadi petunjuk bahwa ide yang digagas oleh Mentari adalah ide terbaik sepanjang masa. Mentari mengeluarkan plastik kecil berisi sesuatu yang akan digunakan untuk menjebak Claudya.

"Rasakan kamu, Claudya! Hahaha," tawa Bulan terdengar puas dan diikuti Mentari yang juga tertawa dengan ide cerdiknya.

🌺 🌺 🌺 🌺

Claudya duduk sendirian di sudut ballroom yang teramat luas, ia merasa bosan. Mami dan om Ricko masih antusias bercengkerama dengan sang penggelar acara bersama dengan anak bungsunya, Bulan. Malam itu Bulan tak henti menampakkan senyum terbaiknya di hadapan para tamu undangan.

Mentari mendekat seorang pelayan yang membawa nampan dan bertanya sesuatu hal, tanpa sepengetahuan pelayan itu, Mentari membubuhkan sesuatu pada dua gelas minuman yang ada di atas nampan. Salah satu dari gelas itu ia bawa di tangannya. Mentari meminta pelayan itu memberikan segelas cairan berwarna merah itu ke arah Claudya.

Sesuai permintaan Mentari, pelayan itu mendekati Claudya dan menawarkan minuman pada gadis itu. Bak gayung bersambut, Claudya mengambil segelas minuman yang sekiranya dapat membantu mengusir rasa haus di tenggorokan dan hendak meminumnya.

Mentari sudah sangat yakin misinya berhasil, saat yang bersamaan seorang pelayan mendekatinya dan meminta Mentari datang ke meja dimana Arjuna berada. Dengan senang hati, Mentari melangkahkan kaki menuju kesana.

Arjuna, aku datang! Rencana satu berhasil, sekarang saatnya aku mendekati malaikat cintaku. Arjuna....

🌺 🌺 🌺 🌺

"Hai, Juna!" sapa Mentari dengan senyum terbaik yang pernah tercipta di wajahnya dan ditujukan pada lelaki bernama Arjuna.

Arjuna mengernyitkan kening, merasa malas untuk menanggapi sapaan dari mantan pacar sebulannya itu.

"Kamu ngapain disini?" tanya Arjuna.

"Bukannya kamu yang menyuruhku datang kemari?" tanya Mentari penuh keheranan.

"Kata siapa?"

"Tadi pelayan yang ada disana!" tunjuk Mentari ke arah pelayan yang tadi menyuruhnya datang menemui Arjuna.

Arjuna menggelengkan kepalanya.

"Mungkin kamu salah dengar dan jangan pernah berharap bahwa aku memanggilmu! Permisi, aku mau mencari teman-temanku dulu." pamit Arjuna masih terdengar sopan lalu meninggalkan gadis itu tanpa rasa bersalah. Mentari menahan kesal namun ia tetap menyunggingkan senyum pada lelaki yang masih ia cintai.

Mentari beranjak dari kursi yang ia duduki sambil membawa minuman yang sedari tadi ada bersamanya dan memberikan gelas itu pada seorang lelaki juga dikenalnya. Lelaki itu meminumnya dengan sekali teguk dan pada saat ia merasa pening dan pandangannya memudar, Mentari memapahnya dan membawa lelaki itu ke sebuah kamar yang ada di hotel mewah tersebut. Kamar yang sudah dipersiapkan oleh Mentari dan Bulan.

Wah efeknya cepat sekali ya! Saatnya kamu bersenang-senang, Bro. Jangan fokus pada Bulan terus, kamu itu hanya mainannya, oh bukan, pion untuk mendapatkan nilai terbaik di kelas. Bodoh sekali kamu, Bro!

Senyum di wajah Mentari hilang saat si lelaki itu mulai meracau tak jelas dan merasakan panas menjalar di sekujur tubuhnya. Mentari segera kabur dari situasi ini. Ia tak mau berakhir berada di kamar ini. Tak mau mendapat senjata makan tuan.

🌺 🌺 🌺 🌺

Beberapa jam kemudian, pesta masih berlangsung. Namun sang putri pemilik acara tak berada di dalam pesta. Tak hanya Bulan yang hilang, Claudya pun tak nampak batang hidungnya. Mentari mencari dua perempuan itu tapi tak juga menemukannya. Karena merasa malas menunggu dan mengantuk, Mentari meminta ijin pulang pada orang tua Bulan.

Sepeninggal Mentari, pak Maheswara kebingungan mencari dimana rimbanya smag putri yang tadi meminta ijin ke toilet. Namun, sudah setengah jam berlalu tak kunjung kembali bersama mereka.

Semua pelayan dikerahkan untuk mencari Bulan. Hingga sebuah pesan masuk ke dalam ponsel milik pak Maheswara dan membuat jantungnya berdegub kencang. Tak mau diketahui oleh para tamu undangan, pak Maheswara mencari keberadaan putrinya ditemani Ricko, kekasih Maura.

Hingga sepasang mata pria paruh baya itu dengan jelas menatap drama pergaulan bebas di hadapannya sendiri. Sang putri telah mencoreng nama baik keluarganya.

Tak menunggu lama dan bingung bagaimana harus menyikapi kejadian yang ada di depan mata, pak Maheswara menarik tubuh gadis langsing itu dengan emosi dan menamparnya.

Plakkk

Tamparan itu tepat memberi jejak tangan di wajah sang gadis. Dan naasnya, gadis itu bernama Bulan Maheswari. Gadis itu terhuyung dengan hanya terbalut selimut tebal menutupi tubuh polosnya. Pak Maheswara mengambil segelas air putih yang ada di atas nakas samping ranjang, nampaknya sudah diatur berada disana. Dan mengguyurkan cairan itu di atas kepala anaknya.

Bulan mencoba menajamkan indera penglihatannya dan manik matanya dengan jelas menangkap bayangan wajah sang ayah yang marah dan kecewa menjadi satu.

Ditatapnya seorang pria yang sama-sama tak memakai sehelai benangpun menutupi tubuhnya tengah terlelap di atas ranjang empuk yang menjadi saksi kunci perbuatan keduanya disana. Bulan menatapnya nanar, cairan bening merembes dari sudut matanya. Sakit, kecewa, marah dan jijik karena menangkap jelas sebuah bercak noda merah yang diyakini itu adalah darah dari selaput daranya yang telah robek.

Bagaimana bisa? Kenapa aku disini? Kenapa aku bisa bersama Rey? Apa yang telah aku lakukan? Bukankah Sky yang menyuruhku kemari? Sky? Sky kamu dimana? Pekik Bulan dalam hati sambil melihat penampilan terburuknya di mata sang ayah yang datang bersama pria dewasa yang memandangnya dengan penuh iba.

🌺 🌺 🌺 🌺

Flashback On

Seorang pelayan mendekati Claudya dan menyerahkan segelas minuman untuknya. Saat ujung gelas itu sudah menempel di bibirnya, aroma dari minuman itu menyeruak masuk indera penciumannya. Mual karena aroma yang aneh untuk dirinya. Dan tepat saat itu juga seorang pelayan yang lainnya memberikan segelas minuman dan diduga oleh Claudya itu adalah orange juice. Tanpa ragu, Claudya meminumnya, ternyata benar dugaannya dan tak berapa lama ia segera mencari toilet karena merasa sesuatu dari dalam perutnya meminta untuk dikeluarkan. Ya, semacam pencahar. Tenang saja, pencahar itu memiliki dosis rendah, hanya membantu si pemilik perut menuntaskan hajatnya sampai selesai tanpa bertele-tele.

Tanpa Claudya sadari, pintu toilet dikunci oleh seseorang dan di depan pintu itu bersandar alat kebersihan dan tulisan Toilet dalam perbaikan. Hingga siapapun yang akan datang kesana pasti akan segera memilih pergi meninggalkan dan mencari toilet lain.

Setelah itu, minuman yang seharusnya di minum Claudya sudah berpindah tangan pada Bulan saat seorang pelayan berbisik padanya bahwa minuman itu dari Sky dan lelaki itu tengah menunggunya di sebuah ruangan. Karena merasa Sky tengah menunggunya, Bulan segera meneguk minuman itu dan berakhir di salah satu kamar hotel bersama Rey.

Dan si pemilik ide brilian itu adalah Dewa. Karena tanpa disadari oleh Bulan dan Mentari, lelaki itu mendengar percakapan mereka dan melihat bungkusan yang dibawa oleh Mentari. Dewa tak bodoh atau terlalu lugu, efek melihat sinetron dan drama yang selalu ditonton pengasuhnya sejak kecil, ia jadi tahu trik ini. Trik menggunakan obat perangsang. (Hati-hati dalam melihat tayangan di televisi ya! 🤭)

Dewa membuat semua drama ini berbalik pada tuannya. Senjata makan tuan. Bahkan ia pula yang mengirimkan pesan pada pak Maheswara meminjam ponsel Bulan yang tertinggal di atas meja, yang untungnya saat itu sedang dibuka, jadi memudahkan jalannya untuk menjebak Bulan.

Pesan yang ditujukan pada pak Maheswara, berpura-pura dirinya menjadi Bulan.

Jangan ganggu aku!

Aku ingin bersenang-senang dulu di kamar xxx.... Bulan

Maaf ya, kalau aku membuat kalian berdosa! Tapi aku yakin suatu saat kalian akan berterima kasih ke padaku. ucap Dewa dalam hati sambil melihat Rey dan Bulan silih berganti dari luar saat melewati ruangan yang terbuka lebar itu.

Flashback Off

Dewa segera kabur dari hotel mewah itu dan melepaskan penyamarannya yang juga memakai pakaian pelayan. Karena pemilik pakaian itu tengah menikmati beberapa lembar hasil jerih payahnya membantu Dewa melancarkan misinya.

Lalu bagaimana Claudya?

Usai menuntaskan hajatnya dan merasa benar-benar lega, pintu toilet yang tadinya terkunci sekarang sudah bisa dibuka tanpa Claudya sadari ada pahlawan yang tak menampakkan jati dirinya malam ini. Pahlawan yang memendam rasa padanya dan berusaha melindungi layaknya seorang kakak pada adiknya, lebih tepatnya calon adiknya.

Hari ini Dewa mengeluarkan banyak uang tip pada beberapa pelayan tapi ia merasa bahagia karena bisa melindungi Claudya dari niat jahat dan jebakan Mentari dan Bulan.

Akan ada berita menggegerkan besok! Ucap Dewa kemudian melajukan mobilnya keluar dari hotel itu dengan kecepatan sedang.

🌺 🌺 🌺 🌺

Maaf ya baru bisa up, semoga kalian terhibur dengan karya recehku ini, rencana mau bikin dua bab, tapi daripada kelamaan review, mending dua bab dijadiin satu bab ya,

Oh iya FYI, kalau kalian punya aplikasi di lapak kuning maen juga ke karyaku yang baru disana, judulnya :

Kekasih Cadangan by Angela Jasmine

Terimakasih semuanya 🙏🙏

1
Qaisaa Nazarudin
# membuka penutup botol air
Qaisaa Nazarudin
Waahh ini pasti Dewa yg di kantin kampus,yg nolongin Claudya lenutup botol airnya tdi kan??!!👏🏻👏🏻😅😅
Khaida Siti Umairah
mampir
🔵Ney Maniez
👍🤗🙏🙏
🔵Ney Maniez
👍🙏
🔵Ney Maniez
☹️
🔵Ney Maniez
👍🙏
🎀ᵀᵗᵇ'ˢ Inka24#BTBM❤️
selesai juga like nya smpe episode terakhir 😁🙏 sukses slalu yaa
Intanksm98
(♡˙︶˙♡)
Intanksm98
Sky jangan nangis,
sini peluk (づ ̄ ³ ̄)づ
Intanksm98
Terhibur kok kak 😂
Intanksm98
Sumpah itu si Rey, sweet ya 😭 bertanggung jawab.

Salam dari Clarissa ❣️
Intanksm98
Semangat kakk 😊
Intanksm98
Usaha gak menghianati hasil ya Wa, walaupun dikasih waktu cuma 5menit 😂

Salam dari "CLARISSA"
Shinta Ratnasari
aq mampir kak, mudah2an seru ya 👍👍
Angela Jasmine: Terimakasih kakak sudah mampir ☺️☺️
total 1 replies
Sul@ti
Mohon Maaf Thor Saya izin save Beberapa foto Karena fotonya selera Saya banget dan pilihan author sangat cocok dan sesuai selera Saya 🙏😊
Septiningsih
Awal yang keren...
Machan
5 like semangat yang tertinggal kak jasmine.
Olan
aku like nih thor😊 mari saling ngedukung juga
Dian Anggraeni
makin sukaaaaa 😊👏👏👍👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!