Bagaimana perasaanmu ...apabila kau memiliki kekasih , namun pria itu malah lebih mementingkan teman masa kecilnya di bandingkan dengan dirimu..
" Apa - apa Cleo..apa - apa Cleo . Yang pacarmu itu aku apa Cleo sih Gas..." teriak Clara ketika mendapati kekasihnya hanya memiliki waktu bersama teman masa kecilnya daripada dirinya yang notabene adalah kekasih Bagas
" Kamu memang pacar aku Clara ... tapi kamu harus ngertiin bahwa saat ini Cleo lebih membutuhkan aku dari pada kamu . please Clar...jangan bersikap egois seperti ini "
" Kamu bilang aku egois ! mana egoisan aku yang minta kamu buat nemenin ulang tahun aku ,dengan kamu yang menemani Cleo hanya buat beli kado buat mamanya . Tolong Bas , jangan anggap aku egois . jika nyatanya kalianlah yang lebih egois daripada aku "
Akankah Clara melanjutkan hubungan miliknya bersama Bagas yang telah selama tiga tahun mereka jalani . Atau Clara akan lebih memilih membuka hati yang baru untuk sosok pria lain yang lebih bisa menghargai dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon INNA PUTU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Rambut Clara tampak terbelai oleh angin pagi yang begitu sejuk untuk ia hirup
tiba - tiba sebuah tangan tampak menutup kedua mata milik gadis itu hingga tak mampu melihat pemandangan hijau yang sebelumnya telah ia lihat
" Bagas ..udah deh . Pagi - pagi malah jail " senyum Clara hingga membuat Bagas terkekeh
" Kau selalu saja bisa menebak jika itu aku " ujar pria itu sembari duduk di samping Clara
Cup
sekilas Bagas terlihat mengecup pipi mulus milik Clara
Mata gadis itu memicing tajam
" Morning kiss ..oke..." ucap Bagas santai tanpa merasa bersalah dan takut sedikitpun kepada Clara
" Kebiasaan "
" Tapi itu kebiasaan yang baik sayang " cengir Bagas yang kembali lagi mendaratkan sebuah kecupan manis di atas pipi kekasihnya
" Bagas...! "
" Eitt..jangan protes , tuh buktinya kamu bisa senyum kan sekarang yank . Gak cemberut kayak bebek seperti tadi " Bagas tampak tersenyum manis , begitu pula dengan Clara yang langsung bisa tersenyum malu di hadapan pria berwajah tampan tersebut
" Ada apa hmmm...kenapa kau terlihat frustasi di pagi indah begini . Kau tahu , bunga seakan layu ketika melihat wajahmu mendung seperti itu " ujar Bagas sembari menyandarkan kepala Clara di atas bahu kekar yang ia miliki
Sebisa mungkin Bagas ingin menjadi sebuah sandaran bagi Clara ketika gadis itu merasakan terpuruk seperti ini
Ia tahu jika Clara saat ini sedang memiliki masalah yang cukup rumit untuk gadis itu hadapi seorang diri
Begitu pula dengan Bagas , yang juga merasakan hal yang sama
" Orang tuaku ...mungkin sebentar lagi mereka akan bercerai "
Deg
Mata Bagas sekilas membola . namun sebisa mungkin pria itu berusaha menenangkan diri
Keretakan hubungan antara Denaya dan juga Rashad tentu saja sudah ia dengar . Dan hal itu bukanlah suatu rahasia umum lagi di hadapan publik
Tarikan dan hembusan nafas panjang terdengar berat dari dalam diri Bagas
perlahan tangan pria itu tampak mengelus kepala Clara dengan begitu lembut
Ia ingin menjadi kekuatan bagi Clara
Bagas ingin jika Clara membagi luka serta sedih kepada dirinya , agar beban kekasihnya itu tak terlalu berat untuk ia pikul seorang diri
" Tenanglah Ra...aku akan selalu ada untuk mu. Saat ini maupun nanti "
Clara tersenyum
Ucapan Bagas memang selalu mempan untuk mengobati rasa gundah dan juga sedih yang tengah berkecamuk di dalam dirinya
" Makasi Gas. Kamu harus janji ya selalu ada untuk aku dan gak akan pernah lepasin aku apapun yang terjadi dan kapan pun juga " kelingking manis Clara terulur
Bagas tersenyum , dan mulai terlihat meraih kelingking manis Clara untuk ia kaitkan dengan kelingking miliknya
" I'm promise Clara...I'm promise..."
*********
" Apa ! " teriak Belinda murka
" Bagaimana ini bisa terjadi ? Bukankah wanita itu selalu menolak dan tak mau bercerai dengan Rashad ..bagaimana mungkin kini Denaya yang lebih dahulu mengajukan perceraian ke pengadilan agama " ujar Belinda panik
Tentu saja ia tak mau sampai Denaya bercerai dengan Rashad
Jika hal itu sampai terjadi . Tentu saja , kemungkinan besar Andre akan mengejar cinta wanita itu kembali
" Itu benar nyonya . Suruhan kita sudah memberikan bukti akurat tentang Denaya tadi pagi "
lagi - lagi Belinda terkena panik luar biasa .
bukti nyata yang tengah terpampang di atas meja , seperti tak ingin wanita itu hiraukan
" Tidak..ini tidak boleh terjadi . Bagaimana pun aku tidak akan pernah membiarkan Andre untuk kembali pada wanita itu"
Belinda tampak berpikir keras
Rasa takut kehilangan Andre tentu saja membuat keseraman tersendiri bagi wanita egois itu
Tiba - tiba seringaian licik terbit di antara sudut milik Belinda
Dan hal itu ternyata cukup mampu membuat pelayan yang melihatnya jadi bergidik ngeri seketika
" Nyonya...."
" Jika Rashad sudah tak mampu mengikat Denaya . Maka aku akan menggunakan Bagas untuk melakukannya "
" Maksud nyonya ? " tanya pelayan mengkerut dalam
" Ya...seperti halnya yang aku lakukan kepada Rashad agar membenci Denaya . Aku akan membuat Bagas juga membenci wanita itu . Bahkan mungkin hal itu juga akan membuat putraku itu membenci Clara . Bukankah itu hal yang cukup pintar untukku lakukan " Belinda tampak tertawa jahat dan hal itu semakin membuat bergidik ngeri bagi yang melihatnya
" Tapi nyonya . Bukankah hal itu akan membuat tuan muda jadi membenci tuan besar "
" Biarkan saja . Apa perduliku ? , lagipula selama ini Andre juga tak pernah mencintaiku . Ia hanya takut jika putranya akan terluka jika berpisah dengan ku . Jika dia juga ingin berpisah denganku , bukankah aku masih punya Bagas di sisiku . Aku yakin seratus persen . Jika Bagas sampai melihat semua foto yang juga telah kukirimkan kepada Rashad . Ku yakin , jika putraku itu akan berpihak kepadaku . Karena apa ? Tentu saja , karena Bagas merupakan anak yang baik . Ia tak akan membela seseorang yang telah melakukan pengkhianatan . Apalagi sampai yang di khianati itu merupakan ibu kandungnya sendiri " lagi - lagi Belinda tersenyum smirk
Segelas wine tengah terputar di tangan lentik wanita jahat itu
Sedetik kemudian ia menyesapnya hingga tandas .
" Perintahkan mereka untuk menjalankan rencanaku "
" Baik nyonya...." pelayan tampak menunduk hormat dan bergegas meninggalkan ruangan milik majikannya
Mata Belinda menatap nyalang ke arah keluar jendela
" Jika kau tak bisa kumiliki . Maka tak ada seorang pun yang bisa memilikimu Andre....itu termasuk Denaya . Wanita yang selalu kau cintai dari dulu bahkan sampai saat ini "