Demi mencari tahu penyebab kematian sang adik yang sangat janggal. Shasa seorang agen rahasia harus menyamar menjadi seorang aktris.
Memasuki dunia yang bertolak belakang dengan identitas nya,membuat Shasa harus berhadapan dengan berbagai rahasia gelap dibalik kemerlapan dunia entertainment itu.
Mampukah Shasa membalas dendam atas kematian adiknya ketika Shasa harus berurusan dengan para mafia kelas kakap.
Apakah ia akan berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berakhir?
Berdiri saling berhadapan, Shasa memegang senjatanya dengan erat, dengan manik yang tak lepas dari Fredrick di hadapannya dengan jarak yang cukup jauh. Hanya sedikit lampu yang menerangi duel mereka, Fredrick menyunggingkan senyumnya yang memiliki aura buruk beriringan luka yang masih basah akibat serangan Shasa.
"Aku tidak segan pada wanita sekalipun." Frederik merenggangkan jarinya, sehingga terdengar suara dari kretekan nya
"Buktikan saja!" Shasa langsung berlari ke arah Fredrick dan melayangkan serangan. Frederik langsung menghindar dan melakukan serangan pada Shasa.
Keduanya mengerahkan kemampuan untuk saling melukai hingga ada yang tumbang.
Senjata Frederik berhasil terlempar akibat tendangan shasa. Frederik mengeluarkan cambuk dan langsung mengarahkannya kepada Shasa. Shasa langsung melakukan lompatan menghindari serangan sesekali menangkisnya. Tapi kecepatan cambuk, membuat senjata Shasa juga terlepas.
Mengambil senjata tidak mungkin, dia sekarang melakukan tarikan serta menendang meja dan mengarahkan nya pada Fredrick, sehingga cambuk itu terlepas.
Sekarang keduanya tidak memiliki senjata lagi, hanya menggunakan tangan satu sama lain. "Mati kau!" Shasa terpelanting akibat tendangan keras Fredrick dengan arah yang tidak terduga. Tubuh Shasa terpelanting membuat luka di tubuhnya.
Ketika Frederik ingin menginjak dirinya, shasa langsung menghindar dan menarik kaki besar itu hingga Fredrick terjungkal.
Shasa memukulnya lagi dan lagi, membuat Frederik masih terkapar di lantai. Shasa menendangnya, satu dua tiga kali, tapi.....
Fredrik meraih shasa dan mendorongnya menjauh seolah-olah shasa adalah benda. Dia mencengkram Shasa dengan berlumuran darah serta kemarahan.
"Eughh..." Shasa berusaha melepaskan cengkraman pada lehernya yang membuat dia sesak.
"Matilah kau!"
"Aghhhh!" Kuku Shasa langsung menancap pada lengan dan wajah Fredrik yang terluka dengan susah payah, membuat cengkraman Fredrik langsung terlepas.
"Bitcch!" Shasa menjauh sejenak sambil mengambil napas yang banyak.
"Hah, hah!" Serangan kembali Fredrik lancarkan dengan melemparkan barang-barang.
Hingga Shasa kena selebatan pisau yang dilemparkan. "Sshsh!"
"Aghhhh!"
"Permainan berakhir, biitch!" Fredrik mengukung tubuh Shasa dengan mengunci pergerakan Shasa.
"Eugh!"
"Simpan tenaga mu untuk ke neraka bertemu adikmu. Katakan selamat tinggal....."
"Selamat tinggal!" Shasa menghapus cipratan darah yang mengenai dirinya. Sekali tarik, Shasa menyerang leher Fredrik sehingga pria itu langsung tumbang.
Dengan luka serta tenaga yang terkuras, shasa melangkah meninggalkan tempat itu. Tapi....
"Air?" Ujarnya dengan bingung.
"Hahaha,ha... ha... kau akan ikut denganku ke neraka!" Fredrick yang mengeluarkan banyak darah itu berdiri dengan kesusahan, tapi satu tangannya menekan sesuatu yang menghasilkan bunyi.
"Sistem air dinyalakan!" Langsung, tubuh Fredrik tumbang dengan aliran air yang mengisi tempat itu.
"Siial!" Shasa langsung bergerak menuju pintu.
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
"Sir! kita temukan lokasinya! Sesuai perkiraan!"
"Bergegas!" Beberapa mobil langsung membelah jalanan dengan kecepatan tinggi setelah mereka berdiskusi dengan apik.
"Aku mohon bertahanlah!" ujar seorang pria dengan manik hazel yang mengendarai salah satu mobil.
Tak lama mereka langsung sampai, semuanya langsung turun bergegas masuk ke dalam. "Ayo cepat!" Hampir separuh langsung melangkah masuk mencari keberadaan rekan mereka.
Sedangkan beberapa lagi, terlihat mengeluarkan laptop melihat denah yang berhasil mereka dapatkan.
"Ke bawah!" Ujar pria yang memimpin penelusuran ketika melihat mayat yang bergelimpangan di lantai.
Semuanya langsung turun menerobos lubang yang mengarah pada ruang bawah tanah itu. Aroma busuk langsung menyeruak masuk ke indra penciuman mereka. Menggunakan senter untuk pencahayaan, mereka melihat pemandangan yang mengenaskan.
"Sir, kami belum menemukan S9, tapi disini ada mayat yang banyak dalam membusuk."
Sedangkan disisi lain, Shasa tengah berjuang membuka pintu yang berkode itu. "Aghhhh! Siial!" air semakin terisi, Shasa mencari benda yang bisa ia gunakan untuk berkomunikasi sekarang. Jika ada bantuan, tentu tidak akan langsung menemui keberadaan nya disini.
"Tes! Tes! Ada seseorang di sana! Tes!"
"Ada suara, ini!" salah seorang pria mengambil alat komunikasi milik Fredrik yang terhubung pada anak buahnya.
"S9, kaukah itu?"
"Aku di ruang penyimpanan! Air semakin mengisi tempat ini!"
makasih author 🙏🙏🙏❤️❤️❤️❤️
gitu juga orang yg kamu aniaya, juga terasa sakit..