Kembalinya Gadis Cupu

"Ngga boleh lama-lama, karena kita belum menikah. Nanti kalau udah nikah baru boleh lama dan lebih, oke!" Kiara tersenyum setelah mengatakan hal itu.

"Hem! Kapan kamu mau menemui pria tua itu?" tanya Keanu seraya merapikan rambut Kiara dan menyelipkannya di telinga wanita itu.

Walaupun Keanu bener-bener tidak menyukai tuan Kylen, tetapi dia tidak bisa mencegah Kiara untuk melakukan misinya.

Kelakuan Keanu terasa begitu manis bagi Kiara, karena dulu Kaesang tidak pernah melakukan hal itu kepada dirinya. Pria itu memang tidak pernah marah-marah kepada dirinya, tetapi Kaesang tidak pernah memperlakukan dirinya dengan lembut dan juga baik.

"Besok, selepas antar Kia sekolah aku akan menemui tuan Kylen di kantornya," jawab Kiara.

Keanu menatap netra Kiara dengan begitu lekat, Kiara sampai menundukkan wajahnya. Karena tatapan mata itu terasa sampai ke hatinya, Keanu tersenyum lalu mengusap lengan Kiara.

"Aku akan mengantarkan kamu," ujar Keanu.

Kiara langsung menatap wajah pria itu, karena dia tidak ingin diantarkan oleh siapa pun. Dia akan berusaha untuk memberikan pelajaran kepada Kayesa tanpa melibatkan Keanu lagi, dia ingin mandiri.

"Ngga usah, aku akan pergi sendiri. Aku---"

"Bunda, Dad! Kalian lagi apa?" tanya Kinara yang tiba-tiba saja masuk ke dalam ruang kerja Keanu.

Sontak saja Kiara yang kaget langsung melompat dari pangkuan Keanu, lalu dia berdiri tidak jauh dari pria itu. Malu rasanya Kinara datang di saat dia berada di atas pangkuan ayah dari calon anak sambungnya.

Wajah Kiara bahkan terlihat memerah, wanita itu benar-benar sedang menahan rasa malunya. Keanu tersenyum lalu bangun dan menghampiri Kinara, lalu dia menggendong putrinya dan mendudukkannya di atas sofa.

"Dad dan Bunda sedang membicarakan acara pernikahan kami nanti, ada apa Kia ke sini?" tanya Keanu.

"Udah mau maghrib, Dad. Tapi Bundanya ngga balik-balik, Kia takut Bunda kenapa-kenapa," jawab Kinara.

"Aih! Kamu tuh bisa aja, mana mungkin Bunda kenapa-kenapa. Kan, ada Daddy." Keanu mengusap puncak kepala putrinya.

"Hem!" jawab Kinara.

Keesokan harinya.

Selepas mengantarkan Kinara, Kiara langsung melajukan mobilnya menuju kantor agensi milik tuan Kylen. Tentu saja tujuan utamanya untuk menemui pria tua itu.

Kiara sudah mencari tahu tentang pria tua itu, dia juga sudah mencari tahu tentang kegiatan apa dan project apa yang sedang dilakukan oleh pria tua itu.

Akan ada peluncuran produk baru dari perusahaan terbesar di ibu kota, tentu saja tuan Kylen meminta Kayesa yang akan menjadi modelnya.

Namun, Kiara berencana akan menghancurkan kesenangan Kayesa. Dia akan berusaha menjatuhkan nama dan popularitas wanita itu.

Kiara bahkan sudah mengumpulkan bukti-bukti tentang kecurangan yang dilakukan oleh wanita itu, Kiara juga sudah mengumpulkan bukti perselingkuhan wanita itu bersama dengan para pria beristri.

Bahkan, Kiara sudah memiliki beberapa video tentang bagaimana ganasnya Kayesa bergulat di atas tempat tidur. Jangan tanya bagaimana caranya, karena ternyata Kiara adalah seorang peretas yang hebat.

Sering disebut cupu tapi nyatanya dia begitu pandai dan juga hebat, sayangnya dulu Kiara tidak pernah dipandang oleh siapa pun.

Kaesang juga menerima wanita itu karena dia sangat tahu jika Kiara adalah lulusan terbaik di universitas negeri yang ada di pusat kota, makanya Kaesang begitu cepat mengatakan kamu diterima kala itu.

Kaesang benar-benar merasa suka karena Kiara bisa mengerjakan pekerjaan dengan sangat cepat dan hasilnya sangat bagus, dia juga sangat suka ketika mengetahui Kiara begitu tergila-gila kepadanya.

Kaesang selalu saja memperbudak Kiara atas nama cinta, wanita itu sangat senang melakukan apa pun yang diperintahkan oleh Kaesang, karena pria itu berkata sangat mencintai Kiara.

"Tidak ada lagi Kiara yang dulu, dia sudah mati." Kiara berjalan masuk ke lobi perusahaan tuan Kylen dengan begitu percaya diri.

Wanita itu sengaja memakai dress tanpa lengan, bahkan panjang dress yang dia pakai hanya menutupi setengah pahanya saja. Kaki jenjangnya terlihat begitu indah, lekuk tubuhnya begitu aduhai. Banyak pasang mata yang begitu mengagumi pahatan Tuhan yang sangat sempurna itu.

Kiara tersenyum lalu menghampiri seorang wanita yang bekerja di balik meja resepsionis, tentu saja dia datang untuk menanyakan di mana ruangan tuan Kylen.

"Ruangannya di lantai 5, ada di sebelah kanan. Apakah anda model baru agensi kami?" tanya resepsionis itu dengan tatapan penuh kagum saat menatap Kiara.

"Ya, Nona. Kemarin kami bertemu, dia langsung mengajak saya untuk menjadi model brand baru," bohong Kiara.

"Ah! Kalau begitu cepatlah temui tuan Kylen, anda memang sangat cocok untuk jadi model. Anda sangat cantik dan... wow!" pekik wanita itu ketika melihat tubuh Kiara yang begitu sempurna.

Kiara sampai tertawa dibuatnya, dia merasa lucu dengan respon dari wanita itu terhadap dirinya.

"Aku pergi dulu," pamit Kiara.

Setelah berpamitan kepada resepsionis tersebut, Kiara dengan santainya pergi ke lantai 5 untuk menemui tuan Kylen. Dia ingin menemui pria tua itu untuk memuluskan rencananya.

"Selamat pagi, Tuan. Boleh saya masuk?" tanya Kiara saya membukakan pintu ruangan tuan Kylen.

Tuan Kylen terlihat begitu senang ketika melihat Kiara kini ada di sana, berbeda dengan Kayesa. Wanita yang sedang berada di atas pangkuan tuan Kylen nampak mendelik tidak suka.

"Boleh, Cantik. Masuklah!" ujar Tuan Kylen.

"Yang!" protes Kayesa.

"Diamlah, Sayang." Tuan Kylen berbicara dengan begitu pelan tetapi penuh dengan penekanan.

Kayesa terlihat begitu tidak suka mendengar apa yang dikatakan oleh tuan Kylen, dia bahkan langsung memelototkan matanya ke arah Kiara

Berbeda dengan Kiara, wanita itu masuk dengan santainya. Dia bahkan berlenggak-lenggok seperti model papan atas seraya berjalan menghampiri tuan Kylen, lalu tanpa ragu Kiara duduk tepat di hadapan pria tua itu.

"Ada perlu apa, Cantik? Minat jadi model di agensi, Om?" ujar Tuan Kylen.

"Tentu saja aku minat, mana mungkin aku tidak berminat untuk menjadi model dari agensi terbesar di pusat kota ini. Apalagi pemiliknya begitu tampan dan juga kaya seperti anda, pasti saya mau." Kiara tersenyum dengan begitu manis ke arah tuan Kylen.

Pria tua itu begitu senang dengan apa yang dikatakan oleh Kiara, terlebih lagi ketika melihat senyum manis dari bibir wanita itu.

Berbeda dengan Kayesa, wanita itu begitu marah karena Kiara sudah berani menggoda pria simpanannya. Dia bahkan sampai mengeratkan giginya.

"Aku akan menjadikan kamu sebagai model besar, kita bisa langsung membicarakan apa yang akan kamu lakukan dan berapa uang yang bisa saya berikan kepada kamu," ujar tuan Kylen.

"Boleh saja, Tuan. Tapi, aku maunya kita berbicara berdua saja. Jangan ada dia di antara kita," ujar Kiara seraya menunjuk Kayesa dengan dagunya.

Tuan Kylen langsung menolehkan wajahnya ke arah Kayesa, lalu dia mengusap paha wanita itu dan tanpa ragu tangan itu meremat kedua dada Kayesa secara bergantian.

Kiara sampai ingin muntah dibuatnya, tapi dia berusaha untuk bersikap biasa-biasa saja. Karena takutnya nanti tuan Kylen makan curiga kepada dirinya, bisa hancur berantakan niatnya untuk mengerjai Kayesa.

"Pergilah, Sayang. Nanti Om hubungi lagi," ujar Tuan Kylen.

"Tapi, Om." Kayesa mendelik tidak suka ke arah Kiara.

"Pergilah, Sayang. Nanti kita bicara lagi, lagi pula bukankah saat ini kamu harus mencoba baju yang akan kamu pakai saat pemotretan nanti?" tanya Tuan Kylen.

"Hem!"

Kayesa turun dari pangkuan tuan Kylen, lalu dia keluar dari dalam ruangan pria tersebut. Kayesa tanpa hentinya memandang wajah Kiara dengan tatapan tidak suka, tetapi Kiara tidak memedulikannya.

"Apa yang ingin kamu bicarakan, Cantik? Kayesa sudah tidak ada di sini, bicaralah!" ujar Tuan Kylen.