Cora mengalami kecelakaan saat membantu wanita tua yang hendak menyeberang jalan. Saat sadar, jiwanya sudah berada dalam tubuh wanita yang memiliki nama yang sama dengannya.
"Nghh.." Cora memegang kepalanya yang terasa pusing.
"Jadi aku masih hidup?"
"Cora, akhirnya kamu sadar. Kamu harus memberi penjelasan padaku. Kenapa kamu meneguk racun itu untuk mengakhiri hidupmu?"
"Racun? bukankah aku mengalami kecelakaan? sejak kapan aku minum racun," batin Cora.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gelsomino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28: Where is My Mom?
Kini tibalah acara peragaan busana yang dilakuan secara outdoor. Panggungnya didesain sedemikian rupa. Para model sedang bersiap-siap di ruang make up. Ada banyak perias dan penata rambut yang menangani setiap model.
"Apa dia asisten Bianca?" tanya seorang model pada asistennya. Asisten wanita itu mengangguk.
"Dia terlihat cantik. Apa Bianca tidak takut kalau wanita itu mengambil alih perhatian media saat bersamanya," kata model itu.
"Saya tidak tau Nona. Mungkin Bianca sudah mempertimbangkannya sebelumnya," ucap asisten itu.
"Aku rasa Bianca tidak menyadarinya karena selalu merasa dirinya lebih cantik dari siapapun," ujarnya terkekeh.
"Perhatian... acara akan segera dimulai. Bersiap-siaplah," ucap koordinator panggung memberi arahan. Model-model itu kemudian membentuk formasi yang sudah ditentukan sebelumnya.
Musik dimainkan, para model mulai berjalan diatas panggung catwalk. Berlenggak lenggok di atas panggung memamerkan baju musim panas terbaru dari brand ternama itu.
Tak lama kemudian, para perias dan penata pakaian disibukkan dengan pekerjaan mereka merias kembali model yang sudah kembali dari atas panggung. Mereka harus bekerja dengan cepat agar panggung tidak sempat kosong.
Ponsel Bianca berdering. Cora melihat layar ponsel Bianca. Sebuah panggilan vidio dari Little Bi. Cora lalu mengangkat panggilan itu. Cora terkejut saat melihat wajah seorang anak kecil di layar ponsel Bianca bersama dengan seorang wanita.
"Where is my mom?" tanya anak itu kecil itu saat melihat wajah orang lain dilayar ponselnya.
"Jadi gadis kecil ini putrinya," batin Cora.
"Ibu anda sedang bekerja Nona cantik. Saya Cora asistennya," ucap Cora lembut.
"Kenapa mom selalu sibuk bekerja. Hari ini mom tidak menjemput ku dari sekolah," kata anak itu kecewa.
"Maaf Nona cantik, mungkin ibu anda lupa. Saya akan menanyakannya nanti," balas Cora.
"Mia, aku tidak ingin bicara dengannya. Dia jahat, aku ingin menemui daddy saja," ujar anak itu merengek. Ia bosan dengan jawaban dari asisten ibunya setiap kali mengangkat panggilannya.
"Maafkan dia Nona. Dia hanya kesal saja. Tolong beritahu Nyonya Bianca kalau kami menghubunginya," ucap Mia menutup panggilannya.
Setelah acara peragaan busana selesai, para model mengadakan party di hotel. Cora menjadi fotografer atasannya di sana bersama dengan model lainnya. Satu hari ini sungguh melelahkan. Ia harus siap siaga jika atasannya memanggilnya.
"Mrs. Bianca maaf saya lupa mengatakan kepada anda kalau putri anda menghubungi anda tadi siang," ucap Cora menyerahkan ponsel Bianca setelah mengambil beberapa fotonya bersama teman-temannya.
"Saya akan menghubunginya nanti setelah acara ini selesai," ujar Bianca sibuk melihat foto-fotonya.
Cora kembali duduk di kursinya menikmati makanan yang tersedia di mejanya bersama asisten model yang lainnya.
"Kau tahu, mereka terlihat kompak seperti itu saat bersama namun sebenarnya mereka saling bersaing saling menjatuhkan satu sama lain," ujar Zara seorang asisten sama sepertinya. Cora mengangguk. Ia setuju dengan perkataan Zara.
"Setelah lama bekerja dengan mereka kamu akan tahu seperti apa sisi gelap dunia modeling," ucap Zara.
"Cora apa kamu tidak berencana terjun ke dalam dunia modeling. Kamu cantik dan sexy. Aku rasa kamu akan diterima dengan cepat oleh agensi model," kata Zara memuji kecantikan Cora.
"Kamu terlalu memujiku Zara. Aku tidak tertarik dalam dunia modeling," balas Cora.
"Sayang sekali. Padahal tubuh dan wajahmu sangat mendukung," ujar Zara menikmati makanannya.