Angelica Frisia Mujiono atau Lieke tak percaya diacara gender reveal Marcel Geraldy Wibowo atau Axel
suaminya mengumumkan dirinya mandul. Sehingga otomatis semua menuding dirinya perempuan kotor karena bisa hamil sedang suaminya mandul
Caci maki dan cibiran dari semua orang yang hadir Lieke terima dengan tabah. Dia pun segera mengundurkan diri dari perusahaan mertuanya dan kembali ke pinggiran kota tempat dia kecil dulu, di sebuah panti asuhan.
Lieke tak percaya ketika mantan mertuanya datang minta maaf dan mengiba agar dia kembali, karena mantan mertua tahu ternyata Axel "membuang" Lieke karena dia dijebak selingkuh oleh teman Lieke yaitu Margaretha Sutikno atau Rita.
Magdalena mantan mertua Lieke menceritakan kalau Rita mengaku sedang hamil anak Axel. Tapi semua bisa dibantah oleh dokter kandungan kalau itu bukan benih Axel
Sayang Lieke sudah terlalu sakit hati dipermalukan Axel di pesta gender reveal. Lieke tak pernah ingin kembali apa pun alasannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yanktie ino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CINTAI MAMI DAN ADIK-ADIK PANTI
Dari SEDAYU ~ JOGJAKARTA, YANKTIE mengucapkan selamat membaca cerita sederhana ini.
"Bagaimana perkembangan usaha kalian?" Lieke sedang bersama keempat adiknya sehabis mereka selesai makan siang jam tiga sore.
Adik-adiknya pulang sekolah jam dua, mereka tak ada yang mau makan siang di sekolah karena akan membuat pengeluaran mereka bertambah.
Adik-adiknya lebih suka menunda makan siang dan mereka makan siang di panti.
"Bagus Kak, omset nambah terus," jawab Veronica.
"Kami rencananya mau bikin ini Kak," Karenina menunjukkan apa yang telah mereka bahas berempolat sebelum meminta persetujuan pada Lieke.
"Apa itu?" tanya Lieke.
"Kami mau apa nitipin di toko pakaian baby Kak." Ucap Betty.
"Kalau menurut Kakak sih jangan deh. Modal kita itu kecil, kalau titip di toko, baru dibayar kan saat barang sudah terjual."
"Belum tentu barang kita cepat terjual karena pegawai toko tak akan mengkhususkan diri menawarkan barang kita pada calon pembeli."
"Beda kalau kita jual sendiri, kita akan terus menawarkan produk kita."
"Kecuali mereka mau beli putus, mereka beli barang kita laku atau enggak laku terserah."
"Kalau ada toko seperti itu silakan tapi kalau untuk titip jangan."
"Modal kalian nggak akan muter."
"Oh iya. Iya juga ya kak," Kata Karenina.
"Kalau kerja sama dengan swalayan lebih parah lagi, barang yang sudah terjual baru akan dibayar satu bulan setelah laku."
"Beneran Kak?"
"Iya, kebijakannya memang seperti itu. Jadi kalau pemodal kecil jangan bangga bisa kerja sama dengan swalayan bila tak siap dana cadangan."
"Bukan mereka curang. Tapi itu sistem kerja. Pembukuan mereka memang seperti itu, bukan pembukuan konvensional seperti kita titip pisang goreng atau roti di warung jajanan."
"Jadi menurut Kakak enggak usahlah kalian ambil kerjasama seperti itu, mendingan jual aja seperti biasa. Toh Helly dan Betty hebat kok di marketing."
"Ini juga keteteran sih Kak ama orderan yang masuk," Nina mengakui mereka sekarang banyak order yang harus dikerjakan baik-baik.
"Ya udah itu aja yang kalian kerjain. Ngapain harus ngejar-ngejar sesuatu yang nggak pasti?"
"Iya Kak." lalu hari ini mereka lanjut diskusi tentang model dan modifikasi jenis bahan buat produk mereka.
"Kalian butuh mesin tambahan?" Lieke tak ingin adik-adiknya kesulitan sarana kerja.
"Enggak Kak, buat apa tambah mesin kalau mesin sekarang cukup?" Saat ini mereka punya dua mesin jahit baru ditambah mesin milik Clarissa dan satu mesin obras.
"Kalau ada yang dibutuhkan, misal modal bahan atau lainnya kalian katakan pada Kakak."
"Enggak Kak. Modal lebih dari cukup Kak. Ini tabungan operasional kami sudah tambah 100% dari modal awal."
"Biaya operasional yang disimpan untuk kegiatan sudah kami bayarkan, ada sampah buat listrik dan air."
"Terus jatah kmi sudah dibagi juga masih ada tabungan sisa usaha." Lapor Veronica memperlihatkan buku laporan keuangannya.
"Baguslah," balas Lieke bangga.
"Iya Kak."
"Kakak juga mau pesan yang penting kalian jujur antar saudara. Kalau kamu tidak baik terhadap saudara, kita mau berbagi dengan siapa lagi?"
"Kakak tahu kita semua bukan saudara kandung. Pasti ada rasa iri terhadap yang lain."
"Pesan kakak bu-nuh rasa itu. Kita nggak punya siapa-siapa selain semua yang ada di panti ini."
"Kita bertemu dan bersatu disini karena Tuhan punya kuasa."
"Maaf ya sekali lagi maaf, bukan Kakak mau meninggikan diri dari kalian. Kakak ada disini karena dititipkan oleh orang tua kakak yang sahabat mami Clarissa. Bukan ditemukan ditempat sampah atau diletakkan didepan pintu panti."
"Apalagi Kakak punya perusahaan sejak kedua orang tua Kakak meninggal. Mereka juga sudah menyiapkan biaya buat Kakak kuliah hingga selesai."
"Tapi apa kalian pernah merasa Kakak sombong dan memandang kalian lebih rendah?"
"Enggak Kak," serempak keempat gadis itu menjawab.
"Karena Kakak nggak merasa kalian beda dengan Kakak. Kalian semua sama dengan Kakak anak mami Clarissa."
"Kalau bukan kita yang menyayangi mami, siapa lagi? Sekarang sudah nggak ada papi. Mami juga sendirian."
"Kalau mami mau, mami bisa punya anak karena dia normal. Tapi mami mencintai papi dengan sangat dalam, jadi dia mengalihkan cintanya pada kita semua."
"Kita punya ibu yang begitu hebat, yang sangat mencintai kita. Masa sih kita nggak cintai juga?"
"Jadi sekarang waktunya kita yang sudah dewasa ini mencintai mami dengan cara membalas budinya."
"Balas budinya gimana?"
"Bukan dengan membayar dengan materi, tapi ya kita menyayangi adik-adik kita yang masih bayi. Jangan sampai kita putus hubungan juga dengan saudara kita lain yang sudah diadopsi."
"Banyak saudara yang sudah diadopsi dan mau kenal dengan kita bila diberitahu soal kita."
"Yang pergi dan tidak pernah berkirim khabar mungkin karena malu, atau tidak dikasih tahu asal-usulnya."
Memang ada beberapa keluarga yang adopsi anak di panti ini lalu mereka masih berhubungan baik.
"Iya seperti kak David. Kak David masih baik karena dan masih suka kasih mami uang juga sering tanya kita butuh apa buat sekolah."
"David diadopsi waktu umur 2,5 tahun tetapi orang tuanya memberitahu bahwa David diadopsi dari panti ini sehingga David tetap menyayangi kita." Lieke ingat dia sangat menyayangi David kecil. Saat itu dia sudah berumur tujuh tahun ketika David dibawa mommy dan daddynya. Mereka lama menetap di Singapore, tapi begitu kembali ke Indonesia orang tua David secara berkala datang bersama David.
Orang tua David juga mengadopsi Michael saat usia satu tahun dengan jarak usia dengan David sebelas tahun.
"Itulah, padahal David kurang apa? Dia sangat kaya. Orang tuanya humble. Walau pun dia sudah memimpin perusahaan dia tetap baik dan dia sangat menyayangi mami Clarissa."
"Itu yang harus kita tiru. Kakak cerita ini karena ada orang yang sudah menjahati Kakak dan Kak Axel."
"Malah kemarin Kakak juga disakiti ditipu suruh datang dan dengan bangga dia bilang dia sedang hamil anak kak Axel."
"Trus Kakak gimana?
"Ya nggak apa apa karena Kakak dan kak Axel tahu bahwa itu bukan anak kak Axel."
"Kak Axel nggak pernah mencintai orang lain. Kakak cuma mau kasih tahu jangan pernah punya rasa iri terhadap orang lain. Kita harus saling menyayangi itu aja. Bukan mau membicarakan kejelekan orang lain.
Sambil nunggu yanktie update bab selanjutnya, mampir ke novel yanktie yang lain dengan judul LOVE FOR AMOR