Gadis Kecil Milik Tuan CEO

''Kau sedang apa?''Tiba tiba saja suara Miranda mengagetkan Briyan yang sedang asik ngobrol dan memberi arahan pada Jeny.

''Ouh sayang kau membuatku kaget saja!Emm itu ada orang yang salah sambung,ya salah sambung dia mengira aku adalah Bram.''Jawab Briyan memberi alasan.

Miranda menyipitkan matanya,dia sedikit meragukan ucapan Briyan.

''Kau tidak percaya padaku?''Tanya Briyan yang mengerti jika Miranda mencurigainya.

''Tidak begitu,hanya saja kau terlihat akrab saat bicara dengan nya.''Kata Miranda.

''Tidak sayang itu hanya perasaan mu saja!Ya ada apa,apa kau sudah merindukan ku?''Tanya Briyan mengalihkan pembicaraan agar Miranda tidak terus membahas masalah telepon barusan.

Miranda menghembuskan nafas nya''Aku hanya ingin menanyakan apakah Jeremi sudah menemhi mu?''Tanya Miranda.

''Jeremi siapa dia?''Tanya Briyan kembali.

''Dia karyawan,dia yang akan menjelaskan pekerjaan mu.''

''Oh belum.''Geleng Briyan.

''Ya sudah tunggu saja,nanti kita makan malam kita mau makan malam dimana?''Tanya Miranda

''Terserah kau saja,dimana pun kau mau asal kau bahagia maka aku akan mengabulkan nya!''Jawab Briyan.

''Aku ingin makan masakan jepang''

''Sesuai permintaan mu tuan putri!''

''Kau ini,ointar sekali membuat ku senang,kau tahu sayang aku semakin cinta padamu!''

''Aku juga.''Jawab Briyan memeluk Miranda.

Miranda membalas pelukan Briyan.Rasa cinta nya memang semakin besar pada Briyan,bahkan Miranda seakan lupa jika dia tekah menjual anak nya sendiri dan tidak ingin tahu tentang Joya sedikit pun.

Di rumah Miranda,Jeny sedang mengutuk Miranda yang datang tiba tiba membuat sambungan telepin nya terputus begitu saja.Tetapi setelah nya Jeny langsung mengambil surat surat yang dia perlukan dan keluar dari kamar Miranda setelah memastikan semua barang Miranda berada di tempat nya dan menvembalikan kunci ke dalam guci.

Jeny tidak perlu khawatir karena di rumah Miranda hanya ada dirinya seorang bahkan tidak ada cctv disana jadi Jeny bisa melenggang sesuka hatinya.

Seornag pria datang mengetuk pintu dengan langkah tergesa Jeny segera membuka pintu dan menyerah kan map yang sudah dia curi dari rumah Miranda pada seorang pria.

''Ini surat nya,cepat kau bereskan semua nya.Kau tahu kan?''Tanya Jeny.

''Tentu jangan khawatir,ini akan beres dengan cepat.''

Setelah menyerahkan map itu Jeny ,menepukkan tangan nya seperti orang yang membersihkan debu lalu tersenyum dengan penuh kemenangan.

''Sebentar lagi aku akan menendang wanita itu dari rumah ini seperti kecoa.Biar dia tahu siapa bos nya.Hahahaha....''Kata Jeny jumawa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bianca sangat kesal karena sampai sekarang dia belum juga bisa menghubungi Rebecca,entah sudah berapa kali Bianca menelpon tapi tidak satupun panggilan nya yang di jawab Rebecca.

''Apa yang di lakukan anak ini sebenar nya?Apakah dia tidak tahu jika dirinya dalam masalah jika Max sampai memutuskan hubungan dengan nya?''Omel Bianca tapi tangan nya tetap terus mengutak atik ponsel nya.

Tutttt...Tuuttttt

''Ayo angkat Becca.Jangan membuat ku kesal!Akhh sial,anak ini benar benar,awas saja jika kau mengangkatnya aku akan memarahimu!''Bianca membanting ponsel nya ke ranjang,nafasnya naik turun karena emosi.

Sementara Rebecca sengaja tidak mengangkat panggilan dari Bianca.Dia hanya melihat sekilas lalu mengabaikan nya apalagi saat ini dirinya sedang memadu kasih bersama Jack dan tidak ingin di ganggu.

''Kenapa tidak kau angkat?''Tanya Jack

''Biarkan saja,dia pasti hanya akan memarahiku seperti anak kecil!Aku juga butuh kebahagian bukan menjadi boneka hidup nya.''Jawab Rebecca tanpa menghiraukan ponsel nya yang terus berdering.

''Aku heran dengan mu,jika kau memang tidak mencintai Max kenapa harus repot repot menjalin hubungan dengan nya?Lebih baik jika kau mengakhiri hubungan mu dengan nya dan memilih kebahagiaan mu sendiri!''Kata Jack yang tidak mengerti dengan kerumitan hubungan Rebecca dan Maxim.

''Sudahlah sayang,kau tidak mengerti dan kalaupun ku jelaskan maka hanya akan membuat kepalamu sakit.Lebih baik kita habis kan malam ini untuk bersenang senang.''Rebecca kembali mencium bibir Jack dengan penuh gairah,sementara Jack tidak menyia nyiakan kesempatan ini baginya selama Rebecca mau maka juga tidak akan berhenti.

Sudah hampir pagi saat Rebecca bangun dari ranjang.Pertarungan nya dengan Jack membuatnya sangat lelah namun dia sangat menikmatinya.Rebecca mengambil ponselnya dan melihat banyak sekali panggilan dari Bianca mama nya Max.

Rebecca juga membuka pedan masuk yang begitu banyak tidak terbaca dan semua dari orang yang sama.

''Dasar anak tidak tahu diri,kenapa kau tidak mengangkat panggilan ku?kau pasti sedang bersenang senang bersama pacarmu kan?''Isi pesan pertama dari Bianca.

''Becca apa kai tahujika Max sudah mengetahui tentang perselingkuhan mu dan dia sangat marah.Kau bisa menghancurkan semua rencana ku dan pasti kau juga akan rugi!''Pesan Bianca lagi.

Rebecca terkejut membaca pesan kedua Bianca.Tapi dia tidak heran jika Max bisa mengetahuinya karena Max memang bukan orang yang mudah untuk di bohongi.

Rebecca mulai memikirkan rencana di kepalanya.''Apa yang harus aku lakukan sekarang?Aku harus bisa mengambil hati Max lagi tanpa harus memutuskan hubungan ku dengan Jack?''Gumam Rebecca.

''Aku harus menghubungi nya.Siapa tahu dia punya rencana yang bagus!''Rebecca menekan nomor Bianca dan ternyata langsung di angkat.

''Astaga apa kau tidak tidur?''Tanya Rebecca begitu panggilan itu tersambung.

''Jaga bicara mu,kau bicara dengan orang tua!''Omel Bianca.

''Hemm ok,maaf maaf ma.Aku sudah membaca pesan mama.Lalu sekarang apa yang harus aku lakukan?''Tanya Rebecca.

''Kau memang ceroboh,seharus nya kau bisa bermain cantik agar Max tidak bisa mengetahui perselingkuhan mu.Jika sudah seperti ini maka semua akan kacau.''

Rebecca menghembuskan nafas nya kesal''Baiklah aku tahu aku salah karena kurang waspada tapi semua sudah terjadi lalu sekarang aku harus bagaimana?'Tanya Rebecca.

''Pulang lah segera,Max akan menikah tapi ini hanya sandiwara sampai harta kakek tua itu berpindah padanya.''

''Apa?Dengan siapa dia akan menikah?''

''Jangan berteriak,kau membuat telingaku sakit.Dia hanya gadis biasa dan tidak istimewa sama sekali.Itu tidak penting yang penting sekarang kau harus bisa mengambil hati Max lagi agar hubungan kalian tidak terputus dan kau bisa menikah dengan Max setelah mereka bercerai.''jelas Bianca.

''Tapi saat ini aku belum bisa kembali.Mungkin sekitar satu minggu lagi saat pemotretanku selesai.Aku rasa itu belum terlambat.''Rebecca tampak tidak terlalu peduli dengan pernikahan Max dengan Joya.

''Kau ini susah sekali di atur.''

Bersambung..

Terima kasih atas dukungan semua pembaca

Gadis kecil milik tuan ceo.

baca juga novel author yang lain.

Mencintai pembunuh suamiku.

Jangan lupa like,komen dan vote nya ya.

💙💙💙