TERJERAT CINTA SECURITY CANTIK

Setelah semuanya pergi, kini tinggal Luna sendiri, Luna melepaskan bajunya yang belum sempat ia ganti. Setelah ia mengganti bajunya, lantas ia merapikan handuk yang hendak ia gunakan untuk mengelap badan Ray. Nyatanya saat Luna hendak mengambil handuk tersebut, Luna mendapati Jas Ray yang tertinggal di sandaran kursi, Ray lupa membawa Jasnya kembali.

"Jasnya tertinggal" ucap Luna lirih. Lantas Luna langsung mengambil jas warna krem tersebut, Ia tersenyum saat melihat jas Ray yang tertinggal itu, Luna teringat bagaimana seharian ini Ia banyak menghabiskan waktu ketemu dengan putra pertama Shesa dan Vano tersebut.

Sejenak ia tersadar, bila dirinya telah memikirkan seorang Ray, kemudian dengan cepat Luna memungut jas Ray tersebut dan akan ia cuci esok hari.

"Luna... sadar, cowok itu udah bikin kamu sebel, ngapain kamu pikirin dia" gumam Luna.

Kemudian Luna beranjak tidur, nyatanya Luna masih dibuat senyum-senyum sendiri saat dirinya mengingat kejadian yang baru saja ia alami, bayangan Ray entah kenapa sekarang susah sekali ia lupakan, apalagi untuk melupakan kejadian hari ini, kejadian yang membuatnya terpaksa menikah dengan pria yang baru saja ia kenal, pria sombong yang membuat Luna sedikit gila.

Luna berusaha memejamkan matanya, namun tetap saja dia tidak bisa tidur, Luna benar-benar tidak menyangka akan menikah secepat ini, bagaimana reaksi sang ayah jika tahu, bahwa dirinya akan segera menikah dengan anak Vano dan Shesa, putra konglomerat yang kekayaannya tidak akan habis dimakan sampai tujuh turunan.

"Astaga...kenapa aku tidak bisa tidur" Luna terus berusaha memejamkan matanya, namun semakin ia ingin memejamkan matanya semakin bayangan Ray muncul dalam dirinya.

Bukan hanya Luna yang tidak bisa tidur malam itu, setelah Ray dan keluarganya tiba di rumah, Ray bergegas ke kamarnya untuk segera mengganti bajunya yang sempat basah oleh air hujan tadi.

Tanpa sengaja Ray teringat saat Luna menyentuh dadanya yang seksi itu, Ray tidak bisa memungkiri bahwa sentuhan itu membuat dirinya berdesir, seolah ada setrum dari tangan Luna yang berhasil membangunkan jiwa gairahnya. Yang selama ini mati untuk para wanita.

Apalagi saat kejadian di dalam mobil itu, yang hampir saja membuat Ray lepas kendali, Ray merasa Luna adalah gadis yang sudah membuatnya penasaran, Ray mengusap wajahnya kasar, saat dirinya susah sekali melepaskan bayangan Luna dari pikirannya.

"Cukup Ray, gadis itu sudah berhasil membuatmu kesal, jangan sampai dia juga berhasil membuatmu jatuh cinta, kamu harus bisa mempertahankan egomu, laki-laki pantang menyerah karena cinta" Ray berperang dengan dirinya sendiri

Ray menyandarkan tubuhnya pada sandaran tempat tidur nya, sambil memijit kepalanya yang masih terasa pusing.

"Menikah, dengan gadis itu? Apa aku sanggup hidup bersama dengan seorang wanita yang belum pernah aku kenal sebelumnya? Oh God... kenapa ini harus terjadi, aku tidak bisa menolak permintaan Mama" gumam Ray sambil memejamkan matanya.

******

Keesokan harinya, Bayu akan berangkat pagi ini untuk menyusul Luna.

"Karin, aku pergi dulu, tolong jaga rumah dan usaha kita, aku tidak akan lama, aku dan Luna akan segera kembali" seru Bayu berpamitan untuk segera mencari putri kesayangannya itu.

"Hati-hati Mas, Karin doakan agar mas Bayu segera menemukan Luna secepatnya" doa Karin untuk Bayusena.

"Terimakasih Karin... baiklah aku pergi dulu, sampai jumpa Karin" ucap Bayu sembari melangkahkan kakinya menuju luar rumah.

"Luna tunggu ayah nak, ayah akan membawamu pulang kembali bersama, ayah sangat merindukanmu nak" gumam Bayu sembari menatap potret putrinya.

Kemudian Bayu berhenti di pinggir jalan dan menyetop sebuah bus jurusan ibukota, dan kini Bayu sudah berada di dalam bus.

******

Dan hari itu tampak Luna bersiap untuk pergi ke butik milik Shesa, Ia berseragam Security wanita seperti biasanya, mengingat ia masih Security resmi milik Shesa. Meskipun sebentar lagi dirinya akan menjadi nyonya Ray dan menantu di keluarga besar Perkasa. Luna berangkat naik angkot seperti biasa. Ia berangkat lebih pagi agar dirinya tidak terlambat untuk membuka pintu Butik itu.

Setelah Luna sampai di butik, dengan segera dirinya mempersiapkan segalanya untuk kehadiran sang pemilik dan para pengunjung butik. Sedikit demi sedikit pegawai Butik mulai berdatangan. Tampak Mia yang mulai masuk kedalam ruangan Butik.

"Hai Luna...gimana kabarmu hari ini?" tanya Mia

"Aku baik-baik saja" jawab Luna dengan senyuman.

"Aku pikir semalam kamu tidak bisa tidur" seru Mia menebak.

"Kok kamu tahu sih, kalau aku tidak bisa tidur?" tanya Luna penasaran.

"Ya ampun Luna, ya mestilah kamu nggak bisa tidur, pesona tuan muda Ray sudah bersarang di otakmu, dan kamu siap-siaplah untuk memberikan hatimu kepada Tuan muda Ray" ucapan Mia sontak membuat Luna tersipu malu.

"Apaan sih Mia, orang nggak kenapa-napa juga" balas Luna salah tingkah.

Sementara itu Frisca mulai datang, kemudian ia mulai mengumpulkan seluruh karyawan untuk mengumumkan nanti malam akan ada pameran di sebuah hotel bintang lima, dan Shesa didaulat untuk menjadi ikon label butik ternama. Shesa harus mengeluarkan koleksi terbarunya untuk menunjukkan kualitas gaun-gaun miliknya.

Dan tak berselang lama, Shesa tiba di Butik tepat waktu, terlihat seluruh pegawai dan karyawan yang tengah berkumpul..

"Selamat pagi semua" sapa Shesa kepada seluruh pegawai nya.

"Selamat pagi juga Bu Shesa" jawab mereka.

Shesa memanggil Friska dan ingin mengetahui bagaimana persiapan untuk acara di hotel nanti malam.

"Friska, bagaimana ? Apa semuanya sudah beres? Dan apa model kita sudah siap untuk acara di hotel nanti?" tanya Shesa serius.

"Persiapan sudah siap Tante, tapi untuk modelnya ini yang kita harus mencari orang lain" seru Frisca khawatir.

"Apa maksudmu Frisca?" tanya Shesa penasaran.

"Iya Tante, model kita batal datang karena dia sedang sakit" jawab Frisca.

"Terus kita harus bagaimana? Sedangkan acara sudah nanti malam, nggak lucu dong jika kita tiba-tiba tidak menunjukkan koleksi terbaru kita, kita harus cepat cari penggantinya" ucap Shesa cemas.

Tiba-tiba pandangan Frisca jatuh pada sosok Luna yang memiliki bentuk tubuh sempurna, Frisca yakin Luna pasti bisa membantu Shesa kali ini.

"Saya punya ide Tante" ucap Frisca percaya diri.

"Luna...bagaimana kalau kita minta Luna yang menjadi model kita Tan? Aku lihat Luna pasti cocok memakai baju-baju koleksi Tante, Luna tinggi dan semampai, Frisca yakin Tante, Luna pasti bisa" ucap Frisca yakin.

Shesa mulai berpikir apa dikatakan Frisca memang benar adanya, calon mantunya itu memiliki tinggi badan yang semampai, tubuh yang proporsional, wajah cantik membuat penampilan Luna semakin memukau.

"Kamu benar Frisca, kita coba dengan menggantikan model itu dengan Luna, panggil Luna kesini"

"Iya Tante"

Kemudian Frisca segera pergi untuk memanggil Luna yang tengah berdiri menyambut para pengunjung.

"Luna..."

"Iya mbak Frisca, ada apa?" tanya Luna

"Tante memangil kamu sekarang!" jawab Frisca.

"Bu Shesa memanggil saya? Baiklah saya akan segera kesana!" balas Luna.

"Ayo ikut aku" seru Frisca agar Luna mengikuti dirinya.

Luna mengikuti kemana Frisca pergi. Nyatanya Frisca membawa Luna ke suatu tempat yang belum pernah Luna ketahui sebelumnya.

"Kita kemana Mbak?" tanya Luna penasaran.

BERSAMBUNG

🔥🔥🔥🔥

Gimana Ray nggak klepek-klepek kalau Luna secantik ini🤭

Babang Ray yang bikin Luna lemas tak berdaya 🤭

...Visual hanya imajinasi othor ya, kalian bebas berimajinasi sesuai keinginan kalian masing-masing 🙏...

...Hayuk beb, vote udah dimulai, ayo tunjukkan dukungan kalian 😊🙏...